Anda di halaman 1dari 10

TATACARA DAN PERSYARATAN TEKNIS

PENGOLAHAN LIMBAH DAN TANAH TERKONTAMINASI


OLEH MINYAK BUMI SECARA BIOLOGIS
I. PENDAHULUAN
I.1 Maksud dan Tujuan
Pengolahan dengan metoda biologis merupakan salah satu alternatif teknologi
pengelolaan limbah minyak bumi dengan memanfaatkan mahluk hidup khususnya
mikroorganismae untuk menurunkan konsentrasi atau daya racun bahan pencemar. Tata
cara dan persyaratan teknis ini gidunakan bagi pelaku kegiatan pengolah limbah minyak
bumi baik yang berasal dari proses produksi, pengolahan minyak mentah atau
pembersihan dari tanki penyimpanan (secara bioproses) maupun kegiatan penanganan
limbah minyak bumi dari lahan yang telah terkontaminasi (secara bioremediasi).
Maksud disusunya tata cara dan persyaratan teknis pengolahan limbah dan tanah
terkontaminasi minyak bumi secara biologis adalah untuk mewujudkan terlaksananya
pengelolaan limbah dan pemulihan lingkungan akibat kegiatan usaha minyak dan gas
bumi atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan limbah minyak bumi
yang efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Tujuan diaturnya tata cara dan persyaratan teknis pengolahan limbah minyak bumi
secara biologis adalah untuk memberikan acuan dan arahan bagi kegiatan usaha
minyak dan gas bumi atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pengolahan limbah
minyak bumi dalam mengurangi konsentrasi residu minyak atau menghilangkan sifat
bahaya dan beracun agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan untuk
menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
I.2 Ruang Lngku!
Tata cara dan persyaratan teknis ini berlaku bagi semua kegiatan yang berhubungan
dengan pengolahan limbah minyak bumi baik dari kegiatan usaha minyak dan gas bumi
ataupun kegiatan lainnya dalam rangka pengelolaan limbah minyak bumi.
I." Is#$a%&s#$a%
eberapa istilah yang tercantum dalam !eputusan ini adalah "
#. $ji T%&P limbah atau uji To'icity %haracteristic &eaching Procedure limbah adalah
pengujian terhadap limbah untuk mengukur kadar atau konsentrasi parameter
pencemar dalam lindi(
). ioproses adalah proses pengolahan limbah minyak bumi berasal dari kegiatan
minyak dan gas bumi dengan memanfaatkan mahluk hidup termasuk
mikroorganisme, tumbuhan atau organisme lain untuk mengurangi konsentrasi
atau menghilangkan daya racun bahan pencemar(
*. ioremediasi adalah proses pengolahan limbah minyak bumi yang sudah lama
atau tumpahan/ceceran minyak pada lahan terkontaminasi dengan memanfaatkan
mahluk hidup termasuk mikroorganisme, tumbuhan atau organisme lain untuk
mengurangi konsentrasi atau menghilangkan daya racun bahan pencemar(
+. Pengolahan secara in,situ adalah pengolahan limbah yang dilakukan secara
langsung pada lokasi tempat terjadinya pencemaran(
-. Pengolahan secara ek,situ adalah pengolahan limbah yang dilakukan dengan cara
memindhakan dan mengolah limbah di tempat lain yang memenuhi persyaratan
lahan pengolahan(
.. /erob adalah kondisi lingkungan yang mengandung atau membutuhkan oksigen(
0. /naerob adalah kondisi lingkungan yang tidak mengandung atau tidak
membutuhkan oksigen(
1. &andfarming adalah proses pengolahan limbah minyak bumi dengan cara
menyebarkan dan mengaduk limbah sampai merata di atas lahan dengan
ketebalan tertentu (sekitar )2 3 -2 cm) sehingga proses penguraian limbah minyak
bumi secara mikrobiologis dapat terjadi(
4. iopile adalah proses pengolahan limbah dengan cara menempatkan limbah pada
pipa,pipa pensuplai oksigen untuk meningkatkan aerasi dan penguraian limbah
minyak secara mikrobiologis agar lebih optimal(
#2. %omposting adalah proses pengolahan limbah dengan menambahkan bahan
organic seperti pupuk kandang, serpihan kayu, sisa tumbuhan atau serasah daun
dengan tujuan untuk meningkatkan porositas dan aktifitas mikroorganisme
pengurai(
##. ahan pencampur (misalnya tanah dan pasir) adalah bahan yang ditambahkan
pada proses pengolahan limbah minyak bumi sehingga memungkinkan proses
penguraian limbah hidrokarbon secara mikrobiologis terjadi(
#). ahan penggembur (bulking agent) adalah bahan tambahan yang digunakan untuk
menggemburkan campuran limbah minyak bumi, seperti pupuk kadang, serpihan
kayu, sisa tumbuhan arau sesarah daun(
#*. 5urfaktan adalah bahan kimia aktif yang dapat mempercepat proses emulsifikasi
dan pelarutan bahan organic(
#+. $ji toksikologi adalh pengujian terhadap hasil olahan untuk menetapkan nilai &6-2
(&ethal 6ose 7ifty) dengan melakukan perhitungan terhadap dosis (garam
pencemar per kilogramberat badan) yang dapat menyebabkan kematian -28
populasi mahluk hidup yang dijadikan hewan percobaan(
#-. &andfill adalah tempat penimbunan limbah atau hasil olahan yang dirancang
sesuai dengan persyaratan(
#.. Penempatan limbah secara permanen (backfill) adalah penempatan akhir hasil
pengolahan yang memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan.
II. PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN
II.1 P'(s)a(a#an U*u* P'ng+$a%an
99.#.# 5umber &imbah
Pada umumnya, limbah minyak bumi pada kegiatan usaha minyak dan gas bumi atau
kegiatan lain bersumber dari"
a. Tangki pemisah dan atau penimbun minyak mentah dan/atau produk bahan bakar
minyak, baik di darat maupun di laut (tanker, floating storage, storage tank dan
lain,lain)(
b. 9nstalasi Pengolah /ir &imbah (5eparator, :il %atcher, 6issol;ed /ir
7loatation/6/7, %hemical $nit dan/atau, 7ree <ater !nock :ut/5eparator minyak
dari sumur produksi) yang mengolah air limbah pada kegiatan usaha minyak dan
gas bumi dan/atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan limbah
minyak bumi)(
c. =asil pembersihan alat,alat proses pada kegiatan usaha minyak dan gas bumi
dan/atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan limbahminyak
bumi(
d. Timbunan kumulatif limbah minyak dari hasil kegiatan usaha minyak dan gas bumi
dan/atau kegiatan lain yang telah beroperasi sebelum adanya peraturan
pengelolaan limbah(
e. &imbah pemboran berupa limbah &umpur bor dan serbuk bor (cutting) yang
mengandung residu minyak bumi(
f. Tumpahan minyak pada lahan akibat dari proses pengangkutan minyak melalui
pipa, alat angkut, proses pemindahan (transfer) minyak atau dari ceceran minyak
pada tanah terkontaminasi.
99.#.) /nalisis &imbah
5ebelum melakukan pengolahan limbah minyak bumi dengan metoda biologis, maka
perlu dilakukan analisis terhadap bahan yang diolah untuk mengetahui komposisi dan
karakteristik limbah yang terdiri dari"
a. !andungan minyak atau oil content (bila kandungan minyak relatif besar) dan/atau
Total Petroleum =ydrocarbon/TP= (bila kandungan minyak relatif kecil)(
b. !andungan total logam berat(
c. $ji To'icity %haracteristic &eaching Procedure (T%&P) logam berat.
Prosedur persiapan contoh dan metode analisis untuk mengidentifikasi limbah tersebut
adalah sebagai berikut"
Ana$ss M'#+da
, TP= $5 >P/ 5< 3 1+., 5pektrofotometri
, :il %ontent >kstraksi, 5pektrofotometri infra merah
, Total &ogam erat 5pektofotometri
, T%&P $5 >P/ #*##
99.#.* Persyaratan &imbah ?ang 6iolah
Persyaratan limbah minyak bumi yang diolah secara biologis adalah sebagai berikut"
a. !onsentrasi maksimum TP= awal sebelum proses pengolahan biologis adalah
tidak lebih dari #-8(
b. !onsentrasi TP= yang sebelum proses pengolahan lebih dari #-8 perlu dilakukan
pengolahan atau pemanfaatan terlebih dahulu dengan mempertimbangkan
teknologi yang tersedia dan karakteristik limbah(
c. =asil uji T%&P logam berat berada di bawah baku mutu seperti yang dicantumkan
di dalam !ep,2+/apedal/24/#44-(
d. !etentuan persyaratan limbah minyak bumi lain yang bersifat spesifik akan diatur
kemudian dan disesuaikan dengan karakteristik dan komposisi limbah.

