Anda di halaman 1dari 11

Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

Tugas Penyambungan Material



1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan standard, code dan spesifikasi serta berikan
contoh maing masing!
Standard adalah kumpulan dokumen-dokumen berisikan kode (codes), spesifikasi
(specification), saran aplikasi (recommended practice), klasifikasi, dan petunjuk (guide) yang
telah dipersiapkan oleh suatu institusi organisasi dan di sahkan (approved) sesuai dengan
prosedur yang ada (berlaku). Contoh:
SNI (Standar Nasional Indonesia)
ASME (American Society of Mechanical Engineers)
EN (European Norm)
ISO (International Standard Organization)
Code adalah suatu standard yang berisikan kondisi dan persyaratan yang berhubungan
dengan bidang khusus (a particularly subject) dan mengindikasikan bahwa prosedur yg
digunakan telah sesuai dengan persyaratannya. Kode ini harus diikuti (mandatory) karena
menyangkut kepentingan umum yang mengarah kepada kebijakan otoritas pemerintahan.
Contoh:
AWS D1.1 (Structural Welding Code-Steel)
ASME (Boiler and Pressure Vessel Code)
APD (Welded Pipeline and Vessel)
Spesifikasi adalah suatu standar yang berisikan penjelasan yang rinci dan akurat
tentang persyaratan teknis dari material, produk, sistem atau jasa. Contoh:
AWS A5.X (Filler Metal Specification)
ASME sec.IIC (Material Consumable of Welding)

2. Sebutkan standard yang mengatur kualitas lasan baik dari USA dan Eropa, serta
jenis dan batasan apa saja yang diatur dalam standard tersebut.
Standar Eropa dan Amerika dalam mendukung kualitas lasan, yaitu:
1. ASME (American Society of Mechanical Engineers)
o ASME Sec IX (Qualification Standard for Welding and Brazing Procedure,
Welder, and Welding & Braze Operator).
o ASME Sec II C (Standard for Material and Consumable of Welding).
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

Quality of Welds
Basic Construction Code/Standards:
ASME sec I, ASME B31.1, ASME
B31.3
ASME sec VIII Div 1&2
Examination and
Testing
ASME V
Welding Personal and
Welding Procedure
ASME IX
Welding Material
ASME IIC


2. EN (European Norm) / European Standard
o EN 288 (Standard & Qualification Welding Procedure)
o EN 287 (Standard & Qualification of Welder)
o EN 1418 (Standard & Qualification of Welding Operator)
Quality of Welds
Quality manual and
certificate EN ISO 9000
Quality requirements for
welding EN 720
Welding Personal
EN 237
EN 1418
EN 719
Welding procedure
EN 288
EN ISO 15607-5614
Materials
Metal 10025
Consumable EN
440, EN 449
Examination and testing
ISO 5817
ISO 30042
EN 970
Safety in welding
EN 60074
EN 50078

3. AWS (American Welding Society)

3. Sebutkan aplikasi bidang apa saja yang diatur oleh beberapa standard baik eropa
dan amerika, serta sebutkan nomor standard yang mengaturnya.
Application Application code / Welding standard
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

standard Procedure approval Welder approval
Pressure vessel BS 5500
ASME VIII
BS EN 288
ASME IX
BS EN 287
ASME IX
Process pipe-
work
BS 2633
BS 4677
ANSI/ASME B31.3
BS 2971
BS EN 288 (part 3)
BS EN 288 (part 4)
ASME IX
ASME IX
BS EN 288 (part 3)
BS EN 287 (part 3)
BS EB 287 (part 2)
ASME IX
ASME IX
BS 4872/BS EN 287
Structural
fabrication
AWS D1.1
AWS D1.2
BS 5135
BS 8118
AWS D1.1
AWS D1.2
BS EN 288 (part 3)
BS EN 288 (part 4)
AWS D1.1
AWS D1.2
BS EN 287
BS EN 287
BS 4872
Storage tanks BS 2654
BS 2594
API 620/650
BS EN 288 (part 3 & 4)
BS EN 288 (part 3 & 4)
ASME IX
BS EN 287
BS EN 287
ASME IX

4. Apa itu WPS? Mengapa dibuat WPS? serta isi apa saja yang diatur dalam WPS?
WPS (Welding Procedure Specification) adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan
pengelasan yang meliputi cara pembuatan konstruksi pengelasan yang sesuai dengan
rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan tersebut. Karena itu mereka yang menentukan prosedur pengelasan harus
mempunyai pengetahuan dalam hal pengetahuan bahan dan teknologi pengelasan itu
sendiri serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk effesiensi dari suatu aktivitas
produksi. WPS (Welding Procedure Specification) digunakan untuk memberitahukan
kombinasi variabel-variabel yang digunakan untuk membuat lasan tertentu. Secara garis
besar, WPS mengatur langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat lasan pada
kondisi khusus.
Isi yang diatur dalam WPS:
Proses (SMAW, FCAW)
Spesifikasi elektroda (AWS A5.1, A5.20)
Klasifikasi elektroda (E7018, E71T-1)
Diameter elektroda (
1
/
8
in,
5
/
32
in)
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

Karakteristik listrik yang digunakan (AC, DC+, D -)
Spesifikasi logam dasar (A36, A572, Gr50)
Temperatur minimum preheat dan interpass
Arus pengelasan
Kecepatan kawat umpan
Tegangan busur listrik
Kecepatan pengelasan
Posisi pengelasan
Tipe gas pelindung dan kecepatan alir
Detail joint design

5. Apa itu PQR? Mengapa dibuat PQR? Serta isi apa saja yang diatur dalam PQR?
PQR (Production Qualification Record) merupakan catatan atau rekaman dari semua
parameter essential variable pada saat test coupon dilaksanakan. PQR hanya dibutuhkah
untuk WPS yang membutuhkan kualifikasi. Sebuah kupon tes diwelding dan PWHT
diperlakukan sesuai dengan WPS. Dan hasil weldingan diuji melalui berbagai non destruktif
test, mekanik test, tes korosi dan metalografi seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi
yang berlaku oleh kode dan standard international. PQR adalah catatan dari parameter
pengelasan yang sebenarnya digunakan selama pengelasan kupon pengujian dan hasil
pengujian laboratorium.
Hal-hal yang diatur dalam PQR meliputi:
Record parameter welding lengkap sesuai standar.
Record parameter welding yang bukan essensial tapi mungkin di butuhkan dalam
produksi atau mutu.
Data Material certificate test coupon
Data consumable certificate yang digunakan dalam welding test coupon
Data lulus uji NDT seperti MPI atau DPI, UT atau RT
Data lulus test destructive test (Mechanical test) dari badan independent test

6. Jelaskan variabel yang ada pada WPS dan beri contoh masing masing pada setiap
variabel tersebut.
Essential Variable Merupakan variabel-variabel dasar yang sangat mempengeruhi
proses pengelasan.
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

o QW-401.1 Essential variable(procedure)
Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik (daripada
ketangguhan notch) dari weldment.
o QW-401.2 Essential variable(performance)
Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi kemampuan welder untuk
mendeposit atau menempatkan weld metal.
Supplemental Essential Variable Merupakan variabel-variabel tambahan yang
sifatnya mempengaruhi proses pengelasan.

7. Apa yang dimaksud dengan F-number, P-number, serta sebutkan P-number
berapa untuk baja austenitik 316 pada standar amerika.
P-Number adalah penandaan oleh ASME Boiler and Pressure Code untuk
mengkategorikan komposisi kimia dan kemampulasan dari logam yang digunakan untuk
fabrikasi dari barang penahan tekanan. F-Number adalah klasifikasi untuk logam pengisi.

P-Number untuk Baja Austenitic 316:
Spec Grade UNS P G KSI D1.1 group
A-167 Type 316-L S31603 S8 SG1 70 U
Sumber: http://www.pnumbers.com/

8. Bandingkan pengkodean posisi las untuk amerika dan eropa, berikut skematis
gambarnya.
Pengkodean Posisi Las Eropa Pengkodean Posisi Las Amerika



Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

9. Buatlah WPS suatu konstruksi lasan yang saudara ketahui & Jelaskan pula data
PQR dari WPS yang sdr/sdri buat.
Type : MILD STEEL - ARC AWS/ASTM E-6011
NSN : 9GD 3439-00-165-4173 (1/8X 14)
9GD 3439-00-165-4185 (5/32x 14)
9GD 3439-00-262-2655 (3/16X 14)
Position : All
Polarity : AC or DC Straight or Reverse
Recommended Amperages:
1/8 - 80 to 130
5/32 -130 to 160
Uses:
Primary : Joining of Mild Steel.
Secondary : Good for galvanized steel. Substitute for cutting rod; soak coating and use
on straight polarity. On sheet metal, use straight polarity for a forceful spray
arc.
Procedure:
Flat : Very short arc. Stay ahead of puddle and use a slight w-hipping motion.
Vertical : Start at the bottom and go to the top using a slight whipping motion. When
welding from top to bottom, dont use any motion.
Overhead : Use same technique as the vertical bottom to top. Multipass for buildup.
Characteristics:
Deep penetration, light slag, fast freezing deposit.
Tensile Strength:
62,000-72,000 psig

10. Buatlah suatu resume artikel tentang WHAT EVERY ENGINEER SHOULD
KNOW ABOUT WELDING PROCEDURES by Duane K. Miller, Sc.D., P.E.

What Every Engineer Should Know About Welding Procedures
By : Duane K. Miller, Sc.D., P.E.

Variabel WPS:
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695


Pengaruh dari Variabel-variabel pada Pengelasan
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik berpengaruh terhadap masukan panas (heat input). Peningkatan kuat
arus akan mengakibatkan laju deposisi (deposition rate) yang lebih tinggi, penetrasi yang
lebih dalam dan campuran yang lebih. Pada sistem pengelasan current voltage (CV
welding), kenaikan kecepatan kawat pengumpan (wire feed) dapat meningkatkan kuat
arus listrik. Pada sistem pengelasan constant current (CC welding), pengaturan pada
mesin akan mempengaruhi kuat arus dasar meskipun perubahan pada panjang busur
dapat mengubah kuat arus. Penambahan panjang busur dapat mengurangi kuat arus.
Potensial Busur (arc voltage)
Potensial busur mempengaruhi panjang busur. Peningkatan potensial akan menyebabkan
panjang busur meningkat sehingga kebutuhan acr shielding juga naik. Pada CV welding
besarnya potensial dapat disetting pada mesin sehingga panjang busur relatif tetap.
Sedangkan pada SMAW dengan sistem CC, besarnya potensial ditentukan oleh panjang
busur (arc length). Kenaikan arc length pada SMAW mengakibatkan potensial meningkat
sedangkan kuat arus berkurang. Potensial busur juga menentukan lebarnya weld bead.
Potensial pada proses pengelasan tidak konstan karena adanya resistansi kabel dan
pengurangan potensial akibat adanya hambatan dari sumber tegangan hingga titik kerja.
Oleh karena itu, agar bisa mendapatkan hasil lasan yang baik maka potensial harus
dikontrol. Pada pengelasan SMAW biasanya potensial tidak bisa dimonitor karena
potensial selalu berubah tergantung pada welder.
Kecepatan Pengelasan
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

Kecepatan pengelasan (inchi/menit) merupakan laju pergerakan elektroda relatif terhadap
sambungan. Kecepatan pengelasan berbuhungan terbalik terhadap ukuran weld bead. Bila
kecepatan pengelasan meningkat maka ukuran weld bead berkurang sehingga masukan
panas (heat input) juga berkurang.
Kecepatan kawat pengumpan (wire feed speed)
Merupakan laju di mana elektroda melewati welding gun menuju busur, satuannya adalah
inchi per menit. Laju deposisi (deposition rate) sebanding dengan kecepatan kawat
pengumpan dan kuat arus. Peningkatan kecepatan pengumpanan kawat akan
meningkatkan kuat arus. Untuk kecepatan pengumpanan yang rendah, rasio kecepatan
pengumpanan kawat terhadap kuat arus relatif konstan dan linear sedangkan pada
pengumpanan dengan kecepatan tinggi menyebabkan rasio meningkat dan mengakibatkan
laju deposisi naik per amper.
Perpanjangan elektroda (electrode extension)
Merupakan jarak antara ujung kontak dengan ujung eletroda. Peningkatan electrode
extension pada potensial yang konstan mengakibatkan resistansi elektroda meningkat.
Electrode ekstension yang panjang digunakan untuk mendapatkan laju deposisi yang
lebih besar. Apabila electrode extension meningkat maka kuat arus akan berkurang.
Diameter elektorda
Diameter elektroda yang besar mengakibatkan kebutuhan arus listrik yang besar pula.
Polaritas
Merupakan arah dari aliran arus listrik. Polaritas positif apabila ujung elektroda
dihubungkan dengan terminal positif dari sumber tegangan DC sedangkan daerah kerja
dihubungkan dengan terminal negatif. Polaritas negatif apabila elektroda dihubungkan
dengan terminal negatif sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan terminal positif.
Masukan panas (heat input)
Sebanding dengan kuat arus dan lamanya arc voltage, serta berbanding terbalik terhadap
kecepatan pengelasan. Masukan panas yang besar mengakibatkan luas daerah pengelasan
dan HAZ yang besar pula.
Rapat arus (current density)
Merupakan perbandingan antara kuat arus terhadap luas area elektroda. Peningkatan rapat
arus mengakibatkan peningkatan laju deposisi dan penetrasi.
Pemanasan awal dan temperatur interpas (preheating and interpass temperature)
Dilakukan untuk menghindari terjadinya retak. Preheating dan interpass temperatur yang
diberikan di atas 550F.
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695


Tujuan WPS:
Variabel-variabel di atas merupakan faktor yang menentukan kualitas hasil lasan, sifat-sifat
mekanis dan produktifitas proses. Efisiensi proses pengelasan sangat ditentukan oleh
pengetahuan operator dan engineer yang membuat welding procedure specification dan
mengkomunikasikan persyaratan-persyaratan lasan kepada welder. WPS penting untuk
mengkomunikasikan kepada welder, supervisor dan inspector mengenai syarat lasan yang
diinginkan.
Kemampuan welder untuk melaksanakan WPS tergantung pada welder qualification test
(D1.1-96 paragraf C4.1.2). seorang inspector harus memastikan bahwa pengelasan dilakukan
sesuai dengan WPS, mengawasi teknik yang digunakan oleh welder (D1.1-96, paragraph
6.5.4). inspector tidak boleh mengubah WPS, melainkan mereka harus memastikan bahwa
semua prosedur diikuti dengan baik (D1.1-96, paragraph 6.3.1). Structural Welding Code-
Steel D1.1-96 membutuhkan WPS untuk setiap proses fabrikasi (D1.1-96, paragraph 5.5).
Setiap fabricator dan penegak bertanggung jawab untuk mengembangkan WPS (D1.1-96,
paragraph 4.1.1.1.4.6).
Ketidaksesuaian antara WPS dengan proses dapat mengakibatkan deposisi lasan tidak
memenuhi persyaratan yang diminta oleh kode atau spesifikasi pekerjaan. Apabila diperoleh
hasil lasan yang tidak diinginkan maka harus dilakukan koreksi yang dapat mengakibatkan
peningkatan biaya.
Kualifikasi Awal WPS:
Prequalified WPS merupakan hal-hal yang dibuat oleh komite AWS D1 sebagai acceptable
performance dan tidak memasukkannya ke pengujian kualifikasi apa prosedur pengelasan.
Persyaratan kode yang dibebaskan oleh prequalifikasi adalah nondestructuive testing dan
mechanical testing. Agar WPS dapat diprekualifikasi, haru dipenuhi kondisi berikut ini :
Prosedur pengelasan yang harus diprekualifikasi hanya SMAW, SAW, GMAW
(kecuali GMAW-s) dan FCAW (D1.1-96, paragraph 3.2.1).
Kombinasi dari base metal/filler metal harus diprekualifikasi sebagaimana pada D1.1-
96, paragraph 3.3, tabel 3.1
Temperatur minimum preheat dan interpass harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph
3.3, tabel 3.2
Persyaratan khusus untuk setiap jenis pengelasan harus dikontrol. Pengelasan fillet
harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.9, pengelasan plug dan slot harus sesuai
dengan D1.1-96, paragraph 3.10, dan pengelasan groove harus sesuai dengan D1.1-96,
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

paragraph 3.11, 3.12 dan 3.13. Preparasi dari dimensi groove diatur pada D1.1-96,
gambar 3.3 dan 3.4.
Meskipun detail prekualifikasi sambungan telah ditentukan, prosedur pengelasan harus
dikualifikasi dengan pengujian apabila kondisi prekualifikasi tidak diperoleh. Misalnya
prekualifikasi yang digunakan untuk baja yang belum diketahui maka prosedur pengelasan
harus dikualifikasi dengan pengujian.
Status kualifikasi awal harus sesuai dengan parameter procedural sebagaimana terdapat pada
D1.1-96, tabel 3.7, dan termasuk diameter maksimum elektroda, arus maksimum, root pass
thickness maksimum, fill pass thickness maksimum, single-pass filler weld size maksimum
dan single pass weld layer maksimum (D1.1-96, table 3.3).
Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa parameter khusus dari prekualifikasi
WPS sesuai dengan aplikasi khusus. Misalnya WPS yang diajukan untuk membuat inchi
fillet weld pada 3/8 inchi A36 steel pada posisi mendatar. Jenis lasan dan steel
diprekualifikasi. Filler metal yang dipilih adalah F7 A2-EM12K, sesuai dengan persyaratan
pada D1.1-96, tabel 3.1. Tidak ada preheat khusus, diameter elektroda yang dipilih 3/32 inch,
spesifikasi maksimum ditentukan pada D1.1-96, tabel 3.2. Single pass weld size maksimum
tidak diatur pada D1.1-96, table 3.7 sehingga inchi ukuran fillet bisa diprekualifikasi. Arus
yang dipilih adalah 800A, yaitu lebih rendah dari kuat arus maksimum yang ditentukan pada
D1.1-96, tabel 3.7.

Panduan untuk Menyiapkan Kualifikasi Awal WPS
Langkah awal saat membuat prequalified WPSs adalah membuat welding parameter yang
sesuai untuk aplikasi umum. Ketebalan material yang digunakan menentukan ukuran
elektroda dan kuat arus. Filler metal spesifik yangdipilih akan menunjukan persyaratan
kekuatan dari sambungan. Bila parameter yang diharapkan telah diperoleh, maka perlu
dilakukan penilaian bedasarkan kode pada D1.1-96 yang mengandung persyaratan-
persyaratan bagi prekualifikasi. Apabila ada parameter yang menyimpang dari persyaratan
ini, seorang kontraktor dapat melakukan dua hal :
1. Prosedur persiapan disesuaikan dengan batasan pada prekualifikasi, atau
2. Melakukan pengujian kualifikasi terhadap WPS
Langkah selanjutnya adalah menulis dokumen dari syarat-syarat WPS yang telah
diprekualifikasi.

Pengujian Untuk Mengkualifikasi Prosedur Pengelasan
Khairina Azmi Zahidah- 1106052695

Pelaksanaan pengujian kualifikasi.
Prosedur pengelasan harus diuji karena dua alasan, pertama karena adanya kontrak dan
kedua karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan penyimpangan terhadap
kualifikasi awal. Langkah pertama dalam mengkualifikasikan prosedur pengelasan adalah
prosedur yang ingin diuji misalnya proses pengelasan, logam pengisi, kualitas baja, jenis
sambungan, ketebalan material, temperatur preheat, minimum interpass temperature level,
kuat arus, potensial dan kecepatan pengelasan. Parameter-parameter tersebut dicatat pada
Prosedure Qualification Record (PQR). Jenis-jenis pengujian kualifikasi terdapat pada
D1.1-96, paragraph 4.4.
Membuat WPS dari PQR yang baik
Dari sebuah PQR yang baik dapat dibuat lebih dari satu macam WPS yang sesuai dengan
persyaratan pengujian. Perubahan yang cukup signifikan untuk menjamin pengujian
tambahan sebagai variabel esensial terdapat pada D1.1-96, tabel 4.5, 4.6 dan 4.7. Tabel
4.1 dalam D1.1-96 berisi tentang jenis-jenis dan posisi pengelasan yang disyararkan
untuk berbagai pengujian.

Anda mungkin juga menyukai