Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
MRS : 09 Mei 2011 Jam : 18.00 WIB
No Ruangan : 5
Pengkajian tanggal : 10 Mei 2011 Jam : 16.00 WIB

A.Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Alamat : Ds.Waru kulon pucuk
Agama : islam
Pekerjaa : Swasta
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa medic : Gastroenteritis
Yang bertanggung jawab
Nama : Tn. F
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Waru Kulon Pucuk
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Hub. Dengan pasien : Ayah

B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS : Demam, diare, disertai muntah
Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai muntah.
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning
kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai
Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.
III. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna
kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
IV. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti
yang di alami klien.
V. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan
ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.

C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : klien lemah, panas, muntah dan diare
Kesadaran : composmentis
TTV : Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 39
0
C,RR 22x/mnt
Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepalabersih.
b. Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata cowong.
c. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.
d. Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip.
e. Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
kaku kuduk.
g. Dada
Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi otot
bantu pernapasan.
Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
h. Perut
Inspeksi : simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt
Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik
Perkusi : Hipertimpan,perut kembung
i. Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri gerak.
j. Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal kemerahan
k. Anus : Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan.
l. Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.

D. Pengkajian Fungsional Gordon
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit
maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Makan : Ny. S tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit diare mau
menghabiskan 1 porsi makan.
Minum : Ny. S minumnya tidak terlalu banyak.
3. Pola Eliminasi
BAK :5x/hari
BAB :5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir
4. Pola aktifitas dan latihan
Pasien merasa lemah dan mengeluh kesakitan
5. Pola istirahat tidur
Pasien sering mengeluh tentang sulit untuk tidur
6. Pola persepsi sensoris dan kognitif
Pasien sudah mengenal dengan orang-orang di sekilingnya
7. Pola hubungan dengan orang lain
Pasien sudah saling mengenal orang-orang disekitarnya
8. Pola reproduksi / seksual
Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia
9. Pola persepsi diri dan konsep diri
Klien ingin sembuh dengan cepat
10. Pola mekanisme koping
Jika pasien tidak enak badan, maka akan mengeluh kesakitan
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Keluarga semua beragama islam, keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah SWT.

Pemeriksaa Serologi/ Imunologi
Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Tes widal
-O - (Negatif) Negatif
-H 1/80 Negatif
-PA - (Negatif) Negatif
-PB -(Negatif) Negatif

Therapy :
1. Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
2. Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik
3. Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus
4. Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.













3.2 ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. S No. Ruangan : 5
Umur : 23 tahun
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : klien mengatan berak
kuning kehijauan
bercampur lendir
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, malas makan
Gangguan keseimbangan
cairan
Output yang berlebihan
DS : Pasien mengatakan
bahwa mengalami perut
kembung
DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Gangguan rasa nyaman
(nyeri)
Hiperperistaltik
Skala nyeri :
P : sebelum dan sesudah
BAB
Q : nyeri seperti teremas
R : pada regio epigastrium
S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan
bahwa klien BAB berkali-
kali
DO :klien tampak lemas,
mata cowong.

Gangguan pola eliminasi
BAB
Infeksi bakteri

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan
2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik
3. Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri


3.4 INTERVENSI

No.
Dx
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah Dilakukan
Tindakan Keperawatan
2x24 Jam dengan Tujuan
: volume cairan dan
elektrolit dalam tubuh
seimbang (kurangnya cairan
dan elektrolit terpenuhi)
Dengan KH :
- Turgor kulit cepat
kembali.
- Mata kembali normal
- Membran mukosa
basah
- Intake output seimbang

