Pentingnya Revisi RTRW Kalbar 03/07/2013 | Kategori-Lingkungan Hidup | Ditulis Oleh lensakapuas | Share on Facebook Lensakapuas,Pontianak Koalisi tiga elemen, Lembaga Gemawan, Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Sipil untuk Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan menggelar ekspose terkait hasil publik review raperda tata ruang provinsi Kalimantan Barat di hotel Santika Pontianak. Selasa (02/07/2013). Tujuannya, meminta agar rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kalbar direvisi. Alasan permintaan revisi oleh ketiga elemen ini, karena RTRW masih dianggap bemasalah, baik secara formil (proses pembentukkannya) maupun materiil (substansi). Raperda ini tidak dapat menjawab persoalan- persoalan pokok pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Barat. Kebutuhan mendesak masyarakat adat dan lokal terhadap pengakuan dan perlindungan hak kelolanya, serta upaya pelestarian hutan karena masih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang tumpunnya pada industri ekstraktif, ujar Hermawansyah, J urubica Koalisi. Menurut mereka, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah kebijakan yang dapat mengakomodir kepentingan masyarakat yang turun temurun memelihara hutan, serta melakukan penindakan hukum atas kejahatan kehutanan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tegas. Beberapa isu krusial yang mestinya menjadi perhatian pemerintah dalam kebijakan pola ruang, ternyata masih belum terjawab dalam Raperda RTRWP. Diantaranya ; wilayah pemukiman yang berada dalam kawasan hutan, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, perlindungan komoditas, varietas dan spesies unggulan lokal, pengakuan terhadap wilayah kelola masyarakat, mekanisme pencegahan dan penyelesaian konflik pemanfaatan ruang, keterlanjuran dan tumpang tindih ijin, daya dukung lingkungan, serta skema perhutanan sosial. Yang kemudian harus ada evaluasi menyeluruh terkait perijinan, dan diarahkan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap wilayah kelola rakyat, beber Aktivis Gemawan ini kepada para J urnalis. Usulan perubahan kawasan hutan menjadi areal peruntukan lain (APL) kata dia, mestinya dimaknai sebagai rencana pencadangan lahan untuk kebutuhan produktif masyarakat dimasa yang akan datang. Mengingat pertambahan penduduk dan demi menjaga keseimbangan serta keadilan pengelolaan dan penguasaan lahan. Akan tetapi, usulan perubahan fungsi kawasan ditenggarai sebagai upaya pemutihan atas kesalahan prosedur perizinan usaha yang beroperasi didalam kawasan hutan. Bahkan dalam Publik Hearing Raperda RTRWP Kalbar tanggal 18 J uni 2012, terungkap pernyataan Ketua Pansus RTRWP DPRD Provinsi Kalbar, bahwa lampiran peta yang diterima DPRD dari Pemerintah Provinsi tidak lengkap dengan rincian untuk apa usulan perubahan alih fungsi tersebut, tandasnya. Rencana RTRW Provinsi Kalimantan Barat, yang pembahasannya sudah memasuki tahun keempat sejak ditetapkan UU Penataan Ruang nomor 26 Tahun 2007, masih menyisakan berbagai persoalan krusial. Tarik menarik kepentingan dalam kebijakan pola ruang cenderung memprioritaskan kepentingan investasi ketimbang bagaimana memastikan masyarakat dapat hidup dan mengelola lahan tanpa potensi ancaman kriminalisasi, serta memastikan keberlanjutan daya dukung lingkungan yang harusnya dibatasi untuk dieksploitasi, atau pengelolaan hutan berbasis masyarakat seperti hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat, dan lain-lain, pria yang akrab disapa Wawan menerangkan. Sebelumnya, Direktur Lembaga Gemawan, Laili Khainur menyatakan, bahwa RTRW Kalbar dan beberapa wilayah yang belum selesai, dan masih jadi perdebatan. Terutama masalah tata ruangnya. Hari ini kami mengundang Ketua Pansus RTRW Kalbar dengan asumsi kita akan menyerahkan bahan hasil diskusi kami, dan beliau dapat memberi