5. Isu penyadapan Indosat a. Kehilangan pangsa pasar
sebesar 5% b. Berkurangnya kepercayaan pelanggan terhadap keamanan yang ada di Indosat - Rp 470.447.200.000
5. Isu penyadapan Indosat
Pada akhir tahun 2013, nama Indosat muncul di pemberitaan mengenai adanya isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia. Hal ini berawal dari pernyataan salah satu mantan agen NSA yaitu Edward Snowden yang menyatakan bahwa Indosat digunakan sebagai medium penyadapan ponsel beberapa pejabat tinggi pemerintahan di Indonesia oleh Australia, yang bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menjadi korbannya. Isu ini diperkuat dengan adanya pernyataan Roy Suryo selaku Menpora menyatakan bahwa Indosat telah menyadap Indonesia sejak Indosat dijual ke pihak asing pada tahun 2002.
Dengan adanya isu penyadapan ini, Indosat menyangkal satelitnya digunakan sebagai medium penyadapan. Pihak Indosat yakin bahwa tidak ada pelanggannya yang disadap oleh pihak asing. Namun, dengan adanya isu ini, muncul keraguan dari para pelanggan atas keamanan informasi yang dikelola oleh Indosat. Para pelanggan khawatir informasi pribadi mereka akan tersebar dan munculnya rasa takut atas terawasinya semua kegiatan mereka. Hal ini tentu saja akan berdampak pada berkurangnya kepercayaan pelanggan pada pengelolaan data pribadi mereka oleh Indosat, yang mungkin karena adanya isu ini akan mengganti nomor ponsel mereka ke provider lain. Tetapi, jika kita lihat lebih dalam, para pelanggan jasa seluler Indosat di Indonesia mungkin masih tetap memilih menggunakan jasa seluler Indosat karena untuk mengganti nomor berarti mereka juga harus kehilangan kontak lama mereka yang dinilai lebih merepotkan.
Kelompok kami berasumsi, isu penyadapan ini akan muncul lagi di masa depan setidaknya sampai Indosat masih dibawah pengaruh pihak asing. Dengan adanya isu ini, kami juga berasumsi Indosat akan kehilangan pangsa pasar sebesar 5%, yang jika ditelusuri lebih dalam akan berdampak pada turunnya laba sebelum pajak sebesar Rp 470.447.200.000.