KELAS MATEMATIKA NONDIK 2011 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang membutuhkan manusia lainnya dalam kehidupannya, karena itulah manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Hal inilah yang membuat manusia disebut sebagai mahluk sosial. Kebutuhan akan manusia lainnya pun sangat dirasaakan membuat mahasiawa/i Jurusan Matematika Nondik 2011. Kurikulum pendidikan yang berpusat pada mahasiswa membuat mahasiswa/i harus menjadi yang lebih aktif dari pada dosen pengampu mata kuliah ketika proses pembelajaran berlangsung. Untuk itu, dalam penyampaian materi di kelas, mahasiswa sebagai pusatnya, yakni menjadi pemateri sedangkan dosen sebagai fasilitator. Hal ini tidak akan mampu dilakukan sendiri tanpa bantuan mahasiswa/i lainnya, untuk itu penyajian materi ini biasanya dilakukan secara berkelompok. Masalah pun tidak dapat dihindari dari setiap interaksi yang ada. Diskusi kelompok yang diharapkan untuk membantu dalam pengerjaan tugas itu malah disalah gunakan oleh sebagian mahasiswa, yakni membiarkan teman yang lain mengerjakan tugas itu tanpa dia ikut aktif, datang terlambat atau bahkan tidak hadir dengan alasan yang tidak logis ketika diskusi kelompok sedang dilakukan. Hal inilah yang mendorong kami untuk mengangkat suatu masalah tentang Diskusi Kelompok Mahasiswa/I Kelas Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan untuk dapat dipaparkan didepan kelas dengan harapan dapat bermanfaat untuk diskusi kelompok yang akan dilakukan pada waktu mendatang. 2
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini berusaha menjawab permasalahan sebagai berikut : 1. Mengapa pelaksanaan diskusi kelompok Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan kurang efektif? 2. Berapa persen Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan yang kurang aktif dalam diskusi kelompok?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui alasan Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan kurang aktif dalam diskusi kelompok. 2. Mengetahui pendapat Mahasiswa/I Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan tentang diskusi kelompok. 3. Mencari solusi agar pelaksanaan diskusi kelompok Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan menjadi efektif.
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Teoritis Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi. Dalam bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divided. Kata in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. (Suriah Ningsih, 20. 2010 ) Setiap individu memiliki kepribadian yang menjadi ciri khasnya, meliputi pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Dorongan naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia, atau dengan kata lain merupakan unsur bawaan dengan tanpa memperoleh pengetahuan apapun sebelumnya. Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui, yaitu: 1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya 2. Dorongan sex 3. Dorongan untuk mencari makan 4. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain 5. Dorongan meniru tingkah laku sesamanya 6. Dorongan untuk berbakti 7. Dorongan akan keindahan (http://www. blogspot.comISBD/Atas Kunjungannya.Selamat Datang di Blog Saya, Terima Kasih.htm) Untuk memenuhi dorongan naluri diatas manusia membutuhkan manusia lainnya, sehingga manusia itu disebut makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Diperkuat dengan dalil Aristoteles mengatakan Manusia itu Zoon Politicon yang artinya satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial manusia memiliki tabiat suka kerjasama dan bersaing sekaligus. Jika dalam bekerjasama dan bersaing mereka berlaku fair 4
(terbuka) maka harmoni sosial akan tercipta. Tetapi jika mereka bersaing secara tidak fair (tertutup) maka konflik antar manusia bisa terjadi. (http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sebagai-makhluk-individu- dan-makhluk-sosial/) Hal hal diatas juga berlaku dalam proses perkuliahan. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku dalam perkuliahan, mahasiswa adalah sebagai pusat proses pembelajaran, untuk itu mahasiswa membutuhkan mahasiswa lainnya dalam pembahasan materi yang ada. Untuk mempermudah proses itu mahasiswa membentuk kelompok diskusi. Diskusi kelompok adalah suatu pertemuan dua orang atau lebih, baik di dalam forum resmi atau tidak, yang ditujukan untuk saling bertukar pengalaman, pendapat atau argument dan biasanya menghasilkan suatu keputusan bersama. Diskusi juga dapat diartikan sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. (http://milafitriani2.wordpress.com/2013 /05/23/diskusi-kelompok/) Pengertian Diskusi Kelompok Menurut Beberapa Ahli: 1. Moh. Surya mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula tanggung jawab dan harga diri. 2. Moh. Uzer Usman menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Berdasarkan pengertian diskusi kelompok tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk menyumbankan pikiran masing- masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota kelompok menunjuk moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati. (http://belajarpsikologi.com/pengertian-diskusi-kelompok/) 5
Peran diskusi : 1. Diskusi menjadi tempat konsultasi untuk menambah pengetahuan, informasi, pengalaman, pandangan, dan membentuk koordinasi karena ada kontak antar peserta. 2. Diskusi menjadi tempat untuk mendapatkan pengakuan/penghargaan, menampilkan kelompok atau individu, menyatakan partisipasi, memberikan dan mendapatkan informasi serta menunjukkan interaksi. 3. Diskusi menjadi tempat tukar menukar informasi, tempat mempertajam pengertian dan pendapat, tempat konsultasi dan penggugahan pendapat, tempat menyiasati, menganalisis, dan menyelasikan masalah, tempat memberi motivasi dan keyakinan, mengembangkan kerja sama dan meramaikan partisipasi. (http://ferikdegastro.blogspot.com/2012/07/diskusikelompok.html) Tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi kelompok adalah: 1. Dapat memperoleh informasi yang berharga dari teman diskusi dan pembimbing diskusi. 2. Dapat membangkitkan motivasi dan semangat peserta diskusi untuk melakukan sesuatu tugas. 3. Mengembangkan kemamampuan siswa berpikir kritis,mampu melakukan analisis dan sintesis atas data atau informasi yang diterimanya. 4. Mengembangkan keterampilan dan keberanian peserta diskusi untuk mengemukakan pendapat secara jelas dan terarah. (http://milafitriani2.wordpress.com/2013/05/23/diskusi-kelompok/) Manfaat yang paling besar dari diskusi kelompok ialah kemampuannya memberikan sumber-sumber yang lebih banyak bagi pemecahan masalah ketimbang yang tersedia atau yang mungkin diperoleh. Diskusi kelompok juga sangat berguna apabila dua pandangan yang bertentangan harus diajukan dan suatu hasil yang bersifat memilih salah satu dari dua. Diskusi juga perlu sekali bagi pemeritahan demokratis. Melalui pikiran dan rencana kelompok, ide-ide atau gagasan-gagasan dapat diuji secara lebih memadai dan memihak. Hal itu lebih bagus ketimbang kalau kelompok berada dibawah pesona seseorang pembicara 6
yang menyakinkan walaupun kadang bersifat picik dan mengutamakan kepentingan sendiri. (http://milafitriani2.wordpress.com /2013/05/23/diskusi-kelompok/). Kelebihan-kelebihan yang diperoleh dari metode diskusi: Aspek yang didiskusikan oleh peserta bisa berkembang bahkan melebihi aspek-aspek yang dikemukakan oleh penyuluh. Merangsang kreatifitas dalam bentuk ide, gagasan, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah. Memperluas wawasan. Membina kebiasaan untuk bermusyawarah. Peserta adalah pengamat yang lebih baik daripada penyuluh dalam penyelesaian praktis. Hal ini terjadi karena peserta adalah orang yang merasakan langsung masalah-masalah yang mereka hadapi. Dalam diskusi kelompok ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan praktek sehari-hari, yang biasanya tidak terdapat dalam metode lain seperti ceramah atau media massa. Bahasa yang digunakan dalam diskusi lebih akrab bagi peserta, sehingga memungkinkan peserta tidak malu untuk berbicara. Peserta dapat memberikan pertanyaan, menyampaikan gagasan atau memperbaiki pernyataan yang pernah diungkapkannya terdahulu. Peserta diskusi berkesempatan untuk menemukan aspek masalah yang tidak diketahuinya. Hal ini akan memungkinkan peserta untuk mengadopsi pemecahan masalah yang dibicarakan dalam kelompok. Peserta biasanya lebih tertarik karena dapat memberikan kontribusi pada penentuan masalah yang akan didiskusikannya. Norma kelompok dapat dilihat dan dipertimbangkan oleh penyuluh dan secara perlahan dapat diubah jika memang diperlukan. (http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4230/diskusi.htm)
7
Disamping keuntungan yang beragam, diskusi juga memiliki kelemahan, diantaranya: Alih informasi akan memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan demonstrasi atau metode ceramah, karena jumlah sasaran yang terlibat dalam diskusi terbatas. Terdapat peserta yang dominan berbicara atau bahkan kurang berbicara sama sekali, sehingga ketangkasan penyuluh sangat diperlukan untuk menghindarkan masalah seperti ini. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi. Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar (http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4230/diskusi.htm) 2.2 Metode Penelitian 2.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas Matematika Nondik 2011 Universitas Negeri Medan pada tanggal 12 oktober 2013
8
2.2.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian secara langsung dan angket. Penelitian secara langsung Penelitian secara langsung artinya memperhatikan dan mengamati keadaan diskusi kelompok yang ada secara langsung. Angket Angket adalah suatu jenis penelitian yang dilakukan dengan cara membagikan angket yang berisi pertanyaan pertanyaan terkait masalah yang dibahas kepada orang orang yang ingin diteliti agar dapat diisi untuk mendapatkan informasi yang akurat. Adapun pertanyaan yang dimuat dalam angket adalah 1. Apakah penting diskusi kelompok menurut anda? 2. Bagaimana metode dalam memilih anggota kelompok menurut anda? 3. Apakah anda selalu hadir dalam diskusi kelompok? Bagaimana persentasenya? 4. Apakah anda datang tepat waktu dalam diskusi kelompok? 5. Apakah anda ikut memberi pendapat, saran, dan membawa materi (aktif) dam diskusi kelompok? 6. Apakah diskusi kelompok memberi manfaat bagi anda? 2.2.3 Hasil Penelitian Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian yang dipeoleh adalah: 1. Menurut Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 ada 94,3% yang menyatakan bahwa diskusi kelompok yang biasa dilakukan adalah penting karena melakukan diskusi kelompok akan dapat menambah wawasan dan saling bertukar pikiran dengan sesama anggota kelompok lainnya, sehingga persoalan yang susah dapat terselesaiakan dengan baik. Selain itu diskusi 9
kelompok juga dapat berguna untuk mempererat hubungan antar anggota kelompok . Sedangkan 5,8% lainnya menyatakan diskusi kelompok tidak penting karena kurangnya kerjasama antar anggota kelompok, sebagian besar anggota kelompok tidak bertanggung jawab terhadap penyelasaian tugas kelompok, sehingga orang yang peduli saja yang mengerjakan, itu berarti tidak semuanya yang bekerja, jika begitu lebih baik tugas itu dikerjakan secara individu. 2. Menurut Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 ada 54,3% yang menyatakan bahwa dalam memilih anggota kelompok dilakukan secara acak karena pemilihan anggota secara acak itu dapat membuat kita bisa berinteraksi dengan semua teman yang ada dikelas, hal ini akan melatih kita untuk dapat bekerjasama dengan siapa pun juga, pemilihan secara acak juga membuat anggota kelompok secara merata, artinya tidak terjadi pembedaan antara yang pintar dan yang kurang pintar, sehingga yang kurang pintar tetap memiliki kelompok dan tidak memilih - milih dalam berteman. Sedangkan 45,7% lainnya menyatakan pemilihan anggota kelompok dilakukan dengan memilih atau menentukan anggota kelompok sendiri karena lebih mudah berinteraksi dan berdiskusi dengan orang yang dekat dengan kita, pemilihan dengan cara ini juga dapat memilih anggota yang dapat diajak bertukar pikiran, bekerja sama, sama - sama kerja, dan sama sama bertanggung jawab terhadap tugas kelompok, sehingga tidak ada anggota yang tidak ikut bekerja. 3. Menurut Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 ada 60,7% yang kehadiarannya di saat diskusi kelompok berkisar 80% - 100% karena diskusi kelompok adalah tanggung jawab dan kehadiran yang maksimal juga akan membuat pengetahuan yang didapatkan juga maksimal. Sedangkan 39,3% yang kehadirannya berkisar 50%-79% karena ada kerja sampingan yang dilakukan juga menuntut waktu yang lebih, malas, tidak dimarahi juga jika tidak datang dan kesibukan di organisasi yang diikuti. 4. Menurut Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 ada 37,14% yang menyatakan bahwa mereka datang tepat waktu saat diskusi kelompok karena 10
belajar bertanggung jawab dan disiplin. Hal ini dimulai sejak dini yaitu membiasakan diri dan menanamkan dalam hati untuk tidak terlambat, menunggu itu adalah hal yang paling membosankan, jadi jika tidak ingin menunggu maka jangan ditunggu, dan agar waktu yang di perlukan untuk diskusi kelompok cukup. Sedangkan 62,86% menyatakan bahwa mereka datang tidak tepat waktu saat diskusi kelompok merasa tidak ada yang menuntut, jarak rumah dengan kampus yang jauh, jalanan yang macat, kebiasaan, berpikiran teman yang lain juga terlambat jadi dari pada menunggu lebih baik datang lama, dan ada kegiatan yang lain. 5. Menurut Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 ada 80% bahwa mereka ikut berperan aktif dalam memberi pendapat, saran, dan ikut mengumpulkan materi diskusi karena kelompok itu adalah tanggung jawab, dapat menambah pengatahuan, agar idenya dapat menjadi referensi, agar persoalan yang ada dapat dipecahkan, dan memastikan pengetahuan yang diketahuianya adalah benar. Sedangkan 20% lainnya menyatakan bahwa mereka tidak aktif dalam memberi pendapat, saran, dan ikut mengumpulkan materi diskusi karena tidak mengerti materi yang dibahas, malas, dan anggota kelompok lainnya tidak menerima pendapat atau saran, dan meteri yang diberikan. 6. Menurut Mahasiswa/i Matematika Nondik 2011 ada 91,4% menyatakan bahwa diskusi kelompok itu bermanfaat karena dapat menambah wawasan dan meringankan tugas. Sedangkan 8,6% menyatakan bahwa diskusi kelompok itu kurang perlu karena tidak terlalu menambah wawasan dan diskusi bukan tempat untuk belajar melainkan wadah untuk cerita cerita yang tidak perlu.
11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Diskusi kelompok yang biasa dilakukan adalah penting karena dengan melakukan diskusi kelompok akan dapat menambah wawasan dan dengan saling bertukar pikirang dengan sesama anggota kelompok sehingga persoalan yang susah dapat terselesaiakan dengan baik, selain itu diskusi kelompok juga dapat berguna untuk mempererat hubungan antar anggota kelompok. 2. Bagaimanapun metode pemilihannya bukan merupakan suatu masalah jika anggota yang ada didalamnya memiliki hati dan pikiran yang bersih, artinya tetap pada tanggung jawab sehingga interaksi yang ada adalah baik adanya, dan setiap anggota kelompok senang. 3. Kehadiaran yang maksimal di saat diskusi kelompok akan membuat pengetahuan yang didapatkan juga maksimal. Tidak ada alasan untuk tidak hadir jika tidak ada hal yang darurat yang terjadi karena diskusi kelompok merupakan bagian dari kuliah dan sebagai mahasiswa kuliah adalah prioritas. Jadi diskusi kelompok juga merupakan prioritas bagi mahasiswa/i. 4. Datang tepat waktu saat diskusi kelompok adalah belajar bertanggung jawab dan disiplin yang dimulai sejak dini yaitu membiasakan diri dan menanamkam dalam hati untuk tidak terlambat, menunggu itu adalah hal yang paling membosankan, jadi jika tidak ingin menunggu maka jangan ditunggu, dan agar waktu yang di perlukan untuk diskusi kelompok cukup. 5. Ikut berperan aktif dalam memberi pendapat, saran, dan ikut mengumpulkan materi diskusi karena kelompok itu adalah tanggung jawab bersama agar persoalan yang ada dapat dipecahakan.
12
3.2 Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan: 1. Hadir tepat waktu dalam setiap diskusi kelompok yang dilakukan. 2. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat atau saran. 3. Menerima pendapat, saran, dan meteri yang diberikan anggota lainnya sebagai bahan untuk dapat disaring kembali 4. Jangan berkecil hati atau bahkan marah ketika pendapat, saran, dan meteri yang kita berikan tidak diterima. 5. Jangan memilih milih anggota kelompok.Agar hal ini tidak terjadi, maka bertanggung jawablah terhadap kelompok kalian. 6. Saling menghargai antara sesama anggota kelompok.
13
DAFTAR PUSTAKA Ningsih, suriah. 2010. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Medan: Universitas Sumatera Utara http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sebagai-makhluk-individu- dan-makhluk-sosial/ http://belajarpsikologi.com/pengertian-diskusi-kelompok/ http://www. blogspot.comISBD/Atas Kunjungannya.Selamat Datang di Blog Saya, Terima Kasih.htm http://ferikdegastro.blogspot.com/2012/07/diskusikelompok.html http://milafitriani2.wordpress.com /2013/05/23/diskusi-kelompok/ http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4230/diskusi.htm