Anda di halaman 1dari 4

1.

Langkah yang harus di tempuh dalam penelitian :


Observasi: pengamatan langsung untuk memperoleh data pendahuluan yang
dapat digunakan untuk menentukan rumusan masalah yang menarik untuk
diteliti.
merumuskan masalah: dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi saat
melakukan observasi, maka peneliti dapat menentukan masalah yang paling
menarik dan merumuskannya.
studi literatur: penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar,
hasil penelitian orang lain untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam
melakukan penelitian.
merumuskan hypothesis: dengan dasar teori dari hasil penelusuran literatur,
maka kita dapat merumuskan jawaban sementara (hypotesis) atas masalah yang
kita teliti.
mendisain penelitian: model penelitian yang akan kita lakukan sesuai dengan
rumusan masalahnya.
Sampling: apabila populasi penelitian yang telah ditentukan terlalu besar/luas,
maka tentunya kita membutuhkan sampel sebagai bagian yang mewakili
populasi.
Instrumen penelitian: alat yang dibutuhkan untuk pengambilan data dalam
penelitian.
analisa data: proses pengolahan data yang telah terkumpul dan selanjutnya
dilakukan analisa terhadap data untuk diambil kesimpulannya (sebagai hasil
penelitian)
menyususn laporan penelitian.

2. Yang ditulis dalam latar belakang penelitian:
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya
dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat
ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja.
1. Latar Belakang Penelitian Isi bagian ini, peneliti mendeskripsikan isu-isu
yang terjadi, memuat masalah-masalah yang akan diteliti, dan mengapa perlu
diteliti. Cara pengembangannya, peneliti dapat mengungkapkan kesenjangan-
kesenjangan yang muncul di lapangan. Selain itu, munculkan pula kerugian-
kerugian apa yang mungkin timbul apabila tidak segera dilakukan penelitian.
Akan lebih meyakinkan pembaca, peneliti mengungkapkan hasil peneliti
terdahulu sebagai landasan penelitian, baik penelitian lanjutan atau menolak
penelitian terdahulu.
Untuk mempermudah pengembangan, peneliti dapat menjawab pertanyaan-
pertanyan berikut. a. Apa yang terjadi di lapangan? (isu, gejala, fenomena, atau
masalah) b. Apakah isu, gejala, fenomena, atau masalah itu terjadi kesenjangan?
c. Kerugian apa apabila masalah itu dibiarkan? d. Keuntungan apakah apabila
masalah itu diteliti?

1. Latar Belakang Masalah

a. Menunjukkan fakta bahwa ada suatu masalah tertentu yang layak diteliti.

b. Mengaitkan antara fatka dengan fakta.

c. Penulis harus menampilkan bahwa dilokasi tempat dia meneliti memang ada
masalah, ada sebuah fakta yang menarik.

d. Menampilkan dugaan sementara mengenai faktor-faktor yang berhubungan
dengan msalah yang diteliti.

3. Guna ruang lingkup:
Bagian ini merupakan penyempitan masalah umum yang diuraikan dalam Latar Belakang Penelitian.
Dalam penyajiannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, peneliti
memperjelas definisi istilah-istilah yang tergambar dari judul penelitian.

pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti.
Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya,
waktu, dan kemampuan.

4. Cara memaparkan data hasil penelitian:
Bagian ini berisi pengkajian hasil penelitian terdahulu atau hasil telaah terhadap teori yang terkait dengan
masalah yang sedang diteliti. Cara pengembangannya, peneliti dapat membandingkan, mengkontraskan,
meletakan tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti. Akhirnya, peneliti
menyatakan posisi/pendirian disertai dengan alasan-alasan. Untuk memperjelas pemahaman, Anda
dapat membandingkannya dengan contoh di bawah ini.
5. Cara membuat rumusan penelitian:
Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya
Rumusan hendaklah padat dan jelas
Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data
guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
2. Rumusan Masalah

Dalam penulisan laporan penelitian perlu diberi arti luas. Masalah bukan hanya sempit
yaitu sebagai suatu perumpamaan antara Das Sollen dan Das Sein tetapi masalah harus
dilihat sebagai suatu segi kehidupan yang menonjol yang menibulkan bahan pertanyaan
yang menarik untuk diteliti. Jadi, masalah adalah batasan ruang lingkup penelitian.
Secara teknis, untuk merumuskan masalah adalah sebagai berikut:

Rumusan masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, tetapi lebih utama disajikan
dalam bentuk uraian yang komprehensif dan analisis. Untuk mempermudah merumuskan masalah,
peneliti dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini. a. Identifikasi masalah berdasarkan defenisi
istilah di atas! b. Pilih dan fokuskan kepada masalah yang akan diteliti! c. Hubungkan dengan teori
atau hasil penelitian sebelumnya! d. Rumuskan dalam kalimat tanya!


