Anda di halaman 1dari 1

Zero Based Budgeting

Merupakan salah satu jenis anggaran yang digunakan oleh sektor publik, zero
based budgeting atau anggaran tak bersisa digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada
pada sistem anggaran tradisional. Berbeda dengan anggaran tradisional, zero based budgeting
dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari
nol.

Dasar penentuan zero based budgeting adalah dari kebutuhan saat ini. Hal ini
membutuhkan setiap perencanaan pengeluaran dan pendapatan harus diidentifikasi secara
detail yang kemudian akan disetujui sesuai kebutuhan tahun ini. Untuk mengetahui apa saja
kebutuhan saat ini, diperlukan informasi dari tiap unit sehingga zero based budgeting akan
memakan waktu dalam pembuatannya.

Perbedaan mendasar antara anggaran tradisional dan zero based budgeting adalah
dasar perencanaan anggarannya. Anggaran tradisional menggunakan anggaran tahun lalu
sebagai acuan untuk anggaran tahun sekarang sedangkan untuk zero based budgeting acuan
yang digunakan adalah kebutuhan saat ini tanpa mempedulikan anggaran tahun lalu.
Perbedaan yang lain adalah jika anggaran tradisional cenderung sentralisasi karena semua
persetujuan tiap item di anggaran berdasarkan keputusan pusat sedangkan jika zero based
budgeting cenderung desentralisasi karena semua persetujuan tiap item di anggaran juga
harus mempertimbangkan kebutuhan saat ini yang tentunya akan melibatkan tiap unit yang
ada. Perbedaan selanjutnya adalah, anggaran tradisional sulit jika dilakukan pengukuran
kinerja karena hanya berorientasikan pada input sedangkan zero based budgeting akan mudah
dilakukan pengukuran karena memang berorientasi pada input dan output.

Zero based budgeting menekankan manajemen bahwa semua uang yang
dianggarkan harus benar-benar digunakan se-efisien mungkin. Karena zero based budgeting
termasuk teknik penganggaran yang muncul atas perubahan pendekatan anggaran dengan
munculnya era New Public Management.

Anda mungkin juga menyukai