1. pantau tanda kekurangan
cairan
2. observasi/catat hasil intake
output cairan
3. anjurkan klien untuk banyak
minum
4. jelaskan pada ibu tanda
kekurangan cairan
5. berikan terapi sesuai advis :
- Infus RL 15 tpm
1. Menentukan intervensi
selanjutnya
2. Mengetahui keseimbangan
cairan
3. Mengurangi kehilangan cairan
4. Meningkatkan partisipasi dalam
perawatan
5. mengganti cairan yang keluar
dan mengatasi diare
2 Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
2x24 jam dengan Tujuan
: rasa nyaman
terpenuhi,klien terbebas dari
distensi
abdomen dengan KH :
- Klien tidak
1. Teliti keluhan nyeri, cacat
intensitasnya (dengan skala0-
10).
2. Anjurkan klien untuk
menghindari allergen
3. Lakukan kompres hangat
pada daerah perut
4. Kolaborasi
1. Identifikasi karakteristik nyeri &
factor yang berhubungan
merupakan suatu hal yang amat
penting untuk memilih
intervensi yang cocok & untuk
mengevaluasi ke efektifan dari
terapi yang diberikan.
2. Mengurangi bertambah beratnya
menyeringai kesakitan.
- Klien mengungkapkan
verbal (-)
- Wajah rileks
- Skala nyeri 0-3
- Berikan obat sesuai indikasi
- Steroid oral, IV, & inhalasi
- Analgesik : injeksi novalgin
3x1 amp (500mg/ml)
- Antasida dan ulkus : injeksi
ulsikur 3x1 amp (200mg/
2ml)
penyakit.
3. Dengan kompres hangat, distensi
abdomen akan mengalami relaksasi,
pada kasus peradangan akut/peritonitis
akan menyebabkan penyebaran infeksi.
4. Kortikosteroid untuk mencegah
reaksi alergi.
5. Analgesik untuk mengurangi
nyeri.
3 Setelah Dilakukan
Tindakan Keperawatan
2x24 Jam dengan Tujuan
:Konsistensi BAB
lembek, frekwensi 1
kali perharidengan KH :
- Tanda vital dalam
batas normal (N: 120-
60 x/mnt, S; 36-37,50 c,
RR : < 40 x/mnt )
- Leukosit : 4000
11.000
- Hitung jenis leukosit :
1-3/2-6/50-70/20-80/2-
8
1. Mengobservasi TTV
2. Jelaskan pada pasiententang
penyebab daridiarenya
3. Pantau leukosit setiap hari
4. Kaji pola eliminasi klien
setiap hari
5. Kolaborasi
- Konsul ahli gizi untuk
memberikan diet sesuai
kebutuhan klien.
- Antibiotik: cefotaxime 3x1
amp (500mg/ml)
1. kehilangan cairan yang aktif
secar terus menerus akan
mempengaruhi TTV
2 Klien dapat mengetahui
penyebab dari diarenya.
3 Berguna untuk mengetahui
penyembuhan infeksi
4 Untuk mengetahui konsistensi
dan frekuensi BAB
5 Metode makan dan kebutuhan
kalori didasarkan pada
kebutuhan.
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. S No.ruangan : 5
Umur : 23 tahun
TGL/
JAM
NO.
Dx
IMPLEMENTASI RESPON PS TTD
Selasa, 10/5
11
16.00







16.15





16.25


1,2,3









1





1,2


- Mengkaji keluhan pasien
- Mengobservasi TTV setiap 8
jam







- Menentukan tanda-tanda
kekurangan cairan
- Memasang infus RL 15 tpm



Memberikan obat:
Injeksi Novalgin 1 amp
Injeksi Ulsikur 1 amp
DS : Klien mengatakan bahwa
BAB berkali-kali, muntah, dan
perut kembung.
DO : Turgor kulit menurun, mulut
kering, mata cowong, dan
menahan kesakitan
TD = 80/50 mmHg, S = 39
0
C, N=
112, tampak lemah ,RR 22x/mnt

DS : klien mengatakan akan
minum yang banyak
DO :Turgor kulit berkurang,
mukosa mulut kering,disertai
muntah.

DS : expesi wajah klien sedikit
rileks
DO : keluarga kooperatif,dan
akan memberikan banyak minum






21.00



Rabu11/5/11
06.30




07.30




08.50




11.30




14.00





Kamis,
12/5/11
06.00

06.30




08.00







1,2



1,3





2,3




1,3




1,2




3,2





1,2,3



3




1,3


Injeksi Cefotaxime 1 amp
- Menganjurkan untuk klien
banyak minum


- Menganjurkan klien untuk
istirahat dan melakukan
kompres hangat pada daerah
perut
- Mengobservasi TTV
- Mengganti infus RL 15 tpm
- Mengkaji pola eliminasi klien

Memberikan obat:
Injeksi Novalgin 1 amp
Injeksi Ulsikur 1 amp
Injeksi Cefotaxime 1 amp

Observasi/catat hasil intake
output cairan
Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering.

- Menyuruh pasien banyak
minum agar tidak dehidrasi
- Jelaskan pada keluarga tanda-
tanda kekurangan cairan

Memberikan obat:
Injeksi Dexa 1 amp
Injeksi Ulsikur 1 amp
Injeksi Cefotaxime 1 amp


- Mengopservasi TTV
- Mengganti cairan infus + drip
Neurobio

Menganjurkan makan dalam
porsi dikit tapi sering



Mengopservasi tanda tanda
dehidrasi



agar klien tidak dehidrasi



DS : -
DO : Ny. S keluarga
kooperatif

DS : -
DO : TD = 100/70, S = 38
0
, N =
100x/mnt, RR = 20x/mnt



DS : -
DO : Keluarga kooperatif



DS : Klien mengatakan akan
makan dalam porsi kecil tapi
sering.
DO : Keluarga kooperatif

DS : pasien mengatakan akan
minum sesering mungkin
DO : Ny. S keluarga kooperatif

DS : -
DO : Ny. S keluarga
kooperatif



DS : -
DO : TD = 100/70, S = 37
0
, N =
100x/mnt, RR = 22x/mnt

DS : klien mengatakan akan
makan dalam porsi kecil tapi
sering.
DO : keluarga kooperatif

DS : -
DO : Turgor kulis sedikit
membaik , mukusa mulut lembab,
muntah berkurang,diare
berkurang.



08.30





10.00





2,3





3





Memberikan obat
Injeksi Ulsikur 1 amp
Injeksi Cefotaxime 1 amp



Observasi leukosit

DS :pasien mengatakan nyeri
saat disuntik
DO : Obat masuk tidak ada tanda
alergi


DS : -
DO : Leukosit : 8600/mm3
Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-
70/20-80/2-8









3.6 EVALUASI KEPERAWATAN


No.
Dx
Hari/tgl Catatan Perkembangan TTD
1.





2.






3.
Selasa
10/5/2011
























S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemas
O : - Klien masih tampak lemas
- Aktifitas klien masih dibantu keluarganya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

S : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakit
O : - Kien tampak menyeringai kesaklitan
- Klien terus memegangi perutnya
- Skala nyeri 3
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkan

S : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali,sudah
mulai berkurang 2x/hari, masih merasa mual tapi tidak
sampai muntah.
O : - klien BAB 2x/hari
- Turgor kulit kembali < 1 detik
- Mata tidak cowong
- Klien merasa mual sehingga tidak menghabiskan
porsi makannya
- Klien tidak muntah
A : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi 1-4 dilanjutkan
- Kaji intak output cairan setiap 8 jam
- Pantau tanda-tanda dehidrasi



1.








2.




3.
Rabu 11/5/2011 S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehat
O : - Klien tampak lebih sehat
- Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya
- Turgor kulit < 1 detik kembali
- Mata tidak cowong
- Mukosa mulut tidak kering
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit berkurang
O : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2
A : Masalah tertasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan


S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 1-
2/hari mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.
O : - Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak

- Klien menghabiskan makanannya
- Klien tidak muntah
- Turgor kulit kembali < 1 detik
- Mata tidak cowong
- Mukosa mulut tidak kering
- Klien minum 1000cc/hari
A : Masalah teratasi sebagaian
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

1.










2.
Kamis
12/5/2011
S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak sakit
O : - Skala nyeri 0
- Klien tidak menyeringai kesakitan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa mual dan
muntah, konsistensi BAB lunak.
O : - Klien BAB dengan konsistensi lunak
- Klien tidak merasa mual dan muntah
- Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang
lebih 1500cc/hari
- Jumlah leukosit normal
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan







ASUHAN KEPERAWATAN Pada An. A Dengan Masalah
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit Akibat
Penyakit Diare
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. A Dengan Masalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Akibat Penyakit Diare


Disusun Oleh:

MUHAMMAD ALI MAHFUDH
P27220011083




POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
D3 KEPERAWATAN
2011
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. A Dengan Masalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit Akibat Penyakit
Diare

KASUS
An. A dibawa ke RSUD Boyolali pada 10 Desember 2010 karena pada hari sebelumnya
pasien sering buang air besar lebih dari 6 x/hari dengan konsistensi feses cair, berlendir dan
berwarna kuning. Pasien dibawa ke RS dengan badan lemas disertai dengan muka pucat. Pasien
tidak pernah mengalami diare sebelumnya.

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 10 Desember 2010 pukul 06.30 WIB di RSUD
dr.Soedono Boyolali diperoleh dari observasi, wawancara, dan status pasien.
1. Identitas Diri
a. Pasien
Nama : An. A
Tempat/Tgl lahir : Boyolali, 08 Januari 2004
Umur : 6 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tanjung Rejo RT 07 RW17 Kebonsari, Boyolali
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
b. Penggung jawab
Nama : Ny. M
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tanjung Rejo RT 07 RW17 Kebonsari, Boyolali
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika
Pekerjaan : Guru
Hubungan : Ibu Pasien
c. Catatan Medik
Tanggal Masuk : 10 Desember 2010
No. RM : 090919
Diagnosa medis : Diare
Bangsal : Mawar

2. Riwayat Penyakit
a) Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan pasien lemas karena diare lebih dari 6x/hari, dengankonsistensi feses
cair, berlendir dan berwarna kuning
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan sejak tanggal 08-12-2010 pasien diare terus menerus, kemudian pada
tanggal 10-12-1010 dibawa ke RSUD Boyolali
c) Pola Aktifitas Sehari-hari Pasien

Pola
Sebelum
Sakit
Di Rumah Sakit
Nutrisi



-Makan 3/hari dengan
nasi, lauk dan
sayuryang dibeli
dipedagangkaki lima
-Mkan makanan
setengah matang
-Senang makan lalapan
-Minum : 4-6 gelas/hari

-Makan biasa lunak 3/hari
habis cuma porsi
-Minum air putih + teh (2-
3 gelas/hari air putih dan 1
gelas/hari teh)
Eliminasi



BAB : 2-3/ hari
BAK :2-3/ hari


BAB : lebih dari 6x/hari
dengan konsistensi feses
cair, berlendir dan
berwarna kuning
BAK : 4-6/hari
Aktivitas

Bermain dengan teman-
temannya
Berbaring ditempat tidur
dengan dijaga keluarga

PersonalHygiene Pasien mandi 2 x sehari
dan menggosok gigi
Pasien mandi seka 2 x
sehari dan menggosok
gigi di bantu perawat dan
keluarga


d) Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda Vital :
Suhu tubuh : 38,5
0
C
Denyut nadi : 88 x/mnt
Tensi / TD : 100 mmHg / 60 mmHg
Pernafasan : 20x/menit

2) Pemeriksaan Kepala dan Leher :
Kepala : bersih tidak ada benjolan, warna rambut hitam dan lebat, ada ketombe
Mata : simetris, konjungtiva pucat, sklera putih, mata cowong.
Telinga : Simetris, ada sedikit serumen, tidak ada nyeri tekan
Hidung : lubang hidung simetris kotor, ada secret, tidak dad nyeri tekan
Mulut : bibir kering dan pecah-pecah, tidak ada lubang pada gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid



3) Pemeriksaan Integumen / Kulit dan Kuku :
Inspeksi : turgor kulit berkurang kulit bersih, warna kuning langsat, tidak ada lesi kuku, kuku bersih dan
pendek
Palpasi : turgor kulit menurun, tidak ada nyeri tekan
4) Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi : kulit bersih, tidak ada lesi
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Suara timpani
Auskultasi : Bising usus 37 x/mnt
5) Pemeriksaan Thorak/ Dada :
Inspeksi : Dada simetris, pergerakan dinding dada sama saat inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultrasi : Tidak ada suara tambahan
6) Jantung :
Auskultrasi : S
1
dan S
2
terdengar lup dup, irama jantung reguler
7) Pemeriksaan Kelamin dan daerah sekitarnya :
Genetalis : bersih, tidak terpasang kateter
Anus : tidak ada hemoroid

B.DATA FOKUS
1. Data Subyektif
Ibu pasien mengatakan pasien lemas, karena diare lebih dari 6x/hari, konsistensi feses
cair, berlendir, berwarna kuning.
Ibu pasien mengatakan setiap hari membeli sayur pada pedagang kaki lima dipinggir jalan.
2. Data Objektif
Turgor kulit turun
Mukosa bibir kering dan pecah-pecah
Pasien tampak lemas dan lemah.
C. ANALISIS DATA


NO DATA MASALAH PENYEBAB
1 DS: Ibu pasien mengatakan
pasien lemas, karena diare
lebih dari 6x/hari,
konsistensi feses
cair,berlendir, berwarna
kuning
DO: -Turgor kulit turun
Bising usus 37 x/mnt
-Ada nyeri tekan pada
abdomen
-Mukosa bibir kering dan
pecah-pecah
-Pasien tampak lemas

Kekurangan volume
cairan.
Output cairan yang
berlebihan.













D. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


No
Tanggal
Muncul
Diagnosa Keperawatan
Tanggal
teratasi
TTD
1.



2.


3.
10-12-2010



10-12-2010


11-12-2010
Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
berhubungan dengan banyaknya
cairan yang hilang akibat diare.
Resiko peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan proses
infeksi.
Resiko gangguan integritas kulit
berhubungan dengan peningkatan
frekwensi diare


E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN





No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Kriteria Hasil TTD
1.









2.








3.
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit dengan
banyaknya cairan yang hilang
akibat diare.






Resiko peningkatan suhu
tubuh berhubungan dengan
proses infeksi.






Resiko gangguan integritas
kulit berhubungan dengan
peningkatan frekwensi diare.

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
keseimbangan dan
elektrolit
dipertahankan secara
maksimal




Setelah dilakukan
tindakan perawatan
selama 3x 24 jam tidak
terjadi peningkatan
suhu tubuh.




Setelah dilakukan
tindaka keperawatan
selama di rumah sakit
integritas kulit tidak
terganggu.

1. Observasi tanda-tanda vital
2. Monitor intake dan out put
3. Pertahankan lingkungan yang tenang,
bersih, berikan kewaspadaan keamanan
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi cairan IV dan anti emetik
5. Berikan banyak cairan (misal : air putih
susu, sirup, teh)

1) Monitor suhu tubuh setiap 2 jam,
Deteksi bila terjadi perubahan
fungsi tubuh.
2) Berikan kompres hangat
untuk merangsang pusat pengatur
panas danmenurunkan produksi panas
tubuh
3) Berikan antipirektik untuk
Merangsang pusat pengatur panas
di otak.
1) Diskusikan dan jelaskan pentingnya
menjaga tempat tidur untukmencegah
perkembang biakan kuman
2) Demontrasikan serta libatkan keluarga
dalam merawat perianal untuk mencegah
terjadinya iritassi kulit.
3) Atur posisi tidur atau duduk dengan selang
waktu 2-3 jamuntuk mengurangi
penekanan yang lama sehingga tak
terjadi irirtasi .



1. Tanda vital dalam batas
normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-
37,5
0
c, RR : < 40 x/mnt )
2. Turgor elastic,
membran mukosa bibir basah,
mata tidak cowong.
3. Konsistensi BAB lembek,
frekwensi 1 kali perhari

1. suhu tubuh dalam batas normal (
36-37,5 C)
2. Tidak terdapat tanda infeksi
(rubur, dolor, kalor, tumor,
fungtio leasa).



1). Tidak terjadi iritasi
:kulit kemerahan,
lecet dankebersihan kulit terjaga.
2).Keluarga mampu merawat pasien
tanpa bantuan perawat.




F. IMPLEMENTASI

No
No.
Dx
HARI/TGL IMPLEMENTASI RESPON TTD
1.



















1



















Jumat, 10-
12-2010
Pukul 08.00

















- observasi tanda-tanda vital
S : 38,5
0
C
P : 88x/menit
N : 20x/menit
TD : 100/60 mmHg
- Memonitor intek dan out put
- Memberitahukan kepada orang
tua agar memberikan 5-7
gelas/hari agar tidak terjadi
dehidrasi.
- Mengajarkan pasien makan
sedikit tetapi sering.



S:Ibu pasien mengatakan
bahwa pasien masih
lemas, lemah. Nafsu
makan berkurang,
pasien hanya mampu
makan porsi.
O:-Turgor kulit pasien
menurun.
-BAB lebih dari 6x/hari
dengan konsistensi feses
cair,berlendir danberwar
na kuning
-Bibir kering dan
pecah-pecah
- Makan porsi.

2.











2
Jumat, 10-
12-2010
Pukul 08.00

- Memonitor suhu tubuh setiap 2
jam
- Memberikan kompres hangat
- Memberikan antipirektif untuk
merangsang pusat pengatur
panas di otak.

S:Pasien mengatakan
masih merasa demam.
O:-Suhu tubuh38,5
0
C
- Pasien nampak gelisah


3. 3 Sabtu, 11-12-
2010
Pukul 08.00
- Menjelaskan kepada pasien
pentingnya menjaga tempat
tidur untuk mencegah
perkembang biakan kuman.
- Memberitahu serta melibatkan
keluarga dalam merawat
perianal.
- Mengatur posisi tidur dan
tempat tidur supaya tidak
terjadi iritasi.
S:Pasien mengatakan
tidak terjadi iritasi.
O:Kulit tidak lecet dan
kemerahan, kebersihan
kulit terjaga



















G. EVALUASI

No
No.
Dx
TGL/JAM EVALUASI TTD
1. 1 Jumat, 10-12-
2010
Pukul 20.00 WIB
S: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien masih
lemas, lemah. Nafsu makan berkurang,
pasien mampu makan porsi.
O:-Turgor kulit pasien menurun.
-BAB lebih dari 6x/hari dengan konsistensi
feses cair, berlendirdan berwarna kuning
-Bibir kering dan pecah-pecah
-Ada nyeri tekan pada abdomen
- Makan habis porsi
A: Masih belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

2. 2 Jumat, 10-12-
2010
Pukul 20.00 WIB
S: -Pasien mengatakan demam sudah menurun.
O:-Suhu tubuh turun menjadi 37
0
C
-Pasien lebih tenang
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

3.





3





Sabtu, 11-12-
2010
Pukul 20.00 WIB



S:Pasien mengatakan tidak terjadi iritasi.
O:Kulit tidak lecet, kemerahan dan kebersihan
kulit terjaga
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan agar masalah tidak
muncul.

4. 1






Sabtu, 11-12-
2010
Pukul 20.00
WIB
S: Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
lemas, nafsu makan sedikit meningkat,
pasien mampu menghabiskan
2
/3 porsi
makanan.
O:-Turgor kulit normal.
-BAB 3-4x/hari dengan konsistensi
feses cair dengan sedikit ampas
dan berwarna kuning .
-Bibir kering dan pecah-pecah
- Makan habis
2
/3 porsi.
A: Masih belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai