Anda di halaman 1dari 8

Terowongan

Terowongan yang dibangun dibawah kawasan perkotaan yang padat sehingga dapat
menghindari wilayah perkotaan yang ramai, dapat juga dibangun dibawah dasar sungai
ataupun selat. Terowongan juga digunakan untuk membuat jalan pintas dikawasan
pegunungan sehingga dapat mengurangi panjang jalan.
[sunting]Konstruksi terowongan
Terowongan dibangun dengan menggali melalui berbagai jenis dan lapisan tanah dan
bebatuan atau karang, metode konstruksi yang dipergunakan tergantung dari jenis dan
keadaan tanah yang dilalui.
[sunting]Metode galian terbuka
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam pembangunan terowongan dengan metode
galian terbuka yaitu:
1. Cara pertama dilakukan dengan metode yang paling sederhana untuk membuat
terowongan dangkal di mana area di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan
harus digali dan terowongan dibangun dengan atap/dinding di atasnya. Setelah
konstruksi terowongan selesai, area ditutup kembali agar terlihat seperti
sebelum digali.
2. Cara kedua dengan cara membangun dinding tegak terowongan terlebih dahulu,
kemudian lapisan tutup atas dilaksanakan setelah itu baru tanah yang berada
dibawahnya digali dan terakhir landasan di cor untuk selanjutnya dirapikan.
Pada gambar berikut
[4]
ditunjukkan metoda galian terbuka dibangun dalam beberapa
tahapan. Dampak pengrusakan lingkungan lebih rendah pada cara kedua bila
dibandingkan dengan cara pertama, namun biaya konstruksi cara kedua lebih mahal.
Cara peenerapan yang dipilih tergantung kepada beberapa faktor diantaranya lokasi
pembangunan, bila dibangun dikawasan perkotaan lebih disarankan untuk menggunakan
cara yang kedua, sebab gangguan terhadap kegiatan di permukaan tidak terganggu
terlalu lama.

[sunting]Mesin bor terowongan
Dengan menggunakan mesin bor terowongan memungkinkan terowongan dibuat tanpa
harus menggali area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin bor
melubangi tanah sepanjang lokasi terowongan. Mesin bor bisa dioperasikan secara
otomatis selama proses konstruksi terowongan, dan dapat menembus hampir seluruh
jenis bebatuan.


Mesin bor terowongan
Mesin bor terowongan atau yang dikenal juga sebagai Tunnel Boring Machine (TBM)
dapat dikelompokkan atas:
1. Mesin bor terowongan tanah lunak, untuk digunakan pada pembangunan
terowongan yang melalui tanah lunak, pada tanah lunak yang berada dibawah
muka air tanah terkadang dibutuhkan pembekuan tanah sehingga proses
pengeboran tidak terganggu dengan air tanah yang akan bercucuran, sedang
didaerah tanah lebut dengan partikel lepas yang tinggi ataupun berpasir maka
perlu dilakukan grouting terlebih dahulu.
2. Mesin bor terowongan tanah keras, untuk digunakan pada pembangunan
terowongan yang melalui tanah keras/cadas.
Permasalahan yang sering ditemukan pada saat penggunaan mesin bor terowongan bila
pada saat mesin bor tersangkut dengan batu karang ataupun beton tiang pancang yang
sebelumnya tidak terekam dalam survei perencanaan.
http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Jalan_layang_dan_terowonga
n

Metode tambang bawah tanah
Posted by Rizki Martarozi | | Posted on 17:14
Ada berbagai macam cara penambangan. ada tambang terbuka, ada tambang
bawah tanah, dan ada tambang bawah air. tambang terbuka adalah tambang
yang berhubungan langsung dengan udara bebas. sedangkan Tambang bawah
tanah adalah, tambang dimana kegiatan penambangnya tidak langsung
berkaitan dengan alam terbuka, atau udara bebas.

Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:
Open Stope Methodes
Supported Stope Methodes
Caving Methodes
Coal Mining Methodes
Berdasarkan pembagian metode penambangan di atas, dapat kita ketahui bahwa
penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode
yang lain.
Hal ini dikarenakan :
Batubara berupa lapisan sedimen.
Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas beracun).
Selanjutnya, metode tambang bawah tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Open Stope Methodes
Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri :
Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.
Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.
Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.
Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:
Endapan bijih dan batuan induk relative keras, sehingga tidak mudah runtuh.
Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70o.
Ukuran bijih tidak terlalu besar.
Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.
Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat jelas.
Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan menjadi:

Gophering Coyoting
Glory Hole Methode
Shrinkage Stoping
Sublevel Stoping
Berdasarkan pembagian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gophering Coyoting
Metode Gophering Coyoting mempunyai ciri-ciri:
Arah penambangan hanya mengikuti arah endapan bijih.
Cara pengerjaannya tidak sistematis.
Alat dan cara penambangnya sangat sederhana.
Tanpa perencanaan rinci, karena dalam penambangnya hanya mengikuti arah
endapan.

Glory Hole Methode
Metode Glory Hole Methode merupakan system penambangan dengan cara
bebas membuat lubang bukaan, dikarenakan baik batuan induk maupun
endapan bijih relative kuat. mempunyai ciri-ciri:
Metode ini cocok untuk endapan yang sempit atau relative sedikit.
Lebar endapan antara 1 5 m, tetapi dengan arah memanjang ke bawah
berbentuk bulat atau elips.
Endapan bijih dan batuan induk kuat.

Shrinkage Stoping
Metode Shrinkage Stoping mempunyai syarat atau ciri-ciri:
Cocok untuk batuan kuat.
Endapan mempunyai kemiringan lebih dari 70o.
Tebal endapan tidak lebih dari 3 m.
Endapan bijih memiliki nilai yang tinggi baik kadar maupun harganya.
Endapan bijih harus homogen atau uniform.
Penambangan tidak selektif.
Bukan merupakan endapan Sulfida (Fe), karena endapan Sulfida harus dengan
metode selective mining, hal ini guna menghindari pengaruhnya pada asam
tambang.

Sublevel Stoping
Sublevel Stoping adalah penambangan bawah tanah dengan cara membuat
level-level, kemudian dibagi menjadi sublevel-sublevel. Sedangkan syarat-
syaratnya sebagai berikut:
Ketebalan cebakan antara 1 20 m.
Kemiringan lereng sebaiknya lebih dari 30o.
Baik endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan keras.
Batas endapan bijih dan batuan induk harus kuat dan tidak ada retak-retak ketika
dilakukan penambangan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi dilusi atau
pencampuran dua material. Dalam hal ini pencampuran endapan bijih dengan
batuan induk.
Penyebaran kadar bijih sebaiknya homogen.

Supported Stope Methode
Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah yang
menggunakan penyangga dalam proses penambangannya. Secara umum ciri-ciri
Supported Stope Methode antara lain:
Cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak.
Cara penambangannya secara sistematis.
Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi dua, antara lain:
Penyangga Alamiah
Penyangga alamiah adalah penyangga yang menggunakan material yang
berada atau dihasilkan dari proses penambangan itu sendiri. Penyangga alamiah
dibagi menjadi:
Endapan bijih yang ditinggalkan atau tidak ditambang.
Endapan bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini
ditinggalkan sebagai penyangga.

Waste
Batuan samping, atau material lain yang tidak ditambang.
Penyangga Buatan (Artificial Support)
Artificial support adalah penyangga buatan yang dimasukan ke dalam tamang
bawah tanah, agar tidak runtuh. Bahan penyangga buatan ini disebut juga
Material Filling, dapat berupa tailing, pasir, tanah, semen, baja, kayu, maupun
baut batuan.

Supported Stope Methode dibedakan menjadi:
Shrink and Fill Stoping
Merupakan metode penambangan dengan cara membuat level-level, dimana
level-level tersebut merupakan endapan bijih yang ditambang. Di dalam level-
level tersebut dibuat Stope-stope atau ruangan-ruangan. Setelah selesai
menambang dalam satu level, maka level tersebut diisi kembali dengan material
lalu dilanjutkan dengan membuat level baru. Arah tambang pada metode ini
relative horizontal.

Cut and Fill Stoping
Merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan untuk
membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam satu stope,
maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu level. Ini
yang membedakan dengan Shrink and Fill Stoping. Syarat Cut and Fill Stoping
antara lain:
Endapan bijih tebalnya antara 1 6 m.
Arah endapan relative mendatar tapi cukup tebal.
Sebaiknya untuk endapan vein, kemiringannya harus lebih dari 45o. Dan untuk
endapan yang bukan vein kurang dari 45o
Endapan bijih keras, tapi batuan induknya lunak.
Endapan bijih bernilai tinggi baik kadar maupun harganya.

Square Set Stoping
Pada dasarnya, system penambangan ini dengan cara membuat penyangga
yang lebih sistematis, dimana penyangganya berbentuk ruang (tiga dimensi).
Baik berupa kubus ataupun balok. Penyangganya sendiri dapat berupa kayu
maupun besi.
Ciri-ciri Square Set Stoping antara lain:
Ongkos penyangganya sangat mahal.
Kemiringan endapan lebih dari 45o
Ketebalan bijih minimal 3,5 m.
Baik endapan bijih maupun batuan induk mudah runtuh.
Endapan tidak perlu memiliki batasan yang jelas antara endapan bijih dan batuan
induknya.
Stull Stoping
System penambangan ini meruapkan system penambangan yang memasang
penyangga dari footwall ke hanging wall. Stull sendiri berarti kayu, sehingga pada
system penambangan ini penyangganya menggunakan kayu.
Ciri-ciri system penambangan ini antara lain:
Bijih cukup kuat, sehingga tidak perlu langsung disangga, tapi batuan induk
mudah pecah menjadi bongkahan-bongkahan.
Kemiringan endapan bijih tidka terlalu berpengengaruh.
Ketebalan endapan bijih antara 1 5 m.
Bijih harus bernilai tinggi.
Recovery harus tinggi. Dan looses factor harus rendah, mengingat biaya yang
dibutuhkan untuk penyangga sangat mahal.
* Cara pemasangan penyangga dibedakan menjadi:
Raise Set
Raise set merupakan cara pemasangan penyangga dari bawah ke atas.
Lead Set
Lead set merupakan cara pemasangan penyangga maju, searah dengan
penambangan endapan bijih.
Corner
Corner set merupakan cara pemasangna penyangga ke arah samping atau juga
menyudut.
* Vein atau urat batuan adalah intrusi batuan lain ke dalam batuan induk. Intusi
terjadi melalui rekahan-rekahan batuan induk, dan lebih keras daripada batuan
induk.
* Endapan bijih dalam sebuah cebakan relative berbeda kadarnya pada masing-
masing bagiannya. Mengenai kadarnya dapat dihitung dengan menggunakan
metode IMD dan juga IDW yang diperlajari di matakuliah Geostatik.
* Drift adalah lubang bukaan yang menghubungkan antar level secara vertikal.
* Raise adalah lubang bukaan horizontal yang berfungsi sebagai jalan keluar-
masuk pekerja dan juga mengeluarkan endapan bijih.
* Level adalah lubang bukaan yang bertingkat-tingkat.
http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/03/metode-tambang-bawah-tanah.html

http://mininguncen08.blogspot.com/2012/06/pertambangan-bawah-tanah-
underground.html

Anda mungkin juga menyukai