Anda di halaman 1dari 23

Kuliah Pengantar

BLOK SISTEM GERAK


Fakultas Kedokteran UII
TA 2010-2011


Tim Blok :
dr. H. Adam Suyadi, Sp.B., MM
dr. H Zainuri Sabta Nugraha
dr. Torana Kurniawan
dr. Romanita Adiyani

Rencana Pelaksanaan
Masa Kuliah :
23 Agustus 3 September 2010
20 September 8 Oktober 2010
Ujian Blok:
Rabu, 5 Oktober 2010
Ujian Ketrampilan Medik :
Kamis-Jumat, 6-7 Oktober 2010
Yudisium Blok
Rabu, 20 Oktober 2010



Tujuan Belajar Blok
Lingkup Kogitif
Mendeskripsikan secara umum anatomi dan morfologi
tulang, sendi, otot, dan gerakan (movement)
Menjelaskan systema sensorimotor, motor neuron (UMN
dan LMN) dan mekanisme reflek dan tonus otot,
Menjelaskan sitoarsitektur dan mekanisme kontraksi otot
Menjelaskan fisiologi otot saat berolah raga (sport medicine)
Mendeskripsikan dan membedakan jenis fraktur dan cedera
jaringan lunak, komplikasi dan penatalaksanaannya
Menjelaskan dan membedakan karakteristik infeksi dan
inflamasi pada tulang (osteomyelitis), sendi (arthritis septik
dan aseptik), dan jaringan otot (poliomyelitis).

Tujuan Belajar Blok
Lingkup Kogitif
Mendeskripsikan dan membedakan jenis kelainan
musculoskeletal yang berhubungan dengan metabolik dan
endokrin (osteoporosis, rakitis, gout, osteomalasia, skorbut
(avitaminosis C), hiperparathiroidisme, Penyakit paget
(osteitis deformans), Gigantisme, akromegali, kretinisme
dan sindroma cushing), dan yang berhubungan dengan
kelainan degeneratif (osteoarthritis, ganglion, kontaktur
dupuytren. Spondilosis dan spondylolistesis)
Mendeskripsikan dan membedakan kelainan bawaan yang
bersifat umum pada tulang (osteognesis imperfekta,
diskondroplasia, osteopetrosis/marble bones, fibrodisplasia
ossificans), saraf dan otot (neurofibromatosis, amiotonia
congenital, amioplasia congenital, pseudohipertrofi muscular
distrofi, dan akondroplasia).

Tujuan Belajar Blok
Lingkup Kogitif
Mendeskripsikan dan membedakan kelainan bawaan
musculoskeletal yang bersifat lokal (sindaktili, polidaktili, flat
feet, dislokasi panggul bawaan, talipes equinovarus
congenital, sindroma klippel feil, dan spina bifida)
Mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis tumor
ganas dan jinak musculoskeletal meliputi asal (primer dan
sekunder), tanda dan gejala, staging, prinsip
penatalaksanaan, dan prognosanya.
Menjelaskan prinsip-prinsip promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif pada penyakit/gangguan musculoskeletal.

Tujuan Belajar Blok
Lingkup Psikomotor
Menentukan pilihan pemeriksaan radiologi yang relevan dan
mampu menilai kelainan yang didapatkan pada pemeriksaan
radiologi pada kelainan tulang, sendi dan jaringan lunak (soft
tissue)
Mengeksplorasi berbagai keluhan umum terkait gangguan
musculoskeletal seperti : PASS (pain, limitation of activities,
stiffness, swelling)
Melakukan pemeriksaan skrining sesuai masalah pasien,
misalnya menggunakan skrining GALS (gait, arms, legs, and
spinal)
Melakukan pemeriksaan terkait trauma muskuloskeletal meliputi
: look, feel, move, dan status bagian distal trauma (color,
sensibility, mobility)
Melakukan pemeriksaan sendi meliputi : nyeri, tenderness,
oedem, dislokasi, muscle wasting, weakness, abnormal
movement, gangguan fungsi, dan stabilitas sendi

