Observasi: pengamatan langsung untuk memperoleh data pendahuluan yang dapat digunakan untuk menentukan rumusan masalah yang menarik untuk diteliti. merumuskan masalah: dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi saat melakukan observasi, maka peneliti dapat menentukan masalah yang paling menarik dan merumuskannya. studi literatur: penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar, hasil penelitian orang lain untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. merumuskan hypothesis: dengan dasar teori dari hasil penelusuran literatur, maka kita dapat merumuskan jawaban sementara (hypotesis) atas masalah yang kita teliti. mendisain penelitian: model penelitian yang akan kita lakukan sesuai dengan rumusan masalahnya. Sampling: apabila populasi penelitian yang telah ditentukan terlalu besar/luas, maka tentunya kita membutuhkan sampel sebagai bagian yang mewakili populasi. Instrumen penelitian: alat yang dibutuhkan untuk pengambilan data dalam penelitian. analisa data: proses pengolahan data yang telah terkumpul dan selanjutnya dilakukan analisa terhadap data untuk diambil kesimpulannya (sebagai hasil penelitian) menyususn laporan penelitian.
2. Yang ditulis dalam latar belakang penelitian: Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja. 1. Latar Belakang Penelitian Isi bagian ini, peneliti mendeskripsikan isu-isu yang terjadi, memuat masalah-masalah yang akan diteliti, dan mengapa perlu diteliti. Cara pengembangannya, peneliti dapat mengungkapkan kesenjangan- kesenjangan yang muncul di lapangan. Selain itu, munculkan pula kerugian- kerugian apa yang mungkin timbul apabila tidak segera dilakukan penelitian. Akan lebih meyakinkan pembaca, peneliti mengungkapkan hasil peneliti terdahulu sebagai landasan penelitian, baik penelitian lanjutan atau menolak penelitian terdahulu. Untuk mempermudah pengembangan, peneliti dapat menjawab pertanyaan- pertanyan berikut. a. Apa yang terjadi di lapangan? (isu, gejala, fenomena, atau masalah) b. Apakah isu, gejala, fenomena, atau masalah itu terjadi kesenjangan? c. Kerugian apa apabila masalah itu dibiarkan? d. Keuntungan apakah apabila masalah itu diteliti?
1. Latar Belakang Masalah
a. Menunjukkan fakta bahwa ada suatu masalah tertentu yang layak diteliti.
b. Mengaitkan antara fatka dengan fakta.
c. Penulis harus menampilkan bahwa dilokasi tempat dia meneliti memang ada masalah, ada sebuah fakta yang menarik.
d. Menampilkan dugaan sementara mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan msalah yang diteliti.
3. Guna ruang lingkup: Bagian ini merupakan penyempitan masalah umum yang diuraikan dalam Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajiannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, peneliti memperjelas definisi istilah-istilah yang tergambar dari judul penelitian.
pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.
4. Cara memaparkan data hasil penelitian: Bagian ini berisi pengkajian hasil penelitian terdahulu atau hasil telaah terhadap teori yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Cara pengembangannya, peneliti dapat membandingkan, mengkontraskan, meletakan tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti. Akhirnya, peneliti menyatakan posisi/pendirian disertai dengan alasan-alasan. Untuk memperjelas pemahaman, Anda dapat membandingkannya dengan contoh di bawah ini. 5. Cara membuat rumusan penelitian: Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya Rumusan hendaklah padat dan jelas Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu. 2. Rumusan Masalah
Dalam penulisan laporan penelitian perlu diberi arti luas. Masalah bukan hanya sempit yaitu sebagai suatu perumpamaan antara Das Sollen dan Das Sein tetapi masalah harus dilihat sebagai suatu segi kehidupan yang menonjol yang menibulkan bahan pertanyaan yang menarik untuk diteliti. Jadi, masalah adalah batasan ruang lingkup penelitian. Secara teknis, untuk merumuskan masalah adalah sebagai berikut:
Rumusan masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, tetapi lebih utama disajikan dalam bentuk uraian yang komprehensif dan analisis. Untuk mempermudah merumuskan masalah, peneliti dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini. a. Identifikasi masalah berdasarkan defenisi istilah di atas! b. Pilih dan fokuskan kepada masalah yang akan diteliti! c. Hubungkan dengan teori atau hasil penelitian sebelumnya! d. Rumuskan dalam kalimat tanya!
