Anda di halaman 1dari 39

Carcinoma Cervix

( Kanker Serviks )

Teddy Adithya Pratama
Carcinoma cervix

Definisi: Keganasan atau neoplasma malignansi
dari sel epitel pada daerah serviks

85-90% kanker serviks berjenis karsinoma sel
squamosa
ETIOLOGI
Human Papiloma Virus ( HPV ) tipe 16 dan 18
merupakan penyebab terbanyak dari kanker
serviks
50% dari kanker serviks disebabkan oleh HPV
tipe 16
FAKTOR RESIKO
Wanita
Menikah / aktivitas seksual usia kurang dari 20
tahun
Pasangan seksual lebih dari satu / rentan
terhadap infeksi Penyakit Menular Seksual
Riwayat kanker serviks pada keluarga
Daya tahan tubuh yang rendah (penderita HIV)
Perokok
Kurang konsumsi vit A,C dan E
PREVALENSI
Wanita usia 35 55 tahun lebih sering
Diperkirakan di dunia terdapat 500.000 kasus
baru pertahun
Di dunia, lebih dari 700 wanita meninggal
setiap hari karena kanker serviks.
Di Indonesia, kanker serviks menempati
urutan pertama kanker pada wanita.
Histopatologi

Virus HPV menghasilkan protein E6 dan E7 yang
berikatan dan menonaktifkan p53 dan pRb

Dengan tidak aktifnya p53 dan pRb maka terjadi
pertumbuhan sel yang tidak terkendali


Patofisiologi
Pertumbuhan sel yang tidak terkendali ini
dimulai dari daerah transformasi
(Transformation Zone) / Squamomuscular
junction sehingga menjadi kunci penemuan awal
kanker serviks


Lesi Pra Ganas Serviks
Kanker serviks diawali dengan lesi praganas
serviks ( CIN )
Lesi praganas serviks adalah perubahan epitel
serviks akibat suatu proses penyakit yang
ditandai dengan perubahan mikroskopik
meliputi maturasi, hiperkromasi intisel,
perubahan rasio inti dan sitoplasma,mitosis
dan diskeratosis dalam berbagai derajat yang
mempunyai potensi untuk menjadi ganas
STADIUM
Menurut Federation of Gynecology and
Obstetric (FIGO,2000)

Stadium 0
Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial

Stadium I
Karsinoma masih terbatas di serviks

Stadium I A
Invasi kanker ke stroma hanya dapat didiagnosis
secara mikroskopik, lesi yang dapat dilihat secara
langsung walau dengan invasi yang sangat
superfisial dikelompokkan sebagai stadium Ib

Stadium I A1
Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari
3mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm

Stadium I A2
Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3 mm
tapi kurang dari 5 mm dan lebar tidak lebih dari 7
mm

Stadium I B
Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis
lebih dari stadium I A2

Stadium I B1
Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm

Stadium I B2
Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm

Stadium II
Kanker telah megninvasi bagian luar uterus tapi
belum sampai sepertiga distal vagina.

Stadium II A
Tanpa invasi ke parametrium

Stadium II B
Telah menginvasi parametrium



Stadium III
Karsinoma telah menginvasi dinding panggul
dan/atau menginvasi vagina dan/atau menyebabkan
hidronefrosis atau difungsi ginjal

Stadium III A
Karsinoma telah meluas ke sepertiga bawah vagina
dan tidak invasi ke parametrium sampai dinding
panggul

Stadium III B
Karsinoma telah meluas ke dinding panggul
dan/atau menyebabkan hidronefrosis atau disfungsi
ginjal

Stadium IV
Karsinoma telah meluas ke luar organ
reproduksi

Stadium IV A
Karsinoma menginvasi ke mukosa dinding
kandung kemih atau rectum dan/atau keluar
dari rongga panggul minor

Stadium IV B
Metastasis jauh ke luar panggul

Gejala
Pada stadium awal hampir tidak menimbulkan
gejala yang sangat menganggu, dapat beruba
sekret vagina yang berlebihan atau bercak
perdarahan pascasenggama
Pada stadium lanjut dapat menimbulkan
gejala berupa keluar cairan pervaginam yang
berbau busuk,nyeri panggul,nyeri pinggang,
BAK dan BAB yang sakit.
Diagnosis
Anamnesa
Riwayat obstetris dan ginekologis
Riwayat penyakit sekarang dan dahulu
Riwayat vaksinasi

Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Ginekologis dan
Penunjang
Pemeriksaan dalam ( Inspekulo ) dan VT
RT
IVA test
Pap Smear
Colposcopy
Biopsi
MRI
CT scan

IVA test
Merupakan cara termudah dan termurah
Menggunakan asam asetat 3 5 % dan kapas
bola yang besar
Pengolesan pada serviks
Asam asetat menyebabkan jaringan
mengembangkan jaringan mengembang,
kemudian epitel kolumnar dan abnormal akan
terlihat putih / white epitelium (acetowhite)
Hasil IVA
Colposcopy
Colposcopy
COLPOSCOPY.mp4
Pap Smear
Pap Smear
PAP SMEAR.mp4
Hasil pemeriksaan sitologi
Menurut Richard ( 1966), hasil pemeriksaan sitologi dibagi menjadi:

1. Normal

2. Inflammation

3. CIN I ( displasia ringan ) lesi meliputi 1/3 bawah epitel

4. CIN II ( displasia sedang ) lesi meliputi 2/3 bagian epitel

5. CIN III ( displasia berat ) lesi mencapai 1/3 atas epitel

6. Kanker
Terapi
Pada stadium I A1 tanpa invasi limfovaskuler :
Konisasi serviks ( Cryosurgery,LLETZ dan LEEP) atau
histerektomi totalis

Pada stadium I A1 dengan invasi limfovaskular:
Histerektomi radikal dan limfadenektomi pelvic

Pada stadium I B sampai II A :
Histerektomi radikal dan limfadenoktomi pelvic

Pada stadium II B sampai IV :
Radioterapi dan kemoterapi


Konisasi Cold Knife
Konisasi Cold Knife
conisation.mp4
Cryosurgery
Cervical neoplasia freezing by CRYO-S classic
device .wmv.mp4
LEEP / LLETZ
LEEP CIN 2 HPV.mp4
Histerektomi
Kriteria Penilaian
3-5 Years Survival Rates
Keberhasilan pengobatan yang dinyatakan dengan daya tahan
hidup selama 3 atau 5 tahun
1. Complete Response : bila secara klinis tidak didapatkan
tumor
2. Partial Response : bila terdapat pengurangan tumor
minimal 50%
3. No Response : bila pengurangan tumor kurang dari 50%
4. Progression : bila setelah pengobatan,tumor menjadi lebih
besar
5. Residif : bila setelah respons komplit,penyakit muncul
kembali
Pencegahan
Deteksi dini ( Skrining )kanker serviks ( IVA
test, pap smear)
Vaksinasi anti HPV
Menghindari faktor resiko
Vaksinasi Anti HPV
Vaksinasi Anti HPV
Telah beredar 2 vaksin anti HPV di dunia yang
telah disetujui oleh WHO yaitu Gardasil dan
Cervarix
Gardasil sebagai anti HPV quadrivalen tipe 6,
11,16 dan 18
Cervarix sebagai anti HPV bivalen tipe 16 dan
18
Pemberian Vaksinasi
Vaksinasi pertama
Vaksinasi kedua diberikan 1 atau 2 bulan
setelah dosis pertama
Dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah
pemberian dosis pertama

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai