Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

Kasus (Efusi Pleura)


A!br0ken!! Definisi
; Efusi pleura adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit
primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi
dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau
dapat berupa darah atau pus. (Baughman C Diane, 2000
; Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan !isceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi
tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. "ecara
normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (# sampai $#ml
berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak
tanpa adanya friksi ("melt%er C "u%anne, 2002.
; Efusi pleura adalah penumpukan cairan dalam rongga pleura yang disebakan oleh
banyak faktor seperti penyakit dan tekanan abnormal dalamparu&paru.
B!br0ken!! Etiologi
'enurut jenis cairan yang terakumulasi efusi pleura dapat dibedakan menjadi (
1!br0ken!! )ransudat ( filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang
utuh.
*enyakit yang menyertai transudat (
; +agal jantung kiri.
; "indrom nefrotik.
; ,bstruksi !ena ka!a superior
; -sites pada serosis hati
; "indrom meig.s (asites dengan tumor o!arium.
2!br0ken!! Eksudat ( ekstra!asasi cairan kedalam jaringan .
Cairan ini dapat terjadi karena adanya (
; /nfeksi
; 0eoplasma1tumor
; /nfark paru
C!br0ken!! Tanda dan Gejala
1!br0ken!! -danya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan,
setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan
sesak napas.
2!br0ken!! -danya gejala&gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan
nyeri dada pleuritis (pneumonia, panas tinggi (kokus, subfebril (tuberkulosis,
banyak keringat, batuk.
3!br0ken!! *emeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan,
karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam
pernapasan, fremitus melemah (raba dan !ocal, pada perkusi didapati daerah pekak,
dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis
Damoiseu.
+ejala yang paling sering ditemukan (tanpa menghiraukan jenis cairan yang terkumpul
ataupun penyebabnya adalah sesak nafas dan nyeri dada (biasanya bersifat tajam dan
semakin memburuk jika penderita batuk atau bernafas dalam. 2adang beberapa
penderita tidak menunjukkan gejala sama sekali.
+ejala lainnya yang mungkin ditemukan(
& Batuk
& *ernafasan yang cepat
& Demam
& Cegukan
D!br0ken!! Patofisiologi
Dalam keadaan normal hanya terdapat $0&20 ml cairan di dalam rongga
pleura.3umlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya tekanan hidrostatis pleura
parietalis sebesar 4 cm 52,. Cairan ini dihasilkan oleh kapiler pleura parietalis karena
adanya tekanan hodrostatik, tekanan koloid dan daya tarik elastis. "ebagian cairan ini
diserap kembali oleh kapiler paru dan pleura !iseralis, sebagian kecil lainnya ($0&206
mengalir ke dalam pembuluh limfe sehingga pasase cairan disini mencapai $ liter per
hari.
)erkumpulnya cairan di rongga pleura disebut efusi pleura, ini terjadi bila
keseimbangan antara produksi dan absorbsi terganggu misalnya pada hyperemia akibat
inflamasi, perubahan tekanan osmotic (hipoalbuminemia, peningkatan tekanan !ena
(gagal jantung.
-tas dasar kejadiannya efusi dapat dibedakan atas transudat dan eksudat
pleura.)ransudat misalnya terjadi pada gagal jantung karena bendungan !ena disertai
peningkatan tekanan hidrostatik, dan sirosis hepatic karena tekanan osmotic koloid yang
menurun. Eksudat dapat disebabkan antara lain oleh keganasan dan infeksi. Cairan keluar
langsung dari kapiler sehingga kaya akan protein dan berat jenisnya tinggi cairan ini juga
mengandung banyak sel darah putih. "ebaliknya transudate kadar proteinnya rendah
sekali atau nihil sehingga berat jenisnya rendah. (+uytondan 5all , $447
E!br0ken!!
