Anda di halaman 1dari 23

10/7/2014

1
Data & Sampling @
QUANTITATIVE APPROACH
Hakkun Elmunsyah
elmunsyah@gmail.com
Berdasar Tujuan PENELITIAN antara lain.
Exploratory reseach penelitian yang tujuan utamanya
adalah meneliti isu atau fenomena yang belum pernah diteliti
sebelumnya dan dapat dikembangkan menjadi penelitian
selanjutnya. Pertanyaan yang ingin dijawab berfokus pada
what question. (Pengaruh SerGur pada daerah 3T di Ind.)
Descriptive research penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran menggunakan kata-kata atau angka
dan untuk menyajikan profil, klasifikasi jenis atau langkah-
langkah untuk menjawab pertanyaan seperti who, when,
where dan how.
Explanatory research penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan mengapa suatu kejadian terjadi dan untuk
membangun, melibatkan, mengembangkan atau menguji
theory.
10/7/2014
2
Apa ciri-ciri METODE PENELITIAN KUANTITATIF
(QUANTITATIVE APPROCH)?
Metode Kuantitatif melibatkan proses mengumpulkan,
menganalisa, menginterpretasi dan penulisan hasil studi.
Metode yang lebih spesifik, muncul pada penelitian survey
dan ekperimental yang mengidentifikasi sampel dan populasi.
Strategi dalampenyusunan kuesioner, pengumpulan dan
analisa data mempresentasikan hasil, membuat interpretasi
dan menulis hasil penelitian yang harus sejalan dengan survey
dan ekperimental studi.
Proses penelitian menurut Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi (1983:33)
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2. Penelaahan Kepustakaan
3. Penyusunan Hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel
5. Menetapkan sasaran penelitian
6. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
7. Penyusun rancangan penelitian
8. Penentuan sampel
9. Pengumpulan data
10. Pengolahan dan analisis, interpretasi
11. Penyusun laporan
10/7/2014
3
Teknik Pengumpulan Data
Pengamatan
Tidak langsung
Langsung
Wawancara
Tidak sistematis
Sistematis
Angket
Tertutup
Terbuka
Dokumentasi
Tercetak
Terekam
Tergambar
Teknik Pengumpulan Data KUANTITATIF
Experimental Research Penelitian dimana peneliti memanipulasi
mengkondisikan peserta penelitian sedangkan peserta lain tidak,
kemudian membandingkan respon dari kelompok untuk melihat
perbedaannya.
Survey Research (kuesioner/ interview)
Penelitian dimana peneliti secara sistematis menanyakan kepada
Beberapa orang pertanyaan yang sama dan kemudian
mendokumentasikan jawaban mereka.
Nonreactive Research Metode penelitian dimana orang yang
diteliti tidak menyadarinya. Dapat dibagi menjadi:
1. Content Analysis: penelitian dimana isi dari media
komunikasi dicatat dan dianalisa.
2. Existing Statistic Research: penelitian yang meneliti kembali
dan dianalisa secara statistik selanjutnya data kuantitatif tsb
disatukan oleh data pemerintah atau organisasi.
10/7/2014
4
Data dan Pengolahan Data
Galtung (1967), menyebut tiga bentuk data penting, yaitu:
1. Unit Analisis
2. Variabel
3. Nilai
Dalam ilmu sosial, pertama-tama dan yang paling penting adalah
Unit analisis atau unsur analisis. Umumnya ilmu ini unit analisisnya
Adalah seorang aktor sosial (social actor), prototipenya: manusia.
Di dalamsosiologi dikenal ada 4 unit analisis:
1. Suatu individu: seorang individu yang berdiri sendiri
2. Suatu kelompok (group): suatu sistemdengan interaksi
hubungan yang kuat. Segenap individu berhubungan
secara langsung satu sama lain.
3. Suatu sistem: himpunan unit-unit tetapi dengan interaksi
yang lemah. Segenap unit berhubungan tetapi tidak perlu
secara langsung satu sama lain.
4. Suatu kategori: sebuah himpunan dari unit tanpa struktur.
Misalnya: kategori berdasarkan umur, pendapatan,
jenis kelamin, dll.
UNIT ANALISIS
10/7/2014
5
VARIABEL
Variabel adalah konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai
Yang bergerak secara kontinum(usia, kepadatan penduduk,
Tinggi badan, pendapatan.
Variabel juga mempunyai arti luas, sejumlah individu obyek,
Kelompok, kejadian dsb. Digolongkan menurut ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Menurut derajatnya
2. Menurut perbedaan kategori (warna kulit, asal-usul, jenis
kelamin, tempat tinggal, dsb.
Variabel diberi definisi operasional (bagaimana variabel itu diukur
Dalamkegiatan penelitian tertentu.
Variabel intelegensia : tes IQ (operasional) instrumen penelitian
VARIABEL
TEORI
Konsep Abstrak Konsep
Sub Konsep Sub Konsep
Variabel
Indikator
Instrumen Penelitian Deskriptor
10/7/2014
6
NILAI
Variabel: penuntun yang memberi dasar untuk memberi penilaian
Terhadap suatu unit analisis.
Data uang didapat harus OBYEKTIF. Responden memberikan
Jawaban sesuai dengan kenyataan yang dialami.
Nilai adalah benar-benar nilai (value) bukan penilaian (evaluation).
Galtung (1967) evaluation : an act, observable in principle, and
Consist, in the allocation of objects or stimuli of any kind to an
Element in a reference set with at least three elements,
Corresponding to good, neutral, and bad.
NILAI
Peneliti secara arbiter memberi simbol-simbol yang diwujudkan
Angka. Proses pemberian angka adalah proses mengkuantifikasi
Gejala yang bersifat kualitatif.
--- amat sangat tidak bahagia
-- sangat tidak bahagia
- tidak/ kurag bahagia
0 biasa saja
+ cukup bahagia
++ sangat bahagia
+++ amat sangat bahagia
-3 -2 -1 0 +1 +2 +3
10/7/2014
7
Pengukuran
Secara umumada 4 tingkatan pengukuran:
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Rasio
Pengukuran Nominal
Pengukuran nominal tidak mengahasilkan data kuantitatif
Tetapi data kualitatif.
Pengukuran nominal menghasilkan kategori-kategori yang
Sifatnya tidak berjenjang.
Misalnya: Jenis pekerjaan, sikap seseorang (tipe sikap),
jenis kelamin, agama dan lain-lain.
Pengukuran nominal bukan untuk mengukur variabel yang
Bersifat kontinum tapi variabel kategorik.
Hasilnya : jumlah atau frekuensi data.
10/7/2014
8
Pengukuran Ordinal
Adalah cara untuk mengkuantifikasi suatu gejala dengan
Memberikan jenjang terhadap gejala yang diukur.
Penjenjangannya dilakukan dengan menyusun suatu skala.
Beberapa macamskala ordinal:
1. Likert scale
2. Thurstone scalling
3. Borgardus scale
4. Semantic differential
5. Guttman scale
Mengukur intensitas suatu gejala, tetapi masing-masing
Mempunyai point yang berbeda-beda.
Pengukuran Ordinal
Ciri skala ordinal:
1. Jarak antara satu poin dengan lainnya tidak sama.
Karena jarak masing-masing poin hanya buatan peneliti
maka jaraknya tidak dapat persis sama.
-2 -1 0 +1 +2
-1.5 -1 -0.5
2. Tidak mempunyai titik 0. Sikap netral bukan berarti
Tidak punya sikap, sikap netral oleh peneliti diberi nilai 0
3. Tidak dapat ditambahkan/ dikurangi, dikalikan atau dibagi.
Si`A tidak setuju (-1), Si B netral (0), Si C setuju (+1)
Tidak bisa didimpulkan 0=(-1) +(+1)
10/7/2014
9
Likert Scale
Skala yang digunakan dalam penelitian survey dimana reponden
Mengekspresikan sikap atau respon yang lain dalam level kategori
Ordinal (setuju, tidak setuju) yang dinilai secara bertingkat
Nilai Mahasiswa
Excellent Good Average Fair Poor
5 4 3 2 1
Never Seldom Sometimes Often Always
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
Thurstone Scalling
Skala dimana peneliti memberikan beberapa grup penilaian dari
beberapa item dan meminta responden untuk memilih
item-item tersebut dalambeberapa kategori secara berurutan
Pendapat mengenai hukuman mati
Statement
1. Hukuman mati kejamdan tidak diperlukan
2. Bila tidak ada hukuman mati, kejahatan akan merajalela
3. Dst.
Statement 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
1. 23 60 12 5 0 0 0 0 0 0 0 100
2. 0 0 0 0 2 12 18 41 19 8 0 100
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
unfavorable netral favorable
10/7/2014
10
Borgadus Social Distance Scalling
Skala yang mengukur jarak sosial antara dua atau lebih kelompok
sosial dengan mengukur anggota dalam satu kelompok yang
mengindikasikan batas-batas kenyamana mereka dengan
berbagai tipe interaksi sosial atau yang paling terdekat dengan
kelompok yang lain
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
Seorang peneliti ingin meneliti bagaimana jarak sosial yang
Dirasakan oleh mahasiswa baru di TEUM terhadap exchange
students dari dua negara yang berbeda Nigeria dan Jerman.
Persentase dari mahasiswa TEUM yang merasa nyaman
Nigeria Germany
Visitor 100% 100%
Enrolled 98% 100%
Same class 95% 98%
Study together 82% 88%
Same dorm 71% 83%
Roomate 50% 76%
Go on date 42% 64%
Tolong berikan reaksi pertama anda, ya atau tidak, apakah anda
merasa nyaman menerima pertukaran pelajar dari negara.
_______ Sebagai tamu Universitas
_______ Sebagai mahasiswa full time pada Universitas
_______ Mengambil beberapa kelas yang sama dengan anda
_______ Duduk dan belajar bersama untuk ujian
_______ Tinggal berdekatan dengan anda pada dormitori yang sama
_______ Sebagai roomate dengan gender yang sama
_______ Sebagai lawan jenis yang mengajak kencan
10/7/2014
11
Semantic Differential
Skala yang secara tidak langsung mengukur perasaan dan
Pemikiran. Responden mendapat penjelasan tentang topik atau
Obyek dan sebuah daftar dari kata sifat atau kerja dan diminta
Mengindikasikan perasaan mereka dengan menandai satu
Atau beberapa bagian diantara kata sifat atau kata kerja tersebut.
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
Bagaimanakah perasaan anda tentang perceraian?
Bad __x_ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Good
Deep ____ _x__ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Shallow
Weak ____ _x__ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Strong
Fair ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ __x_ Unfair
Quiet ____ _x__ ____ ____ ____ ____ ____ ____ ____ Loud
Bagaimana perasaan anda tentang pernikahan?
Guttman Scaling atau Commulative Scaling
Skala yang digunakan peneliti setelah data dikoleksi untuk
Mengetahui apakah terdapat pattern yang bertingkat diantara
Beberapa respon, seperti responden yang memberikan respon
level tinggi juga cenderung memberikan level rendah.
Pengukuran Ordinal yang sering digunakan.
10/7/2014
12
Bentuk protes
Petisi Demonstrasi Boikot Menyerang Duduk diam
Guttman N N N N N
Pattern Y N N N N
Y Y N N N
Y Y Y N N
Y Y Y Y N
Y Y Y Y Y
Pattern lain N Y N Y N
Y N Y Y N
Y N Y Y N
N Y Y N N
Y N N Y Y
Dari Guttman Pattern diketahui bahwa bila melakukan protes duduk
diam berarti telah melakukan protes-perotes yang lain.
Pengukuran Interval
Pengukuran interval merupakan upaya mengkuantifikasi gejala
Dengan menerapkan jarak yang teratur antara jenjang yang satu
terhadap jenjang yang lainnya.
Contoh pengukuran interval dalampenelitian sosial adalah
skala Thurstone
Ciri-ciri skala interval:
1. Jarak antara dua poin di dalamskala ukurannya diketahui.
Objek dipetakan ke dalambeberapa kelas dan jarak.
Antara kelas yang satu dengan yang lain begitu tepat sehingga
diketahui jarak antara kelas-kelas (Siegel, 1956)
Contoh: termometer, hasil ujian, tes IQ, dsb
2. Tidak mempunyai nol mutlak.
3. Tidak dapat ditambahkan/ dikurangi, dikalikan/ dibagi.
10/7/2014
13
Pengukuran Rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling unggul.
Sifat kuantitatifnya jelas, dimaksudkan untuk mengukur gejala
atau variabel kuantitatif seperti: tingkat pendapatan, luas tanah,
Berat badan, tinggi badan, dll.
Ciri-ciri skala rasio:
1. Jarak antara dua point di dalamskala ukurannya diketahui
(ukuran panjang, berat, luas, jumlah)
2. Mempunyai titik nol mutlak. (pendapatan Rp. 0,-)
3. Dapat ditambah/ dikurangi, dibagi/ dikalikan.
Pendapatan A Rp. 500.000,-
B Rp. 250.000,-
C Rp. 250.000,-
Pendapatan A sebesar dua kali lipat pendapatan B
BEKERJA DENGAN DATA
Penelitian SURVEY dengan alat pengumpul data KUESIONER
Kuesioner terdiri dari 4 jenis pengukuran, yaitu:
Nominal, ordinal, interval, rasio
Kuesioner dibagi di 12 mahasiswa semester 6 jurusan PTI-TEUM
Nominal : cita-cita setelah lulus DKV
Ordinal : Sikap terhadap dosen Metpen A
Interval : ujian Metpen yang oleh dosennya diberi
skala nilai mulai daro 0 100
Rasio : besar uang saku mahasiswa per bulan
10/7/2014
14
Pengolahan data nominal
Proses setelah kuesioner diisi adalah:
1. Menyusun klasifikasi
2. Menyusun tabulasi frekuensi
3. Menentukan analisis statistik
Karena data nominal, satu- satunya ukuran tendensi sentral
ialah modus, yaitu: klasifikasi yang punya frekuensi tertinggi.
Jika ada variasi dalamdistribusi frekuensi maka data dapat
disusun dalamtabel silang. TABEL BIVARIATE
Cita-cita Ijiran Frekuensi
Pegawai IIII 5
Wirausaha IIII II 7
Jumlah 12
Pengolahan data ordinal
Sikap terhadap dosen Metpen A. Langkah-langkahnya adalah:
1. Menentukan nilai skala
Misalnya skala Likert yang terdiri dari 5 poin, misal
ekstrimnegatif +1, ektrimpositif +5
Sangat
tidak
setuju (1)
Tidak
setuju (2)
Netral (3) Setuju (4) Sangat
setuju (5)
Dosen A
tepat waktu
Dosen A
Jelas
Dosen A tak
pilih kasih
Dosen A
adil
10/7/2014
15
Pengolahan data ordinal
2. Menghitung nilai dari setiap responden
Nomor
Responden
1 2 3 4 Jumlah
nilai
1
3 4 3 4 14
2
2 1 2 2 7
3
3 2 2 3 10
4
4 3 4 4 15
5
5 5 4 4 18
Dst
12
Pengolahan data ordinal
3. Menentukan jumlah kategori dan batas-batas setiap kategori
Umumnya peneliti menggolongkan responden menjadi
berbagai kategori sikap, misalnya menolak, mendukung /
netral
Yang menjadi masalah: nilai relatif berapa yang termasuk
masing-masing kategori?
Rumus yang mendukung interval kelas data ordinal:
Interval kelas = Range__ + 1
Jumlah kelas
10/7/2014
16
Pengolahan data ordinal
Interval kelas = Range__ + 1
Jumlah kelas
Range = Nilai tertinggi nilai terendah
Range = 18 -7
= 11
Jumlah kelas = 3
Interval kelas = (18-7)_ + 1
3
Maka :
Kategori menolak nil
Pengolahan data ordinal
4. Menyusun tabulasi frekuansi
Setelah memperoleh interval kelas maka menghitung
berapa banyak responden dalamkategori tertentu.
Tidak menjadi persoalan bila kategori mengandung
nilai pecahan.
10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 dst.
Kategori Ijiran Frekuensi
Menolak (7-10.66) III 3
Netral (10.67-14.33) IIII 4
Menerima (14.34-18) IIIII 5
Jumlah 12
10/7/2014
17
Pengolahan data ordinal
5. Menentukan analisis statistik
pengukuran sentral menggunakan MEDIAN dan MODUS
Menghubungkan data ordinal dengan data ordinal lain dapat
menggunakan teknik korelasi jenjang yaitu:
Spearman dan Kendall
Menghubungkan data ordinal dengan data nominal dapat
menggunakan korelasi poin biseral.
Pengolahan data Interval dan Rasio
Contoh:
Data Interval: suhu di berbagai daerah, nilai ujian
Data Rasio: curah hujan, banyaknya produksi beras
Melihat hubungan variabel yang mempunyai gejala interval
Dan rasio, dapat menggunakan teknik korelasi produk moment.
10/7/2014
18
Populasi dan Sampel
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada
karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap
dan jelas.
Populasi dapat bersifat: homogen dan heterogen
Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil
dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik
sampling. Teknik ini berguna agar:
1. Mereduksi populasi menjadi sampel yang mewakili
populasinya sehingga kesimpulan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Lebih teliti menghitung yang sedikit
3. Menghemat waktu, tenaga, biaya.
TEKNIK SAMPLING
Random
Non
Random
Sederhana
Bertingkat
Kluster
Sistematis
Kebetulan
Bertujuan
Kuota
10/7/2014
19
Teknik Pengambilan contoh dapat dilakuakan dengan dua cara:
1. Sampling Random (probability sampling), yaitu pengambilan contoh
secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal
atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
2. Sampling Nonrandom (Nonprobability sampling) atau disebut juga
sebagai incidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak
Teknik Sampling Random
1. Sampling Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
Menggunakan undian, ordinal, tabel bilangan random atau komputer.
Keuntungan: anggota sampel mudah dan cepat diperoleh
Kerugian: kadang tidak mendapat data yang lengkap dari populasi
Teknik Sampling Random
2. Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)
Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala.
Digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-
kelompok yang bertingkat. Misalnya: menurut usia, pendidikan,
golongan atau pangkat dsb.
Teknik ini akan semakin baik jika dilengkapi dengan penggunaan
proporsional, sehingga tiap tingkat diwakili oleh jumlah yang sebanding.
Stratified random sampling yang dilengkapi dengan proporsional
disebut proporsional stratified random sampling.
Keuntungan: anggota sampel lebih representatif
Kelemahan: lebih banyak memerlukan usaha pengenalan terhadap
karakteristik populasinya.
3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling,
restricted sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi tersebar
dalam beberapa daerah, propinsi, kabupaten, kecamatan, dst.
Pada peta daerah diberi petak-petak dan setiap petak diberi nomor.
Nomor itu ditarik secara acak untuk dijadikan anggota sampel.
10/7/2014
20
Teknik Sampling Random
3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
Keuntungan :
a. Dapat mengambil populasi besar yang tersebar di berbagai daerah
b. Pelaksanaan lebih mudah dan murah dibanding teknik lainnya.
Kelemahannya:
a. Jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama
b. Ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah ke daerah
lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga menjadi rangkap.
4. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana
yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih
berdasarkan urutan tertentu. Misalnya kelipatan 5 atau 10 dari daftar
mahasiswa.
Keuntungan: lebih cepat dan mudah
Kelemahan : kadang kurang mewakili populasinya.
Teknik Sampling Random
5. Teknik Sampling Proporsional (Proportional Sampling)
Teknik sampling proporsional yaitu sampel yang dihitung
berdasarkan perbandingan.
Misalnya populasi A=20, B=50, C=30. Jadi jumlah populasi=100
Sedangkan besar anggota sampel =80, sehingga besar masing
masing sampel untuk A,B dan C dapat dihitung sebagai berikut:
A = 20 X 80 = 16
B = 50 X 80 = 40
C = 30 X 80 = 24
Jumlah = 80
100
100
100
10/7/2014
21
Teknik Sampling Nonrandom
1. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Teknik sampling ini dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya
dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau
dijumpai. Misalnya meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan
harga , pertanyaan diajukan pada mereka yang kebetulan dijumpai
di pasar atau tempat lainnya.
Keuntungan: murah, cepat, mudah
Kelemahan: kurang representatif
2. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitiannya.
Contoh: penelitian tentang peraturan lalu lintas, hanya yang
memiliki SIM atau yang tidak menjadi sampel.
Keuntungan: murah, cepat dan mudah
Kelemahan: tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara
umum (generalisasi)
Teknik Sampling Nonrandom
3. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pd suatu tingkat
dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dg ciri-ciri tertentu.
Teknik menghitung besarnya anggota Sampel
Dilakukan dengan dua cara: proporsi dan ketelitian estimasi
Proporsi
Rumus: n > pq ( )
Jika = 0,01 maka rumus:
n > pq (2,58)
Jika = 0,05 maka rumus:
n > pq (1,98)
2
Z

n = jumlah anggota sampel minimal


p = proporsi kelompok pertama
q = proporsi kelompok kedua = (1-p)
= taraf signifikansi
Z = nilai Z tabel

2
0,01
0,05
2

10/7/2014
22
Contoh:
Suatu daerah diketahui anggota populasi penduduknya yang Guru PNS adalah
400.0000 orang. Di antaranya 100.000 orang belum memperoleh "SERGUR.
Berapa sampel yang diteliti untuk mengungkapkan pertisipasi terhadap SERGUR?
Jawab: Misalnya = 0,05, maka:
p = 100.000
= 0,25
n = 0,25 (1-0,25) (1,98)
= 294 (dibulatkan)
Sampel yang diambil 294 orang.

400.000
0,05
2
Penentuan Besar
SAMPEL
Praktis
Biaya
Waktu
Tenaga
Eksploratori
Ketepatan
Non Respons
10/7/2014
23
Bentuk Penyajian Data
Penyajian data
Diagram
Tabel
Histogram
Poligon Frekuensi
Ogive (ozaiv)
Keadaan kelompok
Simpangan Baku
Angka Baku
Batang
Garis
Lambang (simbol)
Lingkaran (pastel)
Peta (kartogram)
Pencar (titik)
Biasa
Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi Frekuensi Relatif- Kumulatif
Gejala letak
Gejala pusat
Median
Kuartil
Desil
Persentil
Rata-rata hitung
Rata-rata ukur
Rata-rata harmonik
Mode
Daftar Pustaka
Creswell, John W. (2003). Research Design Qualitative, Quantitatif, and Mixed
Method Approach. USA: Sage Publication.
Neuman, W. Laurence. (2006). Social Research Method Qualitative and
Quantitative Approaches. USA: Pearson.
Slamet, Y. (1993). Analisis Kuantitatif untuk Data Sosial. Solo: Dabara
Publisher.
Usman, Husaini & Akbar, Purnomo. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara
Wirjokusumo, Iskandar & Ansori, Soemardji. (2009). Pengantar Metode
Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Unesa University Press.

Anda mungkin juga menyukai