B. Riwayat Gangguan Sekarang Warga Binaan Sosial (WBS) dibawa oleh dinas sosial dari daerah Jakarta Selatan. WBS inkoheren dan sulit sekali berkonsentrasi dalam wawancara, sesekali WBS berbicara sendiri dan menatap kearah lain seperti mengajak ngomong seorang, pasien kerap kali melihat kebawah seperti bermain tangan dengan seseorang, jawaban WBS berulang-ulang, berubah-ubah, penuh dengan kiasan-kiasan aneh, dan pasien tidak segera menjawab pertanyaan yang diberikan, jeda untuk berpikir dan menjawab cukup lama, pasien dapat menjawab hal-hal yang realita dan kerapkali menjawab dengan imajinasi. WBS menyebutkan umurnya 30 abad, dan mengulang kalau umurnya 30 abad. WBS menyebutkan dibawa ke panti dengan cara dijemput orang saat lagi jalan-jalan. WBS bingung saat ditanya nama, jawaban WBS mulai dari bapak nano, nano, warmo, dano dan terakhir kali ditanya saat wawancara WBS menirukan nama pewawancara. WBS tidak dapat menyebutkan alamat rumah, WBS mengatakan berulang-ulang bahwa ia lama di mayestic dan tidak tau lagi soal alamat, pasien mengatakan dibawa kepanti untuk jalan-jalan dan bertemu seseorang, pasien ingin bertemu dengan memed junedi, sabbath megadeth dan kolonel memed, pasien yakin sekali bila datang kepanti untuk berjalan-jalan dan bertemu dengan orang-orang tadi saat ditanya kembali. WBS menyatakan bahwa kerja di toko kain, perendaman kain dan pemimpin suku di mayestic, dari sejak kecil dan WBS meyakini kalau dia menjadi kepala suku sejak kecil. WBS menyangkal pernah ngamuk dan memiliki hobi ngebako alias merokok pasien menyebutkan kalo ngebako udah 30 abad dan menirukan gaya orang mengisap rokok. WBS sering kehilangan konsentrasi dan berbicara sendiri seperti menjawab pertanyaan lain dari sekitar pasien, dekat tembok dan melambai pada daun, saat ditanya WBS mengatakan bahwa lagi berbicara dengan kolonel memed disuruh ngomong soal buku dan pena pewawancara, kerap kali bertanya soal proyeksi film, tertawa sendiri dan bertanya apakah tulisan dan pikiran bisa disiarkan jadi seperti proyeksi. WBS mengaku mendengar suara dan melihat yang memberi suara seperti kolonel memed yang dideskripsikan ole WBS. WBS mengaku sudah makan pagi dan rasanya enak, WBS mengatakan makan kalong goreng, yang sebenarnya ayam goreng dengan sayur. WBS mengaku punya istri dan orang tua, dan kerap kali mengulang hal yang sama, WBS tidak tahu ada saudara, dan ditanya soal pendidikan WBS hanya bisa mengulang-ngulang celana merah dan pensil. WBS meyakini dia pengikut ajaran solat dan mengatakan bahwa WBS sujud lima kali sehari walaupun tidak tau apa yang dilakukan. WBS mengaku bisa tidur saat malam hari.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya: 1. Gangguan Psikiatrik: Tidak diketahui. 2. Riwayat Gangguan Medik: Tidak diketahu 3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif: Dari wawancara pasien menyangkal mengonsumsi obat-obatan sebelum dibawa ke panti. Pasien rutin merokok setiap hari.
