Anda di halaman 1dari 49

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | i

MINGGU VII


Pilih yang mana ya?

Ny A 27 tahun dan Tn B 30 tahun, pasutri , datang ke klinik bersalin untuk berkonsultasi tentang kontrasepsi. Saat
ini mereka memiliki dua orang anak yang berusia 1 bulan dan 18 bulan. Ibu Anissa ingin menggunakan alat
kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui, mudah digunakan, dan tidak merusak penampilan. Sedangkan Bapak
Ali hanya ingin alat kontrasepsi yang sifatnya hanya sementara, karena masih ingin memiliki anak perempuan,
tetapi tidak dalam waktu dekat ini.
Kemudian dokter melakukan pemeriksaan tanda vital dan fisik lainnya untuk menentukan alat kontrasepsi yang
sesuai dengan keinginan pasangan ini.





Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
Skenario 7 ........................................................................................................................... 1
Concept map ...................................................................................................................... 2
Learning objective .............................................................................................................. 3
Kontrasepsi ......................................................................................................................... 4
Kontrasepsi tanpa obat ...................................................................................................... 6
Kontrasepsi Mekanis .......................................................................................................... 14
Kontrasepsi dengan obat ................................................................................................... 18
Kontrasepsi Hormonal ....................................................................................................... 21
AKDR ........................................................................................................................... 39
Kontrasepsi Mantap ........................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 48

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 2

CONCEPT MAP


Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 3

LEARNING OBJECTIVE

1. Kontrasepsi
2. Jenis-jenis Kontrasepsi
a. Kontrasepsi Tanpa alat dan Obat
b. Kontrasepsi Mekanis
c. Kontrasepsi dengan obat
d. Kontrasepsi Dalam Rahim
e. Kontrasepsi Mantap


Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 4

Kotrasepsi

Pengertian
Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Bersifat sementara dan permanen

Tujuan:
1. Menunda kehamilan
2. Memperpanjang jarak antar kehamilan
3. Menghentikan kesuburan

Klasifikasi

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 5

Kriteria Ideal & Akseptabilitas
Hingga saat ini, belum ada alat kontrasepsi yang dapat dikatakan ideal. Criteria alat
kontrasepsi ideal antara lain :
1. Dapat dipercaya
2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan
3. Daya kerja dapat diatur sesuai kebutuhan
4. Tidak mengganggu koitus
5. Tidak perlu motivasi berkelanjutan
6. Mudah pelaksanaannya
7. Harga terjangkau
8. Diterima penggunaannya oleh pasangan yg terkait

Daya Guna
1. Daya guna teoretis kemampuan kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan apabila digunakan berkelanjutan dan sesuai
aturan pakai
2. Daya guna pemakaian kemampuan kontrasepsi yang pemakaiannya dipengaruhi
oleh faktor pemakai yang tak hati-hati, kurang taat, dsb.

Efikasi
1. Tingkat kesuburan pasangan
2. Waktu koitus terkait dengan waktu ovulasi
3. Metode penggunaan kontrasepsi
4. Tingkat efektivitas intrinsik dari metode kontrasepsi
5. Penggunaan kontrasepsi secara baik dan benar
6. Penilaian jangka panjang pada penggunaan kontrasepsi tingkat keberhasilannya



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 6

Kontrsepsi tanpa alat dan obat


Amenore laktasi
Amenore laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalakan pemberian air susu ibu
(ASI)

Indikasi :
- menyususi secara penuh ( full breast feeding)
- belum haid setelah melahirkan
- umur bayi kurang dari 6 bulan

Kontraindikasi:
- sudah mendapat haid setelah melahirkan
- tidak menyusui secara ekslusif
- bayinya sudah berumur > 6 bulan
- bekerja dan terpisah dari bayi lebih lam dari 6 jam

Cara kerja :
- penundaan atau penekanan ovulasi

Keuntungan
1. kontrasepsi:
- efektivitas tinggi ( keberhasilan 98% pada enam bulan post partum )
- segera efektif
- tidak mengganggu senggama
- tidak ada efek samping secara sistemik

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 7

- tidak perlu pengawasan medis
- tidak perlu obat atau alat
- tanpa biaya

2. non kontrasepsi
a. untuk bayi :
- mendapat kekebalan pasif ( mendapatkan antibodi perlindungan lewat asi)
- sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi
yang optimal
- terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air,susu lain/
formula, atau alat minum yang di pakai.
b. Untuk ibu
- mengurangi perdarahan pasca persalinan
- mengurangi resiko anemia
- meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi

Beberapa catatan dari konsensus bellagio ( 1988) untuk mencapai keefektifan 98%
- ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh ( hanya sesekali di beri 1-2
teguk air/ minuman pada upoacara adat)
- perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan dapat di abaikan ( belum di anggap
haid)
- bayi menghisap secara langsung
- menyusui di mulai dari setengah sampai 1 jam setelah bayi lahir
- kolosterum di berikan kepada bayi
- pola menyusui on demand dan dari kedua payudara
- sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari
- hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 8

Kekurangan:
- perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan
- mungkin sulit di gunakan karena kondisi sosial
- efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
- tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS.


Metode lendir serviks ( metode ovulasi billing/ MOB)
Pasangan secara sukarela menghindari senggama pada masa subur ibu( ketika
ibu bisa menjadi hamil,atau senggama pada masa subur untuk mencapai kehamilan)

Metode penggunaan
Untuk konsepsi : senggama di hindari pada masa subur yaitu fase siklus menstruasi
di mana kemungkinan terjadi konsapsi/ kehamilan
Untuk konsepsi : senggama di rencanakan pada masa subur yaitu dekat dengan
pertengahan siklus( biasanya pada hari ke 10-15) atau terdapat adanya tanda-tanda
adanya kesuburan, ketika kemungkinan besar terjadinya konsepsi.


