Anda di halaman 1dari 13

1

Pengaruh Oksigen terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kacang Hijau
























2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi faktor eksternal
dan faktor internal. Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari
tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon. Sedangkan Faktor eksternal
merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya,
kelembapan, oksigen, pH, makanan(nutrisi), suhu.
Sehubungan dengan itu, kami akan membahas lebih lanjut mengenai faktor
eksternal pertumbuhan yaitu oksigen. Maka kami segera melakukan percobaan dan
menulis laporan yang diberi judul Pengaruh Oksigen terhadap Kecepatan Pertumbuhan
Kacang Hijau.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh Oksigen terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah?
2. Apakah yang terjadi jika tumbuhan kekurangan oksigen

1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh oksigen terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau
2. Mengetahui dampak yang terjadi pada tumbuhan apabila kekurangan oksigen

1.4 Asumsi Dasar
Dalam penelitian ini, kami berasumsi bahwa kacang hijau yang disimpan di
tempat yang memiliki banyak oksigen akan tumbuh lebih besar dan tinggi,
dibandingkan disimpan di tempat yang mengandung sedikit oksigen



3

BAB II
LANDASAN TEORI

Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada mahluk hidup yang meliputi
pertambahan ukuran tubuh. Sedangkan perkembangan adalah proses untuk mencapai
kematangan fungsi organisme. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang
saling berhubungan. Kedua proses tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal (faktor lingkungan).
Faktor internal
meliputi faktor genetis
(hereditas) dan proses
fisiologis individual
yang bersifat spesifik.
Sedangkan faktor
eksternal atau faktor
lingkungan meliputi
pengaruh iklim, tanah,
dan biota tempat
tumbuhan berada. Kondisi ini akan mempengaruhi tumbuhan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan adalah temperatur, cahaya, air, pH, oksigen, dan nutrisi.
Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme. Kondisi ini juga berlaku
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kosentrasi oksigen sangat ditentukan oleh
medium empat tumbuhan berada. Bagian akar tumbuhan memerlukan aerasi yang baik untuk
mendapatkan oksigen yang cukup. Dengan dasar itulah petani sering menggemburkan
tanaman mereka secara berkala. Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses respirasi akar
untuk mengedarkan unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah ke bagian daun.





4

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel-Variabel Penelitian
1 Variable Bebas : Penutup wadah
2 Variable Terikat : Pertumbuhan Kecambah
(Indikator : Tinggi dan Ukuran Tanaman )
3 Variable Kontrol : Kapas, Air, Wadah , Kasa, Tali atau Benang , NaOH, Cahaya,
Suhu

3.2 Alat dan Bahan
Alat
1. Benang kasur

2. Kapas

3. 3 Wadah

4. Jarum Pentul

5. Kasa












5

Bahan
1. Kacang hijau

2. NaOH

3. Air

3.3 Langkah kerja
1 Merendam kacang hijau selama kurang lebih 1 jam

2 Setelah direndam, membuang dan memilih kacang hijau yang paling bagus dan
ukurannya sama.

3 Menyiapkan 3 buah Wadah dan beri label A dan B.( Tabung A diisi oleh cairan
NaOH yang berfungsi untuk mengikat karbondioksida sedangkan tabung B diisi
oleh cairan NaOH yang ditambahkan pyrogallic untuk mengikat oksigen.)


6

4 Mengunting kassa dengan ukuran yang telah disesuaikan.
5 Basahi kapas dan tempelkan kacang hijau yang telah dipilih, kemudian letakkan
kapas tersebut di atas kassa yang telah digunting sebelumnya.

6 Talikan benang kasur di kedua ujung kassa yang bersilangan, kemudian masukkan
kassa tersebut ke dalam tabung A.
7 Lakukan kembali proses dari nomor 4 sampai 6 dan masukkan kassanya ke dalam
tabung B.















7

BAB IV
HASIL PENELITIAN
3.1 Tabel Pengamatan


8














9

BAB V
PEMBAHASAN
Pada hari ke-1, proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau masih belum
terlihat secara jelas. Kacang hijau yang diletakkan di kedua buah tabung tersebut masih
terlihat sama seperti awal. Namun sebenarnya biji kacang hijau tersebut sudah mulai
menyerap air sehingga tanpa disadari biji kacang hijau tersebut semakin membesar. Dan
perubahan tersebut dinamakan proses imbibisi. Proses tersebut akan menginduksi aktivitas
enzim sehingga awal perkecambahan mulai berjalan.
Pada hari ke-2, perubahan pada biji di kedua buah tabung sudah mulai terlihat jelas,
dikarenakan plumula dan kotiledon terlihat muncul ke permukaan. Ini menandakan
perkecambahan kacang termasuk ke dalam perkecambahan epigeal. Namun, pertumbuhan
dan perkembangan biji diantara kedua tabung tersebut belum terlihat perbedaan yang
signifikan.
Pada hari ke-3, mulai terlihat perbedaan pada tabung yang diberi NaOH dan Tabung
yang diberi NaOH+Pyrogalol. Pertumbuhan kacang hijau pada tabung NaOH lebih tinggi
dibandingkan dibandingkan pertumbuhan kacang hijau pada tabung NaOH+Pyrogalol. Hal
ini dikarenakan pada saat perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat
disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air dan
energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan
terhambatnya proses perkecambahan benih.
Pada hari ke 6, 7, 8, 14, dan 15, perbedaan pertumbuhan kacang hijau pada kedua
tabung semakin terlihat jelas. Tanaman kacang hijau pada tabung yang diberi NaOH tumbuh
lebih cepat dan tinggi dikarenakan mendapatkan oksigen yang banyak. Sedangkan tanaman
kacang hijau pada tabung yang diberi NaOH+Pyrogalol tumbuh lebih lambat dikarenakan
kandungan oksigen pada tabung tersebut menjadi lebih sedikit.
Pada hari ke-16 (hari terakhir pengamatan), tanaman kacang hijau pada tabung yang
diberi NaOH warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan. Kemungkinan besar, hal
tersebut terjadi karena akarnya menjulur hingga ke bawah permukaan cairan NaOH.
Sehingga, akar tanaman kacang hijau menyerap cairan NaOH yang ada di dalam tabung
tersebut dan menyebabkan warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan. Sedangkan
tanaman kacang hijau pada tabung yang diberi NaOH+Pyrogalol, warnanya tetap hijau,
karena akarnya masih berada di atas permukaan cairan NaOH+Pyrogalol.

10

Hasil Diskusi (Pertanyaan beserta Jawabannya)

1. Pertanyaan dari Shelvy
Mengapa warna tanamannya berbeda? Padahal kedua tabung disimpan di tempat yang
sama?
Jawaban:
Kemungkinan besar, hal tersebut terjadi karena akarnya menjulur hingga ke bawah
permukaan cairan NaOH. Sehingga, akar tanaman kacang hijau menyerap cairan
NaOH yang ada di dalam tabung tersebut dan menyebabkan warnanya berubah menjadi
kekuning-kuningan. Sedangkan tanaman kacang hijau pada tabung yang diberi
NaOH+Pyrogalol, warnanya tetap hijau, karena akarnya masih berada di atas
permukaan cairan NaOH+Pyrogalol.

2. Pertanyaan dari Ghiyats
Selain memakai NaOH dan Pyrogalol, apa lagi yang bisa dipakai?
Jawaban:
Kami tidak begitu tahu, namun sejauh ini, berdasarkan informasi yang kami peroleh,
NaOH dan Pyrogalol adalah bahan yang paling efektif untuk melakukan percobaan ini.
Karena NaOH berfungsi untuk mengikat karbondioksida sedangkan NaOH+Pyrogalol
berfungsi untuk mengikat oksigen.












11

BAB VI
KESIMPULAN
Tanaman kacang hijau pada tabung yang diberi NaOH tumbuh lebih cepat dan tinggi
dikarenakan mendapatkan oksigen yang banyak. Sedangkan tanaman kacang hijau pada
tabung yang diberi NaOH+Pyrogalol tumbuh lebih lambat dikarenakan kandungan oksigen
pada tabung tersebut menjadi lebih sedikit.
Hal tersebut terjadi karena pada saat perkecambahan berlangsung, proses respirasi
akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon
dioksida, air dan energi yang berupa panas. Oleh karena itu, terbatasnya oksigen yang dapat
dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambahan benih.















12

DOKUMENTASI









13

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni. 2007. Biologi 3
untuk SMA dan MA untuk kelas XII. Esis, Jakarta.

Sumber lain:
http://task-list.blogspot.com/2011/03/perkecambahan.html
http://www.irwantoshut.net/seed_viability_factor.html

Anda mungkin juga menyukai