Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)


Pokok bahasan : Stroke dan Latihan gerakan ROM
Sasaran : Ny. A dan keluarga
Tempat : Rumah Ny. A
Hari/tanggal : Juli 2014
Waktu : Pukul 16.00 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit Ny. A dan
keluarga dapat memahami Stroke dan dapat mengetahui latihan
gerakan ROM.
2. Tujuan Khusus
a. Ny. A dan keluarga dapat mengetahui pengertian penyakit
Stroke.
b. Ny. A dan keluarga dapat mengetahui penyebab Stroke.
c. Ny. A dan keluarga mengetahui tanda dan gejala penyakit
Stroke.
d. Ny. A dan keluarga dapat mengetahui Faktor resiko terserang
penyakit Stroke
e. Ny. A dan keluarga dapat mengetahui komplikasi yang terjadi
akibat penyakit Stroke.
f. Ny. A dan keluarga dapat mengetahui makanan yang dihindari
untuk penyakit stroke.
g. Ny. A dan keluarga dapat mengetahui tentang pengobatan
penyakit stroke.
h. Ny. A dan keluarga mengetahui cara melakukan gerakan ROM.

B. Materi
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Leafleat
E. Kegiatan Penyuluhan
NO. Kegiatan Penyuluhan Waktu Respon Klien
1




2













3
Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Perkenalan
c. Menyampaikan Tujuan

Pelaksanaan
a. memberi penjelasan tentang :
1. Pengertian penyakit Stroke.
2. Penyebab penyakit Stroke
3. Faktor resiko terserang
stroke
4. Tanda dan gejala penyakit
Stroke
5. Komplikasi penyakit stroke
6. Pengobatan penyakit stroke
7. Makanan yang dihindari
8. Melakukan gerakan ROM
b. memberi kesempatan klien dan
keluarga untuk bertanya.
c. Menjawab pertanyaan keluarga
Penutup
5 menit




30 menit













10 menit

- menjawab salam
- mendengarkan
- menyimak


- mendengarkan













- bertanya
- menjawab
a. Memberi evaluasi secara lisan
b. Mengucapkan salam penutup
- menjawab salam


F. Daftar Pustaka
A.Tohamuslim.S. Perawatan Rehabilitasi Medik Pendierita Stroke,
RSHS Bandung
Doenges. M.E; Moorhouse. M.F; Geissler. A.C. (1999). Rencana
Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta: EGC.
Kozier, B, Erb & Olivieri, R, 1991. Fudamental of Nursing : Conceps,
proses and Practice: Claifornia : Addison wesley
Mansjoer, A,.Suprohaita, Wardhani WI,.& Setiowulan, (2000). Kapita
Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Wawan H. Materi Kuliah Tentang Perawatan Sistem Muskuloskletal
tidak dipublikasi PSIK UNPAD













Lampiran Materi

A. Pengertian Stroke
Stroke atau cedera cerebrovaskular (CVA) adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian
otak (Smeltzer & Bare, 2002).
Stroke terbagi menjadi :
1. Stroke non Hemoragi
Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi suatu
perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau
keempat anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual,
muntah, pandangan kabur dan dysfhagia (kesulitan menelan).
Stroke non haemoragik dibagi lagi menjadi dua yaitu stroke
embolik dan stroke trombotik
2. Stroke Hemoragi
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan
adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid.
Tanda yang terjadi adalah penurunan kesadaran, pernapasan
cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil,
kaku kuduk

B. Penyebab Stroke
1. Thrombosis yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah otak
atau leher.
2. Embolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain yang di
bawa ke otak dari bagian tubuh yang lain.
3. Iskemia yaitu penurunan aliran darah ke area otak
4. Hemoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah serebral
dengan perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar
otak.

C. Faktor resiko terserang penyakit Stroke.
1. Hypertensi, faktor resiko utama
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Kadar hematokrit tinggi
4. DM (peningkatan anterogenesis)
5. Pemakaian kontrasepsi oral
6. Penurunan tekanan darah berlebihan dalam jangka panjang
7. Obesitas, perokok, alkoholisme
8. Kadar esterogen yang tinggi
9. Usia > 35 tahun
10. Penyalahgunaan obat
11. Gangguan aliran darah otak sepintas
12. Hyperkolesterolemia
13. Infeksi
14. Kelainan pembuluh darahh otak (karena genetik, infeksi dan ruda
paksa)
15. Lansia
16. Penyakit paru menahun (asma bronkhial)
17. Asam urat
D. Tanda dan gejala Stroke
Menurut Smeltzer & Bare (2002) dan Price & Wilson (2006) tanda
dan gejala penyakit stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan
lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian
penglihatan atau pendengaran, penglihatan ganda atau kesulitan
melihat pada satu atau kedua mata, pusing dan pingsan, nyeri kepala
mendadak tanpa kausa yang jelas, bicara tidak jelas (pelo), sulit
memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat, tidak mampu
mengenali bagian dari tubuh, ketidakseimbangan dan terjatuh dan
hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.


E. Komplikasi
1. Hipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi
darah adekuat ke otak. Fungsi otak bergantung pada ketersediaan
oksigen yang dikirimkan ke jaringan. Pemberian oksigen
suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta hematokrit
pada tingkat dapat diterima akan membantu dalam
mempertahankan oksigenasi jaringan.
2. Penurunan aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah,
curah jantung, dan integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi
adekuat (cairan intrvena) harus menjamin penurunan viskositas
darah dan memperbaiki aliran darah serebral. Hipertensi dan
hipotensi ekstrim perlu dihindari untuk mencegah perubahan pada
aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera.
3. Embolisme serebral, dapat terjadi setelah infark miokard atau
fibrilasi atrium atau dapat berasal dari katup jantung prostetik.
Embolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan
selanjutnya akan menurunkan aliran darah serebral. Disritmia
dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsisten dan
penghentian trombus lokal. Selain itu, disritmia dapat
menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki.

F. Pengobatan
1. Diuretik untuk menurunkan edema serebral yang mencapai tingkat
maksimum 3 sampai 5 hari setelah infark serebral.
2. Antikoagulan untuk mencegah terjadinya thrombosis atau
embolisasi dari tempat lain dalam sistem kardiovaskuler.
3. Antitrombosit karena trombosit memainkan peran sangat penting
dalam pembentukan thrombus dan embolisasi.



G. Makanan yang dihidari
Diit untuk penderita stroke biasa kita sebut dengan diit stroke ini
berbeda dengan diit DM. Jadi bagi penderita stroke sebaiknya
menghindari makanan yang berlemak dan berkadar natrium tinggi.
Beberapa makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi adalah :
1. Semua makanan yang digoreng, semua daging yang berlemak
(kambing, babi, ham, sosis, kullit ayam, lemak hewan)
2. Jerohan, kepiting, cumi-cumi, udang dan kerang, ikan laut, ikan
asin, ikan pindang, teri, udang kering, telur asin
3. Roti, kue yang mengandung soda kue atau garam
4. Margarine atau mentega
5. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, petis, tauco, saus
tomat
6. Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,
sawi, lobak
7. Buah-buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong,
nangka dan durian- Minuman yang mengandung alkohol, soda,
kopi, teh kental
H. Gerakan ROM
1. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
- Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya
memengang lengan.
- Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap
lurus
b. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
- Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya
menekuk dan meluruskan siku
c. Gerakan memutar pergelangan tangan :
- Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang
lainnya menggenggam telapak tangan pasien
- Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang)
dan ke arah dalam (telungkup)
d. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
- Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan pasien
- Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
e. Gerakan memutar ibu jari:
- Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan
satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
f. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
- Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan
yang lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
2. Latihan pasif anggota gerak bawah
Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha
- Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang
tungkai
- Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus
3. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
a. Latihan I
- Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat
ketas
- Letakan kedua tangan diatas kepala
- Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II
- Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan
yang sehat
- Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III
- Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat
ke atas
- Kembalikan ke posisi semula
d. Latihan IV
- Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat
- Luruskan siku kemudian angkat ketas
- Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat tidur.
e. Latihan V
- Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan
tangan yang sehat angkat keatas dada
- Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
f. Latihan VI
- Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat
kemudian luruskan
- Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat
g. Latihan VII
- Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh
- Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
dibawah pergelangan kaki yang lumpuh
- Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang sehat,
kemudian turunkan pelan-pelan.
h. Latihan VIII
- Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas
sekitar 3 cm
- Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian
ke sisi yang satunya lagi
- Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
i. Latihan IX
- Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada
lutut yang lumpuh dengan tangan Satu
- Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang pasien
- Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
- Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi

Anda mungkin juga menyukai