Seorang wanita dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang
keluar dari vagina , pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari.
Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagian perhatikan perubahan perasaan
kering-basah. Tidak di anjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
Hari-hari kering : setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai satu sampai
beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagian terasa kering.
Hari-hari subur ; ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu di anggap
subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket.

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 9

Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di serviks . Hari puncak : adalah
hari terahir adanya lendir licin, mulur dan ada perasaan basah

Indikasi
Untuk kontrasepsi:
- semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak
teratur, tidak haid baik karena menyusui maupun menopause
- semua perempuan dengan paritas berapa pun termasuk nulipara
- perempuan kurus maupun gemuk
- perempuan yang merokok
- perempuan dengan alasan kesahatan tertentu misalnya: hipertensi
sedang,varises,dismenore,sakit kepala sedang atau hebat,mioma
uteri,endometritis,kista ovarii,anemia defisiensi besi,hepatitis
virus,malaria,trombosis vena dalam,atau emboli paru.
- Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode
lain
- Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain
- Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus
haid
- Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi,mencatat,dan menilai
tanda dan gejala kesuburan
Untuk konsepsi;
- pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggam di lakukan pada masa subur
untuk mencapai kehamilan


Kontraindikasi
- perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat
kehamilan menjadi suatu kondisi resiko tinggi

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 10

- perempuan sebelum mendapat haid( menyusui, segera setelah abortus) kecuali
MOB
- perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB
- perempuan yang pasangannya tidak mau bekerjasama ( berpantang) selam
waktu tertentu dalam siklus haid
- perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya

Keuntungan
1. Kontrasepsi :
- dapat di gunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
- tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
- tidak ada efek samping sistemik
- murah atau tanpa biaya
2. nonkontrasepsi:
- meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
- menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri
- memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi
antara suami istri/pasangan.

Kekurangan
- sebagai kontrasepsi sedang ( 9-20 kehamilan/100 prempuan selama tahun
pertama pemakainan)
- keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti
instruksi
- perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
- perlu pencatatan setiap hari
- infeksi vagina membuat lendir serviks sulit di nilai
- termometer basal di perlukan untuk metode tertentu
- tidak terlindungi dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 11

Senggama terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana pria
mengeluarkan alat kelaminnya ( penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi

Indikasi
- suami yang ingin berpartipasi aktif dalam keluarga berencana
- pasangan yang taat beragama atau ang mempunyai alasan filosofi untuk tidak
memakai metode-metode lain
- pasangan yang memerlukan kontrasepsi yang segera
- pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang
lain
- pasngan yang membutuhkan metode pendukung
- pasangan yang melakukan hubungan seksual yang tidak teratur

kontarindikasi :
- suami dengan pengalaman ejakulasi dini
- suami yang sulit melakukan senggama terputus
- suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis
- ibu yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja sama
- pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
- pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus

Cara kerja :
- alat kelamin atau penis di keluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk
ke dalam vagina dan kehamilan dapat di cegah




Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 12

Keuntungan
1. Kontrasepsi :
- efektif bila di gunakan dengan benmar
- tidak mengganggu produksi asi
- dapat di gunakan sebagai pendukung metode KB lain
- tidak ada efek samping
- dapat digunakan setiap waktu
- tidak membutuhkan biaya
2. nonkontrasepsi:
- meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
- untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang
sangat dalam

Kerugian
- efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama
terputus setiap melaksanakanya ( angka kegagalan 4-18 kehamilan/100
pr/tahun
- efektivitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi
masih melekat pada penis
- memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual


Metode Suhu Basal (MSB)
Dengan metode ini ibu dapat mengenali masa suburnya dengan mengukur suhu
badan secara teliti dengan thermometer khusus yang bisa mencatat suhu sampai 0,1 C
untuk mendeteksi bahkan suatu perubahan kecil suhu tubuh ibu itu sendiri.



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 13

Metode penggunaan
- ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi ( sebelum bangkit dari
tempat tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang sudah di sediakan oleh
instruksi KBA ibu
- pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari dari siklus haid ibu untuk
mengetahui suhu tertinggi dari suhu normal
- pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-
turut setelah suhu berada di atas garis pelindung
- ketika mulai masa tidak subur tidak perlu mencatat suhu basal,ibu mulai
berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari
pertama haid berikutnya.

Metode Simtotermal
Ibu dapat menentukan masa subur ibu dengan mengamati suhu tubuh dan lendir
serviks.
Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari
kering dengan berselang sehari selama masa tidak subur. Ini adalah aturan selang
hari kering(aturan awal). Aturan yang sama dengan lendir serviks
Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini adalah
aturan awal. Aturan yang sama dengan metode lender serviks. Berpantang
bersenggama sampai masa subur berakhir
Pantang bersenggama sampai hari puncak atau atauran perubahan suhu telah
terjadi
Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur,
selalu ikuti aturan paling konservatif yaitu aturan yang mengidentifikasi masa subur
yang paling panjang.

