Rumusan Masalah Rumusan masalah pada tugas akhir ini ialah menghitung performansi menara pendingin di PT. Dian Swastika Sentosa unit Karawang I Definisi dan Kegunaan Menara Pendingin Menara pendingin dapat dikategorikan pendingin evporatif yang digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya sampai mendekati temperatur udara bola basah sekitar. Berguna untuk membuang panas yang diserap akibat sirkulasi air sistem pendingin yang digunakan pada pembangkit daya.
Klasifikasi menara pendingin Menurut metode perpindahan panas : 1. Wet cooling tower ( menara pendingin basah) Air panas didinginkan sampai pada temperaur lebih rendah dari temperatur bola basah sekitar
2. Dry Cooler (pendingin kering) Terjadinya perpindahan panas konveksi antara fluida kerja dengan udara ambient
3. Fluid Cooler (pendingin fluida) Gabunga metode wet cooling tower dan dry cooler yakni, fluida kerja didinginkan dengan bantuan kipas, dan dilewatkan melalui pipa untuk melindungi fluida dari lingkungan terbuka. Komponen Menara Pendingin 1. Rangka dan wadah Berfungsi untuk menunjang tutup luar, motor, fan, dan komponen lainnya 2. Bahan pengisi (percikan dan film) Berfungsi untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak udara dan air 3. Kolom air dingin Terletak dibagian bawah menara dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi 4. Drift Eleminator Berfungsi untuk menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya tidak hilang ke atmosfir.
5. Saluran udara masuk Berfungsi sebagai titik masuk udara menuju menara, berada di seluruh sisi menara atau dibagian bawah menara.
6. Louver Berfungsi Untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi, dan menahan air dalam menara.
7. Nozzel Berfungsi untuk menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi
8. Fan Berfungsi untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian terendah Parameter menghitung performansi menara pendingin Untuk mengukur performansi maka diperlukan beberapa parameter operasional cooling tower antara lain : Suhu udara wet bulb (Twb) Suhu udara dry bulb (Tdb) Suhu air masuk menara pendingin (Tin) Suhu air keluar menara pendingin (Tout) Suhu udara keluar (Taout)
Rumusan yang digunakan untuk menghitung performansi menara pendingin 1. Range Merupakan perbedaan suhu air masuk dan keluar cooling tower. Secara matematis dituliskan sebagai : = ( ) 2. Approach Merupakan perbedaan antara suhu air dingin keluar cooling tower dan suhu wet bulb ambient. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : = 3. Efektifitas Perbandingan antara range dan range ideal (dalam persentasi ), yaitu perbedaan suhu masuk air pendingin dan suhu wet bulb ambient. Dirumuskan sebagai : = 100% ( ) ( )
Masalah masalah pada menara pendingin 1. Korosi 2. Karat 3. Lumpur
Prinsip Kerja Air panas hasil kondensasi uap yang sudah dipakai untuk memutar turbin masuk melalui pipa saluran menuju menara pendingin. Pipa saluran tersebut terhubung dengan nozel kemudian air panas tersebut disemprotkan ke dalam menara pendingin. Sementara itu udara luar masuk ke menara pendingin dengan bantuan kipas yang berada di atas menara pendingin sehingga pada filter air panas dan udara mengalami kontak langsung yang akan mengakibatkan perpindahan panas dan masa air ke udara. Data hasil pengamatan
Tanggal Debit air (m3/s) Temperatur air Temperatur udara masuk Temperatur udara keluar Masuk Keluar Twb1 Tdb1 Twb2 Tdb2 18 Maret 0.39185 34 32 27.2 31.6 32.8 35.7 19 Maret 0.39387 35 32 27.4 31.9 32.7 35.9 24 Maret 0.39429 35 31 26.7 31.4 32.3 35.8 25 Maret 0.39626 36 31 27.8 32.5 32.3 35.4 27 Maret 0.39650 35 29 26.1 30.4 33.5 36.5 28 Maret 0.39760 36 29 26.5 31.4 31.9 35.3 Contoh Perhitungan Data 4 Debit air = 0,39626 m3/s Temperatur air masuk = 36 o C Temperatur air keluar = 31 o C Temperatur udara kering masuk = 27,8 o C Temperatur udara kering keluar = 32,5 o C Temperatur udara basah masuk =32,3 o C Temperatur udara basah keluar = 35,4 o C Range R = (T in - T out ) R = (36 o C 31 o C) R = 5 o C Approach A = (T out - T wb ) A = (31 o C 27,8 o C) Efektivitas () = 100 % x 36 31 36 27,8
= 76,92 % Kesimpulan Nilai efektivitas terbesar yaitu 78,65% dan terendah 71,43% Peningkatan nilai efektivitas dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya range dan approach Semakin besar perbedaan temperatur air masuk menara pendingin dan temperatur air keluar pendingin, maka efektivitas menara pendingin akan semakin baik Nilai kalor yang dibutuhkan untuk mendinginkan air cukup besar, semakin besar range, efektivitas akan meningkat dan jumlah energi kalor yang terbuang pun akan semakin besar