4. Skema Perjalanan Penyakit:
2014 Keterangan : Pasien tidak dapat menyebutkan kejadian-kejadian sebelumnya
D. Riwayat Kehidupan Pribadi: 1. Riwayat Perkembangan Fisik Tidak diketahui.
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian WBS tidak dapat menjelaskan saat ditanya, pasien malah berbicara soal kepala suku mayestic saat kecil. Dan yakin jadi kepala suku sejak kecil
3. Riwayat Pendidikan WBS kerap kali mengulang bercelana merah dan menggunakan pensil, pendidikan SD. 4. Riwayat Pekerjaan WBS pemulung tapi , WBS sangat yakinmenyatakan bahwa kerja di toko kain, perendaman kain dan pemimpin suku di mayestic. 5. Kehidupan Beragama WBS sangat yakin kalau dia pengikut ajaran sholat dan bersujud lima kali sehari. Beragama Islam 6. Kehidupan Sosial dan Perkawinan WBS mengatakan kalau dia punya satu istri di mayestic
A. Riwayat Keluarga: WBS hanya ingat dia punya ayah dan ibu, WBS tidak tau saudara-saudaranya. WBS juga tidak mengingat kakek-neneknya atau kerabat diluar keluarga inti-nya
= wanita = pria dengan gangguan jiwa = pria = pria dengan gangguan jiwa, meninggal
E. Situasi Kehidupan Sosial Sekarang: WBS mengulang bahwa WBS tinggal di mayestic dan kerja di toko kain, perendaman kain dan pemimpin suku di mayestic. Pasien tidak dapat mendeskripsikan lingkungan dan keadaan sekitar
Pasien III. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum: Penampilan: Laki-laki berusia sekitar 30 tahun, berbaju hijau lusuh dan bercelakanan celana training hitam, dengan kerapian dan kebersihan yang kurang. Berperawakan kurus, kulit gelap, rambut berwarna hitam. Pakaian yang digunakan sesuai dengan usia. Pasien tidak menggunakan alas kaki dan ada bau tidak sedap dari arah WBS, WBS kerapkali menggaruk tangan dan kaki WBS. 1. Kesadaran: a. Kesadaran Neurologik: Confusion b. Kesadaran Psikiatrik : tampak terganggu 2. Perilaku dan aktivitas Psikomotorik a. Sebelum wawancara: Pasien tampak bingung, berbicara dan tertawa sendiri, duduk di lantai sambil melihat dan menulis-nulis kelantai. b. Selama wawancara: Pasien tampak bingung, dan sering memandang kearah lain, duduk berhadapan dengan pewawancara dan mulai menjawab yang ditanyakan tentang keadaannya. WBS inkoheren dan sulit sekali berkonsentrasi dalam wawancara, sesekali WBS berbicara sendiri dan menatap kearah lain seperti mengajak ngomong seorang, pasien kerap kali melihat kebawah seperti bermain tangan dengan seseorang, jawaban WBS berulang-ulang, berubah-ubah, penuh dengan kiasan-kiasan aneh, dan pasien tidak segera menjawab pertanyaan yang diberikan, jeda untuk berpikir dan menjawab cukup lama, pasien dapat menjawab hal-hal yang realita dan kerapkali menjawab dengan imajinasi. Kontak mata tidak baik. c. Setelah wawancara: Setelah berpamitan pasien berjalan kembali ketempatnya semula sambil tertawa-tawa 3. Sikap terhadap pemeriksa: Kurang kooperatif, tampak bingung.
4. Pembicaraan: a. Cara berbicara : pasien berbicara tidak spontan, volume suara kecil dan kurang jelas, artikulasi jelas, berbicara banyak, tidak merespon tiap pertanyaan dengan baik dan jelas jika berbicara b. Gangguan bicara: tidak ada gangguan bicara.
B. Alam Perasaan: 1. Suasana Perasaan : Hipertism 2. Afek : tumpul 3. Keserasian : tidak serasi C. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi : Ada Halusinasi Auditorik dan Halusinasi Visual 2. Ilusi : Ada ilusi imajinasi 3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi : Tidak ada D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual) 1. Taraf Pendidikan : SD 2. Pengetahuan Umum : Tidak baik Pasien tidak tau presiden indonesia sekarang Pasien tidak menyebutkan siapa itu bapak jokowi
3. Kecerdasan : tidak dapat menjawab saat ditanya 2 ditambah 2 WBS menjawab 30 abad 4. Konsentrasi : Sulit berkonsentrasi dan sering lama dalam menjawab 5. Orientasi : a. Waktu : tidak baik, WBS tidak tahu sekarang hari apa dan jam berapa b. Tempat : tidak baik. WBS tidak tahu dia ada dimana sebenarnya c. Orang : tidak baik, pasien tidak mampu menyebutkan siapa yang sedang mewawancara dia dan siapa orang-orang yang pewawancara tunjuk yang adalah teman sekamar WBS d. Situasi : tidak baik, WBS tidak sadar sedang diwawancarai, WBS tau kalau dia sedang jalan-jalan dan lagi ngobrol. 6. Daya Ingat : a. Jangka panjang : tidak baik, pasien tidak ingat adanya saudara maupun usia keluarganya b. Jangka pendek: kurang baik, pasien dapat tidak menyebutkan makan paginya dan pasien tidak dapat menyebutkan nama pewawancara yang disebutkan di awal wawancara c. Segera : tidak baik, WBS tidak dapat mengucapkan kembali kata-kata yang pewancara ucapkan seperti bola, kayu 7. Pikiran Abstraktif : tidak baik, WBS tidak dapat mendeskripsikan persamaan anjing dan kucing 8. Visuospasial: tidak dapat dinilai, pasien diam saja saat disuruh gambar oleh pewawancara 9. Bakat Kreatif: tidak ada 10. Kemampuan Menolong Diri Sendiri : tidak baik, tidak mandi sendiri dan semua harus disiapkan E. Proses Pikir 1. Arus Pikir Produktifitas : minimal Kontinuitas : buruk Hendaya Bahasa : tidak ada Ada logis-tidak logis, koheren-inkoheren, word salad dan tangensial