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 14

Kontrasepsi Mekanis

Kondom
Pemakaian kondom untuk tujuan kontrasepsi baru dimulai kira-kira pada abad ke-18 di
Inggris. Pada mulanya kondom terbuat dari usus biri-biri. Pada tahun 1844 Goodyear telah
berhasil membuat kondom dari karet. Kondom yang klasik terbuat dari karet (lateks) dan usus
biri-biri. Yang kini paling umum dipakai ialah kondom dari karet; kondom ini tebalnya kira-kira
0.05 mm. Kini telah tersedia berbagai ukuran dengan bermacam-macam warna. Pada waktu
sekarang kondom telah dipergunakan secara luas di seluruh dunia dalam program keluarga
berencana.
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan
mencegah pengumpulan sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris dengan pinggir
yang tebal pada ujung yang terbuka, sedang ujung yang buntu berfungsi sebagai penampung
sperma. Diameternya biasanya kira-kira 31-36,5 mm dan panjang lebih kurang 19 mm. Kondom
dilapisi dengan pelicin yang mempunyai sifat spermatisid.
Keuntungan kondom, selain untuk memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin,
ialah bahwa ia dapat juga digunakan untuk tujuan kontrasepsi. Kekurangannya ialah ada
kalanya pasangan yang mempergunakannya merasa-kan selaput karet tersebut sebagai
penghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus. Ada pula pasangan yang tidak
menyukai kondom oleh karena adanya asosiasi dengan soal pelacuran. Sebab-sebab kegagalan
memakai kondom ialah bocor atau koyaknya alat itu atau tumpahnya sperma yang disebabkan
oleh tidak dikeluarkannya penis segera setelah terjadi ejakulasi. Efek sampingan kondom tidak
ada, kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat karet.
Efektivitas kondom ini tergantung dari mutu kondom dan dari ketelitian dalam
penggunaannya. Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik
2. Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada pria yang tidak
bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 15

3. Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma, Pada kondom
yang mempunyai kantong kecil di ujungnya, keluarkanlah udara terlebih dahulu sebelum
kondom dipasang.
4. Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom untuk mencegah
terjadinya robekan.
5. Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahanlah
kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari vagina, supaya sperma tidak
tumpah.
Keuntungan
- Dijual bebas
- Tidak ada efek samping yang membahayakan
- Cukup efektif jika digunakan secara benar
- Melindungi dari infeksi menular seksual
Kerugian
- Angka kegagalan cukup tinggi jika pemakaian tidak benar
- dapat menyebabkan alergi pada orang yan alergi latex

Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual untuk menutup serviks.

Cara kerja
Menahan sperma agar tidak mendapat akses untuk mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas (uterus dan tuba falopii) dan dapat berfungsi sebagai alat tempat spermisida.



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 16

Keuntungan
Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang 6 jam sebelum hubungan
seksual
Tidak mengganggu kesehatan klien
Tidak ada pengaruh sistemik
Dapat melindungi dari IMS/HIV, terutama bila digunakan bersama spermisida

Kerugian
Efektivitas sedang dengan angka kegagalan 6-18 kehamilan dalam 100 perempuan
Keberhasilan kontrasepsi ini bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Motivasi harus berkesinambungan karena harus digunakan setiap kali berhubungan
seksual
Diperlukan pemeriksaan pelvic oleh petugas kesehatan untuk memastikan ketepatan
pemasangan
Dapat menyebabkan infeksi uretra
6 jam pascahubungan seksual, alat masih harus berada pada posisinya

Indikasi
Tidak menyukai kontrasepsi hormonal
Tidak menyukai AKDR
Usia di atas 35 tahun
Menyusui dan perlu kontrasepsi
Memerlukan proteksi terhadap IMS
Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode yang lain

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 17

Kontraindikasi
Berdasarkan umur dan paritas beresiko tinggi untuk hamil
Terinfeksi saluran uretra
Tidak suka menyentuh alat kelaminnya
Ingin metode KB efektif

Efek samping
Infeksi saluran uretra
Dugaan adanya reaksi alergi diafragma atau dugaan adanya reaksi alergi spermisida
Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih atau rectum
Timbul cairan vagina dan berbau jika dibirkan lebih dari 24 jam

Cara penggunaan
Gunakan diafragma setiap kali melakukan hubungan seksual
Kosongkan kandung kemih dan cuci tangan
Pastikan diafragma tidak berlubang
Oleskan sedikit krim atau jelli spermisida pada kap diafragma
Melebarkan kedua bibir vagina
Masukkan diafragma ke dalam vagina ke belakang
Sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi
Diafragma dipasang di dalam vagina 6 jam sebelum hubungan seksual dan 6 jam setelah
hubungan seksual
Mengangkat dan mencabut diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah
Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum disimpan kembali


Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 18

Kontrasepsi Dengan Obat

SPERMATISID
Tersedia dalam bentuk :
- Suppositorium : lorofin suppositoria, dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus.
Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama kerja kurang lebih 20 menit sampi 1 jam.
- Jelly atau krim : perception vaginal jelly, jelly lebih encer daripada crem. Obat ini
disemprotkan ke dalam vagina dengan menggunakan suatu alat. Lama kerjanya
kurang lebih 20 menit sampai 1 jam
- Tablet busa : sampoon, sebelum digunakan, tablet terlebih dahulu dicelupkan ke
dalam air, kemudian dimasukkan kedalam vagina sejauh mungkin. Lama kerjanya 30
sampai 60 menit.
- C-film : merupakan benda tipis yang dapat dilipat dan larut dalam air. Dalam vagina
obat ini merupakan gel dengan tingkat dispresi yang tinggi dan menyebar pada
porsio uteri dan vagina.

