Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA

A. Pengertian Pendidikan
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun
2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia kata pendidikan berasal dari kata
didik dan mendapat imbuhan pe dan akhiran an, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa
definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan menurut Wikipedia, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan untuk dirinya dan
masyarakat.
Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian
pendidikan sebagai berikut pendidikan adalah proses membimbing
manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam
artian, pendidikan baik yang formal maupun informal, meliputi segala yang
memperluas segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang
dunia dimana hidup.
Pengertian menurut para ahli:
1. Prof. Zaharai Idris, M.A. mengatakan bahwa pendidikan ialah serangkaian
kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si
anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam
rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
2. Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa pendidikan adalah merupakan
upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada
kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan
tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung
jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-
susila dan tanggung jawab.
3. Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan
rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
4. John Dewey mengatakan pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional
ke arah alam dan sesama manusia.
5. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan
tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
6. H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan,
seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
7. Driyarkara mendifinisikan pendidikan sebagai upaya memanusiakan
manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.
8. Stella van Petten Henderson, pendidikan merupakan kombinasai dari
pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.
9. Thedore Brameld, pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada
proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu
aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan
berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini
mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang
senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar
sekolah.
10. J.J. Rousseau, Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang ada pada
masa kanak-kanak sampai remaja yang nantinya akan dibutuhkan pada
saat kita dewasa nanti.
11. John Stuart Mill, menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi segala
sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan
oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat
kesempurnaan.
12. Edgar Dalle mengatakan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di
luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar
dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara
tetap untuk masa yang akan datang.
13. Thompson mengungkapkan bahwa Pendidikan adalah pengaruh
lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan
yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
14. Prof. Richey dalam bukunya Planning for teaching, an Introduction to
Education menjelaskan Istilah Pendidikan berkenaan dengan fungsi
yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat
terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi
penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.
15. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H-
143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa :
Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang
akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman,
dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi
yang merupakan santaan akal dan rohani.
16. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) menjelaskan
bahwa Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari
jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya
kesemurnaan.
17. Prof. H. Mahmud Yunus, pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja
dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan
peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat
mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak
hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat
bagi dirinya dan masyarakat.
18. Frederick J. Mc Donald, Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang
diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud
dengan behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang,
sesuatu yang dilakukan oleh sesorang.
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan adalah serangkaian usaha sadar baik formal
maupun nonformal untuk mewujudkan suasana belajar yang dapat
mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat sehingga
dapat mencapai kedewasaannya.
B. Pengertian Orang Dewasa
Orang Dewasa (1) adalah orang laki-laki maupun perempuan, yang
berumur 18 tahun ke atas. (Pasal 1 Huruf b UU Nomor 12 Tahun 1948
Tentang Undang-Undang Kerja Tahun 1948). Orang Dewasa (2) adalah orang
laki-laki maupun perempuan, yang berumur 18 tahun ke atas. (Pasal 1 Angka
2 UU Nomor 1 Tahun 1951 Tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang
Kerja Tahun 1948 Nomor 12 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh
Indonesia).