99.#.+ Persyaratan Tempat Pengolahan
Tempat dilakukannya proses pengolahan secara biologis harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut"
#. Persyaratan umum adalah"
a. 6aerah bebas banjir(
b. ukan daerah genangan air sepanjang tahun(
c. ukan merupakan aliran sungai intermittent(
d. ukan daerah resapan atau sumber mata air(
e. ukan daerah yang dilindungi(
f. @auh dari lokasi pemukiman berjarak minimum *22 m(
g. 5esuai dengan tata ruang yang sudah ditentukan(
h. !ondisi hidrogeologi memenuhi ketentuan"
- 5truktur geologi bersifat stabil(
- &okasi pengolahan terletak di lahan datar atau dengan kemiringan
maksimum #)8(
- !edalaman air tanah di lokasi tersebut minimum + meter dari lapisan
terbawah unit pengolahan(
- Tekstur tanah tidak memiliki porositas tinggi (lahan dengan tekstur tanah
berpasir sebaiknya tidak digunakan sebagai lokasi pengolahan).

). Persyaratan lainnya adalah"
a. Melakukan pengkajian terhadap kondisi awal lahan (background and
baseline) dari lokasi yang akan dibangun unit pengolahan termasuk data
kandungan TP= dan logam berat pada sample tanah dan air tanah(
b. &ahan unit pengolahan terkonsentrasi pada satu area (tidak tersebar)(
c. Menentukan tata letak lokasi pasa peta termasuk titik koordinat posisi dari
unit pengolahan(
d. Pada kondisi lokasi lahan terkontaminasi terletak di area permukaan tanah,
maka pengolahan secara in,situ memungkinkan untuk diterapkan dengan
mempertimbangkan kondisi hidrogeologi, air tanah dan lingkungan yang
aman sesuai dengan persyaratan lahan pengolahan(
e. Pada kondisi lokasi lahan terkontaminasi berada di daerah yang dilarang
seperti yang tercantum di dalam persyaratan lahan umum atau tidak sesuai
dengan persyaratan lahan pengolahan, maka limbah harus dipindahkan dan
dilakukan pengolahan secara ek,situ.
99.#.- Persyaratan 7asilitas
7asilitas pengolahan limbah minyak bumi secara biologis dilengkapi dengan fasilitas
sebagai berikut"
/. Aancang angun
#. 6i atas tanah unit tempat pengolahan dilapisi tanah lempung dengan
ketebalan minimum .2 cm setelah dipadatkan dan memenuhi batas
permeabilitas (!) minimum adalah #2
,-
cm/detik.
). &ahan dengan permebialitas (!) lebih besar dari #2,- cm/detik harus
dilengkapi dengan bahan pelapis tambahan berupa =6P> (high density
polyethylene) dengan ketebalan minimum #.- mm atau bahan pelapis lainnya
yang memenuhi persyaratanB
*. 5aluran drainase dirancang di sekeliling unit lokasi pengolahan untuk
mengkontrol larinya air luapan.
+. /rah aliran air luapan tersebut diatur sehingga aliran menuju ke kolam
penampungan.
-. !onstruksi saluran drainase dan kolam penampung air luapan harus kedap
air dan mampu mengakomodasikan ;olume curah hujan maksimum.
.. Tanggul dibangun di sekeliling unit lokasi pengolahan untuk mencegah
luapan air hujan yang masuk pada waktu curah hujan tertinggi (jika saluran
drainase tidak mencukupi luapan air hujan).
0. 5umur pantau air tanah dipasang minimum ) (dua) buah yang terletak secara
representif di daerah hulu dan hilir dari unit lokasi pengolahan yang
disesuaikan dengan arah aliran air tanah.
1. 5umur pantau air tanah tidak diperlukan jika data hidrogeologis mendukung
terjaminnya permeabilitas yang sangat rendah, baik dari segi kedalaman air
tanah maupun struktur geologi lahan.
4. Pagar pengaman atau pembatas di sekeliling lokasi unit pengolahan
dipasang untuk menghindari masuknya pihak yang tidak berkepentingan.
#2. Tanda,tanda peringatan dipasang untuk menjaga aspek keselamatan dan
keamanan yang mencakup hal,hal sebagai berikut"
a. lokasi pengolahan limbah minyak bumi secara biologis(
b. dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan(
c. pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar keselamatan
kerja(
d. atau tanda lain yang dianggapa perlu.
. !elengkapan lain
#. $ntuk menunjang proses pengolahan, maka peralatan,peralatan yang
digunakan untuk pencampuran dan pengadukan harus tersedia setiap saat
diperlukan.
). Proses pengolahan perlu dilengkapi prosedur kerja tertulis tentang tata
laksana operasional pengolahan, pemantauan dan pengawasan.
*. Mempunyai system penanggulangan keadaan darurat jika terjadi kebocoran
atau tumpahan dari unit pengolahan.
+. Memiliki alat perlengkapan keselamatan bagi pekerja yang melakukan
kegiatan operasional pada unit pengolahan.
99.) Tata %ara Pengolahan
/. Proses pengolahan secara biologis dapat dilakukan secara aerob maupun
anaerob, beberapa teknik yang dapat diterapkan adalah landfarming, biopile,
composting atau teknik,teknik lain yang layak digunakan.
#. ahan pencampur dapat ditambahkan pada limbah dengan tujuan untuk
mengoptimalkan proses penguraian limbah minyak bumi oleh
mikroorganisme dengan persyaratan perbandingan maksimum antara limbah
dan bahan pencampur adalah # " #.
). ahan penggembur (bulking agent) dapat ditambahkan untuk meningkatkan
porositas campuran limbah minyak bumi dengan memanfaatkan bahan yang
tersedia di sekitar lokasi pengolahan.
*. Pada proses pengolahan yang dilakukan secara aerob, maka pemberian
oksigen (aerasi) perlu dilakukan dengan cara mensuplai oksigen melalui pipa
pengadukan manual atau dengan alat berat.
+. !elembaban optimum dari proses pengolahan perlu dijaga dengan cara
menyiramkan atau menyemprotkan dengan air.
-. Pengaturan p= optimum (mendekati p= netral) terhadap proses pengolahan
merupakan factor yang perlu diperhatikan.
.. Penambahan Cat makanan atau unsur hara untuk meningkatkan proses
penguraian limbah minyak bumi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
factor,faktor lain, seperti kemungkinan terjadinya pencemaran lain atau
timbulnya bau yang menganggu.
0. $ntuk mempercepat proses penguraian limbah minyak bumi, mikroorganisme
pengurai limbah minyak local dapat diaktifkan dengan cara memberikan Cat
makanan/unsur hara dan mengoptimalkan kondisi lingkungan.
1. Mikroorganisme pengurai limbah minyak yang diperoleh dari luar
dipersyaratkan bukan merupakan organisme patogen, bukan termasuk
organisme hasil rekayasa genetic dan apabila produk import digunakan harus
seijin dari instansi 6epartemen Pertanian.
4. ahan surfaktan yang digunakan pada proses pengolahan biologis harus
bersifat mudah diurai dan non,toksik (disertai M565).
#2. Proses pencampuran atau pengadukan (mi'ing) dilakukan secara teratur dan
periodik untuk mengoptimalkan proses pengolahan secara biologis.
##. /ir luapan atau air lindi yang berada di dalam kolam penampung dapat
disirkulasi kembali ke unit pengolahan untuk menjaga kelembaban.
#). @ika air luapan atau air lindi tersebut dibuang ke lingkungan maka limbah cair
tersebut diperlukan sebagai limbah cair.
. >;aluasi !inerja Pengolahan
#. !eberhasilan proses pengolahan secara biologis dalam menurunkan kadar
TP=/oil content sampai memenuhi criteria yang dipersyaratkan die;aluasi
untuk melihat efektifitas penguraian limbah minyak bumi secara biologis
dengan ketentuan waktu maksimum pengolahan adalah 1 (delapan) bulan.
). @ika proses pengolahan memakan waktu lebih dari 1 (delapan) bulan, maka
e;aluasi ulang dilakukan untuk meningkatkan kenerja proses pengolahannya.
II.2.1 ANALISIS TERHADAP PROSES PENGOLAHAN
5elama proses pengelolaan secara biologis ini dilakukan, maka beberapa parameter
dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut"
#. /nalisis limbah"
a. /nalisis !imia
Tabel #. Parameter dan metoda sampling untuk analisis sample limbah yang
diolah
Pa('*'#'( ,('k-'ns./ak#u
Sa*!$ng
T'knk sa*!$ng M'#+da ana$ss
TP= Minimum ) minggu
sekali selama
proses (# siklus)
- ) komposit
- - titik lateral
- * titik ;ertical
untuk biopile
atau
composting
- 5pektofotometri
- Dra;imetri
T>E F /khir operasi 9dem !romatografi
Total P/= FF /khir operasi 9dem !romatografi
T%&P logam berat /wal dan akhir
operasi
9dem T%&P ekstraktor,
5//FFF
F) enCene, toluene, ethylbenCene, 'ylene
FF) P/= adalah Polycyclic /romatic =ydrocarbon
FFF) 5pektrofotometri 5erapan /tom
b. /nalisis pendukung
- /nalisis terhadap produk hasil penguraian limbah minyak bumi (TP=) akibat
kegiatan mikrobiologis dapat dilakukan untuk melihat komponen dan
konsentrasi senyawa hidrokarbon, seperti senyawa yang terdapat di dalam
kelompok %.,%#-.
- /nalisis terhadap parameter yang berhubungan dengan proses mikrobiologis
dapat dilakukan sebagai data pendukung untuk efektifnya pengolahan,
diantaranya adalah perhitungan jumlah total bakteri, biomasa unsur karbon,
pengukuran respirasi, fiksasi nitrogen dan lain,lain.
). /nalisis sampel air tanah dari sumur pantau
5ampel air tanah diambil dari sumur pantau yang dipasang secara representatif di
daerah hulu dan hilir minimum pada saat awal operasi, selama proses dan akhir operasi.
Parameter yang diukur adalah p= dan >lectrical conducti;ity (>%) yang diukur minimum
) (dua) minggu sekali serta analisis konsentrasi TP= minimum * (tiga) bulan sekali.
*. /nalisis sampel tanah
Pada kondisi air tanah dalam ( -2 m), maka cukup sampel tanah yang dianalisis untuk
konsentrasi TP= dengan pengambilan sampel tanah pada kedalaman ) m di bawah
lapisan paling dasar unit pengolahan mnimum # (satu) bulan sekali.
+. /nalisis sampel air lindi
/nalisis sampel air luapan atau lindi yang dibuang ke lingkungan diperlakukan sebagai
limbah cair mengacu kepada !epMen &= Go. +)/#44. jo. !epMen &= Go. 24/#440
(baku mutu limbah cair bagi kegiatan minyak, gas dan panas bumi) minimum # (satu)
bulan sekali.
II.2.2 KRITERIA HASIL AKHIR PENGOLAHAN
=asil akhir dari proses pengolahan secara biologis harus memenuhi criteria sebagai
berikut "
#. &imbah
Tabel ). Persyaratan nilai akhir hasil pengolahan minyak bumi secara biologis
N+ Pa(a*'#'( Sa#uan N$a ak%( %as$
+$a%an
/ /nalisis limbah F
# P= , .,4
) TP= (g/g) #2.222
* enCene (g/g) #
+ Toluene (g/g) #2
- >thylbenCene (g/g) #2
. Eylene (g/g) #2
0 Total P/= (g/g) #2
/nalisis T%&P
# Pb (mg/&) -
) /s (mg/&) -
* a (mg/&) #-2
+ %d (mg/&) #
- %r (mg/&) -
. %u (mg/&) #2
0 =g (mg/&) 2,)
1 5e (mg/&) #
4 Hn (mg/&) -2
F 5emua analisis kimia untuk limbah minyak bumi, nilai konsentrasi (g/g)
ditentukan dalam berat kering
). &imbah cair
&imbah cair yang dibuang ke media lingkungan harus memenuhi !ep.Men baku mutu
limbah cair yang terkait (!epMen +)/#44.).
*. /ir tanah pada sumur pantau
5ampel air tanah diambil pada sumur pantau yang ada di hulu dan hilir kemudian
dianalisis p=, >% (>lectrical %onducti;ity) dan TP=.
+. $ji toksikologi
$ji toksikologi dilakuaknan terhadap limbah hasil olahan minimum # (satu) kali pengujian
dari jenis limbah yang sama untuk menetapkan &6-2 (&ethal 6ose 7ifty). Gilai dari &6-2
yang dipersyaratkan adalah tidak boleh kurang dari (I) #- gram per kilogram berat
badan dari hewan uji.