Mekanisme kerja
- Secara kimiawi dapat mematikan sperma dengan cara merusak membrane sel
sperma, serta dapat juga sebagai barrier penghalang perjalanan sperma.

Cara penggunaan
- Memasukkan spermaticid kira-kira 15-20 menit ke dalam vagina sebelum melakukan
hubungan seksual.




Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 19

Efektivitas
- Sekitar 50% saja saja jika digunakan tunggal, namun akan meningkat jika digunakan
dengan pemakaiaan kondom ataupun diafragma.

Efek samping
- Pada beberapa wanita dapat menyebabkan reaksi alergi, serta berpeluang
meningkatkan resiko vaginitis

Keuntungan
- Mudah dalam penggunaannya, dan cukup efektif.

Kerugian
- Dalam beberapa penelitian didapatkan bahwa penggunaan spermatisid yang sering
dapat menyebabkan iritasi pada mukosa vagina yang justu dapat mempermudah
perkemabangan virus dan bakteri.

KONTRASEPSI TRANSDERMAL (PATCH TRANSDERMAL)
Patch ini berbentuk seperti koyo dan ditempelkan ke kulit. Mekanisme kerja dari patch
ini adalah menghambat ovulasi dengan cara yang sama seperti pil kombinasi, yaitu menekan
ovulasi dan menyebabkan mucus serviks menjadi kental. Patch ini dipakai satu minggu sekali
selama 3 minggu, diikuti 1 minggu kosong, dimana diharapkan terjadi perdarahan selama tidak
memakai patch. Patch ini dapat dipakai di lengan atas, pantat, abdomen bagian bawah, bagian
tubuh atas (kecuali payudara).




Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 20

Efektivitas
sekitar 3 dari 1000 perempuan mengalami kehamilan dalam 1 tahun (efektivitas 99,7 %)
jika mereka menggunakan patch dengan benar dan tidak lupa untuk menggantinya tepat
waktu, efektifitas menurun pada orang dengan berat lebih dari 200 lbs (> 90 kg)

Keuntungan
Patch ini kecil, tipis dan halus dan dapat digunakan di balik baju. Masih tetap dapat
beraktifitas seperti biasa, karena kekuatan patch tidak berkurang saat mandi, berendam,
berenang ,atau exercise bahkan dalam kondisi hangat dan lembab sekalipun. Selain itu patch
dapat dilihat sehingga tidak perlu khawatir lupa seperti ketika minum pil kontrasepsi.

Kerugian
Tidak memberi perlindungan dari HIV atau infeksi menular seksual

Efek samping
Efek samping dari pemakain patch ini adalah mual,gejala pada payudara (breast
symptom), perdarahan, nyeri saat menstrual, dan beberapa wanita mengalami iritasi kulit di
sekitar tempat pemasangan.



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 21

Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral yang berupa hormonal terbuat dari steroid seks wanita, estrogen
sintetik, dan progesterone sintetik (progestin), atau progestin tunggal. Bisa diberikan melalui
oral, transdermal, implant, dan injeksi. Kontrasepsi hormonal kombinasi paling banyak dalam
bentuk oral. Kombinasi oral bisa berupa monofasik, dengan dosis estrogen dan progesteron
yang diberikan diberikan setiap hari, atau multifasik, pada dosis steroid yang bervariasi
diberikan selama 21 hari. Secara tipikal, diberikan selama 21 hari dimulai pada hari minggu
setelah periode menstruasi, lalu dihentikan selama 7 hari untuk memberikan kesempatan
perdarahan yang mengkamuflasekan siklus mentruasi normal. Secara alternatif, kontrasepsi
oral bisa dimulai pada hari pertama menstruasi. Pil progestin tunggal tidak mengandung
estrogen. Pil ini diminum setial hari tanpa interupsi. Bentuk lain kontrasepsi hormonal termasuk
transdermal dengan koyo, progestin injeksi, dan kombinasi estrogen-progestin, serta implant
subdermal yang melepas progestin.

Jenis Pil
1. Pil kombinasi memiliki angka kegagalan 0.1% to 3.0%. mereka menyediakan dosis harian
o Aksi Estrogen mencegah produksi FSH dan menurunkan laju perkembangan
folikel yang akan membatasi ovulasi. Estrogen ini juga mencegah implantasi dan efek
potensiasi progesterone. Estrogen juga akan menstabilisasi endometrium.
o Progestins akan menginhibisi LH yang bisa menyebabkan ovulasi. Atrofi
endometrium, mucus serviks menjadi lebih tebal dan kental sulit dilalui oleh sperma,
dan tuba falopii akan mengurangi gerak langkah sperma. Perdarahan terjadi ketika
estrogen dan progesterone dihentikan pemakaiannya selama paling sedikit 7 hari
dari sklus 28 hari mens.
Perbedaan progestin yang digunakan dalam kontrasepsi oral

