II. A. Tujuan Umum Dapat melakukan analisis secara fisika dan kimia terhadap air , memahami prinsip pengolahan air dan dapat menginterpretasikan hasil analisis. B. Tujuan Khusus 1. Dapat memahami meode titimetri secara permanganometri 2. Dapat melakukan titrasi secara permanganometri 3. Dapat melakukan analisis zat organik dalam sampel secara titimetri permanganomteri . Dapat mengetahui kandungan zat organik dalam sampel III. Metode !etode "ang digunakan adalah Permanganometri. Dimana titrasi dilakukan dengan larutan standar #!nO. IV. Prinsip Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganate "ang merupakan oksidator kuat se$agai titran. %itrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi . #alium permanganat dapat $ertindak se$agaioksidator , dan umumn"a titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan le$ih mudah mengamati titik akhir titrasin"a. Zat organik dapat dioksidasi oleh #!nO . %itik akhir titrasi ditun&ukkan dengan setetes kele$ihan #!nO "ang akan meme$erikan kele$ihan 'arna merah muda. V. Reaksi !nO ( ) *+ ) ),e ( !n 2) ) +2O 2!nO ( ) ,+2-2O ) .+ ) 2!n 2) ) 1/-O2 ) *+2O VI. Dasar Teori Permanganometri merupakan titrasi "ang dilakukan $erdasarkan reaksi oleh kalium permanganat 0#!nO1. 2eaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi "ang ter&adi antara #!nO dengan $ahan $aku tertentu. Dalam reaksi ini, ion !nO ( akan $eru$ah men&adi ion !n )2 dalam suasana asam. #alium permanganat adalah oksidator "ang paling $aik untuk menentukan kadar $esi "ang terdapat dalam sampel "ang $erada pada suasana asam menggunakan larutan asam sulfat 0+23O1. Permanganometri &uga $isa digunakan untuk menentukan kadar $elerang, nitrit, fosfit, dan se$again"a. -ara titrasi permanganometri ini $an"ak digunakan dalam menganalisa zat(zat organik. !etode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini dapat $erlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis. #alium permanganat dapat $ertindak se$agai indikator, dan umumn"a titrasi dilakukan dalam suasan asam karena karena akan le$ih mudah mengamati titik akhir titrasin"a. 4amun ada $e$erapa sen"a'a "ang le$ih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohn"a hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat . 2eaksi dalam suasana netral "aitu !nO ) +) ) 3e 5 !nO )2+2O #enaikan konsentrasi ion hidrogen akan menggeser reaksi kekanan 2eaksi dalam suasana alkalis : !nO( ) 3e 5 !nO2( !nO2( ) 2+2 O ) 2e 5 !nO2 ) O+( !nO( ) 2+2 O ) 3e 5 !nO2 )O+( 2eaksi ini lam$at dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral. Penetapan kadar zat dalam praktek ini $erdasarkan reaksi redoks dengan #!nO atau dengan cara permanganometri. +al ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penam$ahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak $ereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pem$akuan larutan #!nO dan mendidihkann"a selama $e$erapa &am dan kemudian didinginkan. Di$akukan dengan menggunakan zat $aku utama, "aitu asam oksalat. Pada pem$akuan larutan #!nO, asam oksalat dilarutkan kemudian ditam$ahkan dengan asam sulfat pekat "ang kemudian didiihkan terle$ih dahulu, kemudian dititrasi dengan #!nO sampai larutan $er'arna merah rosa. 3etelah didapat 6olume titrasi, maka dapat dicari normalitas #!nO. 2eaksi "ang ter&adi saat pem$akuan pemanganat adalah 2eduksi : !nO ( ) *+) ) ,e7 !n2) ) +2O Oksidasi : +2-2O 7 2+) ) 2-O2) 2e 2!nO( ) .+) ) ,+2-2O 7 2 !n2) )*+2O ) 1/-O2 #ele$ihan sedikit dari permanganat "ang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk mengaki$atkan ter&adin"a pengendapan se¨ah !nO2 . VII. Alat 1. 8uret ) statif 2. 9rlenme"er 3. Pipet 6olume . 8ola hisap ,. 8eaker glass .. Pipet tetes :. -orong VIII. Bahan 1. ;arutan $aku sekunder #!nO /,/1 4 2. ;arutan $aku primer +2-2O /,/1 4 3. ;arutan +23O 4 $e$as zat organik 2// ml a<uadest ditam$ahkan dengan +23O pekat 2,ml, didinginkan lalu dipanaskan dan ditam$ahkan dengan #!nO /,/1 4 sampai ter$entuk 'arna merah muda tetap lalu didinginkan. . =<uadest ,. 3ampel air IX. Pemuatan !arutan 1. #!nO /,/1 4 dalam ,// ml #!nO > /,, 4 ?1 @ 41 > ?2 @ 42 ?1 @ /,, > ,// @ /,/1 ?1 > , A /,, > 1/ ml ( Dipipet 1/ ml larutan #!nO dan dilarutkan sampai ,// ml a<uadest 2. +2-2O /,/1 4 +2-2O > /,1 4 ?1 @ 41 > ?2 @ 42 ?1 @ /,1 > 1// @ /,/1 ?1> 1 A/,1 ?1 > 1/ ml ( Dipipet 1/ml larutan +2-2O dilarutkan dengan a<uadest sampai dengan 1// ml 3. Pengenceran +23O 3. 4 men&adi +23O 4 ?1 @ 41 > ?2 @ 42 ?1 @ 3. > 1// @ ?1 > ,,, ml ( Dipipet ,,, ml +23O dan dilarutkan dengan a<uadest sampai dengan 1// ml X. "ara Kerja =. 3tandarisasi #!nO dengan +2-2O /,/1 4 1. Disiapkan alat dan $ahan "ang diperlukan 2. Di$ilas $agian dalam $uret dengan a<uadest 3. Di$ilas kem$ali $agian dalam $uret dengan larutan #!nO . Diisi $uret dengan larutan #!nO sampai $atas tanda nol ,. Diam$il 1/ ml larutan +2-2O /,/1 4 dengan pipet 6olume, dimasukkan ke dalam 9rlenme"er .. Ditam$ahkan , ml ;arutan +23O 4 $e$as zat organik :. Dipanaskan pada suhu :/B - *. Dititrasi dalam keadaan panas dengan larutan #!nO 0peru$ahan 'arna dari &ernih men&adi merah muda1 C. Dihitung normalitas #!nO 8. Penentuan #adar Zat Organik 3ampel 1. Diam$il 1/ ml sampel dimasukkan ke dalam 9rlenme"er 2. Ditam$ahkan , ml +23O 4 $e$as zat organik, lalu ditam$ahkan #!nO tetes demi tetes hingga ter$entuk 'arna merah muda 3. Ditam$ahakn 1, ml larutan #!nO , lalu dipanaskan sampai mendidih . Dititrasi dalam keadaan panas dengan larutan +2-2O hingga 'arna merah muda hilang 08 ml1 ,. Dipanaskan kem$ali sampai mendidih .. Dititrasi dengan larutan standar #!nO hongga ter&adi peru$ahan 'arna dari &ernih men&adi merah muda 0= ml1 XI. Data #asil 1. 3tandarisasi #!nO dengan +2-2O /,/1 4 ?ol.titrasi I > 1/ ml ?ol.titrasi II > 1/ ml ?ol.titrasi III> 1/ ml ?ol.titrasi rata(rata > 1/ ml #adar #!nO ?1 @ 41 > ?2 @ 42 1/ @ /,/1> 6ol.titrasi @ 42 42 > /,/1 4 2. Penentuan #adar Zat Organik ?ol.titrasi I > 1. ml ?ol.titrasi II > 1.,, ml ?ol.titrasi III> 1. ml ?ol.titrasi rata(rata > 1.,1. ml 08 ml1 ?ol.titrasi I > 3,C ml ?ol.titrasi II > 3,C ml ?ol.titrasi III> ml ?ol.titrasi rata(rata > 3,C3 ml 0= ml1 > D @ /,31. mgA; > D @ /,31. > 2/ @ 0/,1*C31 D 0 /,1.1.1 @ /,31. > 3,:3, mgA; XII. Pemahasan Permanganometri merupakan titrasi "ang dilakukan $erdasarkan reaksi oleh kalium permanganat 0#!nO1. 2eaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi "ang ter&adi antara #!nO dengan $ahan $aku tertentu. Dalam reaksi ini, ion !nO ( akan $eru$ah men&adi ion !n )2 dalam suasana asam. #alium permanganat adalah oksidator "ang paling $aik untuk menentukan kadar $esi "ang terdapat dalam sampel "ang $erada pada suasana asam menggunakan larutan asam sulfat 0+23O1. #alium permanganat dapat $ertindak se$agai indikator, dan umumn"a titrasi dilakukan dalam suasan asam karena karena akan le$ih mudah mengamati titik akhir titrasin"a. 4amun ada $e$erapa sen"a'a "ang le$ih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohn"a hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat . Penetapan kadar zat dalam praktek ini $erdasarkan reaksi redoks dengan #!nO atau dengan cara permanganometri. +al ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penam$ahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak $ereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pem$akuan larutan #!nO dan mendidihkann"a selama $e$erapa &am dan kemudian didinginkan. Di$akukan dengan menggunakan zat $aku utama, "aitu asam oksalat. Pada pem$akuan larutan #!nO, asam oksalat dilarutkan kemudian ditam$ahkan dengan asam sulfat pekat "ang kemudian didiihkan terle$ih dahulu, kemudian dititrasi dengan #!nO sampai larutan $er'arna merah rosa. 3etelah didapat 6olume titrasi, maka dapat dicari normalitas #!nO. 2eaksi "ang ter&adi saat pem$akuan pemanganat adalah 2eduksi : !nO ( ) *+) ) ,e7 !n2) ) +2O Oksidasi : +2-2O 7 2+) ) 2-O2) 2e 2!nO( ) .+) ) ,+2-2O 7 2 !n2) )*+2O ) 1/-O2 #ele$ihan sedikit dari permanganat "ang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk mengaki$atkan ter&adin"a pengendapan se¨ah !nO2 .