Anda di halaman 1dari 3

Nama : Made Chrisna Dwipayana

NIM : 145060700111048
Cluster : 5
Fakultas : Teknik
No. Telp : 08995370782

Keterampilan
Pada suatu hari di kelas 5B, anak-anak kelas tersebut terlihat kecewa karena guru ketrampilan
mereka cuti melahirkan. Padahal murid-murid kelas 5B ini sudah tidak sabar untuk memperlihatkan
kalung manik-manik yang susah payah mereka buat selama 1 minggu ini. Kepala sekolah yang sudah
mengetahui hal ini sejak 3 hari yang lalu sudah mengantisipasi dengan seorang guru baru. Seorang pria
yang usianya sekitar 30 tahun dan berambut panjang menjadi pilihannya untuk mengajar di kelas 5B.
Entah apa yang dipikirkan oleh kepala sekolah apakah dia ingin menakuti muridnya atau tidak apalagi
dia baru mengajar untuk pertama kalinya.
Bapak Gerard merupakan nama dari guru ketrampilan baru tersebut. Lulusan S-1 seni rupa di
institute seni ternama menjadi kepercayaan tersendiri untuk mengajar di kelas tersebut. 10 menit
setelah Ketua kelas 5B mengumumkan bahwa guru keterampilan mereka cuti melahirkan, Bapak Gerard
pun masuk ke kelas tersebut. Wajah anak-anak yang kaget sangat tergambar di mata Bapak yang
memiliki 1 putra ini. Akhirnya dia pun mulai memperkenalkan diri kepada anak-anak bahwa ialah
pengganti dari Ibu Rasti, guru keterampilan yang cuti melahirkan.
Kesan pertama merupakan hal yang sangat penting saat bertemu dengan seseorang, anak-anak
yang begitu polos dan jujur menggambarkan wajah mereka yang takut dan bingung kepada Bapak
Gerard, didukung dengan suara beratnya menjadikan suasana semakin tegang dan ia pun semakin grogi.
Pada hari pertamanya Bapak Gerard membawa kertas gambar ukuran A3 sebanyak jumlah
siswanya yaitu 20 orang, berbeda dengan guru-guru ketrampilan sebelumnya kelas 5B belum pernah
menggambar karena selama ini mereka hanya diajarkan kerajinan tangan. Kertas A3 itu dibagikan ke
semua muridnya dengan wajah yang tulus walaupun terlihat seram. Setelah membagikannya Pak Guru
berkata Murid-muridku, ayo kita menggambar sesuatu yang menjadi impian kalian di masa depan.
Bapak berikan waktu 1 jam untuk menggambarnya. Dengan antusias murid-murid pun menggambar
karyanya dari gambar roket, kastil, rumah mewah bahkan ada yang menggambar transformer.
Semua murid tampak bahagia saling memperlihatkan gambarnya kepada teman bangkunya, ada
yang memandang kagum gambar temannya, banyak ekspresi yang diperlihatkan murid kelas 5B namun
ada 1 anak yang langsung datang ke Pak guru tersebut dengan menunduk. Ia pun mulai berbisik kepada
Pak Guru, ia berkata Pak, saya malu sama gambar saya, saya paling tidak bisa pelajaran ketrampilan.
Daridulu kalau ada tugas saya pasti minta tolong sama mama.
Pak Guru pun bertanya Pernahkah anakku mencobanya untuk menyelesaikan tugasnya?
Ia berkata Waktu saya mengerjakan sekali, hasil saya jelek kata teman-teman. Saya malu untuk
mencoba membuatnya. Jadi saya minta mama saya saja.
Pak Guru berkata Anakku keterampilan mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah apapun
yang terjadi, Tidak ada seseorang yang bisa hebat dalam sekejap. Dulu waktu bapak masih seusia kamu,
bapak tidak bisa menggambar yang kalian gambar. Karena itu bapak terus mempelajari cara
menggambar sampai Bapak bisa jadi seorang guru keterampilan. Meski banyak hambatan bapak terus
berusaha supaya menjadi yang terbaik dari diri bapak sendiri. Sekarang bapak bertanya Apakah anakku
suka mempelajari keterampilan?
Ia pun mengangukan dan berkata iya,pak
Pak Guru berkata Kalau kamu memang ingin hebat dalam Keterampilan maka berlatihlah
dengan tekun. Keterampilan hanya datang kepada orang yang terampil. Berusahalah, coba lihat
gambarmu
Murid itupun mengambil kertas gambarnya dan menjelaskan apa yang ingin dia gambar
sebenarnya. Hari pertama mengajar Pak Gerard pun berjalan lancar, mengingat apa yang ia katakan
kepada muridnya. Ia semakin percaya bahwa semakin banyak waktu dan semakin rajin dia mengajar
anak-anak, ia akan menjadi guru keterampilan yang terampil dan kini ia harus memberikan yang terbaik
kepada murid-muridnya.

Anda mungkin juga menyukai