tanggapan, harapnya. Sejatinya, menurut koalisi ini Raperda RTRWP Kalbar, harus menjawab persoalan kerusakan sumber daya alam yang telah melampaui daya dukung lingkungan, dengan pendekatan pengelolaan kawasan berbasis eco-region serta mengatur mekanisme mitigasi dan resolusi konflik pemanfaatan sumber daya alam berbasis lahan akibat belum selesainya urusan kepastian hak-hak atas tanah maupun penguasaan sumber daya alam oleh negara, serta ketidak adilan alokasi manfaat sumber daya alam. Ranperda RTRWP Kalbar harus mengatur mekanisme penyelesaian keterlanjuran izin usaha yang tidak sesuai dengan lokasinya. Misalnya ; kebun dan tambang di hutan konservasi, tumpang tindih izin, serta izin Berita Terbaru Rayakan Idul Adha, Panitia Qurban Berbagi Berkah Lassarus : Ini Hasil Telaahan, Bukan Ijin Akbar : J angan Artikan KMP Berambisi J adi Penguasa Gubernur Kalbar Tuntut Referendum untuk Merdeka jika J okowi Dijegal PROYEK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEGEDONG DITELANTARKAN AMAN Kalbar Pegang Bukti Perusahaan Bakar Lahan Inkuiri Nasional : Perampasan Tanah Adat Lensa Kapuas 299 people like Lensa Kapuas. Facebook social plugin Like Like Budhi Sugito Gautama Amri Amirudin Heru Dwi Gunawan Mitra Awi Kabupaten Landak Berita dalam RSS Lensa Kapuas di Facebook Home Ragam PolHuKam Daerah Nusantara Pro Bisnis BudPar Pendidikan Lingkungan Hidup Olah Raga Redaksi Pemesanan Iklan Pentingnya Revisi RTRW Kalbar | LENSA KAPUAS http://lensakapuas.com/penting-revisi-rtrw-kalbar/ 1 of 2 07/10/2014 11:07 2 Suka Suka 0 Tweet 0 di wilayah wilayah tanah adat dengan pendekatan sanksi yang tegas, harap Laili. Selain itu, harus memberikan pengakuan dan perlindungan bagi kawasan kelola masyarakat yang turun temurun telah memelihara hutan dan memanfaatkan lahan dengan arif, serta melindungi kawasan sentra produksi pangan masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat lokal, imbuhnya. Selanjutnya, harapan Koalisi ini, agar melalui Raperda Tata Ruang Wilayah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, harus menjaga dan menambah fungsi ekosistem dari kawasan lindung yang akan ditetapkan dalam RTRWP sehingga tidak menjadi pemicu bencana banjir di Kalbar. Pemerintah Daerah harus melindungi habitat satwa liar yang dilindungi, baik di kawasan budidaya maupun kawasan lindung dalam RTRWP. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Kalbar harus melakukan evaluasi menyeluruh terkait perizinan di sektor kehutanan, pertambangan dan perkebunan yang tumpang tindih dengan sebaran wilayah kelola masyarakat yang meliputi kawasan pemukiman, pertanian pangan, perkebunan rakyat, serta pengelolaan hutan berbasis masyarakat, pinta Koalisi ini melalui J urubicaranya. (cece) (dibaca 318 X) Berita Terkait Dari Pentingnya Revisi RTRW Kalbar Berita Terbaru Rayakan Idul Adha, Panitia Qurban Berbagi Berkah Lassarus : Ini Hasil Telaahan, Bukan Ijin Akbar : J angan Artikan KMP Berambisi J adi Penguasa Gubernur Kalbar Tuntut Referendum untuk Merdeka jika J okowi Dijegal PROYEK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SEGEDONG DITELANTARKAN Berita Terlaris RUU Pemekaran 8 Propinsi dan 57 Kabupaten di Indonesia Aneh ! Sudah diblacklis, Tapi Dapat Proyek DAMRI Konsisten Berikan Layanan Prima, Bus Royal Class Hadir di Kalbar Dengan Pelayanan Plus PT. Cosmos Pekerjakan 19 WNA Illegal Asal RRC Sertijab Lima Pejabat Utama Polda Kalbar Pencarian Terbaru berita terbaru kesejahteraan pns indonesia perusahaan tirta katulistiwa praktek diversitas proyek untan 2013 bermasalah paket untan bermasalah fasilitas damri royal LENSA KAPUAS Log in - Powered by WordPress - Designed by Lensa Kapuas Facebook social plugin Also post on Facebook Posting as Felix Dian Hermawan (Not you?) Add a comment... Pentingnya Revisi RTRW Kalbar | LENSA KAPUAS http://lensakapuas.com/penting-revisi-rtrw-kalbar/ 2 of 2 07/10/2014 11:07