2. Isi Pikir Preokupasi dalam pikiran :tidak ada Waham : Waham Aneh, WBS sering menanya apakah pikiran dapat disiarkan dan mengatakan bahwa kolonel memed (halusinasi visual) dapat mengeluarkan isi pikirnya. Waham kebesaran, WBS yakin bahwa dirinya kepala suku daerah mayestic sejak kecil. Obsesi :tidak ada Fobia :tidak ada Gagasan Rujukan :tidak ada Gagasan Pengaruh : tidak ada
F. Pengendalian Impuls : Cukup baik, saat diwawancarai pasien bersikap tenang dan dapat mengendalikan diri serta tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. G. Daya Nilai 1. Daya Nilai Sosial: tidak baik 2. Uji Daya Nilai: tidak baik 3. Daya Nilai Realita: terganggu H. Tilikan Derajat 1 (pasien mengatakan ia tidak sakit dan tidak tahu alasan ia ada di panti) I. Reliabilitas Tidak dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN FISIK A. Status Internus Keadaan Umum : Baik Kesadaran : compos mentis, confusion Tekanan Darah : - Nadi : 82x/menit Suhu Tubuh : - Frekuensi Pernapasan : 22 x/menit Sistem Kardiovaskular : Tidak diperiksa Sistem Respiratorius : TIdak diperiksa Sistem Gastrointestinal : Tidak diperiksa Sistem Muskuloskeletal : Tidak diperiksa Sistem Urogenital : Tidak diperiksa Kulit : Lesi kulit disekujur tangan dan kaki WBS, seperti papul, krusta, ada pus dan bekas garukan
B. Status Neurologis Saraf Kranial : Tidak diperiksa Gejala Rangsang Meningeal : Tidak diperiksa Mata : Tidak diperiksa Pupil : Tidak diperiksa Ofthalmoskop : Tidak dilakukan Motorik : Kekuatan 5, refleks fisiologis tidak diperiksa Sensibilitas : kurang Fungsi Luhur : memori, kognitif, orientasi tidak baik Gangguan Khusus : tidak ditemukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG: tidak dilakukan
VI. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien laki-laki usia 30 tahun dibawa ke panti oleh dinas sosial. WBS menyebutkan dibawa ke panti dengan cara dijemput orang saat lagi jalan-jalan. WBS bingung saat ditanya nama, jawaban WBS mulai dari bapak nano, nano, warmo, dano dan terakhir kali ditanya saat wawancara WBS menirukan nama pewawancara. WBS tidak dapat menyebutkan alamat rumah, WBS mengatakan berulang-ulang bahwa ia lama di mayestic dan tidak tau lagi soal alamat, pasien mengatakan dibawa kepanti untuk jalan-jalan dan bertemu seseorang, pasien ingin bertemu dengan memed junedi, sabbath megadeth dan kolonel memed, pasien yakin sekali bila datang kepanti untuk berjalan-jalan dan bertemu dengan orang-orang tadi saat ditanya kembali Dalam riwayat perkembangan kepribadian, WBS tidak dapat menjelaskan saat ditanya, pasien malah berbicara soal kepala suku mayestic saat kecil, dimana WBS meyakini bahwa dia adalah kepala suku sejak kecil. Dalam Riwayat Pendidikan, WBS kerap kali mengulang bercelana merah dan menggunakan pensil, pendidikan SD. Riwayat Pekerjaan WBS pemulung tapi , WBS sangat yakin menyatakan bahwa kerja di toko kain, perendaman kain dan pemimpin suku di mayesti sejak kecil. WBS yakin kalau dia pengikut ajaran sholat dan bersujud lima kali sehari. WBS mengaku punya orang tua dan satu istri dan tidak tahu tentang saudaranya. WBS memiliki hobby ngebako atau merokok. WBS inkoheren dan sulit sekali berkonsentrasi dalam wawancara, sesekali WBS berbicara sendiri dan menatap kearah lain seperti mengajak ngomong seorang, pasien kerap kali melihat kebawah seperti bermain tangan dengan seseorang, jawaban WBS berulang- ulang, berubah-ubah, penuh dengan kiasan-kiasan aneh, dan pasien tidak segera menjawab pertanyaan yang diberikan, jeda untuk berpikir dan menjawab cukup lama, pasien dapat menjawab hal-hal yang realita dan kerapkali menjawab dengan imajinasi. Memiliki halusinasi auditorik dan visual, dimana WBS mengatakan ada, memiliki waham, tidak dapat membedakan realita dan khayalan, tidak dapat menilik diri sendiri, tidak dapat mengurus diri sendiri.Ada gangguan kognisi, pasien tidak menilai sosial. Didapati tangensialitas, word salad, bicara tidak logis dan inkoherensi.
I. EVALUASI MULTIAKSIAL a. Aksis I : Skizofrenia Hebefrenik b. Aksis II :
c. Aksis III : - d. Aksis IV : Masalah dengan lingkungan sosial, masalah pekerjaan, masalah dengan keluarga. e. Aksis V : GAF 50-41 II. PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad malam WBS tidak pernah meminum obat anti-psikosis dan menjalankan terapi lainnya
III. DAFTAR PROBLEM Organobiologik : Penyakit kulit berupa eskoriasi dan vesikel, benjolan di daerah kelamin. Psikologi/psikiatrik : Waham dan derealisasi. Sosial/keluarga : Tidak ada pekerjaan dan tidak ada kabar dari keluarga