Muhammad Amin Ikram Muddin Raziv Ravsanzhani Khalid Al Wazir Muhammad Arif Septian Darmawan Mujiburrahman Reza Agussalim Yulizar 1104105010002 1104105010003 1104105010004 1104105010005 1104105010007 1104105010008 1104105010009 1104105010010 1104105010011 1104105010013 Memahami apa yang dimaksud dengan Metodologi Ilmiah. Memahami apa yang dimaksud dengan Kebenaran Ilmiah. Memahami apa yang dimaksud dengan Sikap Ilmiah. Mengetahui metodologi ilmiah dalam bidang ilmu sosial.
Pengertian metode ilmiah adalah cara-cara yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah. Metode tersebut haruslah sesuai dengan metodologi yang digunakan pada saat melakukan penelitian. Dengan demikian, secara garis besar ada dua macam metode yang lazim digunakan dalam penulisan artikel ilmiah: Metode dalam bidang ilmu-ilmu alam (eksakta atau natural science), Metode dalam bidang ilmu sosial dan humaniora (social science and humaniora).
Horold H. Titus menyatakan bahwa, kebenaran ialah sesuatu yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang selaras dengan situasi aktual. Kebenaran ialah kesesuaian (agreement) antara pernyataan (statement) mengenai fakta dengan fakta aktual atau antara keputusan (judgement) dengan situasi di seputar (environmental situation) yang diberikan interpretasi (Miska Muhammad Amien, 1983: 8) Kebenaran dalam ilmu pengetahuan adalah kebenaran yang sifatnya objektif, yakni kebenaran yang harus didukung oleh fakta-fakta, kenyataan dalam objektivannya. Kebenaran tersebut harus lepas dari keinginan subjek Secara antologis, pada dasarnya kebenaran ilmu pengetahuan digolongkan kepada dua jenis teori yaitu teori kebenaran korespondensi untuk ilmu-ilmu kealaman dan teori kebenaran koherensi, untuk ilmu-ilmu humaniora dan sosial.
Secara sederhana teori kebenaran koherensi adalah kebenaran saling berhubungan menurut Kattsoff dalam bukunya Element of Philosophy mengatakan; Suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tersebut dalam keadaan saling berhubungan dengan proposisi-proposisi lain yang benar, atau jika makna yang dikandungnya dalam keadaan saling berhubungan dengan pengalaman kita (Soejono Soemargono, 1987: 184). The Coherence Theory of Truth, menyatakan bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu saling berhubungan atau cocok dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contoh: Semua manusia pasti akan mati = A - B Ahmad adalah seorang manusia = C - A Ahmad pasti mati = C - B. Sikap ilmiah adalah sikap yang harus ada dalam diri seorang ilmuan atau akademisi dalam menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap-sikap tersebut antara lain : Jujur Terbuka Toleran Skeptis Optimis Pemberani Kreatif Deskriptif-Naratif (Thick Description), Subyektif-interpretatif, Etnografik, Hermeneutik (Analisis Tekstual), Fenomenologi, Non-generalitatif dan Non-prediktif. Note : Tolong dicari penjelasan tentang materi diatas. CMIIW
Mursyid, Baso Amri. 2013.PENDAHULUAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI. Bandar Lampung. Gazali, Ahmad. 2014. ARTI DAN MAKNA KEBENARAN ILMIAH DALAM TELAAH HUKUM ISLAM. Banjarmasin. Miske Muhammad Amien, Epistemologi Islam, UI Press, Jakarta, 1983