Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan klinis pada fraktur kompleks nasal dilakukan dalam dua pemeriksaan yakni secara

ekstra oral dan intra oral. Pada pemeriksaan ekstra oral, pemeriksaan dilakukan visualisasi dan
palpasi. Secara visualisasi dapat terlihat adanya deformitas pada tulang hidung, laserasi, epistaksis,
bentuk garis hidung yang tidak normal. Sedangkan secara palpasi dapat terlihat adanya luka robek
pada daerah frontal hidung, edema, hematom, dan tulang hidung yang bergerak dan remuk. Pada
pemeriksaan intra oral, pemeriksaan dilakukan secara visualisasi dan palpasi. Secara visualisasi dapat
terlihat adanya deformitas yang berlanjut, deviasi pada tulang hidung, ekhimosis dan laserasi.
Sedangkan secara palpasi terdapat bunyi yang khas pada tulang hidung.

Pada fraktur komplek nasal, ada 2 cara perawatan yang dilakukan yakni reduksi dan fiksasi. Fraktur
kompleks hidung dapat direduksi dibawah analgesia lokal, tetapi anestesia umum dengan pipa
endotrakeal lewat mulut yang memadai lebih diminati karena mungkin terjadi perdarahan banyak.
Kadang kadang bila fraktur tidak begitu parah maka pemasangan splin setelah reduksi tidak perlu.
Pada beberapa kasus, pendawaian langsung antar tulang pada pertemuan dahi-hidung akan
bermanfaat.12,17,23

Anda mungkin juga menyukai