Anda di halaman 1dari 5

Paper

Teknologi
Bahan
Alam
Jenis-jenis, Proses
Pemasangan, dan
Rekayasa Kayu yang
Menggunakan
Inovasi/Teknologi
Baru
Tamarindus Indica I0212081
A. JENIS-JENIS KAYU
Jenis Kayu Gambar Kualitas Densitas Karakteristik Sumber Gambar
1. Jati
(Tectona
grandis)

AwetI,
II,III
Kuat
I,II,III
700 - 930
kg/m
3

pada level
MC 12%.

Stabil, kuat,
tahan lama



2. Bayur
(Pterospermum
javanicum)

Kuat
III
Awet
IV,V
350-700
kg/m
3

Mudah
diplitur dan
divenir



B. Proses Pemasangan Lantai Kayu (Laminate Flooring)
Tahap I : Pemeriksaan Kekuatan dan Kerataan Lantai Dasar
Lantai ruangan sebelumnya harus dicek kekuatan dan kerataan
lantainya. Jika terdapat lantai yang dianggap kurang kuat
segera dilakukan perbaikan.
Tahap II : Penyesuaian Ruangan
Penyesuaian suhu dan kelembaman dapat dilakukan dengan cara
menempatkan laminate flooring secara datar di lantai ruangan yang
akan dipasang. Sebelum diletakkan di lantai semua bungkusan
plastik pada lembaran laminate floring terlebih dahulu harus
dibuka. Lembaran ditempatkan setidaknya tidak saling bertindih, tapi setidaknya harus
disediakan ruang kerja untuk memotong dan memasang .
Tahap III : Membersihkan Permukaan Lantai Dasar
Lantai dasar harus dibersihkan dari segala kotoran dan jenis minyak dari
permukaan lantai dasar. Sebelum pemasangan harus dipastikan dalam
keadaan kering.
3. Merbau
(Intsia bijuga)

Kuat
I,II
Awet I,
II
Rata-rata
800 kg/m3
pada level
MC 12%
Mudah
digergaji.
Diamplas
dan diplitur



4. Kelapa
(Cocos
nucifera)

Kuat IV 400-600
kg/m
3

Berat jenis
dua kali jati



5. Meranti Merah
(Shorea sp.)

Awet
III,IV
Kuat
II,IV
300 860
pada
kandungan
air 15%
Keras, tidak
terlalu halus



6. Akasia
(Acacia
Mangium)

Kuat
III
Awet
III
Pada level
MC 12%
densitas
sekitar
450 - 600
kg/m3
Pada level
MC 12%
densitas
sekitar 450 -
600 kg/m3
http://rajabenih.com/wp-
content/uploads/2010/04/kayu-
akasia.jpg
Tahap IV: Pemasangan Lembaran Penghalang Uap
Sebelum memasangkan lembaran kayu laminate flooring , lantai terlebih
dahulu harus ditutupi dengan lembaran yang dapat mengahalangi penguapan
langsung dari lantai ke kayu. Untuk itu terlebih dahulu lantai dasar ditutupi
dengan lembaran sejenis aluminium foil atau sejenis lembaran plastik lainnya. Lembaran ini
harus saling menutupi supaya penguapan benar benar tidak bisa langsung terhubung ke kayu
laminate flooring.
Tahap V : Setting Elevasi atas Permukaan Kayu di Bawah Pintu
Tentukan setting elevasi permukaan atas dari laminate flooring yang akan
dipasangkan. Elevasi atas harus benar benar disetting sebaik mungkin supaya
pintu dapat bergerak bebas waktu dibuka dan ditutup.
Tahap VI : Pemasangan Lembaran Pertama
Untuk tampilan terbaik, letakkan lembaran papan laminate flooring sejajar
dengan dinding terpanjang.Pasang lembaran pertama dengan alur ke arah
dinding. Letakkan lembaran dengan jarak kira kira 1 cm dari dinding dan
kemudian dorong papan ke arah dinding. Ruang ini ditujukan untuk mendapatkan space
penggeseran lembaran berikutnya jika kondisi dinding yang tidak segaris sehingga pada ujung
berikutnya masih mudah menggeser untuk mendapatkan kerataan terhadap dinding.
Tahap VII : Pemasangan Lembaran Berikutnya
Untuk pemasangan lembaran berikutnya anda sebelumnay sudah
mempersiapkan lidah sambungan terhadap lembaran berikutnya. Hal ini
ditujukan supaya lembaran papan laminate flooring tidak terlalu mudah
bergeser.
Tahap VIII : Pemasangan Lembaran Terakhir
Pemasangan lembaran terakhir tentu akan terpengaruh dari sambungan
lidah dari lembaran lembaran sebelumnya. Pastikan anda mengikuti ukuran
yang tepat pada sisa ruang terakhir, supaya tidak ada terdapat celah antar
sambungan lembaran laminate flooring.
Tahap IX : Pemasangan Lembaran Pengunci
Pemasangan lembaran pengunci dilakukan untuk tepi luar dari lembaran
sehingga membuat lantai lebih rapih
Sumber : http://khedanta.wordpress.com/2011/09/16/cara-memasang-lantai-
kayu-laminate-flooring/
C. Rekayasa Kayu Inovatif

Anda mungkin juga menyukai