Tujuan Belajar Blok
Lingkup Psikomotor
Melakukan pemeriksaan dan penilaian columna vertebralis
meliputi collumna dorsalis dan sendi sacroiliaca (kifosis,
skoliosis, lordrosis, spondilolistesis, spondilosis,dan lain-
lain).
Mampu melakukan prosedur penegakan diagnosis
penyakit/gangguan musculoskeletal (dari anamnesis sampai
dengan diagnosis)
Mampu merangkum dan mengintepretasi hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, uji laboratorium atau prosedur yang
sesuai.
Mampu melakukan hasil penelusuran, pelacakan sumber-
sumber informasi tersebut diatas,
Menerapkan hasil penelusuran sumber informasi secara
Evidence Based Medicine dalam penatalaksanaan kasus-
kasus gangguan musculoskeletal.

Tujuan Belajar Blok
Lingkup Psikomotor
Mampu melakukan pemasangan Bidai dalam rangka
tindakan imobilisasi darurat bagian yang fraktur
Mampu melakukan pemasangan gips dalam rangka tindakan
imobilisasi menetap bagian tulang yang fraktur


Unit Belajar
Trauma, meliputi:
Fraktur dan dislokasi
Soft tissue injuri : cidera kulit, otot, tendo dan
neurovaskuler
Paralisis dan gangguan neuromuscular,
meliputi pemahaman Upper dan Lower motor neuron
Infeksi, inflamasi dan tumor, meliput Infeksi,
Inflamasi, dan tumor tulang primer maupun sekunder
Metabolik dan penyakit degenerasi, meliputi
gangguan metabolik dan penyekit degenerasi
Kelainan kongenital dan perkembangan
abnormal (Mandiri), meliputi kelainan genetik dan non
genetik



Bentuk Kegiatan
Diskusi Tutorial : 4 Skenario
Kuliah Pakar
Praktikum : Anatomi, Histologi dan Patologi Anatomi
Ketrampilan Medik
Anamnesis relefan Modul, Teknik Pembalutan, Pemasangan Bidai,
Pemasangan Gip, GALS dan MEQ
Penugasan


Penugasan
Penugasan blok sistem gerak terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Tugas kelompok: Mendiskusikan secara mandiri Skenario Unit
Belajar 5 dan membuat laporan hasil diskusi mandiri (nilai
kelompok).
2. Tugas Rumah: Dalam kegiatan ini mahasiswa ditugaskan untuk
mencari kasus penyakit terkait musculoskeletal di daerah asal
mereka masing-masing pada saat liburan Idul Fitri dengan fokus
kasus: inflamasi (RA), degenerasi (osteoartitis,
spondyloarthropaty) dan gangguan metabolik (gout artritis).
Kasus yang masing-masing mahasiswa dapatkan kemudian dibuat
laporan sesuai dengan format yang ditentukan. Untuk melengkapi
kasus dan pembahasan, hasil-hasil pemeriksaan berupa foto
pasien, hasil rontgen dan laboratorium dapat dicopi dan
dilampirkan. (1 kasus permahasiswa; nilai individual).
Assesment
Tutorial (30%)
Kehadiran disukusi tutorial > 60% (tanpa mempertimbangkan alpa,
ijin, atau sakit) menjadi syarat mengikuti ujian Blok
Ujian blok (dengan syarat) (50%)
Kehadiran kuliah pakar > 50% (tanpa mempertimbangkan alpa, ijin,
atau sakit)
Praktikum (Syarat)
Mendapatkan surat lulus praktikum (surat puas) pada departemen
Anatomi, histology dan patologi anatomi
Ketrampilan Medik (15%)
Kehadiran 60% menjadi syarat mengikuti ujian keterampilan medik
Batas nilai lulus tiap station 70
Penugasan (5%)

Unit Belajar 1
Trauma
1. Mengetahui terminologi anatomi tulang dan sendi
2. Mengetahui struktur anatomi dan morfologi tulang
3. Mengetahui struktur anatomi dan morfologi sendi
4. Mengetahui dasar-dasar radiologi dan radiologi tulang dan jaringan
lunak
5. Mengetahui variasi anatomi normal dan abnormal manusia
6. Memahami penyakit dan kelainan pada tulang belakang
7. Memahami fraktur dan cedera jaringan lunak
8. Mengetahui komplikasi fraktur
9. Memahami dislokasi
10. Mengetahui prinsip-prinsip dan metode penanganan fraktur dan
dislokasi.
11. Mengetahui prinsip umum pengobatan kelainan bedah ortopedi
12. Mengetahui metode umum pengobatan kelainan bedah ortopedi:
tanpa pengobatan, non-operatif dengan alat bantu, dan operasi.
Skenario Unit Belajar 1
Trauma
PERTANDINGAN SEPAKBOLA

Laki-laki 18 tahun menjalani pemeriksaan dokter setelah
mengalami cedera akibat hiperekstensi lutut kanan saat
bertanding sepak bola. Pada pemeriksaan tampak lutut
kanannya oedem, teraba nyeri difus dan muncul tanda krepitasi
pada daerah tibia proximal. Pulsasi arteria dorsalis pedis teraba
lemah dan pemeriksaan capillary refill bagian distal abnormal.
Pasien tidak mampu memfleksi-ekstensikan sendi lututnya,
apalagi untuk berdiri menahan beban tubuh, karena rasa nyeri
semakin bertambah.
Unit Belajar 2
Paralisis dan gangguan neuromuscular
1. Mengetahui terminologi anatomi berkaitan dengan gerakan
(movement)
2. Memahami anatomi saraf somatik dan motor neuron (UMN
dan LMN)
3. Memahami mekanisme penjalaran impuls saraf dan motor unit
4. Mengetahui dan memahami anatomi otot dan mekanisme
kontraksi otot
5. Mengetahui sistem sensorimotor dan reflek fisiologis
6. Mengetahui patologi kerusakan (disfungsi) saraf somatik:
parese-plegia.
7. Mengetahui kelumpuhan saraf pusat dan perifer
8. Mengetahui karakteristik lesi sistem pyramidalis, lesi cerebral,
dan systema extrapyramidalis.
9. Mengetahui fisiologi kerja otot saat berolah raga (sport
medicine)
Skenario Unit Belajar 2
Paralisis dan gangguan neuromuscular

Tangan Sulit di Gerakan

Seorang laki-laki, 24 tahun, memeriksakan diri ke UGD akibat
kecelakaan lalulintas. Ia tampak memegangi lengan kanannnya
sambil merintih kesakitan. Pada lengan kanan atas terutama
bagian belakang tampak adanya deformitas dan pembengkakan.
Pasien tampak tidak dapat mengekstensikan pergelangan
tangan kanannya (drop hand) dan pemeriksaan refleks
brachioradialis negatif. Pasien sangat kesakitan saat dilakukan
palpasi pada 1/3 tengah humeri.
Unit Belajar 3
Infeksi dan inflamasi
1. Mengetahui dan membedakan jenis-jenis infeksi pada
tulang dan sendi
2. Mengetahui penatalaksanaan penyakit infeksi tulang dan
sendi
3. Mengetahui jenis-jenis penyakit inflamasi pada tulang
dan sendi
4. Mengetahui penatalaksanaan penyakit inflamasi pada
tulang dan sendi
5. Menjelaskan dan membedakan karakteristik infeksi dan
inflamasi pada tulang (osteomyelitis), sendi (arthritis
septik dan aseptik), dan jaringan otot (poliomyelitis).
6. Mengetahui dan membedakan berbagai jenis tumor
ganas dan jinak musculoskeletal, staging dan
penanganannya.
Skenario Unit Belajar 3
Infeksi dan inflamasi

Sendi Nyeri dan Bengkak

Seorang wanita 50 tahun, datang ke dokter dengan keluhan nyeri
sendi dan bengkak pada sendi pangkal jari kedua tangan dan
kakinya. Keluhan tersebut dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, namun
karena rasa nyeri hilang timbul, ia tidak pernah memeriksakan diri ke
dokter sebelumnya.Tidak ada riwayat trauma. Sebelumnya setiap
pagi pasien mengeluh kaku pada sendi tersebut dan pada
pemeriksaan didapatkan limitasi gerakan fleksi dan ekstensi,
terdapat tanda-tanda radang pada sendi tersebut.