6. Cara membuat pembahasan: 1. Pembahasan Teori Bagian ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan varibel-variabel penelitian. Dalam pengembangan variabel-variabel penelitian tersebut, peneliti dapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut. a. Buatlah kerangka tulisan (out line) berdasarkan variabel-variabel dalam judul laporan penelitian. Penulisan kerangka dapat berupa pernyataan kalimat-kalimat atau frase- frase. b. Pencarian sumber (buku, surat kabar, majalah, jurnal, internet) c. Setelah dirasakan cukup sumber, tuangkanlah dalam tulisan dengan cara mengembangkan out line di atas. d. Ketika menuangkan ke dalam tulisan, tidak perlu lagi dihadirkan seluruh buku yang sudah dibaca di hadapan Anda. e. Setelah ditulis paragraf demi paragraf, Anda jangan lupa membubuhkan sumber kutipan. f. Baca kembali dan revisi apabila ada yang belum runtut dalam penulisan. Gunakan kata-kata transisi (tetapi, dengan demikian, oleh karena itu, jadi, dan masih banyak lagi) untuk memadukan hubungan antar kalimat atau antarparagraf dalam laporan Anda.
7. Cara membuat kesimpulan: Simpulan berbeda dengan ringkasan, tetapi merupakan pemaknaan peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis pada bab IV. Cara penyajiannya mengurutkan jawaban dari rumusan masalah yang diajukannya. Di samping itu, langkah yang dapat ditempuh dapat berupa pointer maupun uraian berupa essai padat. Langkah essai padat akan lebih baik untuk sebuah karya ilmiah.
a. Kesimpulan
Memuat keterangan tentang apa yang telah dikemukakan didalam penelitian. Faktor-faktor apa saja yang tidak berhubungan, bila berhubungan arah hubungannya bagaimana, seberapa kuat, dan lain sebagainya. 8. Saran yang ditulis dalam penelitian: Bagian ini berisi rekomendasi yang berhubungan dengan hasil penelitian. Cara pengembangannya terlebih dahulu menguraikan argumentasi peneliti dari saran yang diajukan. Adapun saran tersebut diajukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, atau kepada peneliti berikutnya yang berniat untuk melakukan penelitian lanjutan, anjuran penggunaan hasil penelitian, atau peninjauan peraturan sehubungan dengan hasil penelitian.
9. Cara membuat tujuan: Tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang akan diperoleh/dicapai setelah pelaksanaan penelitian. Dengan demikian, rumusannya harus relevan dengan rumusan masalah yang dirumuskan di atas. Dengan kata lain, tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam Rumusan Masalah. Di samping itu, rumusan tujuan ini harus mencerminkan proses penelitiannya itu sendiri. Sebagai contoh, coba perhatikan rumusan Tujuan Penelitian di bawah ini. Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab.
10. Manfaat metodologi: Seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan, dan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Dalam penelitian pendidikan dikenal dengan metode deskriptif, historis, atau eksperimental. Teknik yang biasa digunakan untuk menjaring data adalah angket, wawancara, observasi partisipatif, obsevasi nonpartiisipatif, tes, atau dokumentasi, dan masih banyak lagi. Sebagai contoh metode dan teknik dari judul penelitian di atas adalah sebagai berikut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dan eksperimen. Metode deskriptif diarahkan untuk memaparkan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai objek yang diteliti (Rahmat, 1993:24).