Anda di halaman 1dari 13

Intan Pramasweta, S.Hum.

,
M.Hum.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan bahasa sehari-hari,
ia menjadi lebih bersifat sistematis dan subtil (halus, lembut,
dan tidak kentara).
Tidak semua bahasa sehari-hari memiliki ekspresi, tetapi tidak
juga bersifat ilmiah. Terkadang, bahasa sehari-hari juga
memiliki fungsi ekspresif hanya kadarnya saja yang beragam.
Bahasa percakapan, bahasa perdagangan, bahasa resmi,
bahasa keagamaan, dan slang anak muda termasuk dalam
bahasa sehari-hari.
Bahasa sehari-hari biasanya tidak menggunakan penalaran
yang rumit untuk memaknainya karena memang sudah
menjadi bahasa umum yang dipakai dalam keseharian.
Wellek dan Warren (1949:1423)
Prosa adalah karangan bebas, tidak terikat oleh syarat-
syarat selain oleh susunan bahasa dan tata bahasanya.

Prosa terbagi atas :
Prosa Lama
Prosa Baru
Prosa lirik adalah karangan yang tidak terikat oleh
syarat-syarat jumlah baris, jumlah suku kata dan sajak,
tetapi sangat mementingkan irama.
Jadi prosa lirik merupakan bentuk peralihan dari puisi ke
prosa atau sebaliknya prosa lirik sering disebut bahasa
berirama.
Puisi adalah karangan yang terikat.

Pengikatnya adalah :
Jumlah baris dalam tiap-tiap bait
Jumlah suku kata dalam tiap baris
Irama
Sajak

Bahasa yang digunakan dalam puisi pada umumnya
bersifat padat dan pekat.
Puisi sering disebut madah atau sanjak.

Puisi dibagi atas 4 macam, yaitu :
Puisi Lama
Puisi Baru
Puisi Modern
Puisi Kontemporer

Unsur bunyi
Dengan menggunakan rima dan repetisi
Tipografi
Susunan baris atau bait puisi serta cara
penulisan huruf
Enjabemen
Pemotongan kalimat atau frasa pada akhir baris
dan potongan lainnya diletakkan kembali pada
baris berikutnya
Parodi atau unsur kelakar
Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati
sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting

Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan
dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam
kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang
berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Sinekdoke
Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal
untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum
melihat batang hidungnya
Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal
untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand
memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung
PSSi Harimau

Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang
berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali
kopi ini, gula mahal ya?
Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau
sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-
kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak
peduli, diberi nasihat masuk ketelinga

Buatlah puisi bertemakan Kecintaan
Berbahasa Indonesia
Minimal 4 baris

Anda mungkin juga menyukai