Anda di halaman 1dari 4

SEMARANG Terminal Terboyo kini kondisinya semakin memprihatinkan.

Selain terkesan
suram dan gelap lantaran penerangan yang minim, sejumlah fasilitas juga kurang memadai.


Pengelola terminal diminta segera berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) terkait agar terminal di pinggir utara Kota Semarang itu tersebut siap menghadapi
arus mudik dan balik selama Lebaran mendatang. Penerangannya minim, ini akan berbahaya
bagi aktivitas bus-bus malam yang akan masuk atau keluar terminal.Kepala UPTD Terminal
Terboyo segera mengajukan bantuan penerangan melalui Dishubkominfo, kata Plt Wali
Kota Semarang Hendrar Prihadi di selasela pengecekan kesiapan Terminal Terboyo,kemarin.

Selain penerangan, Plt Wali Kota yang akrab dipanggil Hendi ini juga menemukan kondisi
ruang tunggu pemudik yang kurang representatif.Tidak ada alas atau karpet untuk istirahat
maupun stop kontak listrik serta kipas angin membuat Hendi heran dengan pengelolaan
terminal selama ini. Demikian juga dengan masalah kebersihan. Jika tak ada fasilitas, tentu
tak akan nyaman bagi para pemudik. Maka, kepala terminal segera melengkapi. Selain itu,
kebersihan juga harus dijaga,tandasnya.

Sejumlah kru bus mengakui masalah penerangan memang selama ini membuat kondisi
terminal terkesan tidak nyaman.Penumpang jadi takut naik dari terminal.Mereka lebih
memilih menunggu bus di luar. Selain gelap, terminal juga tambah sepi setelah adanya
optimalisasi Terminal Mangkang, ungkap Joko, sopir bus PO Indonesia. Menanggapi
permintaan Plt Wali Kota,Kepala Terminal Terboyo Ganin Bimantoro berjanji segera
berkoordinasi dengan Dishubkominfo untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang masih
kurang.

Memang sampai sekarang belum ada kenaikan, tapi kami akan melakukan pembenahan
guna persiapan mudik Lebaran,katanya. Kabid Penerangan Jalan Umum Dinas Penerangan
Jalan Pengelolaan Reklame (PJPR) Kota Semarang Budi Setyo Rachmat
menambahkan,penerangan di kawasan Terminal Terboyo akan dimaksimalkan.

agus joko Kami tidak lakukan penambahan tapi hanya perbaikan, pengoptimalan
penerangan yang sudah ada,paparnya.








SEMARANG, suaramerdeka.com - Lampu penerangan di Terminal Terboyo, dianggap
masih kurang layak oleh Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Hal ini disampaikannya
ketika melakukan pengecekan kesiapan salah satu terminal terbesar di Kota Semarang itu,
dalam menyambut arus mudik Lebaran 2012, Senin (23/7).
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada kepala UPTD Terminal Terboyo untuk segera
mengajukan permohonan penambahan penerangan ke Dishubkominfo Kota Semarang.
"Penerangannya masih sangat minim. Ini akan sangat membahayakan bagi bus-bus malam
yang akan masuk atau keluar di terminal," katanya.
Pihaknya juga menyoroti terkait ruang tunggu pemudik yang dianggap kurang representatif.
Ketiadaan alas, stop kontak listrik maupun kipas angin, diharapkan dapat segera dipenuhi
oleh kepala terminal. "Jika tak ada fasilitas, tentu tak akan nyaman bagi para pemudik,"
ujarnya.
Selama ini, beberapa awak bus dan pedagang juga mengeluhkan kondisi penerangan
Terminal Terboyo yang masih minim. Joko, salah satu kru bus Indonesia mengatakan,
kondisi penerangan yang minim di malam hari mengganggu aktifitas.
"Penumpang juga enggan naik dari terminal, mereka lebih memilih menunggu bus di luar.
Selain gelap, terminal juga sepi, khususnya setelah adanya optimalisasi Terminal Mangkang,"
imbuhnya.
Kepala Terminal Terboyo Ganin Bimantoro menegaskan, pihaknya akan melakukan
koordinasi dengan Dishubkominfo untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang masih
kurang. "Kami akan melakukan pembenahan guna persiapan mudik Lebaran. Saat ini
memang belum ada kenaikan penumpang, tapi akan kami antisipasi," ujarnya.




















0

0
Beberapa penumpang sedang naik bus di
Terminal Terboyo yang tergenang rob.
Penumpang dan awak bus banyak yang lebih
memilih menaikkan dan menurunkan
penumpang di luar terminal sehingga suasana
terminal nampak lengang. (SM CyberNews/
Maulana M Fahmi)
Semarang CyberNews. Kondisi Terminal
terboyo kini makin memprihatinkan.
Belakangan, kawasan tersebut semakin lengang tanpa aktifitas terminal sebagaimana
mestinya. Sejumlah bus hanya terlihat di parkir diantara genangan air yang keruh dan
berlumut. Sementara hanya segelintir penumpang yang berseliweran sembari meniti trotoar
untuk menghindari banjir. Sejumlah warung yang buka juga nampak sepi pembeli.
Warsih, seorang penjual minum dan makanan di terminal tersebut mengatakan, sejak
Terboyo kerap tergenang rob beberapa waktu lalu, kondisi terminal tersebut layaknya
dikatakan sebagai terminal mati. Keramaian aktifitas Terboyo sebelumnya, kini nyaris tidak
ada.

" Di sini tidak ada hujan saja kerap tergenang rob. Apalagi jika turun hujan, hampir
dipastikan genangan air layaknya tambak. Jangankan penumpang mau jajan ke warung,
masuk terminal saja banyak yang enggan," terangnya.
Menurut dia, sepinya Terboyo sebenanrnya sudah terasa sejak lima tahun lalu. Namun
kondisi yang makin memprihatinkan saat ini membuat terminal tersebut menjadi mati suri.
Akibatnya, sejumlah pedagang yang tadinya mengharap rezeki dari keramaian terminal kini
banyak yang merugi.
"Bayangkan, omset warung bisa turun drastis hingga 80% bahkan kadang tak ada pembeli
jika hujan turun dan terminal banjir besar," lanjutnya.
Sementara itu, Nur (20) warga Jepara yang berkuliah di Semarang menuturtkan terpaksa
turun di terminal Terboyo jika bus yang dia tumpangi dari daerah asalnya masuk ke terminal.
"Biasanya sih saya lebih memilih turun di Kaligawe, namun kalau bus masuk Terboyo ya
terpaksa mau gak mau harus oper angkutan dari terminal ini," ujarnya.
Dia mengaku enggan naik bus dari Terminal Terboyo karena kondisi terminal yang becek
dan kotor sehingga penumpang terpaksa berbecek-becekan atau meniti trotoar untuk
menghindari genangan.

Anda mungkin juga menyukai