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 22

Potensinya bervariasi tetapi potensinya tersebut dikompensasi
oleh dosisnya.
Progestin memiliki efek farmakologik androgenic yang akan
mempengaruhi lipid
Progestin, norethynodrel akan memproduksi efek estrogenic dan
norethindrone acetate dan norgestrel akan menimbulkan efek
antiestrogenik atau efek androgenic atau keduanya.
Preparat multifasik berisi dosis estrogen dan progestin. Secara teoritis,
hal ini akan menurunkan dosis progestin dan efek-efek androgenic.
Secara klinis, hanya sedikit perbedaan antara preparat monofasik dan
multifasik.
2. Minipil berisi progestin tunggal dan diberikan secara kontinyu dan tidak ada interupsi
untuk memberikan efek maksimum. Preparat utama berefek pada endonetrium, serviks,
dan tuba falopii.
o Angka kegagalan minipil lebih tinggi dari pil kombinasi 0.5% to 3.0%.
o Menyebabkan anovulasi 40% hingga 60% pengguna.
o Diberikan pada wanita yang kontraindikasi dengan pil kombinasi
o Minipil seringkali ditoleransi baik oleh wanita yang lebih banyak mengalami efek
samping seperti sakit kepala ketika mengunakan pil kombinasi
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi oral vermacam-macam. Hal terpernting adalah menghambat
ovulasi dengan menekan GnRF (hypothalamic gonadotropin-releasing factors) yang nantinya
akan mencegah sekresi pituitary terhadap FSH dan LH. Estrogen menekan pelepasan FSH dan
menstabilkan endometrium untuk mencegah terjadinya menoragia yang disebut juga
breakthrough bleeding. Progestins menekan LH, nantinya akan menebalkan mucus serviks dan
menyulitkan mobilitas sperma, mengubah lingkiungan endometium menjadi tidak cocok untuk
implantasi.

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 23

Efek utama yang spesifik adalah penekanan ovulasi secara ekstrim, menginhibisi motilitas
sperma, dan menghasilkan endometrium yang tak cocok bagi implantasi. Kombinasi kontrasepsi
oral, jika diberikan 3 hari setiap 4 minggu, memberikan proteksi wanitai absolute untuk
konsepsi.

Cara Penggunaan
Klinisi
o Menggali adanya riwayat mengalami efek samping yang berat, pola hidup, dan
hal-hal terkait haris digali.
o Pemeriksaan termasuk tekanan darah, payudara, Pap smear, dan pemeriksaan
pelvis harus dilakukan
o Yakinkan bahwa penggunan pil haruw waspada terhadap tanda-tanda bahaya
o Pengguna yang baru harus dimonitor selama 3 bulan untuk mengetahui tekanan
darah dan masalah-masalah terkait.
o Pemeriksaan sekali setahun dan pap smear harus dilakukan
o Untuk wanita yang lebih dari 35 tahun yang memiliki factor risiko, konsentrasi
glukosa darah dan panel lipid harus dicek. Wanita yang sehat tanpa riwayat
keluarga tidak memerlukan tes ini
o Dokumenmtasi konseling dan penemuan pemeriksaan adalah esensial
o Penting untuk pasien mengetahui cara mengonsumsi pil, efek samping, dan
komplikasi berat. Wanita juga harus mengetahui siapa dan kapan
mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan yang tidsak dimengerti.
Pasien
o Setiap penggunan pil harus mengetahui lima tanda bahaya. Masing-masing
diakronimkan menjadi ACHES:
Abdominal pain.
Chest pain or shortness of breath.
Headaches.

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 24

Eye problems, such as blurred vision, flashing lights, or blindness.
Severe leg pain.
o Pengguna pil yang pernah menjalani pengobatan keganasan payudara, ada
perubahan atau pertumbuhan mola, adanya penyakit hati atau jaundice, atau
penekanan psikologis hubungi klinisi.
o Pengguna pil seharusnya mengetahui tentang tatacara melaporkan masalah ke
klinisi dan tahu apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami perdarahan,
periode skip, atau lupa meminum satu atau lebih pil kontrasepsi.
o Pengguna pil yang harus memulai dengan satu pak pil selama 5 hari menstruasi
Sebagian besar dimulai hari minggu, dimana hal ini akan memudahkan
untuk mengingat dan mengatur mens untuk harian per minggunya.
Bila wanita tidak bisa dimulai selama 5 hari pertama, metode backup
untuk siklus pertama harus dilakukan
Dimulai satu pak 6-7 hari pertama akan meningkatkan angka kegagalan
Pada remaja dengan tes kehamilan negatif, segera minum pil akan
mencegah kemungkinan lupa. Metode backup harus digunakan pada
siklus pertama
o Pasien harus meminum satu pil sehari pada saat yang sama

Menentukan dosis yang benar dan tipenya
Menetukan dosis pil digunakan dengan dosis terkecil yang memberikan proteksi efektif pada
kehamilan
Sebagian besar wanita diresepkan pil sebesar 35 mg lepil estrogen
o Pil ini terdiri dari etil estradiol yang poten dan memiliki efek estrogenic yang
lebih rendah dibandingkn pil yang berisi 50 mg mestranol
o Adanya flek atau kegagalan perdarahan berulang menjadi momok umum terkait
dengan pil dengan dosis kecil. Pasien seharusnya diberitahu masalah ini dan
diberitahu bahwa hal ini akan kembali normal secara spontan setelah 3 siklus

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 25

Pil yang terdiri dari >50 mg estrogen (80 atau 100 mg) merupakan bagian terbesar yang
tidak tersedia sekarang ini. Pil terdiri dari 50 mg estrogen cocok untuk wanita yang
berjerawat, perdarahan disfungsional atau endometriosis
Pil terdiri dari progestin tunggal merupakan pilihan inisial untuk wanita postpartum atau
wanita menyusui, wanita berusia > 30-35 years, atau wanita yang menderita sakit kepala
vascular
Minipill bisa juga merupakan pilihan yang baik untuk wanita yang tidak tolerans dengan
pil kombinasi atau untuk itu mengalami kontraindikasi penggunaan pil kombinasi

