Anda di halaman 1dari 6

Extra Dilian Bintang Putra Subandi 1

PENGGUNAAN PROSES TERMODINAMIKA PADA INSTALASI


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

Extra Dilian Bintang Putra Subandi
NIM : 1204405023

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361
Email : bintangputra93@gmail.com


Abstrak

Di era modern ini listrik adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dikarenakan manusia zaman sekarang tidak bisa hidup tanpa listrik dan setiap
aktivitas baik untuk hiburan juga pekerjaan haruslah menggunakan listrik sebagai sumber
utama menghidupkan alat-alat elektronik. Kita sebagai manusia zaman modern alangkah
baiknya untuk mengetahui darimana listrik itu berasal dan sumber energi apa saja yang bisa di
konversi menjadi energi listrik.

Kata kunci : pembangkit listrik

1. PENDAHULUAN
PLTU adalah singkatan dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Pembangkit ini memiliki alat
pembakaran yang dinamakan dengan
Boiler sehingga dihasilkan uap panas
kering (steam) yang akan digunakan
untuk memutar sudu-sudu turbin. Sudu-
sudu turbin yang berputar akan
memutar poros turbin yang terhubung
langsung dengan poros generator,
sehingga akan menghasilkan energi
listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa
generator berfungsi untuk mengubah
energi mekanik (poros turbin yang
berputar) menjadi energi listrik yang
nantinya akan disalurkan ke gardu
induk melalui transformator. PLTU pada
umumnya menggunakan bahan bakar
minyak dan batubara. PLTU yang
menggunakan minyak sebagai bahan
bakarnya memiliki gas buang yang
relatif bersih dibandingkan dengan
PLTU yang menggunakan batubara.
PLTU batubara lebih cocok dipakai
pada wilayah yang memiliki kandungan
batubara yang banyak seperti daerah
Sumatera.



2. PRINSIP KERJA PLTU
PLTU menggunakan fluida kerja
air uap yang bersirkulasi secara
tertutup. Siklus tertutup artinya
menggunakan fluida yang sama secara
berulang-ulang. Urutan sirkulasinya
secara singkat adalah sebagai berikut :
Pertama air diisikan ke boiler
hingga mengisi penuh seluruh luas
permukaan pemindah panas. Didalam
boiler air ini dipanaskan dengan gas
panas hasil pembakaran bahan bakar
dengan udara sehingga berubah
menjadi uap.
Kedua, uap hasil produksi boiler
dengan tekanan dan temperatur
tertentu diarahkan untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan daya
mekanik berupa putaran. Generator
yang dikopel langsung dengan turbin
berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran
medan magnet dalam
kumparan. Ketiga, uap bekas keluar
turbin masuk ke kondensor untuk
didinginkan dengan air pendingin
sehingga berubah kembali menjadi air.
Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air
pengisi boiler.


Extra Dilian Bintang Putra Subandi 2


Demikian siklus air uap (fluida
kerja) ini berlangsung secara berulang-
ulang dan terus menerus. Putaran
turbin digunakan untuk memutar
generator yang dikopel langsung
dengan turbin sehingga ketika turbin
berputar dihasilkan energi listrik dari
terminal output generator.
Tiap unit PLTU terdiri dari boiler
(steam generator) dengan siklus
superheat dan atau reheat, turbin uap,
dan generator dengan pengatur
tegangan AVR (Automatic Voltage
Regulator).
Bahan bakar dipasok ke unit dari
sistem penanganan bahan bakar.
Bahan bakar minyak disimpan dalam
tangki persediaan dan di distribusikan
ke unit melalui tangki harian BBM.
Bahan bakar minyak HSD (light fuel oil)
digunakan untuk start up boiler.
Batubara dikirim melalui laut,
disimpan pada tempat penimbunan
stockpiles. Terdapat penimbunan
hidup (live) dan stockpiles mati
(dead). Batubara di distribusikan ke unit
PLTU dari stockpiles hidup melalui
stacker/reclaimer yang disediakan atau
dengan dozer melalui hopper bawah
tanah.
Air penambah diperlukan untuk
mengganti air yang hilang melalui blow
down, vent serta drain. Air ini diperoleh
dari unit pemurnian air. Air baku
dihasilkan dari unit desalinasi yang
mengambil air laut dari kanal masuk
sistem air pendingin.
Air pendingin (cooling water)
dipasok oleh sistem air pendingin
utama (circulating water), dan sistem
air pendingin bantu. Sistem air
pendingin utama mengambil air dari
kanal masuk untuk air pendingin
kondensor dan heat exchanger sistem
pendingin bantu. Sistem air pendingin
bantu melayani alat bantu boiler dan
turbin. Sistem ini disediakan untuk
pusat pembangkit yang terdiri dari
beberapa unit yang saling terhubung
(interkoneksi) antar unit.
Gas buang setelah melewati
pemanas udara (air heater) regeneratif
dan penangkap abu (electrostatic
precipitator) dibuang ke atmosfir
melalui cerobong yang tinggi.
Instrumentasi digunakan untuk
memantau gas buang dan memastikan
memenuhi persyaratan lingkungan.

3. KOMPONEN PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) terdiri dari beberapa sistem
utama, yaitu :
1. Boiler
Boiler adalah ketel uap yang
berfungsi untuk merubah air menjadi
uap superheat yang bertemperatu dan
bertekanan tinggi. Proses memproduksi
uap ini disebut Steam Raising
(pembuat uap).
Berikut ini adalah jenis-jenis pipa
pada boiler.
a) Boiler pipa api
Pada jenis Boiler pipa api, gas
hasil pembakaran (flue gas)
mengalir melalui pipa yang
dibagian luarnya diselimuti air
sehingga terjadi perpindahan
pans dari gas panas ke air dan air
menjadi uap. Keterbatasan dari
boiler pipa api ini adalah tekanan
uap tidak dapat dibuat terlalu
tinggi karena ketebalan drum
akan sedemikian tebalnya. Boiler
seperti ini banyak di gunakan di
pabrik gula karena tidak
memerlukan tekanan uap yang
tinggi.
b) Boiler pipa air
Pada boiler jenis ini, air berada
didalam pipa sedangkan gas
panas berada di luar pipa. Boiler
pipa air dapat beroperasi dengan
tekanan tinggi (lebih dari 100
Bar).

Komponen-komponen utama
pada boiler antara lain :
a. Ruang Bakar
Ruang bakar adalah bagian dari
Boiler yang berfungsi untuk
tempat berlangsungnya proses
pembakaran antara bahan bakar
dan udara. Tekanan gas panas
yang berada didalam ruang bakar
(Furnance) dapat lebih besar dari


Extra Dilian Bintang Putra Subandi 3


pada tekanan udara luar (tekanan
ruang bakar positif) dan dapat
juga bertekanan lebih kecil dari
tekanan udara luar (Tekanan
ruang bakar negatif) atau
bertekanan seimbang (Balance
Draught).
Tekanan Positif, pada boiler
dengan tekanan ruang bakar
positif, udara luar dihembuskan
masuk ke dalam ruang bakar
dengan menggunakan forced
draught fan (kipas tekan paksa),
yang sekaligus mendorong gas
panas hasil pembakaran ke arah
cerobong. Boiler dengan tekanan
ruang bakar positif banyak
digunakan pada Boiler dengan
bahan bakar minyak. Seperti
digunakan pada unit PLTU
Gresik.
Tekanan Negatif, pada boiler
dengan tekanan ruang bakar
negatif, gas panas hasil
pembakaran dihisap oleh induced
draught fan sekaligus menghisap
udara luar masuk ke dalam ruang
bakar. Gabungan dari kedua
cara tersebut diatas diterapkan
pada balanced draught yang
memiliki baik forced draught fan
untuk mendorong udara luar
masuk ke dalam boiler, maupun
induced draught fan untuk
menghisap gas panas hasil
pembakaran. Pada sistem
balanced draught, tekanan ruang
bakar dibuat sedikit negatif, yaitu
sekitar- 10 mmWg (0,001 bar).
Boiler dengan tekanan ruang
bakar negatif, jarang digunakan
(kurang ekonomis). Sedangkan
boiler dengan tekanan balanced
draught (seimbang) banyak
digunakan oleh Boiler dengan
bahan bakar batubara.
b. Soot Blower
Fungsi dari soot blower adalah
pembersih abu, debu atau jelaga
yang menempel pada pipa pipa
boiler, superheater, ekonomizer
dan pada elemen air heater,
menggunakan uap. Uap yang
digunakan biasanya diambil
langsung dari boiler, dari sisi
keluar pemanas lanjut atau sisi
masuk cold reheater. Ketika
boiler menggunakan BBM (residu
oil) frekuensi pengoperasian soot
blower disesuaikan karena gas
buang dari pembakaran
menempel pada dinding-dinding
boiler, tetapi ketika menggunakan
BBG (gas alam) frekuensi
pemakaian soot blower dapat
dikurangi karena gas buang yang
dihasilkan sangat bersih sehingga
meningkatkah efisiensi dari tube-
tube boiler.
c. Fan
Penggunaan fan ialah untuk
mengalirkan udara pembakaran.
Di Unit PLTU Gresik
menggunakan beberapa fan,
yaitu :
i. Forced Draft Fan, berfungsi
menghasilkan udara secondary
(Secondary Air) yang digunakan
sebagai udara pembakaran pada
furnace boiler.
ii. Gas Recycling Fan, berfungsi
menghisap kembali sisa gas
panas dan dikembalikan ke ruang
bakar yang bertujuan
meningkatkan efisiensi boiler.
iii. Include Draft Fan, berfungsi
menarik dan mempertahankan
tekanan diruang bakar.
d. Air Heater
Air heater adalah pemanas udara
sehingga temperature udara
pembakaran dapat mencapai
300
0
C menghasilkan pembakaran
yang lebih sempurna. Air heater
yang terpasang dari jenis elemen-
elemen plat yang berfungsi
mengambil panas dari flow gas
kemudian dialirkan ke udara
pembakaran (discharge FD Fan)
dengan mekanisme perpindahan
panas konveksi.
e. Ekonomizer
Ekonomizer adalah heat
exchanger yang digunakan untuk
memanaskan feedwater boiler
sebelum masuk ke steam drum


Extra Dilian Bintang Putra Subandi 4


dengan memanfaatkan
temperatur gas buang yang
masih tinggi sehingga
meningkatkan efisiensi unit
Kontruksi ekonomizer berupa
sekelompok pipa-pipa kecil yang
disusun berderet-deret. Di bagian
dalam pipa mengalir air pengisi
yang dipompakan oleh BFP dan
dibagian luar pipa mengalir gas
panas hasil pembakaran yang
terjadi diruang bakar. Karena
temperatur gas panas lebih tinggi
dari temperatur air pengisi maka
gas panas menyerahkan panas
kepada air pengisi sehingga
temperatur air pengisi menjadi
naik dan diharapkan mendekati
titik didihnya, tidak melampaui
titik didih karena akan
menyebabkan terbentuknya uap
di dalam pipa ekonomizer dengan
akibat lebih lanjut terjadi
overheating pada pipa tersebut.
f. Boiler Drum
Boiler Drum adalah bejana
tempat menampung air dari
ekonomizer dan uap hasil
penguapan dari tube wall.
Setengah dari drum bagian
bawah berisi air dan setengah
bagian atas berisi uap.
g. Header
Fungsi dari header adalah
sebagai tempat keterpasangan
tube economizer, dimana pada
header dibuat lubang-lubang
konis yang sesuai dengan ujung-
ujung tube.
h. Riser (Wall Tube) dan Down
Comer
Dinding boiler terdiri dari pipa-
pipa yang disatukan oleh
membran, oleh karena itu disebut
dengan wall tube. Di dalam wall
tube tersebut mengalir air yang
akan dididihkan. Dinding pipa
bpiler adalah pipa yang memiliki
ulir dalam (ribbed tube). Dengan
tujuan agar aliran air didalam wall
tube berpusar (turbulen).
Sehingga penyerapan panas
menjadi lebih banyak dan merata,
serta untuk mencegah terjadinya
overheating karena penguapan
awal air ada dinding pipa yang
menerima panas radiasi langsung
dari ruang pembakaran.
Wall tube mempunyai dua header
pada bagian bawahnya yang
berfungsi untuk menyalurkan air
dari downcomer. Downcomer
merupakan pipa yang
menghubungkan steam drum
dengan bagian bawah low
header. Untuk mencegah
penyebaran panas dari dalam
furnace ke luar melalui wall tube,
maka disisi luar dari wall tube
dipasang dinding isolasi yang
terbuat dari mineral fiber.
i. Superheater
Aliran sirkulasi uap yang terjadi
adalah :
a. Uap jenuh dari steam drum
dialirkan ke primary superheater.
Primary Superheater Primary
superheater biasanya diatur
dengan konfigurasi horizontal.
b. Uap yang dipanaskan ini
selanjutnya mengalir ke
secondary superheater yang
terletak pada daerah pancaran
(radiasi). Sebagian dari
superheater terletak tepat di atas
ruang bakar dan menerima panas
radiasi langsung dari ruang
bakar. Kemudian dari secondary
superheater, uap mengalir ke
turbin tekanan tinggi.
j. Reheater
Aliran uap reheat yang terjadi
adalah sebagai berikut: Uap
superheat yang berasal dari
turbin tekanan tinggi, kembali ke
steam generator (boiler), untuk
mendapatkan panas dalam
reheater, kemudian setelah
dipanaskan direheater, uap
tersebut mengalir ke turbin
tekanan menengah.
k. Burner Gun
Burner yaitu perangkat dari boiler
yang berfungsi menyemprotkan
dan membakar bahan bakar di
dalam ruang pembakaran


Extra Dilian Bintang Putra Subandi 5


(furnace). Burner merupakan
pelalatan pembakaran yang
dapat membagi bahan bakar
menjadi bagian-bagian kecil
sehingga memudahkan proses
pembakaran dengan udara.
Terdapat 3 macam Burner dan 1
Igniter di PLTU Gresik Unit 3 dan
4.

2. Turbin
Turbin adalah mesin rotasi yang
berfungsi untuk merubah energi panas
menjadi energi mekanik. Uap
berekspansi diturbin dengan urutan dari
boiler dengan tekanan dan suhu tinggi
mengalir melalui nozzle sehingga
kecepatannya naik sedangkan
tekanannya akan turun. Disini energi
potensial dirubah menjadi energi
kinetik. Uap dengan kecepatan tinggi
diarahkan untuk mendorong sudu
sudu gerak sehingga mengakibatkan
poros turbin berputar. Disini energi
kinetik diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran.

3. Kondensor
Kondensor berfungsi merubah
uap menjadi air. Uap bekas turbin
dengan kondisi basah masuk ke
kondensor yang dalam keadaan
vakum. Proses kondensasi
(pengembunan) terjadi dengan
mengalirkan air pendingin kedalam
pipa-pipa kondensor dan uap berada
diluar pipa-pipa. Posisinya biasanya
terletak dibawah turbin sehingga
memudahkan aliran uap masuk.
Kondensor pada PLTU Gresik
Unit 3 dan Unit 4 ada perbedaan yang
sangat spesifik. Dimana Unit 3 telah
dilakukan inovasi perubahan material
tube dengan menggunakan bahan
titanium, untuk unit 4 tidak mengalami
perubahan dan masih tetap
menggunakan material tembaga untuk
tubenya. Dengan fungsi kondonsor
sendiri adalah sebagai media merubah
uap menjadi air material ini sangatlah
berpengaruh besar karena memiliki
karakteristik yang berbeda. Dengan
penelitian yang sudah ada
membuktikkan bahwa untuk masalah
perpindahan panas material tembaga
lebih baik daripada material titanium.
Tetapi material titanium memiliki
keunggulan dalam hal kekuatan
terhadap korosi air laut. Perbedaan
yang sangat mencolok dan dapat
mempengaruhi pemakain bahan bakar
di setiap unitnya.

4. Generator
Generator berfungsi untuk
merubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Kapasitas Generator dari
waktu ke waktu berkembang semakin
besar dengan teknologi konstruksi dan
rancang bangun yang semakin maju.
Kapasitas generator PLTU di Indonesia
sangat bervariasi, karena
pembangunannya disesuaikan dengan
kebutuhan energi yang harus dilayani.
Kostruksi Generator PLTU semuanya
menggunakan kutub medan magnet
dirotor. Dimana rotor sebagai medan
magnet dan menginduksi rotor. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan
penyambungan (connection) energi
listrik keluar generator, karena titik
terminal penyambungan benda pada
rotor.

4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan jenis pembangkit
yang lain, antara lain :
1. Dapat dioperasikan
menggunakan berbagai jenis
bahan bakar (padat, cair dan
gas).
2. Dapat dibangun dengan
kapasitas yang bervariasi.
3. Dapat dioperasikan dengan
berbagai mode pembebanan.
4. Kontinyuitas operasinya tinggi.
5. Usia pakai (life time) relatif lama.
Namun, disamping kelebihan tadi,
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
juga memiliki beberapa kekurangan,
yaitu :


Extra Dilian Bintang Putra Subandi 6


1. Sangat tergantung pada
tersedianya pasokan bahan
bakar.
2. Tidak dapat dioperasikan (start)
tanpa pasokan listrik dari luar.
3. Memerlukan tersedianya air
pendingin yang sangat banyak
dan kontinyu.
4. Investasi awalnya mahal.

5. PEMELIHARAAN PLTU
Pemeliharaan adalah perlakuan
suatu peralatan agar tetap dalam
kondisi baik dan umur peralatan
menjadi baik. Jenis pemeliharaan pada
PLTU.
A. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah
pemeliharaan yang dilakukan secara
rutin terhadap suatu peralatan yang
menggunakan pelumas, filter, dan
pendingin. Pekerjaan pemeliharaan
rutin meliputi pemeriksaan,
penambahan, penggantian, dan
pembersihan.
B. Pemeliharaan Periodik
Pemeliharaan periodik dibedakan
menjadi tiga macam :
1. Simple Inspection (SI)
Pemeliharaan jenis simple
inspection dilakukan nsetiap jam
kerja mesin mencapai 8.000 dan
24.000 dihitung sejak awal mesin
dioperasikan Scoope pekerjaan
pada jenis pemeliharaan simple
inspection hanya dilakukan pada
alat-alat bantu dan perlengkapan
mesin utama, yaitu :
a) Penggantian gland packing
b) Pemeriksaan katup-katup
c) Penggantian pelumas pada
alat bantu
d) Pembersihan pada alat
pendingin dan pemanas
e) Pengujian alat pengaman
f) Penyetelan alat pengatur
g) Kalibrasi alat ukur
2. Mean Inspection
Pemeliharaan jenis mean
inspection dilakukan nsetiap jam
kerja mesin mencapai 16.000.
Scoope pekerjaan pada jenis
pemeliharaan mean inspection
meliputi penggantian komponen
pada alat-alat bantu yang yang
ada batas jam kerjanya.
Disamping pemeliharaan alat-alat
Bantu, pemeliharaan jenis ME
juga dilakukan pemeriksaan
komponen pada mesin utama.
3. Serious Inspection (SE)
Pemeliharaan jenis SE dilakukan
pada setiap jam kerja mesin
mencapai 32.000.
Scope pekerjaan pada
pemeliharaan jenis SE meliputi
penggantian komponen pada
alat-alat Bantu dan komponen
pada mesin utama.Untuk siklus
pemeliharaan periodic
selanjutnya dimulai kembali dari 0
terhitung sejak pemeliharaan SE.
C. Pemeliharaan Preventive
Pemeliharaan Preventive adalah
pemeliharaan yang pelaksanaannya
direncanakan lebih dahulu atas dasar
pengamatan terhadap suatu peralatan
yang dinilai peralatan tersebut
mengalami perubahan kondisi dan
dapat menimbulkan kerugian,
gangguan atau kerusakan.
D. Pemeliharaan Corrective
Pemeliharaan corrective adalah
pemeliharaan yang sifatnya perbaikan
atau penggantian material atau
penyetelan peralatan akibatnya
terjadinya gangguan yang tidak
dikehendaki.

6. SIMPULAN
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) adalah Suatu sistem
pembangkit tenaga listrik yang
mengkonversikan energi kimia listrik
dengan menggunakan uap air
sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk
menggerakkan poros sudu-sudu turbin.
Sudu - sudu turbin mengerakkan poros
turbin, untuk selanjutnya poros turbin
mengerakkan generator. Dari generator
inilah kemudian dibangkitkan
energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai