METODE KONSTRUKSI DAN PELAKSANAAN K3 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PRAKTIKUM TERPADU FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Dalam pelaksanaan proyek pembangunan gedung praktikum terpadu fakultas teknik universitas negeri Surabaya terdapat pekerjaan pekerjaan yang sudah memenuhi syarat metode konstruksi dan k3 nya dan ada juga yang masih belum memenuhi dari syarat tersebut, dibawah ini akan menjelaskan bagaimana metode pelaksanaan dan k3 diterapkan dalam proyek tersebut. 1. Pekerjaan pembersihan lapangan Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, dilaksanakan dengan menggunakan alat alat berat semisal : bakhoe, dozer dan dump truk. Dalam hal ini cara pelaksanaannya adalah: Bakhoe : menggali tanah bagian atas sekitar 20 cm 30 cm dan tanah tersebut dibuang dibagian samping areal proyek. Dump truck : membawa sirtu yang nantinya akan dipadatkan pada tanah proyek Dozer : membawa dan mendorong tanah pada areal proyek dan dipadatkan pada tanah proyek secara bertahap.
Metode k3 dalam pekerjaan ini sudah memenuhi syarat, seperti : penggunaan pengaman kepala (helm) pada setiap pekerjaan termasuk petugas yang mengendarai alat berat tersebut.
2. Pekerjaan pemasangan bouwplank (uitzet) Pemasangan bouwplank ini dilaksanakan pada saat setelah tanah sudah benar benar padat (setelah pekerjaan pemadatan tanah). Metode pelaksanaan pekerjaan ini cukup mudah, setiap titik pojok pada areal yang akan dibangun bangunan dipasangin bouwplank, pengukuran kayu bouwplank dilaksanakan cara pitagoras seperti berikut :
6 8 10 3. Pemasangan seng keliling Pemasangan seng keliling dipasangan pada bagian barat dan utara areal proyek. Karena bagian selatan dan timur sudah terdapat pagar pembatas areal kampus dan areal penduduk
4. Pembuatan direksi keet Pembuatan direksi keet diletakkan pada bangunan bekas kantin fakultas teknik, dengan cara mengubah sebagian bentuk bangunannya setelah dan juga dalam direksi keetnya dilengkapi dengan ruangan p3k.
5. Pembuatan pondasi dan sloof Pondasi yang digunakan dalam proyek ini adalah pondasi tiang pancang, langkah langkah nya adalah : Penentuan letak tiang pancang yang akan dipasangan Pembuatan bekisting sloof dan pile cap dengan menggunakan batu bata, dalam hal ini posisi sloof dan pile cap sama (elevasinya sama). Setelah itu , pemancangan tiang pancang dilaksanakan dengan menggunakan alat pemancangan hidrolyc. Disetiap sloof digunakan 9 buah tiang pancang Pemecahan kepala tiang pancang yang melebihi dari elevasi sloof. Pembuatan tulangan pile cap dan sloof, dan tulangan tiang pancangannya disambung pada tulangan sloof Pengecoran pada pondasi dan sloof
Metode k3 dalam pekerjaan ini sudah memenuhi syarat, seperti : penggunaan pengaman kepala (helm) dan sepatu boot pada setiap pekerjaan termasuk petugas yang mengendarai alat berat tersebut, dan juga pengawasan disetiap pekerja oleh mandor bangunan. 6. Pemasangan tower crane Dalam pekerjaan ini urutan pekerjaannya meliputi pembuatan pondasi crane, dan pemasangan rangka crane
7. Pembuatan kolom Macam macam urutan pekerjaan ini adalah Pembuatan pembesian kolom yang dilakukan di los kerja Pemindahan besi kolom dengan menggunakan tower crane Penyambungan tulang pada tulangan pile cap, tulangan kolom ini disanggah dengan bambu agar tidak bengkok Pemasangan bekisting kolom dengan menggnakan bekisting plat besi, Pengecoran kolom ini dengan ready mix Metode k3 dalam pekerjaan ini masih belum memenuhi syarat, seperti : pembukaan tali penggantung tower crane tidak menggunakan alat pengaman (APD) sama sekali. Sedangkan yang lainnya sudah memnuhi syarat.
8. Pembuatan balok Macam macam urutan pekerjaan ini adalah Pembuatan bekisting balok dan plat dengan bahan kayu, dan alat bantu dalam ini adalah menggunakan scaffolding. Pembuatan pembesian balok yang dilakukan di los kerja Pemindahan besi balok dengan menggunakan tower crane Penyambungan tulang pada tulangan kolom, Pengecoran kolom ini dengan ready mix Beton yang digunakan adalah beton expose.
Metode k3 dalam pekerjaan ini masih belum memenuhi syarat, seperti : pembukaan tali penggantung tower crane tidak menggunakan alat pengaman (APD) sama sekali. Sedangkan yang lainnya sudah memnuhi syarat seperti penggunaan safetybell dan lain lain.
9. Pembuatan dinding bangunan Dalam pekerjaan ini digunakan batu bata dan batako sebagai bahan utuma dinding bangunan, cara pemasangan dari kedua bahan tersebut hamper sama.
Metode k3 dalam pekerjaan sudah memenuhi syarat seperti pemakaian helm dan sepatu boot dan juga scaffolding dalam pemsangannya.