Anda di halaman 1dari 1

Aktivitas fisik dan kadar kolesterol darah

Saat ini masalah kesehatan telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit
degenratif. Peneybabnya diduga akibat gaya hidup, pola makan, faktor lingkungan,
kurangnya aktivitas dan faktor stres. Gaya hidup kurang aktivitas terlalu banyak
mengkonsumsi makanan mengandung lemak dan kolesterol serta kurangnya asupan serat
dapat memicu penyakit degeneratif dan penyekait degeneratif yang paling banyak
mempengaruhi angka kesakitan dan kematian adalah kardiovaskular.
Hiperkolesterolemia dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiavaskular.
Prevalensi hiperkolesterolemia di indonesia rentang umur 25-65 tahun menurut survey
konsumsi rumah tangga (SKRT) 2004 adalah sebesar 1.5 % dan prevalensi batas tinggi
(kadar kolesterol darah 200-249mg/dl)adalah sebesar 11,2%) kelompok batas tinggi dapat
menjadi hiperkolesterolemia apabila tidak menjaga pola hidup sehat dan seimbang. Kadar
kolesterol darah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas fisik. Davidson
(2012) mengatakan bahwa kadar kolsterol dipengaruhi oleh asupan lemak, karbohidrat, dan
protein, menurut Mahan dan Escot-Stump (2008) asupan serat, asupan kolesterol, dari pangan
dan aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah. Aktivitas fisik
berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Aktivitas fisik yang rendah akan mendorong
keseimbangan energi ke arah positif sehingga mengarah pada peyimpanan energi dan pada
penambahan berat badan, akibatnya akan berpengaruh pada peningkatan kadar kolesterol
darah, begitu pula sebaliknya (sihadi 2006). Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara
konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pri dan wanita deawsa di
Bogor pada tahun 2013 didapatkan hasil bahwa tingkat aktivitas fisik dan jenis kelamin
berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol darah (P<0.05). hasil penelitian Shirazi (2008)
menyatakan hal yang sama yaitu olah raga teratur dapat menurunkan kadar kolesterol
darahsecara signifikan dan meningkatkan kadar HDL dalam darah.
dafpus
Waloya T, Rimbawan, Andarwulan N. Hubungan antara konsumsi pangan dan aktivitas fisik
dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di bogor. Jurnal Gizi dan Pangan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2013

Anda mungkin juga menyukai