6. Cara membuat pembahasan:
1. Pembahasan Teori Bagian ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan
varibel-variabel penelitian. Dalam pengembangan variabel-variabel penelitian tersebut,
peneliti dapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
a. Buatlah kerangka tulisan (out line) berdasarkan variabel-variabel dalam judul laporan
penelitian. Penulisan kerangka dapat berupa pernyataan kalimat-kalimat atau frase-
frase.
b. Pencarian sumber (buku, surat kabar, majalah, jurnal, internet)
c. Setelah dirasakan cukup sumber, tuangkanlah dalam tulisan dengan cara
mengembangkan out line di atas.
d. Ketika menuangkan ke dalam tulisan, tidak perlu lagi dihadirkan seluruh buku yang
sudah dibaca di hadapan Anda.
e. Setelah ditulis paragraf demi paragraf, Anda jangan lupa membubuhkan sumber
kutipan.
f. Baca kembali dan revisi apabila ada yang belum runtut dalam penulisan. Gunakan
kata-kata transisi (tetapi, dengan demikian, oleh karena itu, jadi, dan masih banyak
lagi) untuk memadukan hubungan antar kalimat atau antarparagraf dalam laporan
Anda.



7. Cara membuat kesimpulan:
Simpulan berbeda dengan ringkasan, tetapi merupakan pemaknaan peneliti berdasarkan
hasil penelitian yang telah dianalisis pada bab IV. Cara penyajiannya mengurutkan jawaban
dari rumusan masalah yang diajukannya. Di samping itu, langkah yang dapat ditempuh
dapat berupa pointer maupun uraian berupa essai padat. Langkah essai padat akan lebih
baik untuk sebuah karya ilmiah.

a. Kesimpulan

Memuat keterangan tentang apa yang telah dikemukakan didalam penelitian. Faktor-faktor
apa saja yang tidak berhubungan, bila berhubungan arah hubungannya bagaimana,
seberapa kuat, dan lain sebagainya.
8. Saran yang ditulis dalam penelitian:
Bagian ini berisi rekomendasi yang berhubungan dengan hasil penelitian. Cara pengembangannya
terlebih dahulu menguraikan argumentasi peneliti dari saran yang diajukan. Adapun saran tersebut
diajukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, atau
kepada peneliti berikutnya yang berniat untuk melakukan penelitian lanjutan, anjuran penggunaan
hasil penelitian, atau peninjauan peraturan sehubungan dengan hasil penelitian.

9. Cara membuat tujuan:
Tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang akan diperoleh/dicapai setelah pelaksanaan
penelitian. Dengan demikian, rumusannya harus relevan dengan rumusan masalah yang
dirumuskan di atas. Dengan kata lain, tujuan penelitian merupakan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam Rumusan Masalah. Di samping itu, rumusan
tujuan ini harus mencerminkan proses penelitiannya itu sendiri. Sebagai contoh, coba
perhatikan rumusan Tujuan Penelitian di bawah ini. Tujuan penelitian diambil dari batasan
masalah. Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu,
berbunyi, Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan
penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya
jawab.

10. Manfaat metodologi:
Seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian seperti
deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan, dan metode penelitian
tindakan kelas (PTK).

Dalam penelitian pendidikan dikenal dengan metode deskriptif, historis, atau eksperimental. Teknik
yang biasa digunakan untuk menjaring data adalah angket, wawancara, observasi partisipatif,
obsevasi nonpartiisipatif, tes, atau dokumentasi, dan masih banyak lagi. Sebagai contoh metode dan
teknik dari judul penelitian di atas adalah sebagai berikut. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif-analitik dan eksperimen. Metode deskriptif diarahkan untuk memaparkan gejala-gejala,
fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai objek yang diteliti
(Rahmat, 1993:24).

Anda mungkin juga menyukai