Patologi + Pat!a" -danya kebocoran antar al!eoli dengan rongga pleura
8dara pindah dari al!eoli ke rongga pleura
*aru kolaps (menguncup
*neumotoraks (udara terdapat didalam rongga pleura
/nfeksi masuk ke menghambat drainase tekanan osmotik
rongga pleura limfatik plasma
peradangan permukaan tekanan kapiler paru transudasi cairan
pleua meningkat intra!askuler
permeabilitas !askuler tekanan hidrostatik edema
transudasi ca!um pleura
Efusi pleura
*enumpukan cairan dalam rongga pleura
Ekspansi paru menurun peningkatan ,2 9 C,2
:rekuensi paru menurunnya suplai ,2
*ola nafas tidak efektif "esak nafas +gn. *ertukaran gas
0yeri dada 0afsu makan menurun
+gn. *emenuhan kebutuhan nutrisi
F!br0ken!! Pe#eri$saan %enunjang
; *emeriksaan radiologik (;ontgen dada, pada permulaan di dapati menghilangnya
sudut kostofrenik. Bila cairan lebih <00 ml, akan tampak cairan dengan
permukaan melengkung. 'ungkin terdapat pergeseran di mediatinum.
; 8ltrasonografi
; )orakosentesis 1 fungsi pleura untuk mengetahui kejernihan, =arna, sitologi, berat
jenis. fungsi pleura diantara linea aksilaris anterior dan posterior, pada sela iga ke&
> terdapat cairan yang mungkin serosa (serotorak,berdarah (hemotoraks, pus
(piotoraks atau kilus (kilotoraks. Bila cairan serosa mungkin berupa transudat
(hasil bendungan atau eksudat (hasil radang.
; Cairan pleural dianalisis dengan kultur bakteri, pe=arnaan gram, basil tahan asam
(untuk )BC, hitung sel darah merah dan putih, pemeriksaan kimia=i
(glukosa,amylase, laktat dehidrogenase (?D5, protein, analisis sitologi untuk
sel&sel malignan, dan p5.
; Biopsi pleura mungkin juga dilakukan

G!br0ken!!Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berasarkan anamnesa teliti dan pemeriksaan fisik yang baik,
foto thorak *- dan lateral dapat membantu diagnosa, sedangkan diagnosis pasti
ditegakkan melalui punksi, biopsi, dan analisis cairan pleura.
1!br0ken!! Pada %e#eri$asaan fisi$ tora$s dite#u$an&
/nspeksi(
@ Dinding dada simetris 1 asimetris
@ "ela iga melebar
@ Cembung
@ +erakan menurun kesisi yang sehat
*alpasi
@ +erakan fremitus suara menurun.
*erkusi(
@ ;edup, garis Ellis Domoiseau (A
-uskultasi(
@ *ada bagian yang sakit, suara napas menurun
Pada foto tora$s&
;ontgen dada. ;ontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk
mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan. +ambaran Efusi
pleura akan tampak sbb(
o Cairan pleura tampak berupa perselubungan hemogen menutupi struktur paru
yang biasanya relatif radioopak dengan permukaan atas cekung.
o *erselubungan berjalan dari lateral atas ke arah medial ba=ah.
o 2adang&kadang tampak mediastinum terdorong ke arah kontralateral.
'T s(an dada
C) scan dengan jelas menggambarkan paru&paru dan cairan dan bisa menunjukkan
adanya pneumonia, abses paru atau tumor.
U)G dada
8"+ bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang jumlahnya
sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.
Tora$osintesis
*enyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan
cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada
diba=ah pengaruh pembiusan lokal.
*io%si dan analisis (airan %leura
3ika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka dilakukan biopsi,
dimana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk dianalisa. *ada sekitar 206
penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab dari efusi pleura
tetap tidak dapat ditentukan.
*ron$os$o%i
Bronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan yang
terkumpul.
H!br0ken!!Diagnosis *anding
; Efusi pleura e.c )B paru.
; Emfisema paru.
; Emboli pulmonal.
; +agal jantung.
I!br0ken!! Prognosis
*rognosis sangat ber!ariasi dan tergantung pada faktor penyebab dan ciri efusi pleura.
*asien yang mencari pertolongan medis lebih dini karena penyakitnya dan dengan
diagnosis yang tepat serta penatalaksanaan yang tepat pula memiliki angka komplikasi
yang lebih rendah.
J!br0ken!! Penatala$sanaan
*ada pemeriksaan fisik, dengan bantuan stetoskop akan terdengar adanya penurunan
suara pernafasan.
8ntuk membantu memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan berikut(
1!br0ken!! ;ontgen dada
;ontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk
mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan.
2!br0ken!! C) scan dada
C) scan dengan jelas menggambarkan paru&paru dan cairan dan bisa
menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor
3!br0ken!! 8"+ dada
8"+ bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang jumlahnya
sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.
