Anda di halaman 1dari 1

11 September 2014

Harga Kehidupan

Bacaan: Efesus 1:1-23

Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendakNya kepada kita, sesuai rencana kerelaan yang dari semula
... - Efesus 1:9


Berapa harga sebuah kertas? Tergantung apa isi kertasnya. Kalau kertas itu cek yang
berisi nominal dengan jumlah yang banyak, tentu kertas itu akan menjadi berharga.
Berapa harga sebuah kanvas? Tergantung siapa pelukisnya.
Berapa harga sebuah tanda tangan? Tergantung siapa yang menandatanganinya.
Berapa harga sebuah foto? Tergantung siapa yang dijadikan obyeknya.
Berapa harga sebuah buku? Tergantung siapa penulisnya.
Berapa harga sebuah film? Tergantung siapa pemain dan sutradaranya.
Lalu, berapa harga sebuah kehidupan? Tergantung bagaimana manusia mengisinya!
Sebuah kehidupan bisa menjadi begitu berharga tapi sebuah kehidupan juga bisa menjadi murah.
Sebuah kehidupan bisa dikenang sepanjang masa, tapi sebuah kehidupan juga bisa dilupakan begitu saja.
Sebuah kehidupan bisa meninggalkan jejak yang sangat membekas seperti ketika kita menuliskannya di
atas batu, tapi sebuah kehidupan juga bisa tak berjejak sama sekali, seperti ketika kita menuliskannya di
atas pasir dan angin telah menerbangkannya. Itu semua tergantung bagaimana kita menjalani hidup dan
bagaimana mengisi hidup kita dengan sesuatu yang berharga.
Ingat, bahwa hidup kita hanya sekali. Hidup yang hanya sekali ini juga sangat singkat untuk dijalani.
Sungguh tidak bijaksana kalau kita menyia-nyiakannya. Itu sebabnya hal pertama yang harus kita
renungkan atas hidup ini adalah mencari tahu apa tujuan Allah di dalam hidup kita ini. Apakah Ia hanya
sekedar memberi kehidupan, membuat kita beranjak dewasa, lalu bekerja dan berusaha, membentuk
keluarga, menjadi tua dan akhirnya mati. Tentu tujuan Allah tidak sesederhana itu. Ia punya tujuan yang
besar atas hidup kita dan tujuan itu baru akan tercapai jika kita hidup di dalam rencana dan kehendak
Tuhan.
Mengenal tujuan Allah di dalam kehidupan kita akan membuat hidup menjadi lebih berarti. Berarti bagi
diri kita sendiri, bagi keluarga dan bagi orang-orang terdekat, bagi orang lain, bagi masyarakat luas,
bahkan berarti bagi dunia! Seperti ketika Bunda Theresa berbagi hidup dengan orang-orang sederhana
di India. Seperti ketika Martin Luther King menjadi inspirator bagi perjuangan diskriminasi rasial, atau
seperti orang-orang hebat yang namanya terus dikenang sepanjang masa.
Lewat sebuah perenungan bersama Allah, tuliskanlah rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup Anda.

Anda mungkin juga menyukai