Anda di halaman 1dari 30

.

L
STANtrIAFI
pERUSAHAAN
UMUM Lt STRt K NEGARA
No. : 001. K/ 0594/ D| R/ 1991, t ansgal 18 Januari 1991
F';H PLi :l'i",t;
lr
1 ,\
*{
r r r { i r . r ;
! r i , . ' i i , } 1 { r " r i | , . , i . - : : . L . z i . i - . i . ) : . 1
' i . 1
J
TRANSFORMATOR TENAGA
B A GI A Nl : UMUM
D E P A R T E M E N P E R T A M B A N G A N
D A N E N E R G I
PERUSAHAAN
UMUM LISTRIK NEGARA
JALAN TRUNOJOYO NO. 135
-
KEBAYORAN BARU
-
JAKARTA 12160
SPLN 8-l :1991
L-"-'
Lampi ran Keputusan Di reksi PLN
H
SPLN 8-l : 199r
TRANSFORMATOR TENAGA
BAGI ANl : UMUM
Di susun Ol eh:
t. Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi dengan
Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik
Negara No. : 077lDlR'l88 tanggal 2L September
r.988;
2. Kelompok Kerja Transformator Tenaga dengan
Sur at Keput usan Kepal a Pusat Penyel i di kan
Masalah Kelistrikan No.: 040|LMK/89 tanggal L4
Oktober 1989.
Di terbi tkan Ol eh:
DEPARTEMEN PE RTAIVIBANGAJY DAN ENERGI
PE RUS AHAAN TTI\{ UM LISTRI K I.IEGA RA
Jln. Trunojoyo No. I35-Kebayoran Baru
JAKARTA 12160
1991
- t -
.r{j|Ulr':'.
SPLN 8,1 : 1991
Sustrn*it Anggota Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi
Berdasarkln Surut Keputusan Direksl Perusahaan Umum Listrik Negara
No.: 077/DIRySS tangal 21 September l9E8
1" Kepiila ilinas Pcmbakuan, Pusat P
( cx- of f i i : i i t l
i *)
Z. [r. [ttrs;' -i
3. It' . IJ;i .ri i l .,:rng l rawadi
4. trr"" l {+r.;ri tl tr
5. Ir. Hasi m Soerotaroeno
(-r.
Ir" Sambor-lho Sumani
7. Ir. Ati i warJoi o Warsi to
8. Ir. S< ii:' waCjl
9. I r . f i umi l ang
10. i r. Ii narn h,{astrud
L1. Iskanci ar Kasi m BEE.
12. l r.Si oe narj o Sastrosewoj o
13. I r . . 1, St i ckar t i t
t4. Ir, h4nch Rasri
i 5. {{. l sk;.rndar Bl l ,.
16. Ir. I-iahr,,tt 5a.qmoYo
17. {r. Agus f}lurnhana
18. Ir. W:ryan .i fel i m
19. Ir. It{;irs;tliala Sarnosir
2A. trr. Pi r:tcr h' l abi kafol a
enyelidikan Masalah Kelistrikan
Sebagai Ketua merangkap
Anggota Tetap
Sebagai Ketua Harian merangkaP
Anggota Tetap
Sebagai Sekretaris rnerangkap
Anggota Tetap
Sebagai Wakil Sekretari s merangkap
Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota.Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tctap
Sebagai Anggota Tctap
Sebagai Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap
( - ) Di pl I ng. ' I ' h" H, [ . . ur ni , ; , : ; i
l u -
SPLN E-l : 1991
Susunan Anggota Kelompok Kerja Transformator Tenaga
Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
No.: 040/LMIV89 tanggal 14 Oktober 1989
1. Ir. Adiwardojo Warsito
2. Ir. Sriwidjojo
3. Ir. Renville Sapulete
4. Ir. Wayan Delim
5. Ir. Nono Subianto
6. Ir. Batara Lumban Radja
7. Ir. Bowo Setiadji
8. Ir. Achmad Sudjana
9. Ir. Sutjipto Suwono
10. Achmad Riandhie BE.
11. Ir. Ardianadi Isbat
L2. Ir. Agus Pranoto
13. Ir. Suharijadi
t4. Ir. M. Machsin
15. Ir. Bambang Susilo
L6. Ir. Vickner Sinaga
L7. Ir. Idham Khalid P. MSc.
L8. Ir. Suyono
19. Ir. Agoes Priambodo
20. Ir. Alexander Harahap
2'1,. Ir. Halomoan Sibarani
Sebagai Ketua
merangkap Anggote
Sebagai Sekretaris
merangkap Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
SebagaiAnggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
Sebagai Anggota
SPLN 8-1 : 1991
D A F T A R I S I
Pasal Satu : RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
L. Ruang lingkup.
2. Tujuan
Pasal Dua: KONDISI PELAYANAN
3.1 Kondisi pelayanan normal
3.2 Kelengkapan untuk kondisi pelayanan khusus.
Pasal Tiga : DEFINISI
4. Definisi.
4.L
(Jmum.
4.2 Terminal dan titik netral
4.3 Belitan
4.4 Nilai pengenal
4.5 Sadapan
4.6 Rugi-rugi daya dan arus tanpa beban
4.7. Tegangan impedans, impedans hubung singkat, rugi tegangan
4.8. Kenaikan suhu
4.9. Isolasi
4.L0. Hubungan
4.11,. Jenis pengujian
Pasal Empat: NILAI PENGENAL
5. Niiai pengenal
5.1. Umum
5.2. Daya pengenal
5.3. Nilai daya pengenal yang lebih disukai
5.4. Operasi pada tegangan yang lebih tinggi dari tegangan pengenal
Pasal Lima : PELAT NAMA/PENGENAL
6. Pelat nama/pengenal
6.1. Informasi yang diperlukan
6.2. Informasi yang perlu ditambahkan pada hal-hal tertentu
Pasal Enam: BERBAGAI PERSYARATAN
7. Berbagai persyaratan
l .L. Di mensi hubungan netral
7.2. Pelepasan beban pada transformator generator
halaman
T2
12
T2
12
13
3
-
J
4
4
5
6
8
9
10
10
10
11
t4
L4
l 4
15
15
15
\.
Tol eransi .
Pasal Tujuh : TOLERANSI
16
SPLN
8-1 : 1991
Pasal Delapan : PENGUJIAN
g.
Pengujian.
g.1..
Persyaratan umum bagi uji
jenis, rutin dan khusus.
9.2. Pengukuran resistans belitan
g.3. pen[ukuran
rasio tegangan dan pemeriksaan hubungan vektor tegangan
g.4.
Pengukuran tegangan impedans (sadapan utama),
impedans hubung-singkat dan rugi beban
9.5. Pengukuran rugi dan arus tanpa-beban
9.6. Pengukuran harmonik arus tanpa-beban
g.7. pen[ukuran
impedans urutan-nol pada transformator fasa-tiga
9.8. Pengujianpadapengubah-sadapanberbeban
Lampiran
A
-
Informasi yang dibutuhkan untuk permintaan keterangan dan pesanan
T7
L7
18
19
L9
T9
?n
20
2T
22
SPLN 8-1 : 1991
TRANSFORMATOR TENAGA
BAGIAN I: UMUM
Pasal Satu
RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup.
Standar ini berlaku untuk transformator tenaga (termasuk oto-transformator) dengan pengecualian
beberapa transformatcr kecil tertentu dan transformator khusus sebagai berikut:
-
Transformator fasa tunggal kapasitas kurang dari 1 kVA dan transformator fasa banyak kapasitas
kurang dari 5 kvd.
-
Transiormator instrumen (dicakup oleh Publikasi IEC 1851 dan L862)^
,
-
Transformator untuk konvLrtor statik (dicakup oleh Publikasi IEC 8i3, ttgadan L465)
-
Transformator asut.
-
Transformator uji.
-
Transformator traksi yangdipasang pada batangputar.
-
Transformator las.
Apabila standar IEC unti:rk transformator-transformator yang disebutkan di atas atau untuk transfor-
mator khusus lainnya tidak ada, standar ini boleh diberlakukan secara keseluruhan atau sebagian
2. Tujuan
Standar ini bertujuan untuk memberikan pedoman ketentuan umum dan pengujian transformator tenaga
menurut ruang lingkup standar ini, untuk dipakai sebagai ketentuan dasar desain transformator tenaga
Pasal Dua
KONDISI PELAYANAN
3. Kondisi pelayanan .
3.1 Kondisi peloyanan nomiaL
Standar i ni memberi kan persyaratan yang ri nci untuk transformator yang di gunakan pada kondi si
berikut ini:
'
Current Transformer.
2
Voltug" Transformer
t
Recom mend ation for nrelcu ry-arc convertorr.
]
R..orr.ndati on f.rr pol ycrystal l i ne Semi conductor Recti fi er Stacks and Equi pments.
(
'
Semi conductor Ccnverl orc"
- 1 -
SPLN E-l : 1991
a) Ketinggian.
Pada
suatu ketipggian yqng tidak lebih dari 1000 m di atas permukaan laut.
b) Suhu media pendingin,
Untuk peralitan pe-ndingin air, suhu air pendingin tidak melebihi zfc pada lubang masuk.
Catatan :
-
Untuk ketinggian yang lebih besar, lihat Sub ayat 3.2.
Untuk peralatan berpendingin udara, suhu udara tidak boleh melebihi 40"C dan :
-
tidak boleh di bawah
-zfc
pada transformator pasangan luar.
-
tidak boleh di bawah
-fC
pada transformator pasangan dalam.
Sebagai tambahan, untuk peralatan berpendingin-udara, suhu udara tidak boleh melebihi nilai bprikut;
-
rata-rata harian fOoC .
-
rata-rata tahunan 20oC.
Catatan :
-
Untuk suhu yang l ebi h ti nggi , l i hat Sub-ayat 3.2.
c) Bentuk gelombang tegangan suplai.
Bentuk gelombang tegangan suplai harus mendekati sinusoidal.
d) Simetri tegangan suplai fasa-banyak.
Untuk transformator fasa-banyak, tegangan suplainya mendekati simetri.
3.2 Kelengkapan untuk kottdisi pelayanan klursus
Pembeli harus merinci pada permintaan penawarannya setiap kondisi yang tidak tercakup oleh kondisi
pelayanan normal sebagaimana tersebut Sub-ayat 3.L.
Persyaratan tambahan dal am batas-batas yang tel ah di tentukan untuk ni l ai -pengenal dan pcnguj i an
transformator yang didesain lain dari kondisi pelayanan normal sebagaimana tersebut dalam Sub ayat
3.1, tercakup dalam :
-
SPLN 8-2 : L99L, Sub-ayat 4.2, untuk transformator berpendingin-udara
jenis
kering dan terendam
-minyak
yang beroperasi pada suhu udara pendingin diluar batas normalnya.
SPLN 8-2: LggL,Subayat 4.3 dan SPLN 8-3 : 1991
,"Tingkat
Isolasi dan Uji Dielectrik", untuk segala
jenis
transformator yang beroperasi pada ketinggian melebihi 1000 m di atas permukaan laut.
Kesepakatan antara pembeli dan pabrikan perlu diwujudkan terlebih dulu, bila transformator akan
digunakan pada lokasi dengan suhu yang besarnya diluar batas yang dicakup oleh persyaratan tambahan
dan bila ada kekhususan didalam kondisi operasinya.
- ? . -
SFI-N 8-I : 1991
Pasal Tiga
DEFI NI SI
1. Definisi.
untuk penggunaan standar ini, digunakan definisi-definisi
bcrikut. Istilah-istilah
tain yang digunakan
mempunyai arti yang berasal dari International Electrtltechnical
Vocabulary
(IEV)'
4.1 Unuutt
1. t.l Transfonnator*)
seperangkat peralatan statis yang bcrdasarkan prinsip
jn<luksi
elektromagnitik,
mentransformasi
tegang
an dan arus bol ak-bal i k di antai a .l ua bel i tar, atau i ebi h pada frckuensi yang sama besar dan bi asanya
pada nilai arus dan tegangan yang herbeda'
4.1.2 Oto-transfonnotor
T' ransformatcr
yang paling scrjikit terdiri clari dua belitan mempunvili satu bagian bcrsama'
' 1.
l ..l ' fransfontrutor
Perryuat.
Tr ansf or mat or
yang sat u bcl i t annva di hubungkan s, ecar a ser i kesuat u si r ki t dengan maksud unt uk
mengubah tegallgrrnirl,' u Bclitan iainnva atialah bclitan vang cliberi ti:gangan'
1. 1.1 Transfonnqlc,r
it' ;tis
lcrt,:tdantt' ti; t1*ak'
' 1' l nnsfcrrmator
yang i nti cj an bcl i tannya te rcndarr mi nyak.
Catatan :
-
Untuk penggunaan standar i ni , cai ran i sol asi si nte ti k, seperti askaret") ,
dapat di angl ap sebagai nri nyak'
1. 1.5 Trartsfonnator
ieni.s
kcirtg.
Transformator vang i i rl r cl an bel i tannr":Lr ti tl i rk tcrcncl am cai ran i sc' l asi '
-l.l
i Transfonnator kttdaq'
Tr ar sf . r mat or yi r ng t e r r ut up
ccde f i r i ki an r upa schi ngga t i dak ada per t ukar an ant ar a i si nva dengan
at-mosfi r l uar.
Cat at an
'
- ' I ' r ansf ( ) r mat cr kedap C: bagi dai am 2 kat cgol i
a) ' l ' r ansf or r nal or yangvol unt et ot al
mi nyak, ga- s, u<l ar aat aukombi nasi l ai nnyadar i
t r asf br mat or ' t et apkonst at t
di dal am
j ul at suhunva.
bl
' Il ransfornratorvangr-ol ur.re
t()i al mi nvak" gas. url ar' a atau k0mtri nasi l ai ri nva dari transformator, benrari asr
r t i dal am j ul at suhunya dan var i asi i ni i i t ani pung cl ch
penanr pung f l eksi bel yang kedagr at au membr an f l cksi bel
i . Pi Si t l .
t , , 1 ' 11
1; 1l r L; n ; ' . ) $r r . r ) , t t ' i &; . J! l ; r i l n 3: ki r f , . : : 1. i ; i 1xr r '
, r ' 11: t l i ' 1i . i ' ; r j i j : l r r t l ' l i l t i ' t ' t . t t ' Jl "
: i
t ; ' r ; ' r : ' i '
SPLN 8-1 : 1991
4.2 Terminal dan titik netral.
4.2.1 Tenninal.
Elemen hantaran yang dimaksud untuk menghubungkan belitan ke penghantar luar.
4.2.2 Tenninal
fasa.
Terminal yang dimaksud untuk hubungan ke penghantar fasa sistem.
4.2.3 Teminal netral.
a) Untuk transformator fasa banyak dan gugus fasa banyak yang terdiri dari beberapa transformator
fasa tunggal.
Terminal yangdihubungkan ke titik netral dari belitan terhubung-bintang atau belitan terhubung-
zigzag.
b) Untuk transformator fasa tunggal.
Terminal yang dimaksud untuk hubungan ke titik netral sistem.
4.2.4 Titik netral.
T'itik dari tegangan sistem simetrik yang biasanya berpotensial nol.
Catatan :
-
Untuk si stem fasa-banyak di hubung-bi ntang atau di hubung-zi gzag, ti ti k terscbui adal dh ti ti k bersama.
4.2.5 Tenninal-tenninal terkuit.
Terminal-terminal pada sebuah transformator dari belitan-belitan yang berbeda, ditandai dengan huruf
yang sama atau simbol yang berkaitan.
4.3 Belitan
4.3.1 Belitan.
Susunan l i l i tan yang membentuk si rki t l i stri k, berkai tan hubungan dengan sal ah satu tegangan dari
transformator.
Catatan :
-
Untuk transformator fasa-banyak, bel i tan adal ah kombi nasi dari bel i tan-bel i tan i asa (l i hat sub- ayat 4.3.2).
4.3.2 Belitan
fasa.
Kumpulan lilitan yang membcntuk salah satu fasa dari bclitan fasa-banyak.
Catatan :
-
Isti l ah " bel i tan fasa " ti dak bol eh di gunakan untuk mengi denti fi kasi susunan kumparan dari kaki tertentu.
4.3.3 Belitort tegangan-tingl' )'
Bclitan dengan tegangan pengenal tertinggi.
4.3.J Belitan tegangan-rendah' )
Bcl i t an dcncan t cgangan pengenal t er endah
( i r ar r n
L nl ui l r ar sf or mat or pcnguat , bel i t an dengan t egangan pengenal l cbi h r cndah. kemungki nsf l r r l cl l l punyai t i ngkat
sci asr i ct ' : : t : nggi .
' )
l l eht an\ ant ! : E: { : - i . : . " . ai ^: -
j ; :
ss: cmsupl ai padakondi si pel ar anan, dapat di scbut sebagai
npr i nt er " , sedangkanbcl i t an
) "ng
mcnpnr n &. 2 l i :
' r 3
i , ' r
'
\ : - : -
di sct ut se bagai
' sekunder
", t r ansf or nt at or pcnguat . unl ukdi hubungkan ser i dcngan
sebuah si r \ r t
/
- . t -
SPLN 8-t :"1991
4.3.5 Belitan tegangan-antaran)
Belitan dari transformator belitan-banyak dengan tegangan pengenal diantara tegangan pengenal
belitan tertinggi dan terendah.
4.3.6 Belitan bantu
Bel i tan yang di peruntukkan
hanya untuk beban keci l , bi l a di bandi ngkan terhadap daya pengenal
transformatornYa.
4.3.7 Belitan stabilisasi.
Belitin tambahan hubungan-delta khususnya untuk melengkapi transformator hubungan-bintang-bin-
tang atau hubungan-bint-ang-zigzag,untuk
menurunkan impendans urutan-nol dari belitan hubungan-
bintang (lihat Sub-aYat 4.7.5).
.
Catatan : 1.
penurunan
impendans mungkin diperlukan, misalnya untuk mengurangi besarnya tegangan harmonik-ketiga atau
untuk stabilisasi tegangan ke netralnya.
2. Suatu belitan oapat-diinggap sebagai belitan stabilisasi bila terminalnya tidak dihubun
l?l
dengan sirkit luar;
Tetapi satu atau dua ti i ' i "k bari ui ti tan yang
_di peruntukan
membentuk ti ti k sudut del ta yang:sama, dapat di
hubungkan keluar, misalnya untuk p"ntunihunl untut< transforrnator fasa--tiga, bila titik-titik lainnya dihubungkan
ke luar, belitannya harus iianggap sebagai belila1 sebagaimana didefinisikan pada Sub-ayat 4.3-3,4.3'4 atau 4.3'5,
atau sebagai belitan bantu se-bagaimana didefinisikan pada Sub-ayat 4'3'6'
4.3.8 Belitanbersarna.
Bagian bersama dari belitan oto-transformator.
4.3.9 Belitan sei.
Bagi an dari bel i tan oto-transformator atau bel i tan transformator
penguat yang di maksudkan untuk
dihubungkan seri dengan sirkit.
4.3. 10 Belitan eneriais.
Belitan dari transformator
penguat untuk mencatu daya ke belitan seri.
4.4 Nilai pengenal
4.4.1 Nilai pengenal.
Nilai numerik besaran ya\gmenentukan kerja transformator
pada kondisi yang ditetapkan didalam
standar dan yang merupakan dasar pengujian dan
jaminan dari pabrikan.
4.4.2 Besaranpengenal.
Nilai numerik dari besaran (seperti tegangan, arus dsb.) yangmenyatakan nilai pengenal.
ca tat an''
".illi'ff :i'#,$::x1tri?,i?ilu trl5il: l,i:l,ixH r,?L rff|;,:,111x f
'f;|ftu!;ffi t t
r
2.Bi l ati dak di nyatakJn, maka tegangan dan arus sel al u di nyatakan ol eh ni l ai efekti fnya.
')
Belitan yang menerima dala aktif dari sistem suplai pada kondisi pelayanan, dapat disebut sebagai
'PlTeI",
scdangkan b:litan
yang mJngilm daya aktif [e sirkit beban, disebut sebagai "sekunder i transformator penguat, untuk dihubungkan seri de ngan
sebuah si rki t.
- 5 -
SPLN 8-1 : 1991
4.4.3 Tegangan pengenal belitan.
Tegangan yang akan digunakan, atau yang diperoleh dalam keadaan tanpa beban, antara terminal fasa
belitan transformator fasa-banyak, atau antara terminal satu belitan transformator fasa tunggal.
catatan: 1. Scmua belitan bertegangan pcngenal serentak pada keadaan tanpa-beban, bila tegangan sebQsar tegangan
pengenal, diberikan ke salah satu belitan.
2. Bagi transformator fasa-tunggal yang dimaksudkan untuk diranglai menjadi gu_gus fasa-tige maka tcgengan
pengenal belitan yang akan di[ubung-bintang*ditunjukkan oleh bilangan pecahan dimana pembilangnya adalah
tegangan fasa-fasa dan penyebutnya adalah VJ, sebagai contoh :
380
\F
Untuk bclitan seri dari transformator penguat fasa-tiga. yang didesain sebagai belitan terbuka (lihat Sub-ayat
4.105.), tegangan di tunj ukkan sebagai mana bi l a bel i tannya di hubung-bi ntang.
4.4.4 Rasio tegangan pengenaL
Rasio dari tegangan pengenal sebuah belitan terhadap tegangan pengenal belitan lainnya, dengan
tggangan pengenal yang sama atau lebih rendah.
4.4.5 Frekuensipengenal.
Frekuensi dimana transformator didesain untuk beroperasi.
4.4.6 Doy-a pengenal.
Nilai konvensional daya semu (dalam kVA atau MVA), yang dijadikan dasar untuk desain,
jaminan
pabrikan pcngujian dan yang menentukan nilai arus pengenal pada tegangan pengenal, didalam kondisi
yang ditentukan oleh standar ini.
Catatan : 1. Bila daya dari transformator berubah, misalnya dengan metode pendinginan yang berbeda, maka daya
lxngenal-/
nya adalah daya yang tertinggi.
2. Kedua belitan transformator dua-belitan mernpunyai daya pengenal yang sama, berdasarkan definisi merupak5,
,.
tlffffL:*?iffl;i?ilf,i:l'-uunyut
daya pengenat setiap betitan harus dinyatakan. sctengah jumlah nilai-nitai
daya pengenal bel i tan, memberi kan perki raan kasar untuk mencntukan di mensi transformator bel i tan- banyak,
di bandi ngkan dengan transformator bel i tandua.
4.4.7 Arus pengenal.
Arus yang mengalir melalui terminal fasa belitan, diperoleh dari daya pengenal belitan dibagi oleh
tegangan pengenal belitan dan oleh faktor fasanya (lihat Tabel I).
Catatan : 1. Bi l a hubungan del ta atau segi -banyak l ai nnya di buat dengan cara menghubungkan di l uar termi nal bel i tan fqsa
dua berpasangan, nilai arusnya dapat diperoleh dari pasangan terminal yang dihubungkan.
2. Transformator fasa tunggal yang akan dirangkai menjadi gugus fasa tiga, arus belitan yang alian terhupung-delta
di tunj ukan ol eh bi l angan pecahan,yanEpembi l angnya adal ah arus fasa dan penyebutnya adal ah VJ, sehagai
contoh :
$o'p.r.
4.5 Sodapatt.
4,5.I Delitrisi rrtt'rtgcnai helitutt yang disadap.
4. 5. LI Sadapanul ont o.
Sadapan \ang mcnentukan besaran pengenal nya.
- 6 -
SPLN 8-1 : 1991
4.5.1.2 Faktor sadapan (berkaitan dengan suatu sadapan)-
Rasio antara
$ 1f"t,or
sadapan) atau 100 x
$ lfuf.ror
sadapan yang dinyatakan dalam persen),
UN.
UN
.
IJN: tegangan
Pengenal
belitan.
fld
:
tegatt"gat i"riioul belitan dalam keadaan tanpa beban dengan memberikan tegangan pengenal
pada belitan tanpa sadaPan.
cata'lan '
fr:H,Tjff""l*:?:?:illililJflilf*?;f
iil*::ifli1[:11ffi"$l#,l",:'n1"npada
sadapanv?ns
4. 5. 1. 3 S adap an-tamb ah, S adapan-larang.
Sadapan dengan faktor sadapan yang lebih besar dari 1 adalah sadapan-tambah dan yang kurang dari 1
adalah sadapan-kurang.
4. 5. 1.4 Langkah sadapan.
Perbedaan antara "faktor sadapan dalam persenn dari dua sadapan yang berurutan.
c-atatan '
Hfgtf:,'li:ffi:i:l;suftan
suatu langkah mensacu ke jumlah efektif lilitan dari bclitan pada sadapan
4.5.1.5lulat sadapan.
Variasi
julat
dari "faktor sadapan yang dinyatakan dalam persenn dibandingkan dengan nilai
-100'
{bila
faktor ini mempunyai
julat
diri (100 + a) ke (1m
-
b), maka
julat
sadapan dinyatakan sebagai * a Vo
,
' bVo, at aua%bi l aa: b)
4.5.2 Rasio tegangan sadapan (dai seposangbelitan).
Rasio yang sama dengan rasio tegangan pengenal:
-
Dikaii fuktot sadapan dari belitan yang disadap bila belitan ini disisi tegangan tinggi.
-
Dibagi faktor sadapan dari belitan yang disadap bila belitan ini disisi tegangan rendah.
c:tatan '
ffiTi,TJil::ff35:lffii;:11ffiff::ili"i::'#i:llr:,:i,*ffi:li;,'i'i"
tesansan sadapan dapat kurang
4.5.3 Deftnisi yangberhubungon dengan kerja sadapan (bayt hubungan sadapan teftentu dai transfonnator).
c-atatan
triH:i"ffil:r#Tiff$*?;:,ilffi"'i:ll:ilffi"':T';ff"t"3H;;;t"1li::*"
n'aipengenar (sub-avat
4.5.3.1Kerja sadapan.
Nilai numerik yang ditetapkan untuk besaran-besaran
(tegangan, arus dsb.) yangdigunakan untuk
hubungan sadapan tertentu, sebagai dasar bagi
jaminan pabrikan dan, dalam suatu kasus, bagi pengu
j i an.
Catatan : Standar ini hanya mempertimbangkan suatu kerja sadapan untuk tiap sadapan, sebagaimana halnya satu
Pe
ngenal
dipertimbangkan untuk saaapan utama. Irbih dari satu kerja sadapan, dapat terjadi sebagai langkah+ntara didalam
perhitungan besaran-besaran sadapan (tihat Publikasi IEC, Application Guide for Power Transformer, masih dalam
per si apan) t et api , kecual i unt uk kasus- kasus yang sangat khusus, menet apkan l ebi h dar i sat u ker j a sadapan
merupakan komplikasi yang tidak perlu.
4. 5. 3. 2 B e s aran sadapan.
Nilai numerik besaran-besaran yang membatasi kerja sadapan.
-7 -
SPLN 8-l : 1991
Besaran-besaran sadapan untuk setiap bclitan ilan setiap sadapan meliputi :
a). tegangan sadapan
(lihat
Sub-ayat 4.5.3.3).
b). daya sadapan (lihat Sub-ayat 4.5.3.4).
c). arus sadapan
llihat
Sub-ayat 4.5.3.5).
ca'{a'[an'
ff::Hfff;il,Tffffit#U:I;"11ff1i?;iiiii"-i,?1ffi11T,1ff;'#i,1'Jffill,i*i1"",:::i:i,:""'"
hubung
4.5.3.3 Tegangon sadapan belitan.
Tegangan yang akan di gunakan atau di perol eh dal am keadaan tanpa beban antara termi nal bel i tan
transformator fasa banyak, atau antar terminal belitan transformator fasa tunggal.
Catatan ,
;,,t*1Tj:#1xt"$?"r:fn
dengan sadapan yang relevan, seluruh belitan bertegangan sadapan secara serentak
4.5.3.4 Daya sadapan belitan.
Ni l ai daya semu untuk hubungan sadapan yang rel evan dari transformator, yang menj adi dasar bagi
jaminan pabrikan dan, dalam hal tertentu, bagi pengujian serta untuk pencntuan nilai arus sadapan.
4.5.3.5 Arus sadapan belitan.
Arus yang mengal i r mel al ui termi nal fasa bel i tan yang di pcrol eh dari hasi l hagi antara da,va sadapan
belitan dengan tegangan sadapan belitan dan faktor fasanya (lihat Tabel 1,).
4.5.4 Sadapan daya-penuh
-
sadapan dalta-kurong.
Sadapan yang daya sadapannya sama dengan daya pengenal (sadapan daya penuh) atau kurang dari
daya penuh (sadapan daya-kurang).
4.6 Rugi-rugi daya dart arus tanpa bebatt.
catatan
oiliiill-;ffli::::J:L;J,1it;iiii',ffi;::-il::l,i:1,-# l?',:l,u:",ljiii""'o"
cenrikian dcrinisi di bawarr i*i
4.6.1 Rugt tanpa beban.
Daya aktif yang diserap ketika tegangan pcngenal pada frekuensi pengenal diberikan pada terminal salah
satu belitan, dan belitan lainnya terbuka.
4.6.2 Arus tanpa-beban.
Ar us yang mengal i r mel al ui t er mi nal f asa dar i bel i t an ket i ka t egangan pengenal dengan f r ekuensi
pengenal diberikan pada beiitan terscbut, sedang belitan lainnya terbuka.
c^a'ia'lan '
f#:,::*ilJ;:ffin::;,:-:'#**#'lJii*Xti:;IJJJ:ru"1";:;#f,#Ti,T#1"
'[ersebu'[ Un'luk
2. Untuk transformator fasa banyak. arus tanpa beban yarrg mel al ui termi nal fasa yang berbeda mungki n saj a ti dak
sama. I)al am hal i ni , bi l a ni l ai dari arus-arus tanpa beban masi ng-masi ng ti dak Ci tentukan, maka arus tanpa beban
dapat di anggap sebagai rata-tata hi tung ni l ai arus-arus tersebut.
1.6.-1 Rugi davo bcrbaban.
a
) .
Tr ansf or mat or bel i t an- dua.
Dava aki i r
) r ng
di scr r . p par l a f r ckucn- . i pcngi : nal kct i ka ar us
i r cngenai
mcngal i r mcl ai ui t r - r r nr i nal f asa
: : r l . i h s l t u l . . . t i i : , : r . . c. j . l r S
t cr r ni nal bei i t al l ai r : : : , , , ; 1 t l i l : l . r l - , r r , g"si n1: i r i i . l r . i i i ei _nr r t hcr kl l ; i i r n t l cngan. i uhu
3cuJn. >ch: r r - r i nr : n: : l cr . . i ' ut
pada
Tabel I \ ; .
-
( )
-
SPLN 8-1 : 1991
b).Transformator belitan-banyak, untuk pasangan belitan tertentu.
Daya aktif yang diserap pada frekuensi pengenal, ketika arus mengalir melalui-terminal fasa salah satu
pasangan beliian, pada nilai daya peng"nil yang lebih rendah dari kedua belitan pasangan tersebut,
ierminal belitan lainnya dari pasangan teisebut dihubung-singkat, sedang belitan lain terbuka. Berbagai
nilai untuk pasangan belitan yang berbeda, berkaitan dengan suhu acuan sebagaimana tersebut pada
Tabel IV.
4.6"4 Rugi-rugi total.
Jumlah dari rugi-rugi tanpa-beban dan rugi berbeban.
Catatan '
LH#$il:','"T"Hfi:',:ilffllll.:lH;1il::11-T}rui"Tiij'"#,T:il:frS::iff:*Tl#;f:"
4.7 Tegangan intpedans, intpedans hubung singkat, rugi tegangan.
4.7.1 Tegangan inrpedans pada arus pengenal (sadapan utanra).
a) Transformator belitan-dua.
Tegangan
:'ang
diperlukan untuk diberikan ke terminal fasa belitan transformator fasa banyak pada
frekuerxi pengenal atau ke terminal belitan transformator fasa tunggal, yang menyebabkan mengalirnya
arus pengenal melalui terminal ini, bilamana terminal lainnya dihubung-singkat. Nilainya berkaitan
dengan suhu acuan sebagaimana tersebut dalam Tabel IV.
b) Transformator bdlitan-banyak, dikaitkan dengan kombinasi dua belitan tertentu.
Tegangan pada frekuensi pengenal yang diperlukan untuk diberikan ke terminal fasa salah satu belitan
dari kombinasi belitan-belitan pada transformator fasa banyak, atau ke terminal belitan tertentu pada
transformator fasa tunggal, yang menyebabkan mengalirnya arus melalui terminal tersebut yang besar-
nya sesuai dengan nilai daya pengenal yang lebih kecil dari kedua belitan dalam kombinasi tersebut,
sedang terminal-terminal lain dalam kombinasi tersebut dihubung-singkat dan belitan selebihnya ter-
buka. Berbagai nilai untuk kombinasi yang berbeda berhubungan dengan suhu acuan sebagaimana
tersebut dalam Tabel IV.
Catatan : 1.
(I}erlaku untuk
a)
6"1
b);.
Tegpngan impedans pada arus pengenal biasanya dinyatakan dalam
Perscn
dari tcgangan
pengenal belitan yang diQerikan tcgangan.
2. (Berl aku hanya untuk
o);.
Untuk menycdcrhanakan perhi tungan tertentu, cukup mudah untuk menghi tung
ffr:ilirftrnghn
impcdani oari berbagai kondisi),ang mengacu pada daya pengenal yang sama, yangharus selalu
4.7.i, 7"egatryon resistarts.
Komponcn tegangan impcdans yang se-fasa dcngan arus.
4.7.3 Tegartgan resktans.
Komponcn tegangan impedans yang kuadratur terhadap arus.
1.7.4 Intpedans luburtg-singkot sepasangbelitan.
Nilai Ohm berhubungan dengan salah satulelitan (untuk sadapan tertentu).
Impedans hubung-bintang ekivalen, yang dinyatakan dalam Ohm tiap fasa, pada frekuensi pengenal,
diukur antara terminal sebuah belitan, sedang belitan lainnya dihubung-singkat. Nilai impedans harus
ciihui:ungkan dengan suhu acuan sebagaimana tersebut dalam Tabel IV^
Carai'n' '
l:TJ}#ilffi;:ffi"1:'.1f,';:,'3Hi;ltrf,il'J*H:ffiTf,:il?:#f,'JIii'Jil
dengan bcritan tcrtentrr dan
uz Ux
' *:1m *
sn
- 9 -
SPLN 8-1 : 1991
dimana Ux adalah tegangan pengenal belitan dan Sx adalah daya pcngenal.
2. Pembatasan penggunaan tegangan impedans uz, jang dinyatakan dalam pensen, untuk sadapan utama, menghin--
darkan salah pcngertian yang mengakibatkan pcngertian yang mendua dalam arus dan tegangan acuan, untuk
sadapan lainnya.
4.7.5 Pengaturan tegangan (rurun atau naik) untuk kondisi beban yang dtenrukan.
Selisih tegangan belitan tanpa beban dengan tegangan berbeban pada terminal belitan tersebut pada
beban dan faktor kerja yang ditentukan, ymg tcgangan suplainya ke (salah satu) belitan lainnya, akan
sama dengan:
-
nilai pengenalnya, bila transformator dihubungkan pada sadapan utama (tegangan tanpa beban dari
belitan terdahulu sama dengan nilai pengenalnya).
-
tegangan radapan, bila transformator dihubungkan pada sadapan lain.
Catatan : Untuk transformator bel i tan-banyak, turun (atau nai knya) tegangan ti dak hanya tergantungdari beban dan
faktor-kerja bclitan terscbut saja, tetapi juga peda beban dan faktor-kerja bclitan lainnya.
4.7.6 Impedans urutan nol ( belitan
fasa
banyak).
Impedans, yang dinyatakan dalam Ohm tiap fasa pada frekuensi pengenal, antara terminal fasa dan
terminal netral dari belitan bintang fasa banyak atau belitan hubungan-zigzag yang dihubungkan
bersama.
4.8
C-atatan : l.Impedans unrtan nol bisa memiliki beberapa nilai, karena tidak hanya tergantung dari metoda hubungan belitannp
saja, tetapi juga tergantung dari cara hubungan bclitan-belitan lainnya dan pada hubungan antara nctralnya dengan
tcrminal fasa.
C.ontoh, untuk transformatorbclitandur, bila bclitan kedua adelah hubungan bintang dan ada terrninal netralnya,
dua impedans urutan nol dapat ditetapkan tergantung apakah belitan kedua tak berbeban (impcdans urutan nol
tak berbeban) atau apakah termi nal nctral nya di hubung-si ngket dengan termi nal fasa (i mpedans urutan nol
Erhubung singkat).
2. Impedans urutan nol dapatjuga tergantungdari nilai arusnya.
3. Untuk oto-transformator, impedans urutan-nol lainnya dapat juga
flipertimbangkan,
khususnya nilai yang
di perol eh dengan membcri kan tegangan antara termi nal masukan yang terhubung bersama dengan termi nal
kcluaran yang tcrhubung bersama.
Kenaikan suhu.
Sclisih antara suhu yang diarnati dari transformator dengan suhu udara atau air pendingin pada lubang
masuk dari perlengkapan pendingin, berturut-turut untuk transformator berpendingin-udara dan ber-
pendingin-air.
Isolasi.
.
Definisi yang berhubungan dengan isolasi, dapat dilihat pada SPLN 8-3 : 1D1.
4.9
4.10 Hubungan.
4. 10. 1 Hubungan bintang.
Hubungan belitan yang disusun sedemikian, sehingga salah satu ujung tiap belitan dari transformator
fasa-banyak, atau salah satu ujung setiap belitan trrnsformator fasa-tunggal dengan tegangan pengenal
yang sama dalam gugus fasa-banyak, dihubungkan ke titik bersama (titik netral) dan ujung lainnya
adalah terminal fasa.
4.10.2 Hubungan delta.
Hubungan be litan yang disusun sedemikian, sehingga belitan-belitan fasa transformator fasa-tiga, atau
belitan transformator-transformator fasa-tunggal dengan tegangan pengenal yang sama dalam gugus
fasa-ti sa. di huhung seri hi ngga membentuk si rki t tertutup.
1 0 -
SPLN 8-1 : 1991
4, 10.3 Hubungan delta+erbuku.
Hubungan belitan pada transforrnator fasa tiga, atau trelitan transformaLor-Lransformator fasa-tunggal
denganlegangan prengenal yang sama daiann gugus f asa-tiga, yang be litan tasa-nya di hubung-seri, tetapi
salah satu delta-nya terbuka.
4.10.4 Hubungan zipag.
Hubungan belitan yangsalah satu u.iung belitan fasa transformator fasa-banyak, dihubungkan ke titik
bersama (titik netral) dan tiap belitan fasa terdiri ciari dua bagian? yang tegangan induksinya berbeda
fasa. Kedua bagian ini umumnya mempunyai
jurniah lilitan yang sama.
4.10.5 Belitan tefruka.
Belitan-belitan fasa Lransformator fasa-banyak yang tidak saling tr:rhubung didalarn transformator.
4. 10.6 Pergeseran
fosa.
Setisih sudut antara vektor-vektor tegangan dari ritik ne tral (yang nyata atau khayal) dengan tegangan
terminal dua belitan fasany,a, pada saat sistem tegaiigan uruian-positip dibe,rikan pada tcrmin rl tegangan
ti nggi yang di beri kode huruf atau angka sec.ara berurutan. Di asumsi kan bahwa vekf.or-vektornya
berputar berlawanan arah
jarurn-jam.
Pergeseran fasa digambarkan sebagai angka waktu pada lonceng. Jarum panjang (mcnit) menunjuk
angka 12 menya.takan vektor tegangan antara ti ti k netral (nyata atau khayal ) dengan termi nal fasa
tegangan-tingg.Jarum pendek (ia*) menyatakan vcktor tegangan antala titil,: nctral (nyata atau khaval)
*
dengan terminal fasa tegangan rendah atau tegangan antara.
4. 10.7 Lanbong lrubwtgan.
Notasi yang menunj ukan hubungan bcl i tan-i :ol i tan tcgangan' ti ng;gi . f e.gangan-antara (bi l a ada) dan
tegangan-rendah scrta pergeseran fasa relati{' var:g diga.rnbarkar:r sebtagai.!am-lonceng.
4,1I Jenis pengujian.
4.11.1 Uj i ntti rt.
Pcngujian yang harus dilakukan terhadap scti:r;l iransforrnator.
4.I1.2 Uji
jenis.
Pcnguj i an yang harus di l akukan terhadap sr:tru:ri r trunsi ,:rmr.i or, vl ng rncwaki l i transformator l ai n
!' 0ng
sei eni s, untuk menunj ukkan bahu' a transforni at"{)r
j t:ni s
i ni mcm:nuhi pcrsvaratan yangdi tentukan,
yang
tidak tercakup oleh uji rutin.
ca'[a'lan'
:"#;1":'#iHliT;i?l'"iiilxTlilffJ,:#i::#:ll;r,J[]:1ft::1il*ffi::[:""1""T],,f?"'l;Ti;
setruah transformatoryang sedi ki t hcrheda nr,:nvi ntrang dari transfi -.rmai or rai nn:,a l ' crbedaan i ni pcr!u ri i sel akati
terl ebi h dahul u ol eh pabri i ;an dengan pen:bei r.
4.11..? Uj i kl tu.urs.
Penguj i an yang l ai n dari uj i rut i n cl an uj i l cri s.
r; angi ci rh
cl i sci rat at i
, rl eh pabri kan dan pcl nhcl i cl an
hanya berl aku untuk satu transfo:' mai cr ai ;i r: l t' i ;i r. ,j l .ngan i .l r-ri rak khi rsus.
- .
l r
SPLN 8-l : 1991
5.
5.1
Fiasai Empat
h]T[-AN PENGEh{,AL
Nilai pengenal
Umunt.
Pabrikan harus menetapkan nilai pengenal fransformator, yang dituliskan pada pelat pengenal (lihat
ayat 5). Nilai pengenal ini besarnya sedemikian rupa, hinE4a fransformator mampu mengalirkan arus
pengenalnya dalam kondisi pc:nl,rr:haran a.icg tanpa nrelebihi kenaikan suhu, sebagaimana ditentukan
oleh SPLN 8-2: 1991,, dengan asum^si hahu'a tegeu:rg;ur yang diberikan sama dengan tegangan pengenalnya
dan frekuensinya sebesar frckuensi pengenal"
Daya pengenal.
Untuk menetapkan daya
ircngcnal,
harus diperhitungkan kondisi pelayanan, sebagaimana telah diten-
tukan pada ayat2 dan dikaifkan de nga.n perkaiian antara tegangan pengenal, arus pengenal dan faktor
fasanya, sebagaimana tersebut dalar'r Tabl,I 1 :
Tahel I. Faktctr Fasu
5.2
i uni l ah
I
I
/f,
i
l - . ,
F;rsa Faktor Fasa
t L
r v J
i
i
i
Daya pengenal yang ditetapkari disini, dikaitkan ct' .:ngan pemi.rcbanan kontinu; namun dernikian, untuk
transformator terendam minyak yang m' -meiruhi stirndar ini, dapat clibcbani lebih dan pedoman untuk
beban-lebih diberikan oleh SPi-t I L7 A: 7' )]' ,), "Loa' Jing-guide for Oil-immerscd
"fransformer".
Didalam kondisi sebagaini.rn;i tergcbut pada Fedoman Fcmbebanan, beban-lebih sewaktu-waktu*)
sa-puj.1,5 kali nilai pengenalnva. ciiirrlrbole hkan untuk Lransformator dengan daya pengenal sampai Lffi
MVA
/ .
Di dal am kondi si i nr , t i Cak dr l i at asi ol ch bul i ng, pengubah- sadapan ber beban at au per -
lengkapan bantu lainnya. Betran-lcbih harian yane regulcr atau beban-lebih darurat yang berlebihan,
di bat asi ol eh per t i mbangan t cr hadap per l cngkapan bant u dan dal am hal t er sebut , har us mengacu
kepada pabrikan.
Catatan : Bi l a tegangan pengenal di bcri kan kcpada sal ah satu t' e l rl an. cl aya semu yang scbenarnya dapat di al i rkan ol eh (sal ah
satu) bel i tan (-bel i tan) l ai nn;' a. vang di bebani dengan arus pengenal , akan menyi mpangdari dAya pengenal nya
dengan suatu j uml ah
l ang
tergantung dan turun nai knl ' a tegangan (i i hat Sub-ayat 4.1.S).Daya semu i ni sama dengan
hasi l kal i tegangan nyafa trerbeban, arus pengenal (!i hat Suo-ay' at 4.4.7) dan faktor fasa bel i tarr tersebut (l i hat Tabel
r).
Nilai da)'a pengerta l'-,'ang tab tlt tlisukai.
Ni l ai dal a pcngcnal trans{t-rr.' mrtor fas;:-ti ga yani g l el -' i h di s*kai , terdapat dal am Tabel II, tetapi untuk
dapat mcmcnuhi stancl a;' r;:i ti dak hanl ' a me ngamtri l l rngka-angka yang terdapat pada tabel tersebut.
' -
i ui t l c i ' , rr
(t n-i . c; ad
Tap-Change rs. Pub, i i k asi 5, t r2 (dal am pe rui apan) pengert i an beban l ebi h
, . -. r : . '
' u. : . I
. : i ' u.
; , . -, i r: : e
nai t ri , , n. ' ,
j -rt rmat or
unt uk 3
c/ o
dari umurn)' a t anpa nl cf ubah Sadapan.
'
: ' i i r , . . : i r i j . . i . : j i : 1, : ' i , t n{ r angi ' ' l n r r : e l r er l ukan kapasi t as beban l ebi h, scper t i t f ansf of -
5.3
5.4
SPLN 8-l : f99l
Bilamana memungkinkan, nilai dalam tabel tersebut boleh diambil. Didalam seri R 10 dari ISO standar
R 3 : "Series of prefered numbers", angka-angka tersebut dapat diperoleh.
Nilai daya pengenal transformator fasa-tunggal yang digunakan untuk gugul fasa tiga,direkomendasikan
l/J dari nilai dalam Tabel II, transformator fasa tunggal yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut
nilai daya pengenalnya sama dengan transformator fasa-tiga.
Tabel II Nitai daya pengenal transformator
faso
tiga yang lebilt disukai
kvA kvA
3L,5
40
50
63
80
100
t25
160
I
zffi
?50
315
400
500
630
800
1O00 dst
Operasi pada tegangan vo,tg lebih tingi dai tegangan pengenal-
a). Transformator harus mampu mengalirkan arus pengenalnya pada tcgangan L05 % dari tegangan
pengenalnya.
Cat at an : Kcnai kan suhu yang sedi ki t l cbi h t i nggi aki bat kenai kan t cgangan sebesar Sc/ o, yangdi schat r kan kenai kan r ugi
tanpa-beban, dapat di abai kan.
b). Untuk apl i kasi khusus (yakni transformator yang di gunakan untuk mengal i rkan bai k daya akti f
maupun daya reaktif, pada dua arah), pembeli boleh menyatakan bahwa transformator harus mampu
beroperasi pada tegangan di atas L05 Vo,tetapi tidak lebih dari 110 7o tegangan pengcnalnya. Apabila
ti dak ada syarat khusus untuk hubungan arus/tegangan, maka tegangan di batasi ol eh arus yang
besarnya K kali arus psngcnal (0 < K < 1) dan dinyatakan dalam rumus:
U ( Vo) : 1L0
-
5 K2
-
13
-
SPLN 8-1 : 1991
6.
6. 1
Pasal l i ma
PELAT NAIIIA/PENGENAL
Pelat nama / pengenai.
Ti ap transformator
harus di l engkapi pel ar pengenal , tl rbuat dari bahan tahan cuaca, di pasang pa9a
po.ili yang muclah clilihat dan be.risikan tincian sep-rti yang ditunjukkan di bawah ini. Keseluruhan pelat
^h*u^.
[*.i*du yang tak mudah tcrhapus
(misalnya dengan rnemahat, menggravir atau menc.otak-tekan).
I t
fiwn
as i yo ng diperluka n.
a) Jenis transformator
(misalnva: transformator. oto-transformator, transformator
penguat dsb).
b) Nomor spesifikasi.
c) Narna pabrikan.
d) Nclmor seri pemtruatan.
e) Tahun peml-' uatan
l) Jumlah fasa"
g) Daya pengenal (untuk transformator belitan banyak, g3ndq,-
{uy_u
pengenal tiap belitan- harus
diberikan. Xo-bittasi pembc-banan harus ditunjukan pula,
jika tidak daya pengenal salah satu belitan
merupakan
j uml ah daya pengenal bel i tan l ai nnva)"
h) Frekuensi pengcnal .
i ) Tegangan pengcnal .
j)
Arus pengenal.
k) Lambang hubungan.
l)'Tegangan"impcdans pada arus pengenal (nilai terukur) dan bila perlu, daya acuan. Pada transformator
bel i tan-ganda, daya acuan harus scl al u d!tul :skan
m) Jenis p"nai"En.
(gita transtormator mempunyai beberapa cara pcndinginan kcluaran yang bgrbe{a_
dari rJaya pengcnalnya dapat ditunjukkan oleh persentasi daya pengenal, misalnva ONAN/ONAF 70
i 100
cio
).
n) Massa kesel uruhan.
o) Massa miny' ak isolasi.
Apabi l a ni l ai pengenal transformator !ebi r cl ari satu. tergantung dari hubungan
Yl ng
berbeda' beda,
dengan cl esai n mengi kuti kekhususannya, ni l ai -ni l ai pcngenal peri u di tambahkan pada pel at pcngenal '
Inionnu:;i yang perlu ditanbultkurt padu hql-ltsl icrtentu.
p) Kel as suhu i sol asi ( unt uk t r ansf or mat or
j enr s ke r i ng) .
q) Kcnai kan suhu (bi l a bukan ni l ai yang normal ).
r) Di ogrom hubungan (dal am hal l ambong hubungan l i dak Capat membcri kan i nformasi l cngkap
n. , . i g. nui hubui gan di dal am t r ansf or mat i >: ' ) . Bi l a huhungan r l apat di ubl r h dal am t r ansf or mat or .
maka hubungan yang tel ah di buat, harus ci i pe ri i hatkan-
s) Ti ngkat i sol ai i (berl aku untuk bel i tan dengan !cgang:i n pcngcnal mul ai dari 3"(i kV kc atas dan untuk
.rj ung ne t.ral bel i tan dengan i sol asi tak-seragam).
ri \l assa tran:,portasi (bagi transfurmator dengi l n massa kescl uruhan l ctri h dari 5 ton).
u) \f assa
"
tanpa tangki " (bagi transformatrx di :rtgai l mi l ssa kcscl uruhan i cbi h dari 5 ton).
r
1.
( - - 11r 1' 1
1. . r ' , l asi . bi l a bukan mi r r vak mi ncr al .
I ' : - - r r l r . ; i nsi r . r : ma, . ( t r t er ( . ndam car r an i scl asl sr nt e: t i k yang t cr di r i Car l pr ol l chi or l nai hi phenyl , mi sal nYa askar el .
i .:, r.
--.
rl udSi .rSi l r tJi prasang pei at khusus y' ang nrudah di l i hat. di tul i sr kata"kata
,rang
dapat mcnari k pe rhati an untuk
r r : . . - . - i ' hal : - r i al ; k: r r cna per t r mbangan l i ngkungan.
6.2
l l
SPLN 8-1:1991
w). Rincian mengenai sadapan
1) belitan yang dilengkapi sadapan harus tertera.
Z) faUet uhtul tiap befifan, -"nlelu.kan mengenai besarnya tegangan sadapan, arus sadapan dan
daya sadapan pada setiap belitan.
3) Nifai i*pedans hubung-singkat pada sadapan ekstrim dan sadapan utama; dan suatu indikasi
belitan terhadap impedansi yang bersangkutan.
Catatan untuk perian 2) dan 3) :
I'abel lcrbatas hanya untuk tegangan sadapan untuk transformator belitan-belitan tcrpisah dengan daya
Pengenal
sampai
rlengan 3150 kVA dan dengan jutat saOapan iiOal lebih dari + 5 7o, (dalam hal ini anrs sadapan dan daya sadapan berrrariasi
cebi-gaimana disebut paOi Sirt-N 8-4 ; 1991 ,
Sub-ayat 4.3) dan nilai impcdans hubung singkat dapat dibatasi hanya untuk
sadapan utama.
a) bila ada, informasi mengpnai kemampuan transformator untuk beroperasi pqd_a.legangat
YTg
'
lebih besar dari 105 Vo {egangan sadapan, atau untuk sadapan utama, t05 Vo lebih besar dari
tegangan pengenalnya ([hat Sub-ayat 5.4 dan SPLN 8-4 : 19)1 Sub-ayat 3.7).
Catatan : Informasi yang tebih rinci dapat diberikan pada pelat nama atau pelat khusus, atas kesepakatan antara pabrikan dan
pembcli. nitipcrtu, daftariemua karaktiristilidapat diberikan pada pelat khusus. sedapat mungkin dalam bentuk
tabel .
Pasal Enam
BERBAGAI PERSYARATAN
7. Berbagai persyaratan.
7
I Dinrcnsi ltubuttgwt netral.
Pcnghantar dan terminal netral transformator (misalnya transformator distribusi) yang diperuntukan
memikul beban antara fasa dan netral, dimensinya harus sesuai dengan arus beban tersebut dan arus
gangguan tanah.
Pcnghantar dan terminal netral transformator yang tidak diperuntukkan mcmikul beban antara fasa dan
netral, dimensinya harus sesuai dengan arus gangguan-tanah.
'.1
Pelepasan heban pada transfonnator generaior.
Transformator
lrang
akan dihubun,ekan langsung dcngan gcnerator rlsng3. cara tc-rtentu dan mungkin
terkena pel epasan beban harus mampu menahan 1,4 kai i tcgangan pengenal pada termi nal transfor-
mator yang tcrsambung ke generator, scl arna 5 dcti k.
- 1 5 -
SPLN 8-l : r99r
Pasal Tujuh
TOLERANSI
Toleransi.
Ol eh karena perbeda;tn-perbedaan dari bahan dasar dan var' !asi padr penri rui rt:.r:
".",,i ;k
dapat di hi n-
darkan, seperti hal nya kesal ahan pengukuran, maka ni l ai yar:g cl i pc.rol ri ; i l i ad::i i i ;' :rl ;i l i i an rnungki n
berbeda dari nilai periritungannya; oleh karena itu diperlukan Loi*ransi pada rrilrir g,".r-trisi*ya.
Tabel III memberikan toleransi yang dapat digunakan untuk trc, :;a r'rn
pr:nr.irna{
i c ;'1.: rrt r iian juga
untuk
bcsaran lainnya bila besavan.besaran tersebut merupakan besar;:;l y'aiig cli11;irarisik:i:; c'ie ir pabrikan dan
mengacu kepada Stani ar i ni . Apabi i a ke sal ah satu arah di ti :i dl i rar" rl ;r-ya ari l i r i r:rr*tri f ni l ai ri ya ti dak
dibatasi.
Suat u t r ansf or mat or ci : l pat di kat akan nl er nenuhi st andar i ni " ; r i i ; 1r . i , - , . , ; .
r , , - ' 4, . i 1, j i :
\ , ul Fl . , "i t bcr i
t ol er ansi ,
nilainya tidak melebihi ioieransi sebagairnana disebut pada Talrc; iri.
Tabel III Tolerartsi
Perlncian
1. a) Rugi-rugi Total
b) Rugi-rugi kornpone n --"'
-l-
I
i
I
; l
-1-
i 0 ' i i
' i : t ,
1 . . ' ,
: 5 ' l - r i r q i i i l : '
t ugi ! : t
' . t
. L, i
.r, r,-,n tol eransi
, ; nl
[ ] l l Ui .
2. Rasio Tegangan tejlpa i,;ban pada sadapan
(Ratio tegangan pen genal).
Catatan:- Tol eransi pada sadapan
-
lainnya memerlukan kesepakatan
antara peniual Can pembetri
Tegangan impedans pada arus pengenal
sadapan utama).
a). Bila sadapan utrima berhutrungan dengan
posisi sadapan rafa-rata atau dengan salah
satu dari dua posisi sadapan ie' ,ngah :
i) transformator beliran dua
-t
1{} %, i l ar' l cr' , l rnrl l rn i rnp' ; : t : ans yang di nyat a-
kan untuk saclapan fersebut.
ii) transformator beiitan-ganda
kan untuk sefiasang belitan tertentu.
t 1A ?" rl ari t i : ganqa: ; i al ; i , : r. i l t ns
. , , ang
di nyat a-
b). Hal-hal lain.
{-
'J,5
oio
dari tcgilnr.;ll ir;gri,iians
vang dinyata-
kan unt uk pi rsi rnp-i rl 1 l ; cl i t ai , . i cri ent u kedua.
Tol eransi l ' rarus di scp;l i cai i r.Ltn ci i nyatakan
unt uk pasi l ngan bci i i ; i n i r*r"i k ui nva.
Li hat SPLF/ 8- 4 : 1t ) 91. Suh- a, t : t t 1. 4. 2.
t - . r l
4. Impedans hubung-si ngl :at untuk ti ap sadapan
i
' i ' i Cai <
l chi h ci ari r:i i ,i yi rni l di l u,ri ukkan ol eh 3 a)
i
di at as
i i i h: r i
: i t ' ; - h* i ; - i : l t i 9 i , : , i , i ; - ; ayat 3. 4. 2. ) .
i
I
i +
j {}
(. ", ,
cj i i ri l rrus i , ri l pt ri -l ' *l r; rn
-i . i ri 1g
<i i nyat akan.
I
utamal
I
I
I
i
I
I
3.
Ar us t anpa- bcl "' an
t 6 -
- l
9.
SPLN 8-1 : 1991
Catatan : L Tol eransi rugi dari transformator bel i tan banyak, berl aku untuk ti ap pasang bel i tan, kecual i kal au garansi
menyebutkan bahwa toleransi-toleransi tersebut berlaku untuk kondisi pembebanan tertentu.
2 Alternatif b) tidak berlaku bagi oto-transformator dan transformator penguat, karena kecilnya impedans akan
memberikan hasil toleransi yang dapat sangat kecil.
Pasal Delapan
PENGUJIAN
9.1
Pengujian.
Persyaratan umum bagi uji
jenis,
rutin dan khusus.
Transformator harus diuji sebagaimana spesifikasi berikut.
Pengujian dilaksanakan pada suhu sekitar diantara 10
oC
dan 40
oC
dan dengan air pendingin (bila
diperlukan) pada suhu kurang dari 25
oC.
Pengujian harus dilaksanakan ditempat kerja pabrikan, kecuali bila ditentukan lain berdasarkan
kesepakatan antara pabrikan dan pembeli.
Semua komponen dan peral atan l uar yang dapat mempengaruhi unj uk kerj a transformator sel ama
pengujian, harus berada ditempatnya.
Belitan-belitan bersadapan harus terhubung pada sadapan utama, kecuali
jika
ada ayat yang menyatakan
lain, atau
jika
ada kesepakatan lain antara pabrikan dan pembeli.
Dasar pengujian untuk semua karakteristik kecuali isolasi, adalah kondisi pengenal, kecuali
jika
ayat
mengenai pengujian yangbersangkutan menyatakan lain.
Apabila dikehendaki, hasil uji dapat dikoreksi ke suhu acuan yang nilainva dapat dilihat dalam Tabel
IV.
TABEL M Sultu ocuan
a 1.1 Uji rutin.
a) Pengukuran resistans belitan (Sub-ayat 9.2).
b) Pengukuran rasio tegangan dan pemeriksaan hubungan vektor tegangan (Sub-ayat 9.3).
' ,i
Rcrkai tan dengan IEC Publ i kasi 85, "Recornmcndati ons for the Cl assi fi cati on of Materi al for the i nsul ati on of el ectri cal Machi nan
. .
and appar at us i n Rel at i on t o t hei r Ther mal St abi l i t y i n Ser vi ce.
S
- '
C. ; r ka sr r kul asi mi nyak paksa l angsung.
Kel as suhu i sol asi ' )
Kelas suhu isolasiyang lainnya.
-17 -
SPLN 8-1 : 1991
c) Pengukuran tei:,anr:ri imi' cdanor (sadapan utama), impedans hubung-singkat dan rugi berbeban
a) Pengu; i an kc; i ai kBi : - . ui : ' . r i SPl . N 8- 2: 19i i ) .
b) Pengujian dir:lctri i,
iliir
Li' J B--r : 1991).
9.1.3 Pengtjian klntn.,"r.
a) Penguj i an di e l ckr r i q i Sl ] [ . ] . { 8- 3 : 1991) .
b) Pengukuran i m;;cri .i n:t rri ' r.' fi ri r-noi pada transformator fasa-ti ga (Sub-ayat9.7).
,z c) Penguj i nn hi rl ;trnq-: i ;i *.l i :rl
i :i PL,N
8-5 : 1991 : " Kemampuan menahan hubung si ngkat")
d) Pengukuran ti i ' r;.:.i .i " !,:,-.i ,i fr::kusti k
(l i hat
IEC' Publ i kasi 551,
"Measurement
of Transformer and
React or Sr , i ur , r i L, : \ r . ' : . ' i .
e) Pengukuran i ri rl r,r,.,i ri i .
,;i l di t i i rus tak-bcrbcban (Sub-a-v-at 9.6).
f) Pengukure.n ,-i.,:' -' i1
' r-1:-1s
,-1rirr:ii:il
olcl: nrotor kipas dan pompa minyak.
Ji ka di pcrl ukai : ui i ki i r,s;i rs cti ai n
.;ang
i el ah cl i sebutkan di atas, maka di perl ukan kesepakatan terl ebi h
dul u antara pabri kl trr r-;;i i i
Fcni l ;cl i
rnengenai metode penquj i annya.
Pengtkuratt rc J i :; i ,t ;i .\
|
i i .., t L'
ti
9,2.1 Urttturt.
Pengukur an r est sl : i r i : , l i , , i ' Li i ; r r n t l i i aksanakan nr el : - i l ui t er mi nal - t er mi nal nva dan suhu bel i t an har us
di catat. Penguku r;tn r' i i !;ri , s,; nakan dcngan menggunakan arus searah.
Pada seti ap
pens.ui ;i ,;' . i ;' c,ri :,t;trrri pcrl u perhati an untuk memperkeci l penqaruh i nduksi sendi ri .
Sel ama pengukLrr^i i i l r -' :,i si ans cl i ngi n,
' ui ' aktu
dari arus pcngukurannya sampai ke keadaan aj eg, harus
di catat dan di 6l un.r!:r' ,rl sr-:brg:ri pddoman, bi l amana mcl aksanakan pengukuran resi stans panas, me
ngi kuti penguj i i r.n j e ni :, i .ci i ai kan-suhu.
9.2.2 Transfonnator
ieris kr.,ing,.
Suhu yang dicatal r,,cri:;;irk:rn hasil rata-rata dari pernbacaan beberapa termometer (paling sedikit tiga),
yang terpasang
liar.lii
i:rr' !1' :
"rk;]:tn
bclitan.
Resi stans cJan suhu t>cl i l an harus cJi r:kur scrcntak dan suhu bel i tan yangdi ukur ol eh termometer, harus
mendekati sama i i r:ngi i l ::r:hu mcci i i .r ke l i i i ng.
9.2.3 Transfontrutor jetti.i' 7g
11:;
rtu rtt-titir4,qli.
(Sub-ayat 9.4).
d) Pengukur an r l r i i ; : ,
e) Pengujian dick:.; ; ; rr,
f) Pengujian pelgrrii;r1,,
9.1.2 Pengujian
jeni::.
Setel ah transfori ;r rr t o;
minyak rata-rata irl li-i*,
Suhu mi nyak rati - r ;:ri i ;
Dal am pc n Lj ukl l r i , i : l ; : i
Sub-ayar 5.3. !jP!,lr
g-",
:
demi ki an bc: d.
i
r . , . i r .
hasi l denuani : : 1 . , i - l
;r,;1-i ,;i l ;1n el an arus (Sub-ayat 9.5).
i i ; i }LN 8- 3 : 199r ) .
,.:' lap;rn l-rertrebiin, bila 6s4rungkinkan (Sub-ayat 9.8).
i ..i r-r1;11i ,1
di cl al am mi nyak sel ama pal i ng sedi ki t 3
j am
tanpa eksi tasi , maka suhu
; , rtukan .l an suhu trcl i tan harus di anggap sama dengan suhu mi nyak rata-rata.
;ri , r ufri kan rata-rata dari suhu mi nyak sebel ah atas dan sebel ah bawah.
rl :,r;::s rl al am kcarJaan di ngi n untuk maksud penguj i an kenai kan-suhu (R1 pada
i f:i 1),
{.cri u
usu-ha khusus untuk mcnentukan suhu bel i tan dengan tel i ti . Dengan
;r ,,' :iii
antara bagian atas dan bawah harus sekecil mungkin. Untuk memperoleh
,, r' ,i i ;;r,,;i l ri l rpai ci i si rkul asi dengan mcnggi unakan pompa.
1 8 -
9.3
9.4
SPLN 8-1 : 1991
PengUkurAn rgsio tegAngan Cafi p*'it';t';' .i',..-,'iltJ!t iittitUngAn vektOr tegAngAn'
i tasi o tegangan harus ci uhur pai . ,
,
rr,.' :: j ::.,ari apan. Pol ari tas transformator fasa-tunggal dan l ambang
hubungan dari transfornratc;r fas;,' ' - :.-., , ,1"*' -i' riiperiksa'
Pengtkuron tegangan intite.tlans
{!"',
r.i;,,'. i iitisina), inryedans hubung-singkat dan rugi beban'
Tegangan impedans
(sacapan ,-i, .ir..1.:, r:*pe dans hubung-singka.t dan rugi beban, harus diukur pada
fre-kuei si pengenal , d*rrgun mc.-,i ; .r i ,";: i upl ai yang mendekati si nusi odal pada sal ah satu bel i tan,
seclang U.iitun tuinnya riiirubung-i.:' r-:i
i1 :l.all belitan-belitan tersebut dihubungkan pada sadapan yanq
relevai.
pengukuran
boleh diiakuli:r,
]:,,,
', ' ai us cle ngan nilai antara 25 Vo dan 100 Vo tenpi lebih disukai
ticlak kurang dari 50 To aati iirus 1:,-ii
, :l;r!l' iya
(sadapan utama) atau arus sadapan. Pengukuran harus
clilaksanakan secepat mung!:in dz,;i .. ,.1,;,g r,.,aktu-antara harus cukup lama,- untut meyakinkan bahrva
kenaikan-suhunya tiaat mer,,ga*ihiri,..,
, .."tt;.ilahan
ukur yang berarti. Beda suhu minyak bagian atas dan
bawah harus se kecii ,rrungiirr, :r,: .,
.r.i
,i..i, riiiit-rata dapat dipastikan sesuai ketelitian yang diperlukan.
Bi l a perl u, rni nyak dapat di si rki :i ;i ,' , i . i
,.:i i ' :
fi cnggunakan pompa'
Nilai terukur tegiu:gan inrpectatis (s:;,;,,;,r,,l ;rtama), harus dikoreksi dengan menaikkannya didalam rasio
dari arus p"trgptrol terhirlap ;rru:i
' ,
ir.
n:i"ii iogangan impedans yang diperoleh harus dikoreksi dengan
sulru tcuan yangsesuai dalanr tab' *-,, i" '
Nilai impedans hubung-singkat
,vrrp
,ii.rkur,
cialam Ohm tiga fasa, harus dikoreksi dengan suhu acuan
yang sesuai dalam tabel IV.
I.{ilai rugi berbcban yang diukur, h;rlr,r,, r:i,,r.r:r+ksi dengan memperkalikan-nya dengan pangkat dua rasio
dari arus prng"nui
(si ci apan ut;i nr;.r' r i ri -a' j ari l s sadapan terhadap arus uj i .-Rugi yang_di perol eh, harus
cl i koreksi dcrftan suhu u.' ' ,,ur, v3r' ,,
r r::;., r] ri l l am tabel IV dengan mengambi l rugi I' R (R
:
resi stans
arus searah) vi ng berbandi ng i ur' , .
.,j ,-
rr,?i 1 perubahan ni l ai resi stans dan semua rugi l ai nnya, yang
berbandi ng t erbal i k t l cngan : -csi st , . r " . r
Rcsi st ansny' a har us cl i t cr r t r r i ' . ai ' .
; i : 1, . .
Pada t r ansf or mat or t i gi r - l r ' . l i t i n : , l
r ugi bcb: r n har us di ukur ani t r ; l ' .
-
ant ar a bcl i t an 1 Jan Lr cl i i ar ; ,
-
ant ar a bci i t an I dai t t ' ' cl i l i t n - t '
-
ant ar a l - r cl i t an 3 dan hc, i i i t r , i
-
&i at an : Rcsi st ans Car i pc' ngh
' ' : bul ' g :
k ur an. Apabi l a
Penghur ' ut t ; : '
penguj r an r ugi be r i : r ci . r nn
' j a' '
di per hr t ungkan.
- ,
: . ct i nt uan Sub- at a t g. 2.
.i n rni pedans
(sadapan utama), i mpedans hubung-si ngkat dan
. _: , ) i \ : l ngan :
r un l ai nnva terbuka
' ' .rn{
j .ada penguj i an, harus cukup rendah agar ti dak mempengaruhi pengu
;g, y:ang rendai r <tan dapat di abai kan nrenj adi ti dak prakti s, terutama pada
cr ni at or , maka r ugi yang di per kenankan dar i penghubung t er sebut , per l u
Llntuk triusformator dcngan !,-lirai ,.
' i,
,.i-r,' i tiga, pasangan belitannya diambil dengan mengikuti cara
sebaqai mana hal nva i r i r nsl t t l - t ^, . 1' i . . ; i
: ' . : ! , :
I i ! ' i : L: a.
9.5 Penguhtran ntgi dan srus latno-bd;:.''-'.
RuE tanpa-bebal dal arus tanpa-htl,,i;r i:alus diukur disalah satu belitan, pada frekuensi pengenal dan
puJu tegangan yang sana i l e ngi r ,;.r!.",i r:,.r;r.
j 1
pengenai nya, bi l a penguj i annya di l akukan pada sadapan
utama, atal yang tegan!-i ri rri l l a Si ::r.i r i r:{i gi tn tcgangan sadapan terscbut bi l a penguj i annya di l akukan
pada sadapao l ai nnyo. Se:l tnn [ai r,:i ' :i c:i ' ' i ;1rfuan tcrbuka dan seti ap bel i tan yang dapat di hubung-del ta
t er buka, har us di buat dei t a- i cr l Li ; Lr l '
-i' egangan
antar fasa haru:, r-iir.ik,r:- i:' ,' . :i ,' ri,,;riit' ,ir yanglanglap tcrhadap nilai tegangan rata-rata, tetapi
cte"ga" skal avangterbaca ni i ",ri cfcl ..i ;.
,,,i i r..i l .r. r.i ci ombang si nusi odal yang mempunvai ni l ai rata-rata yang
sama besar.
i 9
SPLN 8-1 : r99l
9.6
Tegangan U' yang ditunjukkan oleh Voltmeter ini harus dibaca sebagai nilai tegarrg?n antara fasa yang
diperlukan dan rugi tanpa-beban harus diukur pada tegangan ini.
Pada saat yang sama sebuah Voltmeter yang tanggap terhadap nilai tegangan efektif harus dihubung
paralel dengan Voltmeter nilai rata-rata dan tegangan U yangditunjukkan harus dicatat.
Bila tegangan U dan U' sama, maka nilai rugi tanpa beban Pm
tang
diukur, tidak memerlukan koreksi.
Bila tegangan U dan U' tidak sama, maka rugi tanpa beban Pm yang diukur, harus dikoreksi menurut
rumus berikut :
D-
Pm
'
-
pr
+kpz
Pt
:
rasio rugi histeresis terhadap rugi besi.
P2
:
rasio rugi arus-putar terhadap rugi besi.
, 2
, U
r-
Lr
Catatan : Untuk kepadatan fl uksi , yang bi asanya di gunakan pada 50 IIz atau 60 [Iz, harus di ambi l ni i ai dal am Tabel V.
Tabel V Rasio dai rugi histeresis dan arus-putar lerhadap ntgi besi
--__--r-----]j
| |
P t
l r z i
_--.--*_--_-___r___
I
nala terarah (orientecl-sreel)
I
O,S
I
C,S
i
I
Baja tak-terarah (non-oriented)
|
0.7
i
0.3
i
j
_____ __ _
|
_- -, _i
Arus tanpa-beban dari semua fasa diukur oleh Amperemcter efektif dan pembacaan rata-rata diambil
scbagai arus tanpa-beban.
Perryukuran harmonik arus tanpa-bcban.
Harmonik arus tanpa-beban pada semua fasa, diukur menggunakan peng-analisa harmonik dan $esar-
nya harmonik dinyatakan sebagai nilai persentasi terhadap komponen dasar.
Perryukuran impedans urutan-nol pada trans{onnator
fasaiiga.
Impcdans urutan-nol di ukur pada frekuensi pengenal , antara termi nal fasa dan termi nal nctral cl ari
bclitan hubungan-bintang
atau terhubung-zigz.ag yang saling dihubungkan dengan terminal netral-nya.
Impe dans te rsebut di nyatakan ,Cal am ohrni fasa dan bcsarnya adal a nt
Y,
L' adalah tegangan uji dan
/ adal ah ar us uj i .
I
Arus uj i fasa
t
harus di scbutkan.
Pcr l u di past i kan t e r l ebi h dul u bahwa besar nya ar us paCa penghubung net r al . sudah sesuai 6engan
| r cmampuan mcngal i r kan ar usnya.
Dal am hai transfl trtrn&tt)r dcngan bel i tan tcrhubung-del ta tambahan, maka besarnya ni l ai arus uj i perl u
di pcrhati krn agar .rrus vang nrengal i r pada hubungan-dcl ta tersebut ti dak berl ebi han. dengan mempcr-
9. :
- 20
Sif' Lti tl-l : 1991
hatika"n pula lamanya arus mengalir.
Bi l a pada si stem UrUtan-nOl ti dak ada am;r,-.:' ,:-i ri i r.;i l 1",;l yei mbangan
sci .r,.rri i
!;ri ;l
ti ;ti tSf ri ri ' i i l l l oi ' l -' tttrun-
gun-Llntong tanpa belitan delta, tegang;rn y;:.ng i:tri.:rikan tidak boieh nir:lrl,ir' ' i icgangan i;s;r-kc ni:ir"al
Arus netral dan waktu alirnya, perlu dit.,atas, unlui, nrenghidari t.eriatlin' ia suhu
-Yang
lx' r' lclrihaii
pada
bagian konstruksi logamnya.
Dal am hal transformator dengan bel i t;i rr 1.,6!;i i 1-i 1i ;rr.l -bi ntang dan tcrmi nal i ri ,trai ydng l cbi h dari :,ai u,
maka impedans urutan nol tergintung ciari huLrurgiirrnya (lihat Sub-;ir-at
4.T"ii) Can pengujiannva pcrlu
disepakati terlebih dulu antara pabrikan rjait
iitri:ir,' ii"
pengukl r r an
pada bel i t an ber sadapan. l : ; r u, r i i . . i , ; *kan pada sadar r an t i t aman"' a. Pcngukul an par Ja
sa4apan iain,boleh dilakukan asal ada k.' ,,.:l.riiv,i,r ,
.;t:iara
pabrikan r-llin
ilcllrtri:li.
Otg-transformator dengan termi nal ni -' r-ri -l i \i l i :. i :,r"ri o rl i hubungi i ;an
ri ,-";l l g"l n l anah sor-:i l ri t pcrl l l ai l cl n'
harus cfuperlalcukan sebagai transforrnator lri;.is;r di.' ri' ,:,:r."r dua belita"n te rir:ti-' lttr,l' .-ltinl.altg'
fJlc.h kare na itu,
belitan siri danbelitanGrr"r., bersama-iiri:niii n;ri,i1:,l:,ntuk satu sirkit ukur dai, b*' litan bt:rsama sendiri
saja rnenrbentuk sirkit lain. Pengukuran Jilak:,a;rai.i.n dcngan arus yang [>c' sarrt' ,' ri tirlak meicbihi sclisih
ar us pcngenal disisi tegangan rendah de ni;air 3;g.r
frr.
i:Benal disisi tcgltn;:arl tinggi.
Cat at ar r : 1. Dal am kondi si t anpa amper c- l i l i t i t n
l ci r ) , ci
i i , , i ; r : gr , , maka huhungan a: : l t ; 1r d i ci l : i i r gi i i l dan ar us unl ul t l nt ' a t i dak
linear.
2. I mpedans ur ut an nol t er gant ung ci : r i l sr 1: - i r l ' ; ' i : : i i sr k bel i t an dan i r agi an n1al l r i r : t i i ' : sehi ngga dengzr n der nr ki an,
pengukur an pada bel i t an yang t r cr i i er l ' l 11"' i i i r
r - i ' ' ; ": i r l l set uJui '
9.8 Pengtjian. pado pengubah-sadapan berbe'ltttr"
9.8.1 uj i ttprru.si .
Setelah seluruh pengubah-sadapan terpasanu_i <ii tr' ;.riislormator, paf' rikan itLt' ur. ntt.lal' :anakan pcnguji:rr,
treri kut i ni padi LW% tegangan pengui r,-rl :;r,' i ri .,i i .;;i ni u (kecuai i hr-ri i r !i i i . l ' ' l i l sui i an i ni harus i l ,l ak^-
sanakan tanpa kegagalan :
a) Daur opcrasi 8 kal i penuh, pada keadi ;:rn f:' ,ri i :f,:i mator ti dak cl i cncr' f ;i i s-
b) Daur oper asi l kal i penuh- pada t egani r un 8:
' ?
i r : gangan pcngci r {l i . r i r I ; i . : i i i . t ni u, paci a kci , t . i ean
transformator tidak dienerj ais
c) f ) ar : r oper asi l kal i pet t u6, pada ke- , ' X; ] ; i r , 1. r i ui : ! r ) I mat or di cnc: - . 1l i i s. ; ; ' i . i . i . r i i . ' {i t i l i l , l c i l at t f r ci : uc: t - t i
pengenal tanpa beban.
ci l i )prrasi 10perubahan-sadapanden6t;;-,
-r .: i nri :;uh padakedu;r si :' i :l ;i ,i :1;l n l i ti i nta, c!eti gan:' c.i auh
m' "rngki n di l al ui arus pengenal transfori ni i t,;r i i i i r i ,;ti u bel i tan di h' ;b' ;l r:' :l n,ti r:rl .
r.l
l't:ti,*iien isolasi sirkit bantu.
Setcl ah pcngubah sadapan di pasang pacl a i : i r;tr,i i ):i :,:i ' "i r, penguj i an fr;kl tcr:s: Lt:rj "., i i i kcnakan {crl i arJzi p
si rki t bant"u seperti yang di tentukan pad;' si *L
\' ;"
:,
. ' !i 91.
SPLN 8-l : r99l
I,AMPIRAN A
IM'ORMA*SI YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERMINTAAN KETERANGAN
DAT.I PESANAN
A1. Nilai pengenal dan data umum.
AI.1 Transfonnator belitan-dua.
Al .,' .1 l ' {onnal .
[nformasi berikut ini harus diberikan disemua kasus.
1) Kekhususan spesifikasi yang harus dipenuhi.
2) Jenis transtormator, misalnya transformator belitan terpisah, oto-transformator atau transformator
penguat.
3) Unit fasa-tunggal atau fasa-banyak.
4) Jumlah fasa sistem.
5) Frekuensi .
6) Jeni s keri ng atau
j eni s
terendam-mi nyak. Bi l a
j eni s
terendam-mi nyak, apakah mi nyak mi neral atau
cairan isolasi sintetik.
7) Tipe pasangan dalam atau pasangan luar.
8) Jenis pendinginan.
9) Daya pengenal (dalam kVA) dan, untuk
julat
sadapan yang melebihi
+
5 7o, dayayang dibutuhkan
pada sadapan ekstri m.
Apabi l a kel uaran transformator menyi mpang dari daya pengenal nya untuk
j eni s pendi ngi nan yang
berbeda, maka hal ini perlu dinyatakan.
10) Tegangan pengenal (untuk tiap belitan).
11) Nyatakan, apabi l a di kehendaki adanya sadapan, apakah pengubah sadapan berbeban atau tak
berbeban atau tidak keduanya. Berikanlah informasi dengan mengacu pada SPLN 8-4 : 199L.
12) Tegangan tertinggi sistem (untuk tiap bclitan) (sebagaimana didefinisikan dalam Publikasi IEC 71,
"Insul ati on Coordi nati on").
13) Metode pentanahan si stem (untuk ti ap bel i tan).
1a) Ti ngkat i sol asi ( l i hat SPLN 8- 3: 1991) .
15) Transformator terendam -i"yuk untuk tegangan tertinggi sistem yangtidak melebihi 1.7.5 kV, apakah
harus didesain cukup untuk pengujian impuls atau tidak.
16) Lambang hubungan.
17) Terminal netral, bila dibutuhkan (untuk tiap belitan).
i8) Ke-khas-an dalam instalasi rakitan, transport dan penangan.an
19) Ri nci an tegangan supl ai bantu (untuk ki pas angi n, pengubah-sadapan, al arm, dl l ).
20) Kebutuhan peralatan dan sebuah penunjuk sisi yang memungkinkan meter, pelat pengenal, penunjuk
ti nggi -mi nvak dsb, dapat di baca.
, 4. l . 1. 2 Kwsus.
I nf or masi t ambahan t r cr i kut i ni per l u di bcr i kan :
21) Apabi l a penguj i an i mpul s peti r di perl ukan, apakah termasuk gel ombang terpancung (l i hat SPLN
8- 3: l qql ) at au t i . l ak
22) Apakah ti i pcrl ukan hcl i tan stabi l i sasi bi l a, di perl ukan bagai mana metode pentanahannya.
)' ' t
SPLN 8-1 : 1991
23) Apakah ciipr.;rlukan nilai tcgangan impedans yang spesifik pada arus pengenal.
Z+) apat<ati transflorm"tr*r ali.a:r dihubungkan langsung ke generator atau melalui perangkat hubung bagi
dan apakah ai;air te rkcr:a konclisi pclepasan beban.
25) Ketinggian cri :rtas tt' ;rntukaan laut, bila melebihi L000 m.
26) Kondi i i pen,Ci ngi ri i n !:husus, seperti suhu medi a pendi ngi n bi l a l ebi h atau kurang dari ni l ai yang
diberikan olch Sub-avaf 3.1 lt, atau pembatasan terhadap sirkulasi udara pendingin.
27) Apakah aka;:r ciiope ra.';rxan pada kondisi beban tak seimbang, bila ya, berikan rinciannya.
28) Apakah transfrxr]tatci akan sering terkena arus lebih, umpamanya transformator tanur dan trans-
formator penyu i;rni' li, ri:si"
29) Rincian tlari rencr-*l r,iklus beban-iebih yang beraturan, Iain dari
yang dicakup Sub-ayat 5.2 (untuk
menentukan nii.ri
;rcngr:nal
perlengkapan bantu transformator).
30) Pengecuatrian lain clari konclisi pelayanan.
31) Hublng-hubunqan
.ien{
dipcriukan di tempat kerja untuk transformator dengan hubungan belitan
alternatif.
32) Nilai rugi bretrar:
' -i:n
f .r,tg;:i bcban, bila diperlukan nilai khusus.
Catatan: Meski t:-;i : ,' ,l i rni
.i ,
i uar rakr.i pan standar IIIC. yang sepenuhnya bersi fat tekni s, perl u perhati an mengcnai
kemun; gkr r , ar - r r ncn) ' at ; r kan sebagai modal t er hadap r ugi , sebagai suat u al t er nat i f di sampi ng menyat akan r ugi
sebenarnya
33) Karakteri sti k hri buu:g-si ngkat Cari ri i stem (l i hat SPLN 8-5 : 1991).
3a) Apakah ei i prrl ukan nt. *gukui ' an ti nqkat-bi si ng.
35) Apakah <Ji pcrl uki n ni i r*i khusus dari ketahanan vakum tangki transformatot.
36) I nf or masi l ai n
! ' ang, nr , , r ngki n
r l i per l ukan, t er masuk acuant er hadappcnguj i ankhususyangt i dak
mcngacu kepacla persl' aratan cli atas.
.4. 1.2 Transfonnator bc! i(.utr-,bcrn' rlA"
A2
Secara umurn tcl ;i h tl i nyai al .:arr ol ch Sub-ayat A.1".1, tetapi i nformasi berkenaan dengan bel i tan tam-
bahan, masi h di pcr i uken.
' j an j uga :
37) Bila diperlurkan. nSaiakan kombinar^si pembebanan yang dibutuhkan, keluaran aktif dan reaktif secara
terpisah. kiru:u-srU-a bairi irto-transformator belitan-banyak
38) Tegangan i n:Jre ' l "rns
vi i i ;g Ci tentukan khusus bagi pasangan bel i tan tertentu.
Kerja paralel.
Bi l a cl i perl ukarr k*rj a D;i i ' ;rl cl Ccngan transformator yang ada, hal i ni harus di nyatakan dan i nformasi
mengenai transformal or \i L' ]' i g sudah ada perl u di beri kan:
a) Dava pcngcn"ri
b) Rasi o tegan,q:rr.r ni :{ri i Lr;.i ;.
c) Rasio teganga.n. rirr-l;r sri' jripaii vang bukan sadapan utama.
d) Rugi beban 1;arl a ;i i -i l r .,,. r.rtrnal
dan tcgangan pengenal di sadapan utama, di koreksi terhadap suhu
acuan yang l . : . ' ; i k.
e) Tegangan i mr,r";:-,.i -r., :r;..i : :]i l .:s pcngenal (pada sadapan utama).
l ) Impedans hi :b' -l :ru-::i i :..i i t. p;i l i ng sedi ki t pada sadapan ekstri m bi l a
j ul at
sadapan dari bel i tan
bersadapan n-
"' !chi hi
: 1
tr
g) Di aerarn hui :,rn*:l r, i l f,i l r! i i l nl nanq hubungan atau keduanva.
( - at at an:
Pa, i ; i i * r i , i ; n i . t al i yr i k pada umumnva dr puer l ukan i nsi or masi t anr bahan.

Anda mungkin juga menyukai