Menurut Freud, seseorang dikatakan dewasa apabila orang itu
bertanggungawab terhadap pekerjaan seharihari dan cinta yang telah diikrarka
n khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa
seseorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab
terhadap segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari.
Menurut Knowles, orang dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis
semata, tetapi juga dari segi sosial, dan psikologis. Dari segi biologis,
seseorang dikatakan telah dewasa apabila ia telah mampu melakukan
reproduksi. Secara sosial seseorang disebut dewasa apabila ia mampu
melakukan peran-peran sosial yang biasanya diperankan kepada orang
dewasa. Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa apabila ia telah
memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil.
Dengan demikian orang dewasa diartikan orang yang telah memiliki
kematangan fungsi-fungsi biologis, sosial, dan psikologis dalam segi-segi
pertimbangan, tanggung jawab, dan peran dalam kehidupan. Ditinjau dari segi
umur, bahawa yang disebut dewasa itu dimulai sejak menginjak usia 21 tahun
(meskipun belum menikah) atau sejak seseorang menikah (meskipun belum
berusia 21 tahun).
Menurut Hurlock, bahwa dewasa ditujukan pada usia 21 tahun untuk
awal masa dewasa, dan sering pula dihitung sejak 7 atau 8 tahun setelah
seseorang mencapai kematangan seksual atau sejak masa pubertas. Lebih
lanjut Havighust membagi masa dewasa menjadi tiga fase, yaitu masa dewasa
awal 18 30 tahun, masa dewasa pertengahan 30 55 tahun, dan masa
dewasa akhir 55 tahun lebih.
Menurut psikologi, dewasa adalah periode perkembangan yang bermula
pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang
berakhir pada usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karier, dan bagi
banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang
secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
Menurut pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa orang
dewasa adalah kematangan seseorang dalam hal biologis yaitu mampu
melakukan reproduksi, sosial dengan mampu melakukan peran-peran sosial
orang dewasa, dan psikologis yaitu memiliki tanggung jawab terhadap
kehidupan dan keputusan yang diambil, serta dapat menyelesaikan tuntutan
tertentu dalam kehidupannya.
C. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa
Menurut ahli Behaviorisme, pendidikan orang dewasa diartikan
perubahan tingkah laku orang dewasa yang diakibatkan oleh situasi
pendidikan tertentu. Ahli Humanisme mempunyai pandangan bahwa
pendidikan orang dewasa ditujukan kepada usaha untuk membimbing dan
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada diri orang
dewasa.
Pendidikan Orang Dewasa dari UNESCO (Townsend Coles, 1977
dalam Lanundi, 1982): Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan,
apa pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal, atau tidak, yang melanjutkan
maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi, universitas
serta latihan kerja, yang membuat orang dianggap dewasa oleh masyarakat,
mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya,
meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan
perubahan pada sikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap
perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial,
ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.
Pendidikan orang dewasa atau dapat disebut Andragogi yang berasal
dari bahasa yunani yaitu andr yang berarti orang dewasa dan agogos yang
berarti memimpin. Dalam paedagogi, berlangsung dalam bentuk identifikasi
dan peniruan. Berbeda halnya dengan andragogi, dimana berlangsung dalam
bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah. Andragogi telah
dirumuskan sejak tahuan 1920. Andragogi dirumuskan sebagai suatu proses
yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara
berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan
dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari
jawabannya sendiri (Pannen, 1997).
Dapat juga dikatakan bahwa andragogi merupakan suatu ilmu
(science) dan seni (art) dalam membantu orang dewasa belajar
(Knowles:1980). Menurut Flores (1983), seseorang akan termotivasi untuk
belajar apabila ia dapat memenuhi keinginan dasarnya. Keinginan dasar itu
adalah : Keamanan, kasih sayang, pengalaman baru, pengakuan, dan juga
faktor fisik (contoh: suasana belajar, ruangan, penerangan) dan psikologis
(contoh: sikap pembimbing dan support dari kerabat atau keluarga).
Bryson, menyatakan bahwa pendidikan orang dewasa adalah semua
aktifitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan
sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk
mendapatkan tambahan intelektual. Sedangkan menurut Reeves, pendidikan
orang dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan untuk pengembangan diri
yang dilakukan individu tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang
utama kegiatannya.
Menurut Alexander Kapp andragogi lebih merupakan proses
pendidikan bagi seluruh orang dewasa cacad maupun tidak cacad secara
berkelanjutan. Pendekatan andragogi diantaranya digunakan dalam:
penanganan kasus-kasus dalam bidang pelayanan masyarakat, proses
pemasyarakatan kembali, pendidikan luar sekolah, manajemen personalia,
organisasi-organisasi, program-proram pembangunan masyarakat dan
sejenisnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan orang dewasa adalah suatu proses pendidikan dimana orang-
orang yang sudah memiliki peran sosial sebagai orang dewasa melakukan
aktivitas belajar yang sistematik dan berkelanjutan dengan tujuan untuk
membuat perubahan dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai, dan keterampilan
sehingga dapat memecahkan permasalahannya sendiri sesuai dengan tuntutan
hidup sebagai orang dewasa.

PENDIDIKAN ORANG DEWASA
PENGERTIAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA



Oleh:
NURUL MEINAWATI
AGRIBISNIS-5.B
H0812138


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

Anda mungkin juga menyukai