4!br0ken!! )orakosentesis
*enyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis
(pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan diantara sela iga ke
dalam rongga dada diba=ah pengaruh pembiusan lokal.
5!br0ken!! Biopsi
3ika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka dilakukan
biopsi, dimana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk dianalisa.
*ada sekitar 206 penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh,
penyebab dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan.
6!br0ken!! Bronkoskopi
Bronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan yang
terkumpul.
K!br0ken!! Ko#%li$asi
a!br0ken!! :ibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik
akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan !iseralis. 2eadaan ini
disebut dengan fibrotoraks. 3ika fibrotoraks meluas dapat menimbulkan hambatan
mekanis yang berat pada jaringan&jaringan yang berada diba=ahnya. *embedahan
pengupasan (dekortikasi perlu dilakukan untuk memisahkan membran&membran
pleura tersebut.
b!br0ken!! -talektasis
-talektasis adalah pengembahan paru yang tidak sempurna yang disebabkan oleh
penekanan akibat efusi pleura.
c!br0ken!! :ibrosis
*aru fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru
dalam jumlah yang berlebihan. :ibrosis timbul akibat cara perbaikan jaringan sebagai
lanjutan suatu proses penyakit paru yang menimbulkan peradangan. *ada efusi
pleura, atalektasis yang berkepanjangan dapat menyebabkan penggantian jaringan
baru yang terserang dengan jaringan fibrosis.
L!br0ken!! Proses Ke%era!atan
a!br0ken!! *engkajian
Data&data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi (
; /dentitas *asien
*ada tahap ini pera=at perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis kelamin,
alamat rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status
pendidikan dan pekerjaan pasien.
; 2eluhan 8tama
2eluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari
pertolongan atau berobat ke rumah sakit. Biasanya pada pasien dengan efusi
pleura didapatkan keluhan berupa sesak nafas, rasa berat pada dada, nyeri
pleuritik akibat iritasi pleura yang bersifat tajam dan terlokasilir terutama pada
saat batuk dan bernafas serta batuk non produktif.
; ;i=ayat *enyakit "ekarang
*asien dengan effusi pleura biasanya akan dia=ali dengan adanya tanda&tanda
seperti batuk, sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan
menurun dan sebagainya. *erlu juga ditanyakan mulai kapan keluhan itu muncul.
-pa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan
keluhan&keluhannya tersebut.
; ;i=ayat *enyakit Dahulu
*erlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti )BC paru,
pneumoni, gagal jantung, trauma, asites dan sebagainya. 5al ini diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi.
; ;i=ayat *enyakit 2eluarga
*erlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit&penyakit
sebagai penyebab efusi pleura seperti Ca paru, asma, )B paru dan lain
sebagainya.
; ;i=ayat *sikososial
'eliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya
serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap
dirinya.
; *emeriksaan ;adiologi
*ada fluoroskopi maupun foto thoraB *- cairan yang kurang dari <00 cc tidak bisa
terlihat. 'ungkin kelainan yang tampak hanya berupa penumpukan kostofrenikus.
*ada efusi pleura sub pulmonal, meski cairan pleura lebih dari <00 cc,
frenicocostalis tampak tumpul, diafragma kelihatan meninggi. 8ntuk memastikan
dilakukan dengan foto thoraB lateral dari sisi yang sakit (lateral dekubitus ini
akan memberikan hasil yang memuaskan bila cairan pleura sedikit (5ood
-lsagaff, $440, 7>C&7>7.
; *emeriksaan ?aboratorium
Dalam pemeriksaan cairan pleura terdapat beberapa pemeriksaan antara lain (
a!br0ken!! *emeriksaan Biokimia
"ecara biokimia effusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat yang
perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut (
)ransudat Eksudat
2adar protein dalam effusi 41dl D < E <
2adar protein dalam effuse D 0,# E 0,#
2adar protein dalam serum - E 200
2adar ?D5 dalam effusi ($&8 D 200 E 200
2adar ?D5 dalam effusi D 0,C E 0,C
2adar ?D5 dalam serum
Berat jenis cairan effusi D $,0$C E $,0$C
;i!alta 0egatif *ositif
Disamping pemeriksaan tersebut diatas, secara biokimia diperiksakan juga cairan
pleura (
- 2adar p5 dan glukosa. Biasanya merendah pada penyakit&penyakit infeksi,
arthritis reumatoid dan neoplasma
- 2adar amilase. Biasanya meningkat pada paulercatilis dan metastasis
adenocarcinona ("oeparman, $440, 7>7.
b!br0ken!! -nalisa cairan pleura
- )ransudat ( jernih, kekuningan
- Eksudat ( kuning, kuning&kehijauan
- 5ilothoraB ( putih seperti susu
- Empiema ( kental dan keruh
- Empiema anaerob ( berbau busuk
- 'esotelioma ( sangat kental dan berdarah
c!br0ken!! *erhitungan sel dan sitologi
?eukosit 2#.000 (mm
<
( empiema
Banyak 0etrofil ( pneumonia, infark paru, pankreatilis, )B paru
Banyak ?imfosit ( tuberculosis, limfoma, keganasan.
Eosinofil meningkat ( emboli paru, poliatritis nodosa, parasit dan jamur
Eritrosit ( mengalami peningkatan $000&$00001 mm
<
cairan
tampak kemorogis, sering dijumpai pada
pankreatitis atau pneumoni. Bila erytrosit E $00000
(mm
<
menunjukkan infark paru, trauma dada dan
keganasan.
'isotel banyak (3ika terdapat mesotel kecurigaan )B bisa
disingkirkan.
"itologi ( 5anya #0 & C0 6 kasus& kasus keganasan dapat
ditemukan sel ganas. "isanya kurang lebih terdeteksi
karena akumulasi cairan pleura le=at mekanisme
obstruksi, preamonitas atau atelektasis (-lsagaff 5ood,
$44# ( $F7,$F>
d!br0ken!! Bakteriologis
3enis kuman yang sering ditemukan dalam cairan pleura adalah pneamo cocclis,
E&coli, klebsiecla, pseudomonas, enterobacter. *ada pleuritis )B kultur cairan
terhadap kuman tahan asam hanya dapat menunjukkan yang positif sampai 20 6
("oeparman, $44>( 7>>.
b!br0ken!! -nalisa Data
Data Etiologi *roblem
D" (
pasien mengatakan sesak
D, (
*asien tampak sulit bernafas, ;; (
<2B1i
o 5asil foto (
2esimpulan radiologis
Cardiomegali A suspect )B dupleks
lama yang masih aktif A effusi
pleura kanan 1 kiri
o 5asil C) scan (
2esan ( tidak tampak ",? maupun
kelainan mitaraceribral lainnya
-danya kebocoran antar
al!eoli dengan rongga pleura
G
8dara pindah dari al!eoli ke
rongga pleura
G
*aru kolaps (menguncup
G
*neumotoraks (udara terdapat
didalam rongga pleura
G
menghambat drainase limfatik
G
tekanan kapiler paru
meningkat
G
tekanan hidrostatik
G
efusi pleura
G
*enumpukan cairan dalam
rongga pleura
G
Ekspansi paru menurun
G
+angguan pola nafas tidak
efektif
:rekuensi paru
G
*ola nafas tidak efektif
D" (
*asien mengatakan tidak selera
makan
D, (
tampak porsi makan yang
disediakan tidak dihabiskan
BB dahulu ( F0 kg
BB sekarang ( <7 kg
2etidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh.
D" ( &
D, (
)erpasang ,2 sebanyak F&C liter
5asil -+D
*5 ( 7,##
*C,2 ( 72,2
*,2 ($><,#
Bicarbonat ( F4,#
)otal C,2 ( #$,7
"aturasi ,2 ( 44
pertukaran ,2 dan C,2
terganggu
G
menurunnya suplai ,2
G
;esiko tinggi gangguan
pertukaran gas
+angguan pertukaran gas
c!br0ken!! Diagnosa 2epera=atan
1!br0ken!! *ola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
(akumulasi udara1cairan.
2!br0ken!! +angguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan adanya nyeri.
3!br0ken!! 2etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
4!br0ken!! +angguan pertukaran gas berhubungan dengan pertukaran ,2 dan C,2
terganggu
5!br0ken!! 0yeri dada berhubungan dengan peradangan pada rongga pleura.
d!br0ken!! ;encana )indakan 2epera=atan
0o Diagnosa
2epera=atan
)ujuan /nter!ensi ;asional
$ *ola napas tidak
efektif berhubungan
dengan penurunan
ekspansi paru
(akumulasi
udara1cairan
)upan (
*ola napas
efektif.
)upen (
setelah dilakukan
inter!ensi
kepera=atan
selama <B2F jam
pasien bisa
bernapas dengan
normal
dengan kriteria
hasil(
'enunjukkan
pola napas
normal1efektif
dengan +D-
normal,
Bebas sianosis
dan tanda gejala
hipoksia
1!br0ken!! identifika
si etiologi atau
faktor pencetus.
2!br0ken!! E!aluasi
fungsi pernapasan
(napas cepat,
sianosis, perubahan
tanda !ital
3!br0ken!! -uskultas
i bunyi napas.
4!br0ken!! 2aji
pasien adanya nyeri
tekan bila batuk,
nafas dalam
5!br0ken!! *ertahank
an posisi nyaman
biasanya peninggian
kepala tempat tidur
6!br0ken!! Bila
selang dada
dipasang (
& periksa
pengontrol
penghisap, batas
cairan.
& ,bser!asi
gelembung udara
botol
penampung.
& 2lem selang
pada bagian
1!br0ken!! *emaha
man penyebab
kolaps perlu untuk
pemasangan selang
dada yang tepat dan
memilih tindakan
terpeutik yang lain.
2!br0ken!! Disteres
pernafasan dan
perubahan pada
tanda& tanda !ital
dapat terjadi karena
stress foisiologis
dan nyeri Hatau
dapat menunjukan
terjadinya syok
sehubungan dengan
hipoksia1
perdarahan .
3!br0ken!! Bunyi
nafas dapat
menurun atau tak
ada pada lobus,
segmen paru atau
seluruh area paru
( unilateral. -rea
atelektasis tak ada
bunyi nafas, dan
sebagian area
kolaps menurun
bunyinya
ba=ah unit
drainase bila
terjadi
kebocoran.
& -=asi pasang
surutnya air
penampung.
& Catat
karakter1jumlah
drainase selang
dada.
7!br0ken!! 2olabora
si untuk pmberian
oksigen melalui
kanul1masker
4!br0ken!! "okong
an terhadap dada
dan otot abnormal
membuat batuk
efektif1 mengurangi
trauma.
5!br0ken!! menuru
nkan resiko
obstruksi drainase1
terlepasnya selang
6!br0ken!! 'emper
tahankan tekanan
negati!e
intrapleural sesuai
yang diberikan ,
yang meningkatkan
ekspansi optimum
dan drainase cairan
dan melakukan
inter!ensi
selanjutnya.
7!br0ken!! -lat
dalam menurunkan
kerja nafasI
meningkatkan
penghilangan
distres respirasi dan
sianosis
sehubungan dengan
hipoksemia.
2 +angguan pola )upan ( 1!br0ken!! 2aji 1!br0ken!! 'ember
istirahat dan tidur
berhubungan dengan
adanya nyeri.
*ola tidur
terpenuhi
)upen (
"etelah
dilakukan
inter!ensi
kepera=atan
selama <B2F jam
pola tidur
terpenuhi dengan
kriteria hasil (
nyeri berkurang
masalah gangguan
tidur pasien,
karakteristik, dan
penyebab kurang
tidur.
2!br0ken!! ?akukan
mandi hangat
sebelum tidur
3!br0ken!! ?akukan
masase pada daerah
belakang, tutup
jendela 1 pintu jika
perlu
4!br0ken!! Berikan
pengobatan seperti
analgetik dan
sedati!e setengah
jam sebelum tidur.
ikan infrmasi dasar
dalam menentukan
rencana pera=atan.
2!br0ken!! 'ening
katkan tidur
3!br0ken!! 'engur
angi gangguan tidur
4!br0ken!! 'engur
angi gangguan tidur
< 2etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia.
)upan (
)idak terjadi
anoreksia.
)upen (
"etelah
dilakukan
inter!ensi
kepera=atan
selama <B2F jam
kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan
kriteria hasil (
1!br0ken!! Catat
intake dan output.
2!br0ken!! -njurkan
makan dalam porsi
kecil tapi sering.
3!br0ken!! -jurkan
untuk menghindari
makanan yang
berlemak.
1!br0ken!! 'enent
ukan hidrasi cairan
dan pengeluaran
melalui muntah.
2!br0ken!! Dapat
mencukupi asupan
nutrisi yang
dibutuhkan tubuh.
3!br0ken!! Dapat
merangsang mual
dan muntah.
klien tidak
merasakan
nausea dan
!omitus,
F +angguan pertukaran
gas berhubungan
dengan penurunan
ekspansi paru
)upan (
)idak terjadi
gangguan
pertukaran gas.
)upen (
"etelah
dilakukan
inter!ensi
kepera=atan
selama <B2F jam
pertukaran gas
dalam al!eoli
adekuat dengan
kriteria hasil (
))J klien
normal ()D (
$201>0 mm5g,
nadi ( C0 K $00
B1menit, suhu (
<C K <7 , ;;( $C
K 2F B1menit ,
bunyi paru
normal, tidak
adanya distress
pernafasan, dapat
menunjukkan
1!br0ken!! 2aji
frekuensi,
kedalaman, dan
kemudahan bernafas.
2!br0ken!! ,bser!asi
=arna kulit,
membrane mukosa,
dan kuku, catat
adanya sianosis
perifer (kuku atau
sianosis sentral
(sirkumoral.
3!br0ken!! -=asi
frekuensi
jantung1irama.
4!br0ken!! *ertahank
an istirahat dan tidur.
Dorong
menggunakan teknik
relaksasi dan
akti!itas senggang.
5!br0ken!! )inggika
n kepala dan dorong
sering mengubah
posisi, nafas dalam ,
dan batuk efektif.
6!br0ken!! Berikan
terapi oksigen
dengan benar.
1!br0ken!! 'anifes
tasi ditres
pernafasan
tergantung
pada1indikasi
derajat keterlibatan
paru dan status
kesehatan umum
2!br0ken!! "ianosis
kuku menunjukkan
!asokontriksi1respo
n tubuh terhadap
demam1menggigil.
0amun sianosis
daun telinga,
membrane mukosa
dan kulit disekitar
mulut menunjukkan
hipoksemia
sistemik.
3!br0ken!! )akikar
di biasanya ada
akibat
demam1dehidrasi
tetapi dapat juga
sebagai respon
terhadap
hipoksemia.
tehnik nafas
dalam dan batuk
efektif, tidak ada
sianosis, kulit
hangat.
7!br0ken!! -=asi
+D-,nadi oksimetri
4!br0ken!! 'enceg
ah terlalu lelah dan
menurunkan
kebutuhan1konsums
i oksigen untuk
memudahkan
perbaikan infeksi.
5!br0ken!! tindaka
n ini meningkatkan
inspirasi maksimal,
meningkatkan
pengeluaran secret
untuk memperbaiki
!entilasi.
6!br0ken!! )ujuan
terapi oksigen
adalah
mempertahankan
*a,2 diatas C0
mm5g
7!br0ken!! 'enge!
aluasi proses
penyakit dan
memudahkan terapi
paru.
# 0yeri dada
berhubungan dengan
peradangan pada
rongga pleura
)upan (
0yeri dada
berkurang
)upen (
"etelah
1!br0ken!! ,bser!asi
karakteristik, lokasi,
=aktu, dan
perjalanan rasa nyeri
dada
)ersebut
1!br0ken!! 'emba
ntu dalam
menge!aluasi rasa
nyeri.
2!br0ken!! 'emba
ntu mengurangi
dilakukan
inter!ensi
kepera=atan
selama <B2F jam
pasien
mengatakan
nyeri dada klien
hilang dengan
kriteria hasil (
nyeri berkurang
dan pasien
tampak tenang.
2!br0ken!! Bantu
klien melakukan
tehnik relaksasi
3!br0ken!! Berikan
analgetik sesuai
indikasi
rasa nyeri.
3!br0ken!! 8ntuk
mengurangi 1
menghilangkan
rasa nyeri.
M!br0ken!! Daftar Pusta$a
-skep dengan Efusi *leura & B&asuhankepera=atan.blogspot.com.htm
respirasi (efusi pleura1?aporan *endahuluan Efusi :leura.htm
"melt%er c "u%anne, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah , Brunner and "uddarth.s,
Ed>. Jol.$, 3akarta, E+C, 2002. respirasi (efusi pleura1E:8"/ *?E8;- L )'C.htm
Baughman C Diane, Keperawatan medical bedah , 3akrta, E+C, 2000.

Anda mungkin juga menyukai