Anda di halaman 1dari 2

Hukum I Termodinamika

Untuk setiap proses,apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha
W,maka akan terjadi perubahan energi dalam U = Q W atau Q = V + W
Contoh dala kehidupan sehari hari adalah mesin sepeda motor kita. Kalor pembakaran bensin
sebesar Q digunakan untuk melakukan usaha W yakni menggerakan motor (motor bergerak
mempunyai Energi Kinetik Ek=W) dan mesin sepada motor yang tadinya dingin menjadi panas
(artinya terjadi kenaikan energi dalam)


Pengertian Hukum Kedua Termodinamika

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika
kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang
bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu
reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika
mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam
semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang kutub
tertidur di atas salju, maka salju dibawah tubuhnya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang
tersebut. Akan tetapi, beruang terebut tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk
menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran energy kalor memiliki arh, yaitu dari panas
ke dingin.



Pengertian Hukum Ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. Molekul
hanya memiliki energi vibrasi (di samping energy electron dan energy inti) yang sama besar,
sehingga berada dalam keadaan kuantum tunggal. Jika di tijau dari kedudukan dan distribusi
energinya , penyusun-penyusun molekul dalam suatu Kristal yang sempurna pada 0 K hanya
dapat terlaksana dengan satu cara. Dalam ini W=1. Jadi entropi suatu Kristal murni yang
sempurna ialah 0 pada 0 K. Pernyataan ini terkenal sebagai HUKUM KETIGA
TERMODINAMIKA

Anda mungkin juga menyukai