Unit Belajar 4
Metabolik dan degenerasi
1. Mengetahui kelainan Metabolik dan endokrin pada
tulang: osteoporosis, rakhitis, osteomalasia,
skorbut (avitaminosis C), hiperparathiroidisme,
Penyakit paget (osteitis deformans), Gigantisme,
akromegali, kretinisme dan sindroma cushing.
2. Mengetahui dan mampu membedakan arthritis
metabolic: Gout, penimbunan kalsium pirofosfat
dihidrat (KPFD), penimbunan kalsium
Hidroksiapatit (KHA)
3. Mengetahui dan membedakan kelainan degeneratif
pada tulang dan sendi: osteoarthritis, ganglion,
kontaktur dupuytren, spondilolysis dan
spondylolistesis.
Skenario Unit Belajar 4
Metabolik dan degenerasi
NYERI LUTUT YANG TAK KUNJUNG SEMBUH

Seorang wanita 60 tahun,buruh gendong di pasar Bringharjo,
datang ke dokter oleh karena keluhan nyeri sendi lutut kanannya
yang tidak sembuh-sembuh sejak lebih dari 1 tahun yang lalu.
Keluhan nyeri bertambah saat bekerja mengangkat beban dan
berkurang saat istirahat. Sudah berbagai obat pegal-linu
diminumnya dan sudah berobat ke puskesmas namun gejala
belum sembuh. Dokter menjelaskan hal ini terjadi berkaitan
dengan faktor usia, berat badan yang berlebih dan pekerjaan
menjadi penyebab timbulnya keluhan tersebut.Pada pemeriksaan
radiologi didapatkan joint space menyempit dan adanya osteofit
pada sndi lutut kananya.
Unit Belajar 5 (Mandiri)
Kelainan Genetik
1. Mengetahui dan membedakan kelainan bawaan yang
bersifat umum pada tulang: osteognesis imperfekta
(fragilitas osseum), diskondroplasia (multiple
kondromatosis, penyakit olier), osteopetrosis (marble
bones), fibrodisplasia ossificans progresif,
arthrogriposis multiple bawaan, dan neurofibromatosis.
2. Mengetahui dan membedakan kelainan bawaan yang
bersifat umum pada saraf dan otot: neurofibromatosis,
amiotonia congenital, amioplasia congenital,
pseudohipertrofi muscular distrofi, dan akondroplasia,
3. Mengetahui dan membedakan kelainan bawaan yang
bersifat local: sindaktili, polidaktili, flat feet(Pes
Planus), dislokasi panggul bawaan, talipes ekuinovarus
congenital, sindroma klippel feil, dan spina bifida.
Skenario Unit Belajar 5 (Mandiri)
Kelainan Genetik
BERJALAN SEPERTI BEBEK

Seorang ayah membawa putranya yang berusia 8 tahun ke dokter.
Ia mengeluhkan keterlambatan perkembangan anaknya. Anaknya
sering berjalan dengan kaki bergoyang seperti bebek serta tidak
dapat berlari karena tidak dapat mengangkat lututnya. Saat berusia
5 tahun terjadi kelemahan progresif pada ototnya. Kelemahan otot
tubuh tersebut menyebabkan lordosis. Pada usia 7 tahun anak
tersebut tak bisa dipisahkan dari kursi rodanya dan mulai tampak
kontraktur pertama dikaki, serta otot gastrocnemius tertarik
kencang. Dokter menjelaskan anak ini mengalami penyakit
herediter bersifat X-linked.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai