0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan8 halaman
I. Available Information
Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai obat penghambat sel kanker seperti menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. Kanker merupakan salah satu pembunuh pada manusia yang dapat mengakibatkan kematian dan dengan penelitian ini kita dapat mengetahui penghambat sel kanker salah satunya adalah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang mengandung zat aktif alkaloid danmacanthal dalam menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. Damnacanthal bekerja dengan menghambat pertumbuhan sel ganas, mempunyai sifat antiangiogenesis, merangsang pertumbuhan sel normal dan menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal. Damnacanthal adalah penghambat aktivitas tirosin kinase tertentu. Kinase memediasi transduksi dan pengolahan sinyal ekstra dan intraseluler dan mengontrol devission sel
I. Available Information
Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai obat penghambat sel kanker seperti menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. Kanker merupakan salah satu pembunuh pada manusia yang dapat mengakibatkan kematian dan dengan penelitian ini kita dapat mengetahui penghambat sel kanker salah satunya adalah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang mengandung zat aktif alkaloid danmacanthal dalam menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. Damnacanthal bekerja dengan menghambat pertumbuhan sel ganas, mempunyai sifat antiangiogenesis, merangsang pertumbuhan sel normal dan menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal. Damnacanthal adalah penghambat aktivitas tirosin kinase tertentu. Kinase memediasi transduksi dan pengolahan sinyal ekstra dan intraseluler dan mengontrol devission sel
I. Available Information
Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai obat penghambat sel kanker seperti menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. Kanker merupakan salah satu pembunuh pada manusia yang dapat mengakibatkan kematian dan dengan penelitian ini kita dapat mengetahui penghambat sel kanker salah satunya adalah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang mengandung zat aktif alkaloid danmacanthal dalam menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. Damnacanthal bekerja dengan menghambat pertumbuhan sel ganas, mempunyai sifat antiangiogenesis, merangsang pertumbuhan sel normal dan menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal. Damnacanthal adalah penghambat aktivitas tirosin kinase tertentu. Kinase memediasi transduksi dan pengolahan sinyal ekstra dan intraseluler dan mengontrol devission sel
Analisis Zat Aktif Alkaloid (Damnachantal) Pada Buah Mengkudu (Morinda Citirifolia) Sebagai Penghambat Perkembangan sel Kanker YUNITA PARE ROMBE H311 12 012 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropik dan memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi bila di bandingkan dengan daerah beriklim subtropik (iklim sedang) dan iklim kutub. Oleh karena itu Indonesia memiliki berjuta-juta jenis tanaman, baik yang sudah dikenal (teridentifikasi) maupun yang belum dikenali oleh manusia. Masyarakat Indonesia secara umum hanya mengetahui 10 % saja manfaat dari berbagai tanaman yang ada di sekitarnya. Salah satu dari berbagai tanaman itu adalah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang banyak tumbuh disekitar kita, namun pemanfaatannnya belum optimal. Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan masyarakat awam kurang mengetahui akan banyaknya manfaat dari tanaman Mengkudu. Biasanya masyarakat hanya menggunakan daun Mengkudu untuk diolah sebagai sayur dan buahnya banyak terbuang percuma, karena sebagai buah rasanya kurang begitu enak. Masyarakat banyak merasa kesulitan untuk mendapatkan obat-obatan dengan harga yang relatif murah dan aman dikonsumsi, sedangkan obat-obatan disamping harganya mahal banyak mepunyai efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini tentu berbeda, apabila kita menggunakan obat tradisional yang merupakan hasil atau olahan dari alam yang mempunyai efek samping yang sangat rendah dan bahkan tidak ada efek samping serta harganya yang murah bahkan tidak perlu membeli. Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai obat penghambat sel antikanker seperti penghambat bakteri pada penyakit kanker. Salah satunya Mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang mengandung zat aktif alkaloid proxenoninnya dalam menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian dimulai dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1.Apakah buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang mengandung zat aktif alkaloid (damnachantal) dalam menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker? 2. Apakah ada zat alkaloid (damnachantal) pada buah mengkudu (morinda citrifolia L.) 3.Apakah ada perbedaan zat aktif alkaloid (Damanchantal) buah mengkudu (Morinda Citrifolia L.) yang matang dan mengkal 1.3.1 Maksud Penelitian 1. Mengetahui zat aktif alkaloid (Damnachantal) yang terdapat pada buah mengkudu (Morinda Citrifolia L.) yang dapat menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. 2. Mengetahui adanya zat aktif alkaloid (Damnachantal) pada buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) 3. Mengetahui perbedaan zat aktif alkaloid (damnachantal) pada buah mengkudu (morinda citrifolia L.) yang matang dan 1.3.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk Mengetahui zat aktif alkaloid (Damnachantal) yang terdapat pada buah mengkudu (Morinda Citrifolia L.) yang dapat menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. 2. Untuk Mengetahui adanya zat aktif alkaloid (Damnachantal) pada buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) 3. Untuk Mengetahui perbedaan zat aktif alkaloid (damnachantal) pada buah mengkudu (morinda citrifolia L.) yang matang dan mengkal 1.4 Manfaat Penelitian 1. Pemanfaatan buah mengkudu (morinda citrifolia L.) sebagai penghambat, dan mengatasi perkembangan sel knker. 3. Menambah daftar inventaris tanaman obat yang berkhasiat sebagai zat penghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Deskripsi buah mengkudu (morinda cirifolia L.) Mengkudu merupakan tanaman obat tropis yang termasuk suku rubiaceae (kopi-kopian) dan sudah dimanfaatkan manusia sejak zaman dahulu. Mengkudu berasal dari Asia Tenggara, ditemukan kira-kira 100 tahun sebelum masehi dan dibawa oleh penduduk asli yang bermigrasi ke kepulauan Polinesia. Peran mengkudu dalam pengobatan tradisional sangat menarik para ilmuwan untuk meneliti khasiat mengkudu secara intensif. Berdasarkan hasil penelitian ilmiah terbukti bahwa pada beberapa organ tanaman mengkudu mengandung metabolit sekunder yang berguna untuk pengobatan dan kesehatan manusia (Kandi, 2006). Tanaman mengkudu mudah sekali tumbuh, terutama di daerah tropis dan sekitarnya. Biasanya tanaman ini tumbuh secara liar. Tanaman mengkudu termasuk tanaman tahunan (parenial), berbatang kecil, dan berdaun lebar. Bagian tanaman mengkudu terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Akar (radix) tanaman mengkudu memiliki struktur perakaran tunggang yang menembus tanah cukup dalam. Akar cabang dan bulu akar tumbuh ke segala arah. Batang (caulis) dan cabang (ramus) berbentuk bulat panjang, pada umumnya bengkok, berkulit kasar, dan berwarna coklat tua. Secara alamiah tinggi tanaman dapat mencapai kira-kira 6 meter. Cabang tanaman berdiameter 0,5 cm, berbuku-buku, dan dari tiap buku keluar sepasang daun berukuran 12 cm x 28 cm. Daun (folium) mengkudu tumbuh berpasangan pada tiap buku atau cabang. 2.2 kandungan kimia dalam buah mengkudu (morinda citrifolia L.) Zat Anti-kanker (Damnacanthal) Beberapa penelitian terbaru tentang Mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal ). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak Mengkudu ketika mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari sel-sel abnormal K-ras NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak tumbuhan. Ternyata zat anti kanker pada Mengkudu paling efektif melawan sel-sel abn (Widayat, 2011). Empat ilmuan jepang berhasil menemukan zat antikanker (damnachantal) dalam buah mengkudu. Zat itu ditemukan ketika mereka sedang mencarizat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal didalam sel-sel abnormal pada 500 jenis ekstrak tumbuhan. Ternyata zat antikanker pada buah mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnorma. Pada tahun 1993 jurnal cancer letter melaporkan penemuan zat aktif kenker atau damnachantal dalam ekstrak mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Pasien Dr. Harrison mengungkapkan, ia sembuh kerena mengomsumsi mengkudu. Ia menderita kanker hati dan pembengkakan perut akibat cairanyang berlebihan. Selama tuju hari mengomsumsi sari buah mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Zat aktif yang berkhasiat sebagai antikanker yaitu damnachantal dan polisakarida. Berikut (Gambar 2) adalah struktur kimia dari senyawa damnachantal dan polysakarida (6-D-glukopirano sespenta asetat) MW:282.34 Formula: C 16 H 10 O 5 Mekanisme buah Mengkudu (morinda citrifolia L.) damnachantal sebagai antikanker. Polysakarida menginduksi makrofag dan sel T atau pembunuh alamai. Makrofat menghasilkan mediator tumorricidal yang mampu membunuh sel kanker. Damnacanthal bekerja dengan menghambat pertumbuhan sel ganas, mempunyai sifat antiangiogenesis, merangsang pertumbuhan sel normal dan menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal. Damnacanthal adalah penghambat aktivitas tirosin kinase tertentu. Kinase memediasi transduksi dan pengolahan sinyal ekstra dan intraseluler dan mengontrol devission sel. Kinase yang terlibat dalam onkogenesis. In vitro tes telah menunjukkan bahwa ekstrak dari buah- buahan damnacanthal noni memiliki efek penghambatan pada gen RAS. Gen RAS menyandi protein yang mengontrol siklus sel dan dapat menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkendali. Penelitian lain menunjukkan bahwa damnacanthal memiliki anti-kanker pada sel kanker ditanamkan di dalam rongga perut. Damnacanthal menunjukkan efek penenang pada hewan percobaan. Damnacanthal telah terbukti dapat membunuh parasit malaria Plasmodium falciparum dan juga agen ampuh melawan leishmaniasis. 2.3 Hipotesa Penelitian Berdasakan tinjauan pustaka atau kerangka pemikiran di atas, maka penulis smencoba untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya, apakah hasil penelitian akan menerima atau menolak hipotesis tersebut, sebagai berikut: 1. Zat aktif alkaloid (Damnachantal) yang terdapat pada buah mengkudu (Morinda Citrifolia L.) yang dapat menghambat dan mengatasi perkembangan sel kanker. 2. Adanya zat aktif alkaloid (Damnachantal) pada buah mengkudu (Morinda citrifolia L.)