Sequelae
Komplikasi mayor pil kontrasepsi ada pada sisi kardiovaskular. Akan tetapi, wanita usia >35
tahun yang merokok atau memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau diabetes akan lebih
sering mengalami efek samping terkait dengan penyakitnya.
Tromboflebitis.
Thrombosis vena dalam pelvis
Embolisme pulmoner
Tromboembolik arterial cedera serebrovaskular atau infark myokard
Adenoma hepar hal ini akan menurun setelah diskontinyu pil
Efek samping serius terhadap :
Hipertensi.
Penyakit empedu
Sakit kepala lebih akibat vaskularisasi
Depresi
Efek samping minor Biasanya berubah-ubah bergantung waktu
Nausea.
Peningkatan berat badan

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 26

Tegang pada payudara
Breakthrough bleeding.
Penurunan libido.
Jerawat perubahan formulasi : poetnsi androgen yang rendah - potensi progestin
Neoplasia serviks yang lebih tinggi kejadiannya (displasia, karsinoma in situ, dan karsinoma
invasif) telah dilaporkan timbul pada pengguna pil kontrasepsi. Tetapi, efek-efek ini masih
belum jelas dan tidak semua wanita mengalaminya. Penggunaannya bisa dimonitoring
secara berkelanjutan dengan hati-hati.


Kontrasepsi Pil Kombinasi
Keuntungan
Efektivitas tinggi (hampir = tubektomi) jika digunakan tiap hari (1 kehamilan per 1000
perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak
terjadi nyeri haid
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya
Mudah dihentikan setiap saat
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Membantu mencegah :
kehamilan ektopik
kanker ovarium
kanker endometrium
Kista ovarium
penyakit radang panggul

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 27

kelainan jinak pada payudara
dismenore atau
akne

Kerugian
Mahal dan membosankan
Mual dan perdarahan bercak, terutama pada 3 bulan pertama
Pusing dan nyeri payudara
Berat badan naik sedikit
Amenorea jarang pada pil kombinasi
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke, dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat.
Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS

Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti :
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
Gemuk atau kurus
Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Anemia karena haid berlebih
Nyeri haid hebat
Siklus haid tidak teratur
Riwayat kehamilan ektopik
Kelainan payudara jinak
DM tanpa komplikasi

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 28

Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak
Penderita TB
Varises vena

Kontraindikasi
Hamil atau dicurigai hamil
Menyusui eksklusif
Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya
Penyakit hati akut (hepatitis)
Perokok dengan usia > 35 tahun
Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg
Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau DM > 20 tahun
Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari

Efek Samping
Penanganan efek samping yang sering terjadi dan masalah kesehatan lainnya
Efek samping Penanganan
Amenorea (tidak ada
perdarahan, atau spotting)
Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil
dan klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak
datang haid kemungkinan besar karena kurang
adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium.
Tidak perlu pengobatan khusus. Coba berikan pil
dengan dosis estrogen 50 g, atau dosis estrogen
tetap, tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien
hamil intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien,

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 29

bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek
pada janin
Mual, pusing, atau muntah
(akibat reaksi anafilaktik)
Tes kehamilan, atau pemeriksaam ginekologik. Bila
tidak hamil, sarankan minum pil saat makan malam,
atau sebelum tidur
Perdarahan per
vaginam/spotting
Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik.
Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan
bahwa perdarahan hal yang biasa terjadi pada 3 bulan
pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila
perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis
estrogen lebih tinggi (50 g) sampai perdarahan
teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan
timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 g atau
ganti dengan metode kontrasepsi yang lain

Kontrasepsi Minipil

Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
Sangat efektif pada masa laktasi
Dosis rendah
Tidak menurunkan produksi ASI
Tidak memberikan efek samping estrogen
Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan
tidak teratur
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat




Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 30

Jenis Minipil
Kemasan dengan isi 35 pil: 300 g levonorgestrel atau 350 g noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 g desogestrel

Efektivitas
Sangat efektif (98,5%)
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka
Jangan sampai ada tablet yang lupa
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Senggama sebaiknya dilakukan dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil

Keuntungan
a. Keuntungan Kontrasepsi
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
b. Keuntungan Non-kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Melindungi dari penyakit radang panggul
Tidak meningkatkan pembekuan darah

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 31

Dapat diberikan pada penderita endometriosis
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi
Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri
payudara, nyeri pada betis, lekas marah)
Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan
pada perempuan pengidap DM tanpa komplikasi

Kerugian
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea)
Peningkatan/penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan)
Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat Tb atau
obat epilepsi
Tidak mencegah IMS atau HIV/AIDS
Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka)

Indikasi
Usia reproduksi
Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
Menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pasca keguguran
Perokok segala usia
Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah
pembekuan darah
Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebihs enang tidak menggunakan estrogen

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 32

Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
Menggunakan obat TB (rifampisin) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat)
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Sering lupa menggunakan pil
Miom uterus
Riwayat stroke

Efek Samping
Penanganan Efek Samping Yang Sering Ditemukan
Efek Samping Penanganan
Amenorea Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus.
Cukup konseling saja.
Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir,
rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan.
Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan
kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk,
jangan memberikan obat-obat hormonal untuk menimbulkan haid.
Perdarahan
tidak
teratur/spotting
Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak hamil, tidak perlu
tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian
tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi.






Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 33

INJEKSI
Definisi
Alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon estrogen dan progesteron yang disuntikkan
ke tubuh wanita secara periodik

Jenis
Golongan progestin
Misalnya : Depo Provera 150 mg (disuntikkan setiap 3 bulan), Noristerat (tiap 2
bulan)
Depo Provera
Adalah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Obat ini
termasuk obat depot. Noristerat juga termasuk dalam golongan obat ini.
Mekanisme kerja
Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan Releasing
Factor dari hipotalamus
Membuat lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi
sperma melalui serviks uteri
Menghalangi implantasi ovum dalam endomtrium
Mempengaruhi kecepatan transport ovum melalui tuba, sehingga kecepatannya
berubah

Keuntungan
Efektivitas tinggi
Sederhana pemakaiannya

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 34

Cukup menyenangkan bagi akseptor karena injeksi hanya 4x setahun
Reversible
Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak
Kerugian
Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting, breakthrough
bleeding)
Dapat menimbulkan amenorea
Waktu pemberian dan dosis
Sangat cocok untuk program postpartum karena tidak mengganggu laktasi dan
amenorea yang ditimbulkan tidak mengganggu karena saat postpartum juga
terjadi amenorea
Waktu : Disuntikkan sebelum ibu meninggalkan rumah sakit, sebaiknya sesudah
air susu terbentuk yaitu kira-kira hari ke-3 hingga le-5.
Dosis : 150 mg/cc sekali 3 bulan secara IM
Golongan progestin degan campuran estrogen propionat.
Misalnya Cyclofem (tiap 1 bulan)

Mekanisme Kerja
Mencegah pematangan folikel dan ovulasi
Mengentalkan mukus serviks, sehingga menghalangi sperma masuk ke serviks
Menipiskan endometrium, sehingga endometrium tidak siap menghadapi kehamilan



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 35

Efek Samping
Gangguan siklus haid (amenorea, spotting, metroragia, menoragia)
Depresi (lethargi, feeling down)
Leukorea
Jerawat
Rambu rontok
Perubahan berat badan (dapat naik atau tuun)
Pusing/sakit kepala/migrain
Mual dan muntah
Perubahan libido (peningkatan atau penurunan)

Implan
Alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone jenis progestin yang ditanamkan di
bawah kulit
Jenis
Norplant
Berisi 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
Implanon
Berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
Indoplant
Berisi 75 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 3 tahun
Cara kerja
Dapat membuat lendir serviks menjadi kental

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 36

Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi

Keuntungan
Sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100)
Perlindungan jangka panjang
Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mengganggu ASI
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kerugian
Gangguan menstruasi
Nyeri kepala
Perubahan berat badan
Nyeri payudara
Mual
Perubahan mood
Membutuhkan pembedahan minor
Tidak memiliki efek perlindungan terhadap IMS/HIV
Efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 37

Indikasi
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun belum
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki afektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak, tetapi menolak sterilisasi
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil

Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Mioma uterus
Gangguan toleransi glukosa

Efek samping
Gangguan siklus menstruasi
Ekspulsi implant
Perubahan berat badan
Jerawat
Mastalgia
Gangguan fungsi hati
Perubahan libido

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 38

Pusing dan sakit kepala
Nyeri perut bagian bawah
Kloasma (bercak coklat kehitaman pada wajah)
Tromboflebitis atau tromboemboli
Infeksi pada luka insisi
Depresi
Gangguan pertumbuhan rambut

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 39

AKDR
(alat kontrasepsi dalam rahim)

Definisi
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan
kedalam rongga rahim,terbuat dari plastik
fleksibel, beberapa jenis IUD dililit tembaga atau
tembaga bercampur perak, bahkan ada yang
disisipi hormon golongan progesteron .

Mekanisme Kerja
Menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit
yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma
Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk ke dalam saluran tuba
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
Mencegah sperma dan ovum bertemu
Memungkinkan untuk mencegah implantasi ovum ke uterus.



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 40

Kontraindikasi
Kehamilan
Gangguan perdarahan yang tidak diketahui infeksi alat kelamin
Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim
Penyakit trofoblas yang ganas
Menderita TBC pelvic
Kanker alat reproduksi
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

Keuntungan
Praktis dan ekonomis
Efektivitas tinggi (angka kegagalan kecil)
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
Kesuburan segera kembali jika dibuka
Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil
Tidak mengganggu pemberian ASI
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik

Kekurangan/efek samping
Tidak mencegah IMS, HIV/AIDS
Penyakit Radang Panggul (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR
yang dapat memicu infertilitas
Prosedur medis pemeriksaan panggul diperlukan dalam pemasangan AKDR

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 41

Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi setelah pemasangan AKDR. Biasanya
menghilang dalam 2-3 hari
Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri dan harus dilakukan provider terlatih
Kadang AKDR ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Ibu harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
Gangguan pada suami

Komplikasi
Infeksi
Perforasi
Sakit/kejang setelah 3-5 hari pemasangan
Perdarahan berat waktu haid

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 42

Kontrasepsi mantap


TUBEKTOMI

Definisi
Tubektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba Falloppii wanita, Mekanismenya
dengan melakukan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi
oleh sperma.

Indikasi
Indikasi dari dilakukannya tubektomi ialah:
Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup
Umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup

Kontraindikasi
Tubektomi tidak dilakukan /ditunda bila hamil, perdarahan vaginal yang tidak jelas, infeksi
sistemik atau pelvik, tidak boleh menjalani proses pembedahan, kurang pasti mengenai
keinginannya untuk fertilitas di masa depan, belum memberikan persetujuan tertulis.

Sarat
Sarat untuk dilakukannya tubektomi ialah sukarela , bahagia, sehat jasmani dan rohani,
mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan
tindakan medik (informed concent)



Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 43

Mekanisme
Cara kerja tubektomi (mow) ialah menyebabkan perjalanan sel telur terhambat karena sel telur
tertutup.

Waktu Dilakukan
a. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak
hamil
b. Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
c. Pasca persalinan
Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setekah 6 minggu atau 12 minggu
Laparoskopi: tidak tepat untuk klien-klien persalinan
d. pascakeguguran
triwulan 1 dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap atau
laparoskopi)
triwulan kedua dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (miniap saja)

Keuntungan
a. Kontrasepsi
Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor senggama
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tidak ada perubahan seksual
b. non kontrasepsi ialah berkurangnya resiko kanker ovarium




Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 44

Kerugian
Tindakan ini dapat dianggap tidak reversibel, walaupun sekarang ada kemungkinan untuk
membuka tuba kembali paas mereka yang akhirnya masih menginginkan anak lagi dengan
operasi rekanalisasi.

Keterbatasan
Ketebatasan dari tindakan tubektomi ialah:
harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi
klien dapat menyesal dikemudian hari
resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anastesi umum
rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
dilakukan oleh dokter yang terlatih 9dibutuhkan dokter spesialis/ginekologi atau dokter
spesialis bedah untuk proses laparoskopi)
tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

Komplikasi Dan Penanganan
a. Infeksi luka
Apabila terlihat infeksi luka, obati dengan antibiotik. Bila teradpat abses, lakukan drainase
dan obati seperti yang terindikasi
b. Demam pascaoperasi
Obat infeksi berdasarkan apa yang ditemukan
c. Luka pada kandung kemih, intestinal
Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat. Apabila kandung kemih atau usus luka dan
diketahui sewaktu operasi, lakukan reparasi primer. Apabila ditemukan pascaoperasi,
dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila perlu.
d. Hematoma subkutan
Gunakan packs yang telah hangat dan lembab ditempat tersebut. Amati hal ini biasanya
akan berhenti dengan berjalannya waktu tetapi dapat membutuhan drainase bila ekstensif

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 45

e. Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi
Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi intensid termasukL cairan
intravena, resusitasi kardiopulmoner, dan tindakan penunjang kehidupan lainnya.
f. Rasa sakit pada lokasi pembedahan
Pastikan adanya infeksi atau bases dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.
g. Perdarahan superfisial (tepi-tepi kulit atau subkutan)
Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.

VASEKTOMI
Adalah suatu operasi kecil dan dapat dilakukan oleh seseorang yang telah mendapatkan
latihan khusus untuk itu. Vasektomi tidak memerlukan alat yang banyak, dapat dilakukan secara
poliklinis, umumnya dilakukannya mempergunakan anastesia local.

Indikasi
Untuk melakukan vasektomi diketahui bahwa pasien suami istri tidak menghendaki
kehamilan lagi dan suami bersedia dilakukan tindakan kontrasepsi bedah pada dirinya.

Kontraindikasi
Sebetulnya secara fisik tidak ada kontraindikasi untuk vasektomi, hanya jika ada
kelainan anomaly local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi, kelainan
itu harus disembuhkan dulu.


Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 46

Keuntungan
1) Tidak menimbulkan kelainan fisik ayau mental.
2) Tidak mengganggu libido seksualitas.
3) Dapat dikerjakan secara poliklinis.

Kelemahan
1) Jika akseptor cerai atau dan menikah lagi dan menginginkan keturunan dengan
pasangan barunya, maka keinginannya tidak bisa tercapai karena vas deferens sudah
terpotong.

Teknik Vasektomi
- Mula-mula kulit skrotum di daerah operasi disucihamakan.
- Dilakukan tindakan anastesi local dengan xilokain. Anastesia dilakukan di nkulit skrotum
dan jaringan sekitarnya di bagian atas, dan pada jaringan vas deferens.
- Vas dicari dan setelah ditentukan lokasinya, dipegang sedikit mungkin di bawah kulit
skrotum, setelah itu dilakukan sayatan pada kulit skrotum sepanjang 0,5 sampai 1 cm di
dekat tempat vasektomi.
- Setelah vas deferens kelihatan, vas deferens dijepit dan dikeluarkan dari tempat sayatan
(harus yakin benar jika yang dikeluarkan adalah vas deferens). Vas deferens dikeluarkan
dan dipotong sepanjang 1-2 cm lalu kedua ujungnya diikat.
- Setelah kulit dijahit, tindakan diulangi pada sebelah yang lain.


Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 47

Komplikasi
o Infeksi pada sayatan.
o Nyeri/sakit.
o Terjadinya hematoma karena perdarahan kapiler.
o Epididimitis.
o Terbentuknya granuloma.
Kegagalan vasektomi dapat terjadi karena rekanalisai spontan, gagal mengenal dan
memotong vas deferens, tidak diketahui adanya anomaly vas deferens misalnya ada dua vas
deferens pada sebelah kanan atau kiri, koitus dilakukan sebelum kantong seminalnya betul-
betul kosong.
Sterilisasi pada pria maupun wanita makin lama makin banyak dilakukan di seluruh
dunia. Di antara mereka yang kemudian menginginkan hamil atau menghamilkan kembali akhir-
akhir ini dengan pembedahan dengan menggunakan mikroskop (micro surgery) rekanalisasi
tuba Fallopii / vas deferens bisa tercapai lagi.

Fakultas Kedokteran Univesitas Mataram | 48

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai