Karakteristik Biografis 1. Umur Umur mempunyai hubungan positif dengan tingkat keluar masuknya pegawai, produktivitas, dan kepuasan kerja. 2. Jenis Kelamin Tidak ada perbedaan yang berarti antara pria dan wanita dalam produktivitas. 3. Status Perkawinan Hasil riset menunjukkan bahwa pegawai yang sudah berkeluarga tingkat absennya lebih rendah dan juga mengalami pergantian yang rendah, serta cenderung lebih puas daripada yang belum berkeluarga Karakteristik Biografis 4. Jumlah Tanggungan Nimran (1999) menulis bahwa tidak ada informasi yang cukup tentang hubunan antara jumlah tanggungan seseorang dengan produktivitasnya. jumlah anak yang dimiliki oleh pekerja berhubungan erat dengan tingkat absensi dan kepuasan kerjanya. 5. Masa Kerja Ada korelasi yang positif antara senioritas dengan produktivitas kerja dan kepuasan kerja. Sementara senioritas memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat kemangkiran dan keluar masuknya pegawai.
Kemampuan Kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan (Robbins, 2001). Ada dua jenis kemampuan, yaitu: 1.Kemampuan Intelektual Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan atau menjalankan kegiatan mental. Robbins (2001) mencatat tujuh dimensi yang membentuk kemampuan intelektual, yaitu: Kecerdasan numerik, Pemahaman verbal, Kecepatan perseptual, Penalaran induktif, Penalaran deduktif, Visualisasi ruang, dan Ingatan.
Kemampuan 2. Kemampuan Fisik Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk melakukan tugas- tugas yang menuntut daya stamina, kecekatan, dan keterampilan. Kemampuan intelektual berperan besar dalam pekerjaan yang rumit sedangkan kemampuan fisik hanya menguras kapabilitas fisik. Kinerja pegawai dapat ditingkatkan apabila terdapat kesesuaian yang cukup signifikan antara kemampuan dengan jabatannya. Demikian sebaliknya, apabila terdapat kesenjangan antara keduanya, maka kinerja akan rendah dan cenderung pegawai tersebut akan gagal.
Kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan dilihat seseorang (Umar Nimran, 1999). Sementara Robbins (2001) mengatakan kepribadian itu sebagai total dari cara-cara dimana seseorang/individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan dapat diperlihatkan. Sedangkan Robert Kreitner dan Angelo Knicki (2003) mendefinisikan kepribadian sebagai gabungan dari cirri fisik dan mental yang bersifat tetap yang memberi identitas pada seseorang individu.
Kepribadian Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins dikatakan ada 3 yaitu sebagai berikut : 1.Keturunan, bahwa kepribadian seseorang dibentuk karena factor orang tua seperti: Pemalu, penakut, pemurung, atau sebaliknya. 2.Lingkungan, bahwa kepribadian seseorang banyak disumbang oleh lingkungannya seperti: budaya, norma-norma keluarga, teman dan kelompok social lainnya. 3.Faktor yang lainnya adalah situasi, artinya kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh bawahan lahir, lingkungan yang relative stabil, akan dapat berubah karena kondisi situasi tertentu yang berubah. Kepribadian Selanjutnya Robbins (2001) mencatat 16 ciri-ciri kepribadian sebagai sumber perilaku yaitu sebagai berikut. Pendiam vs Ramah, Kurang cerdas vs Cerdas, Emosi labil vs Emosi mantap, Mengalah vs Dominan, Serius vs Senang-senang, Kompromis vs hati-hati, Malu-malu vs Petualang, Keras Hati vs Peka, Percaya vs Curiga, Praktis vs Imajinatif, Terus terang vs Berbelit, Percaya Diri vs Takut, Konservatif vs Suka bereksperimen, Bergantung kelompok vs Mandiri, Tak terkendalivs Terkendali, Santai vs Tegang
Kepribadian dimensi kepribadian lima besar oleh Kreiner dan Kinicki (2003) adalah sebagai berikut: 1.Wawasan ekstra (extra version): Supel, dapat bersosialisasi tegas. 2.Ramah (agreeableness): bersifat baik, percaya, ramah, kerjasama, berhati lembut. 3.Teliti (conscientiousness): dapat diandalkan, bertanggung jawab, berorientasi prestasi, menonjol. 4.Stabilitas emosional (emotional stability): Rileks, aman, tidak khawatir. 5.Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience): cerdas, imajinatif, ingin tahu, berpikir luas. Kepribadian Atribut kepribadian yang mempengaruhi prilaku keorganisasian oleh Robbins (2001) dijelaskan sebagai berikut: 1.Sumber Kendali 2.Machiavellianisme 3.Penghargaan diri 4.Pemantauan diri 5.Pengambilan risiko 6.Kepribadian tipe A 7.Sedangkan kepribadian tipe B adalah hal sebaliknya dari apa yang diuraikan diatas. Kepribadian Holland dalam Haryono (2001) memformulasikan tipe-tipe kepribadian sebagai berikut: 1.Tipe Realistik 2.Tipe Investigatif 3.Tipe Artistik 4.Tipe social 5.Tipe Enterprising 6.Tipe Conventional Kepribadian Terdapat tiga pendekatan dalam pembentukan teori kepribadian (Friendman dan Miriam, 2008) yaitu: 1.pendekatan deduktif yang menggunakan pengetahuan mengenai hukum atau prinsip dasar psikologi untuk dapat memahami tiap-tiap orang 2.teori kepribadian muncul dari penelitian empiris dan sistematis yang dinamakan dengan pendekatan induktif. Pendekatan ini bekerja dari data menuju terbentuknya teori baru 3.analogi yang didapatkan dari konsep disiplin ilmu lain yang terkait Kepribadian Secara garis besar teori kepribadian dapat dijelaskan dalam 5 prespektif (Derlega dan Tones, 2005), yaitu: 1.Prespektif psikodinamika 2.Perspektif belajar 3.Perspektif humanis 4.Perspektif kognitif 5.Perspektif biologi Pembelajaran Pembelajaran dalam perspektif perilaku keorganisasian adalah proses perubahan yang relative konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena pengalaman atau pelatihan (Robbins,2001).
Pembelajaran Ada tiga teori yang disampaikan Robbins untuk menjelaskan bagaimana orang mendapatkan pola-pola perilaku yaitu sebagai berikut : 1.Pengkondisian Klasik Pengkondisian klasik adalah pengkondisian dimana respon seseorang terhadap stimulus tak selalu menghasilkan suatu tanggapan tertentu. 2.Pengkondisian Operan Bahwa perilaku adalah fungsi dari akibat itu sendiri. Orang belajar untuk berperilaku dalam rangka mendapat sesuatu yang diinginkan atau menghindari yang tidak diinginkan.
Pembelajaran 3. Teori Pembelajaran Sosial Orang dapat belajar melalui observasi atau pengamatan dan pengalaman langsung. Setiap orang dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain atau dengan mengalami secara langsung. Ada 4 proses untuk menentukan pengaruh suatu model pada seseorang individu, yang oleh Robbins (2001) dijelaskan sebagai berikut ini: a. Proses Perhatian (atensional process) b. Proses Penahanan / Ingatan (retention process) c. Proses Reproduksi Motor (motor reproduction process) d. Proses Penguatan (reinforcement process)