Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA
MENAMPILKAN GELOMBANG SINUS DAN KOTAK

DisusunOleh :
SHOIM MIFTAH ARYANTO
1231130007
20 | TT-2C

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

TUJUAN

1.2

Membuat Aplikasi Gelombang Sinus Dan Kotak Dengan Delphi 7


SOFTWARE

DELPHI 7

1.3 DASAR TEORI

Borland Delphi merupakan bahasa pemograman visual dan berorientasi


obyek, yang merupakan lanjutan dari pemrograman pascal. Delphi dibuat oleh
Borland International Corporation pada bulan februari 1995. Secara umum
komponen dalam Borland Delphi 7 terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu
komponen visual dan komponen non-visual. Dinamakan komponen visual karena
pada saat program dijalankan (run time) komponen tersebut dapat terlihat oleh
user. Dinamakan komponen non-visual karena komponen ini hanya tampak pada
saat mendesain antar muka program (design time) dan pada saat program
dijalankan komponen ini tidak terlihat.
Seluruh komponen tersebut terdapat di Component Pallette. Komponenkomponen tersebut mempunyai nilai properti default dari Delphi. Pengubahan
nilai properti dapat dilakukan baik dalam design time atau pun run time sesuai
kebutuhan program aplikasi. Antara satu komponen dengan komponen yang lain
dimungkinkan ada beberapa properti yang sama.
A. SINYAL SINUS

SINYAL ANALOG adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang


kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang
sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat
analog.

Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus


memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

B. SINYAL DIGITAL

SINYAL DIGITAL merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat
mengalami Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. Hanya mencapai jarak jangkau
pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga
Sinyal Diskret.
Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog.
Digital pada dasarnya di code-kandalam bentuk biner (atauHexa). Besarnya nilai
suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit
juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital. Teknologi Sinyal Digital
ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Teknologi Sinyal Analog.
Diantaranya adalah dibawah ini :

1.

Penggunaan yang berulang ulang terhadap informasi


mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.

tidak

2.

Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam


berbagai bentuk.

3.

Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan


mengirimnya secara interaktif.
Pada saat ini banyak teknologi teknologi yang memakai Teknologi
Sinyal Digital. Karena kelebihan kelebihannya, antara lain:

1.

2.
3.
4.

Untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah


dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat
menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk.
Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
Lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level 0 dan 1.
Lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
Lebih mudah pemrosesannya.

BAB II

PERENCANAAN

2.1

ProsedurPercobaan
1. Buka program Delphi 7
2. File3. Tambahkan pada form tiga buah panel, dua buah image, empat buah label,

tiga buah edit, dua buah button, lima buah group box, dan dua belas buah
radio button. Selanjutnya atur tata letak komponen - komponen tersebut
seperti pada gambar di bawah.
2.2

Flowchart

2.3 Program
proceduresumbu (ax,ay,b,c:integer);
begin
sinyalform.Image1.Canvas.Pen.Color:=clblack;
sinyalform.Image1.Canvas.MoveTo(ax,ay);
sinyalform.Image1.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
sinyalform.Image1.Canvas.MoveTo(ax,ay);
sinyalform.Image1.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
sinyalform.Image1.Canvas.MoveTo(ax,ay);
sinyalform.Image1.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
sinyalform.Image1.Canvas.Pen.Color:=clred;
sinyalform.Image1.Canvas.MoveTo(ax,ay+120);
sinyalform.Image1.Canvas.LineTo(ax+180,ay+120);
sinyalform.Image1.Canvas.MoveTo(ax+190,ay+120);
sinyalform.Image1.Canvas.LineTo(ax+400,ay+120);
sinyalform.Image1.Canvas.TextOut(ax+180,ay+115,'1 Detik');
end;
procedure reset;
var
x,y:integer;
begin
sinyalform.Image1.Picture:=nil;
sinyalform.Image1.Refresh;
x:= strtoint(sinyalform.edtsumbux.text);
y:= strtoint(sinyalform.edtsumbuy.text);

sumbu (40,150,x,y);
end;
procedure reset2;
var
x,y:integer;
begin
sinyalform.Image2.Picture:=nil;
sinyalform.Image2.Refresh;
x:= strtoint(sinyalform.edtsumbux.text);
y:= strtoint(sinyalform.edtsumbuy.text);
sumbu (40,150,x,y);
end;
procedureTSinyalForm.btnprocClick(Sender: TObject);
var
sx,x,y :integer;
sy

:real;

begin
reset;
if rb1v.Checked then a:=25;
if rb2v.Checked then a:=50;
if rb4v.Checked then a:=100;
if rb2h.Checked then f:=8;
if rb5h.Checked then f:=4;
if rb10h.Checked then f:=2;
x:= strtoint(sinyalform.edtsumbux.text);
y:= strtoint(sinyalform.edtsumbuy.text);

sumbu (40,150,x,y);
forsx:=1 to 395 do
begin
sy:=sin(sx/pi/f)*a;
sinyalform.Image1.canvas.Pixels [sx+40,150-round(sy)]:=clblue;
end;
end;
//#################################################################
###########//
procedure sumbu2 (ax,ay,b,c:integer);
begin
sinyalform.Image2.Canvas.Pen.Color:=clblack;
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax,ay);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax,ay);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax,ay);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
sinyalform.Image2.Canvas.Pen.Color:=clred;
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax,ay+120);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax+180,ay+120);
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax+190,ay+120);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax+400,ay+120);
sinyalform.Image2.Canvas.TextOut(ax+180,ay+115,'1 Detik');
end;
proceduresatu (ax,ay,b,c,i:integer);

begin
sinyalform.Image2.Canvas.Pen.Color:=clblue;
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*c,ay-b);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax+c+(i-1)*c,ay-b);
end;
procedurenol (ax,ay,b,c,i:integer);
begin
sinyalform.Image2.Canvas.Pen.Color:=clblue;
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*c,ay);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax+c+(i-1)*c,ay);
end;
proceduretegak (ax,ay,b,c,i:integer);
begin
sinyalform.Image2.Canvas.Pen.Color:=clblue;
sinyalform.Image2.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*c,ay);
sinyalform.Image2.Canvas.LineTo(ax+(i-1)*c,ay-b);
end;
procedureTSinyalForm.btnproceClick(Sender: TObject);
var
i,x,y,tnd:integer;
biner:string;
begin
reset2;
if RB10.Checked then l:=30;
if RB30.Checked then l:=60;
if RB50.Checked then l:=100;

if RB30V.Checked then t:=10;


if RB60V.Checked then t:=30;
if RB100V.Checked then t:=50;
biner:=edtbiner.Text;
x:= strtoint(sinyalform.edtsumbux.text);
y:= strtoint(sinyalform.edtsumbuy.text);
sumbu2 (40,150,x,y);
tnd:=0;
for i:=1 to 16 do
ifbiner[i]='1' then
iftnd=0 then
begin
tegak(40,150,t,l,i);
satu(40,150,t,l,i);
tnd:=1;
end
elsesatu(40,150,t,l,i)
else if tnd=1 then
begin
tegak(40,150,t,l,i);
nol(40,150,t,l,i);
tnd:=0
end
elsenol(40,150,t,l,i)
end; end.
2.4

Hasil Praktikum

A. SINYAL SINUS

B. SINYAL KOTAK

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1.

Suatu sinyal analog memiliki tiga parameter yaitu: amplitudo, frekuensi


dan beda phasa.

2.

Suatu sinyal digital merupakan suatu tampilan data digital yang memiliki
deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri tersendiri.

3.

Karakteristik data digital ialah data tidak dapat ditransmisikan secara


langsung kedalam sinyal digital akan tetapi data harus diubah terlebih
dahulu kedalam bentuk deretan bit agar bisa dilewatkan pada media
transmisi.

Anda mungkin juga menyukai