Anda di halaman 1dari 2

Banyak cara untuk penanganan hipertensi dalam pencegahan komplikasi yaitu dengan diet,

aktifitas fisik dan pengobatan (per oral dan injeksi). Diet hipertensi diantaranya yaitu diet
rendah garam, berhenti merokok, menurunkan berat badan agar tidak obesitas dan
mengurangi alkohol. (Wibowo, 2011)


Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Diet ini mengandung
cukup zat-zat gizi. (Almatsier. 2005)

Garam atau unsur natrium merupakan salah satu bahan pangan yang harus dikurangi
seseorang jika ingin terhindar dari hipertensi (darah tinggi). Perhimpunan Hipertensi
Indonesia mencatat, konsumsi garam rata-rata orang Indonesia tiga kali lebih besar dari
anjuran badan kesehatan dunia (WHO,2004) yang maksimal 5 gram atau satu sendok teh
seharian.
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan tekanan darah seseorang berada di atas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg
untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Hipertensi merupakan penyebab utama stroke,
penyakit jantung, dan gagal ginjal. 7

Merupakan suatu keadaan di mana tekanan arteri tinggi, berbagai kriteria sebagai batasannya
telah diajukan berkisar dari tekanan sistolik 140 200 mmHg dan tekanan diastolik 90-110
mmHg (Dorland, 2007).

Derajat Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas normal atau optimal yaitu 120
mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Penyakit ini dikategorikan sebagai the
silent disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum
memeriksakan tekanan darahnya. 8 Gejala baru timbul setelah tejadi komplikasi pada organ
tubuh seperti ginjal, mata, otak, jantung. Karena tidak menimbulkan gejala, maka hipertensi
dikenal juga sebagai silent killer atau pembunuh terselubung. 3

Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-dinding arteri ketika darah tersebut
dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah merupakan gaya yang diberikan darah pada
dinding pembuluh darah. Tekanan ini bervariasi sesuai pembuluh darah terkait dan denyut
jantung. Tekanan darah pada arteri besar bervariasi menurut denyutan jantung. Tekanan ini
paling tinggi ventrikel berkontraksi (tekanan sistolik) dan paling rendah ketika ventrikel
berelaksasi (tekanan diastolik) (Depkes, 2008).

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) klasifikasi tekanan darah pada
orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan
derajat 2.

Badan kesehatan dunia atau WHO (world health organization) juga memberikan batasan
bahwa seseorang, dengan beragam usia dan jenis kelamin, apabila tekanan darahnya berada
pada satuan 140/90 mmHg atau diatas 160/90 mmHg, maka ia sudah dapat dikatagorikan
sebagai penderita hipertensi.22

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah,
selain hiperkolesterolemia dan diabetes mellitus. Pada saat ini hipertensi adalah faktor risiko
ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini. Diperkirakan tahun 2020, penderita
hipertensi akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang..1

Anda mungkin juga menyukai