II.2." PENANGANAN HASIL OLAHAN
5etelah proses pengolahan mencapai ketentuan criteria akhir di atas, maka bahan
tersebut dapat dilakukan perlakukan dengan ketentuan sebagai berikut"
#. 5ebelum melakukan kegiatan pengelolaan terhadap hasil olahan pasca operasi,
maka pengelola melaporkan rencana kegiatan tersebut kepada !&=.
). =asil olah ditimbun ke landfill jika hasil analisis dari pada baku mutu yang
dipersyaratkan pada Tabel ) !eputusan ini dengan kategori landfill sesuai dengan
hasil analisis minyak bumi (mengacu kepada !ep,2+/apedal/24/#44-).
Tabel *. eberapa cara penanganan hasil olahan setelah proses pengolahan
N+. K+ns'n#(as TPH K'ga#an !'nanganan K'#'(angan
#. J)8 Proses pengolahan
dilanjutkan
5ampai memenuhi
criteria
). #8 , )8 &andfil kategori 999 5esuai !epdal 2+/#44-
*. #8 a. Penempatan pada
lahan khusus dan
terbatas
6itanami tumbuhan
yang non konsumsi
b. Pemanfaatan ahan pencampur
lapisan jalan, material
bangunan dan lain,lain.
*. =asil olahan dapat ditempatkan ke lokasi dimana proses pengolahan biologis
sebelumnya berlangsung jika hasil analisis memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan pada Tabel ) !eputusan ini dengan memberikan tanda dan titik
koordinat pada lokasi.
+. =asil olahan dapat ditempatkan ke lokasi lain yang masih berada di sekitar area
internal penghasil limbah jika hasil analisis memenuhi baku mutu.
-. Persyaratan lahan penempatan hasil olahan tersebut sedapat mungkin
terkonsentrasi pada satu area (tidak menyebar).
.. Persyaratan lahan penempatan hasil olahan tersebut harus merupakan daerah
bebas banjir, bukan daerah resapan atau sumber mata air, bukan daerah air
permukaan dangkal (I + m) dan bukan daerah yang dilindungi.
0. Penempatan hasil olahan pada lahan dengan kedalaman air tanah kurrang dari +
(empat) m, bagian dasar lahan dilapisi dengan tanah lempung setebal minimum .2
cm.
1. Penanganan hasil olah n yang dilakukan seperti yang dicantumkan pada butir +,
maka air lindi atau air cucian diatur agar arah aliran tidak menyebar ke media
lingkungan lain, seperti air tanah, persawahan, perkebunan atau air sungai.
4. 5etelah ditempatkan di atas lahan, di atass hasil olahan dapat ditanami tumbuhan
yang bukan termasuk jenis yang dapat dikonsumsi.
#2. =asil olahan yang ditempatkan di luar area penghasil limbah harus memperoleh
iCin dari !&=.
##. =asil olahan yang dimanfaatkan untuk keperluan tertentu, seperti bahan
pencampur lapisan jalan, material bangunan dan lain,lain harus memperoleh iCin
dari !&=.
II.2.0 PEMANTAUAN DAN PENGA/ASAN TERHADAP HASIL OLAHAN
Pemantauan dan pengawasan terhadap hasil olahan yang diletakkan di atas lahan
seperti yang tercantum pada butir K dilakukan secara teratur dan periodik dengan
ketentuan sebagai berikut"
#. /nalisis TP= terhadap sampel hasil olahan, sampel tanah, sampel air tanah,
sampel tanaman (jika digunakan ) dan badan sungai (jika ada) dilakukan oleh
penghasil limbah minimum . (enam) bulan sekali.
). Penghasil limbah bertanggung jawab terhadap pengendalian atau pengolahan
terhadap lokasi penempatan hasil olahan minimum ) (dua) tahun atau jangka
waktu lain yang ditentukan oleh instansi yang bertanggung jawab.
*. Pemantauan dan pengawasan terhadap lokasi penempatan hasil olahan dilakukan
oleh !&=, apedalda Propinsi dan apedalda !abupaten/!ota atau instansi lain
yang berwenang minimum . (enam) bulan sekali.
+. Pelaporan tentang hasil pemantauan diberikan kepada !&=, apedalda Propinsi
dan apedalda !abupaten/!ota atau instansi lain yang berwenang minimum .
(enam) bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai