Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tindak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence)
merupakan jenis kejahatan yang kurang mendapatkan perhatian dan jangkauan
hukum. Tindak kekerasan di dalam rumah tangga pada umumnya melibatkan
pelaku dan korban diantara anggota keluarga di dalam rumah tangga,
sedangkan bentuk tindak kekerasan bisa berupa kekerasan fisik dan kekerasan
verbal (ancaman kekerasan). Pelaku dan korban tindak kekerasan didalam
rumah tangga bisa menimpa siapa saja, tidak dibatasi oleh strata, status sosial,
tingkat pendidikan, dan suku bangsa.
Tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga merupakan masalah
sosial yang serius, akan tetapi kurang mendapat tanggapan dari masyarakat
dan para penegak hukum karena beberapa alasan, pertama: ketiadaan statistik
kriminal yang akurat, kedua: tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga
memiliki ruang lingkup sangat pribadi dan terjaga privacynya berkaitan
dengan kesucian dan keharmonisan rumah tangga (sanctitive of the home),
ketiga: tindak kekerasan pada istri dianggap wajar karena hak suami sebagai
pemimpin dan kepala keluarga, keempat: tindak kekerasan pada istri dalam
rumah tangga terjadi dalam lembaga legal yaitu perkawinan. (asbianto,
!""#)
!
Perspektif gender beranggapan tindak kekerasan terhadap istri dapat
dipahami melalui konteks sosial. $enurut %erger (!""&), perilaku individu
sesungguhnya merupakan produk sosial, dengan demikian nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat turut membentuk prilaku individu artinya
apabila nilai yang dianut suatu masyarakat bersifat patriakal yang muncul
adalah superioritas laki'laki dihadapan perempuan, manifestasi nilai tersebut
dalam kehidupan keluarga adalah dominasi suami atas istri.
(ebagian besar perempuan sering bereaksi pasif dan apatis terhadap
tindak kekerasan yang dihadapi. )ni memantapkan kondisi tersembunyi
terjadinya tindak kekerasan pada istri yang diperbuat oleh suami. *enyataan
ini menyebabkan minimnya respon masyarakat terhadap tindakan yang
dilakukan suami dalam ikatan pernikahan. )stri memendam sendiri persoalan
tersebut, tidak tahu bagaimana menyelesaikan dan semakin yakin pada
anggapan yang keliru, suami dominan terhadap istri. +umah tangga, keluarga
merupakan suatu institusi sosial paling kecil dan bersifat otonom, sehingga
menjadi wilayah domestik yang tertutup dari jangkauan kekuasaan publik.
$enurut asbianto (!""#), dikatakan secara psikologi tindak
kekerasan pada istri dalam rumah tangga menyebabkan gangguan emosi,
kecemasan, depresi yang secara konsekuensi logis dapat mempengaruhi
kesehatan reproduksinya.
,
B. TUJUAN UMUM
mampu memahami secara menyeluruh tentang tindak kekerasan pada
istri dalam rumah tangga pada saat kehamilan dan dampaknya terhadap
kesehatan reproduksi perempuan.
C. TUJUAN KHUSUS
!. -apat mengidentifikasi bentuk tindakan kekerasan dan kategori pada istri
dalam rumah tangga.
,. -apat menjelaskan faktor'faktor yang mendorong terjadi tindak kekerasan
dalam rumah tangga.
.. -apat menjelaskan dampak tindak kekerasan pada istri pada saat
kehamilan dan terhadap kesehatan reproduksinya.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
*omnas Perempuan (,&&!) menyatakan bahwa kekerasan terhadap
perempuan adalah segala tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap
perempuan yang berakibat atau kecenderungan untuk mengakibatkan kerugian
dan penderitaan fisik, seksual, maupun psikologis terhadap perempuan, baik
perempuan dewasa atau anak perempuan dan remaja. Termasuk didalamnya
ancaman, pemaksaan maupun secara sengaja meng'kungkung kebebasan
perempuan. Tindakan kekerasan fisik, seksual, dan psikologis dapat terjadi
dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
*ekerasan dalam rumah tangga menurut /ndang'undang +) no. ,.
tahun ,&&0 adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan,
yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau pe'rampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Tindakan kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga merupakan
salah satu bentuk kekerasan yang seringkali terjadi pada perempuan dan
terjadi di balik pintu tertutup. Tindakan ini seringkali dikaitkan dengan
penyiksaan baik fisik maupun psikis yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai hubungan yang dekat.
0
Tindak kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga terjadi
dikarenakan telah diyakini bahwa masyarakat atau budaya yang mendominasi
saat ini adalah patriarkhi, dimana laki'laki adalah superior dan perempuan
inferior sehingga laki'laki dibenarkan untuk menguasai dan mengontrol
perempuan. al ini menjadikan perempuan tersubordinasi. -i samping itu,
terdapat interpretasi yang keliru terhadap stereotipi jender yang tersosialisasi
amat lama dimana perempuan dianggap lemah, sedangkan laki'laki, umumnya
lebih kuat. (esuai dengan yang dinyatakan oleh (ciortino dan (myth, !""12
(uara 3P)*,!""1, bahwa menguasai atau memukul istri sebenarnya
merupakan manifestasi dari sifat superior laki'laki terhadap perempuan.
*ecenderungan tindak kekerasan dalam rumah tangga terjadinya
karena faktor dukungan sosial dan kultur (budaya) dimana istri di persepsikan
orang nomor dua dan bisa diperlakukan dengan cara apa saja. al ini muncul
karena transformasi pengetahuan yang diperoleh dari masa lalu, istri harus
nurut kata suami, bila istri mendebat suami, dipukul. *ultur di masyarakat
suami lebih dominan pada istri, ada tindak kekerasan dalam rumah tangga
dianggap masalah privasi, masyarakat tidak boleh ikut campur
(http:44kompas.com).
(aat ini dengan berlakunya undang'undang anti kekerasan dalam
rumah tangga disetujui tahun ,&&0, maka tindak kekerasan dalam rumah
tangga bukan hanya urusan suami istri tetapi sudah menjadi urusan publik.
*eluarga dan masyarakat dapat ikut mencegah dan mengawasi bila terjadi
kekerasan dalam rumah tangga (http:44kompas.com).
5
B. BENTUK-BENTUK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
$enurut /ndang'/ndang 6o. ,. Tahun ,&&0 tindak kekerasan
terhadap istri dalam rumah tangga dibedakan kedalam 0 (empat) macam :
!. *ekerasan fisik
*ekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit,
jatuh sakit atau luka berat. Prilaku kekerasan yang termasuk dalam
golongan ini antara lain adalah menampar, memukul, meludahi, menarik
rambut (menjambak), menendang, menyudut dengan rokok,
memukul4melukai dengan senjata, dan sebagainya. %iasanya perlakuan ini
akan nampak seperti bilur'bilur, muka lebam, gigi patah atau bekas luka
lainnya.
,. *ekerasan psikologis 4 emosional
*ekerasan psikologis atau emosional adalah perbuatan yang
mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan 4 atau penderitaan
psikis berat pada seseorang.
Perilaku kekerasan yang termasuk penganiayaan secara emosional
adalah penghinaan, komentar'komentar yang menyakitkan atau
merendahkan harga diri, mengisolir istri dari dunia luar, mengancam
atau ,menakut'nakuti sebagai sarana memaksakan kehendak.
.. *ekerasan seksual
*ekerasan jenis ini meliputi pengisolasian (menjauhkan) istri dari
kebutuhan batinnya, memaksa melakukan hubungan seksual, memaksa
selera seksual sendiri, tidak memperhatikan kepuasan pihak istri.
#
0. *ekerasan ekonomi
(etiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah
tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena
persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan
atau pemeliharaan kepada orang tersebut. 7ontoh dari kekerasan jenis ini
adalah tidak memberi nafkah istri, bahkan menghabiskan uang istri
(http:44kompas.com., ,&&#).
C. KDRT SELAMA MASA KEHAMIKAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI.
$asalah kesehatan perempuan merupakan masalah penting dan serius
karena sejak dua dekade terakhir 3ngka *ematian )bu (3*)) tidak pernah
turun. %erdasarkan hasil penelitian (*+T (,&&&) 3*) sebesar ."# 4 !&&&&&,
3borsi tidak aman berkontribusi terhadap 3*) : !!'!1 8 (erdayati, ,&&,),
bisa mencapai 5& 8 (39rul 39war, ,&&.). 3ngka aborsi ,',,. juta4tahun
(/tomo, ,&&!), pelaku 3borsi :1 8 wanita kawin, penyebab : 51,5 8
Psikososial dan .# 8 gagal *% (;*P, ,&&,).
$enurut (uryakusuma (!""5) efek psikologis penganiayaan bagi
banyak perempuan lebih parah dibanding efek fisiknya. +asa takut, cemas,
letih, kelainan stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur
merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan. 6amun, tidak jarang akibat
tindak kekerasan terhadap istri juga meng'akibatkan kesehatan reproduksi
terganggu secara biologis yang pada akhirnya meng'akibatkan terganggunya
1
secara sosiologis. )stri yang teraniaya sering mengisolasi diri dan menarik diri
karena berusaha menyembunyikan bukti penganiayaan mereka.
(ehubungan dengan dampak tindak kekerasan terhadap kehidupan
seksual dan repro'duksi perempuan, penelitian yang dilakukan oleh +ance
(!""0) yang dikutip oleh eise, $oore dan Toubia (!""5) kekerasan dan
dominasi laki'laki dapat membatasi dan membentuk kehidupan seksual dan
reproduksi perempuan. (elain itu, laki'laki juga sangat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan tentang alat kontrasepsi yang dipakai oleh
pasangannya. (elanjutnya penelitian yang dilakukan di 6orwegia oleh (chei
dan %akketeig (!":") yang dikutip oleh eise, $oore dan Toubia (!""5) juga
menyatakan bahwa perempuan yang tinggal dengan pasangan yang suka
melakukan tindak kekerasan menunjukkan masalah'masalah ginekologis yang
lebih berat ketim'bang dengan yang tinggal dengan pasangan4suami normal 2
bahkan problem gineko'logis ini bisa berlanjut dalam rasa sakit terus menerus.
Tindak kekerasan terhadap istri perlu diungkap untuk mencari
alternatif pemberdayaan bagi istri agar terhindar dari tindak kekerasan yang
tidak semestinya terjadi demi terwujudnya hak perempuan untuk memperoleh
kesehatan reproduksi yang sehat.
-i seluruh dunia satu diantara empat perempuan hamil mengalami
kekerasan fisik dan seksual oleh pasangannya. Pada saat hamil, dapat terjadi
keguguran 4 abortus, persalinan imatur dan bayi meninggal dalam rahim.
Pada saat bersalin, perempuan akan mengalami penyulit persalinan
seperti hilangnya kontraksi uterus, persalinan lama, persalinan dengan alat
:
bahkan pembedahan. asil dari kehamilan dapat melahirkan bayi dengan
%%<+, terbelakang mental, bayi lahir cacat fisik atau bayi lahir mati.
-ampak lain yang juga mempengaruhi kesehatan organ reproduksi istri
dalam rumah tangga diantaranya adalah perubahan pola fikir, emosi dan
ekonomi keluarga. -ampak terhadap pola fikir istri. Tindak kekerasan juga
berakibat mempengaruhi cara berfikir korban, misalnya tidak mampu berfikir
secara jernih karena selalu merasa takut, cenderung curiga (paranoid), sulit
mengambil keputusan, tidak bisa percaya kepada apa yang terjadi. )stri yang
menjadi korban kekerasan memiliki masalah kesehatan fisik dan mental dua
kali lebih besar dibandingkan yang tidak menjadi korban termasuk tekanan
mental, gangguan fisik, pusing, nyeri haid, terinfeksi penyakit menular
(www.depkes.go.id).
-ampak terhadap status emosi istri. )stri dapat mengalami depresi,
penyalahgunaan 4 pemakaian 9at'9at tertentu (obat'obatan dan alkohol),
kecemasan, percobaan bunuh diri, keadaan pasca trauma dan rendahnya
kepercayaan diri.
"
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
!. Tindak kekerasan dalam rumah tangga merupakan jenis kejahatan yang
kurang mendapat perhatian dan jangkauan hukum pidana. %entuk
kekerasannya dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, dan verbal
serta penelantaran rumah tangga.
,. -ampak tindak kekerasan pada istri selama masa kehamilan dan
dampaknya terhadap kesehatan reproduksi dapat mempengaruhi psikologis
ibu sehingga terjadi gangguan pada saat kehamilan dan bersalin, serta
setelah melahirkan dan bayi yang dilahirkan.
B. SARAN
-engan disahkan undang'undang *-+T, pemerintah dan masyarakat
lebih berupaya menyadarkan dan membuka mata serta hati untuk tidak
berdiam diri bila ada kasus *-+T lebih ditingkatkan pengawasannya.
$eningkatkan peran perawat untuk ikut serta menangani kasus *-+T
dan menekan dampak yang terjadi pada kesehatan repsoduksinya dengan
memfasilitasi setiap +umah (akit memiliki ruang perlindungan korban *-+T,
mendampingi dan memulihkan kondisi psikisnya.
!&
DAFTAR PUSTAKA
-ep. *es. +). (,&&.). Profil Kesehatan Reproduksi Indonesia 2003. =akarta:
-ep.
*es. +)
>>>>>>>>>>. (,&&#). Sekilas Tentang Undangundang Penghapusan Kekerasan
!alam Rumah Tangga. -iambil pada tanggal ,# ?ktober ,&&# dari
http:44www.depkes.co.id.
asbianto, @lli 6. (!""#). Kekerasan !alam Rumah Tangga" Potret #uram
Kehidupan
*omnas Perempuan (,&&,). Peta Kekerasan Pengalaman Perempuan Indonesia"
=akarta: 3meepro.
*ompas. (,&&#). Kekerasan !alam Rumah Tangga !ipengaruhi $aktor
Idiologi"
-iambil pada tanggal ,# oktober ,&&# dari http:44kompas.com.
*ompas. (,&&1). Kekerasan Rumah Tangga %ukan &agi Urusan Suami Istri.
-iambil
pada tanggal ,5 $aret ,&&1 dari http:44kompas.com.
>>>> . (,&&1). !ampak Kekerasan dalam Rumah Tangga %agi 'anita. -iambil
pada
tanggal ,5 $aret ,&&1 dari www.depkes.go.id.



!!

Anda mungkin juga menyukai