Lagu-lagu seperti; Aku Anak Indonesia, Aku Anak Gembala,
Ambilkan Bulan Bu, Nasehat Ibu (AT Mahmud), Balonku, Dua Mata Saya, Topi Saya Bundar, Kucingku, Nasehat Bu Guru (Pak Kasur), Anak Kuat, Kampung Halamanku, Tik Tik Bunyi Hujan, Pergi Belajar, Kupu Kupu, Lihat Kebunku, Menanam Jagung (Ibu Sud). Kemudian di era 90an populer dengan lagu anak-anak; Katanya (Trio Kwek Kwek), Bolo Bolo (Tina Toon), Diobok Obok (Josua), Libur Telah Tiba (Sherina), Aku Anak Gembala (Tasya).
Para seniman, pendidik, produser, dan elemen bangsa lain melakukan berbagai cara untuk memberikan kemudahan dalam mendapatkan pendidikan karakter anak. Keserderhanaan birama, lirik, dan melodi menjadi ciri khas dari lagu anak. Anak anak Indonesia merindukan lagu yang mengandung ajaran-ajaran moral yang dapat membantu membangun karakter anak-anak. Lagu-lagu yang secara nyata mengandung nilai karakter.
Nilai moral yang disisipkan dalam lirik lagu mengembangkan psikologi anak. Mendidik seorang anak melalui lagu, diyakini, lebih efektif karena melalui musik akan lebih mudah diinterpretasi oleh otak anak serta akan cenderung bertahan lebih lama dalam ingatannya. Anak-anak akan lebih mudah belajar mengenal benda, bentuk, warna, binatang, membaca, berhitung dan berbagai pengetahuan tentang dunia luar melalui lagu.
Mengapa lagu anak-anak menghilang pasca tahun 2000 ? Kemana perginya para seniman dan pendidikan anak ?
Rasanya miris menyaksikan anak-anak di kampungku fasih menyanyi lagu Separuh Aku Noah. Kebayang figur Ariel yang penyanyi dan juga bintang film itu.