Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPUALAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi di Rumah sakit Umum Pusat
Fatmawati adalah Menjalankan pelayanan kefarmasian di RSUP
Fatmawati, Menjalankan manajemen pengelolaan perbekalan farmasi
dengan kegiatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
dan pendistribusian perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati,
Menjalankan integrasi dan sinkronisasi terkait dengan pelaksanaan
tugas pelayanan dan manajemen pengelolaan perbekalan farmasi di
RSUP Fatmawati, Turut serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan
dan pelatihan kefarmasian di RSUP Fatmawati, Melaksanakan
kegiatan penelitian dan ikut serta dalam uji klinik obat, Turut serta
menyelenggarakan pembinaan etika dan pengembangan profesi
kefarmasian.


Adapun Fungsi Instalasi Farmasi di Rumah sakit Umum Pusat
Fatmawati adalah Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam
pelaksanaan tugas pelayanan kefarmasian dan manajemen pengelolaan
perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati dengan pihak-pihak terkait,
melaksanakan pengawasan mutu pelayanan kefarmasian di RSUP
Fatmawati, Turut serta dalam pengembangan pelayanan kefarmasian
di RSUP Fatmawati berdasarkan perkembangan kebutuhan
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, Mendekatkan indikator
pencapaian kinerja dan pelaksanaan evaluasi serta tindak lanjut terkait
dengan pelayanan dan pengelolaal dan perbekalan farmasi di RSUP
Fatmawati.
2. Peran Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati dalam manajemen ketersediaan perbekalan farmasi dan
pelayanan telah berlangsung dengan baik, serta tetap memerhatikan
Kepentingan Pasien yang mengacu Pharmaceutical care. Akan tetapi
dalam hal kegiatan ronde/visite pasien oleh Apoteker di RSUP
fatmawati belum terlaksana dengan baik karena lebih banyak berperan
dalam manajerial depo farmasi. Tempat visite pasien oleh Apoteker,
baru disalah satu tempat pelayanan yaitu di Rehabilitasi Medik.
3. Struktur organisasi IFRS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang
membawahi sejumlah Wakil Kepala (Waka). Kepala dan Wakil
Kepala ini berada di bawah Direktur Medik dan Keperawatan dengan
pimpinan tertinggi pada Direktur Utama. Dalam tugasnya Kepala
Instalasi Farmasi berkoordinasi dengan Satuan Farmasi Fungsional
(SFF) dan Tim Farmasi dan Terapi. Waka dibantu oleh Penyelia yang
masing-masing mempunyai tanggung jawab atas kelancaran
pelayanan Depo Farmasi, yaitu :
- Waka Pelayanan Farmasi yang membawahi : Penyelia Depo
Farmasi Instalasi Rawat Jalan (Lantai 1, 2, dan 3), Penyelia Depo
ASKES dan Pegawai, Penyelia Depo Instalasi Gawat Darurat dan
Instalasi Rawat Intensif, Penyelia Depo Instalasi Bedah Sentral,
Penyelia Depo Teratai -IRNA A, Penyelia Depo Teratrai IRNA B,
Penyelia Depo Prof. Soelarto- IRNA C, Penyelia Depo Griya
Husada.
- Waka Umum, Pendidikan Penelitian dan Farmasi Klinik yang
membawahi : Penyelia Umum: Pendidikan, Pelatihan dan
Penelitian serta Penyelia Pelaporan dan Farmasi Klinik
- Waka Perbekalan Farmasi yang membawahi : Penyelia Gudang
Farmasi, Penyelia Produksi Farmasi, Penyelia Sistim Informasi
Farmasi, Penyelia Distribusi dan Penerimaan, Penyelia
Perencanaan Perbekalan Farmasi
4. Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati merupakan salah satu instalasi
RSUP Fatmawati berada dibawah Direktorat Medik dan Keperawatan
yang dipimpin oleh Apoteker. Digunakan untuk melakukan kegiatan
pelayanan dan perbekalan kesehatan, khususnya obat. Kegiatan
tersebut dibagi menjadi dua yaitu kegiatan farmasi non klinik dan
farmasi klinik. Kegiatan farmasi non klinik meliputi perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penditribusian, produksi, dan
pelaporan. Kegiatan farmasi klinik meliputi Pelayanan Informasi Obat
(PIO), Edukasi obat, Konseling Obat, Monitoring Efek Samping Obat
(MESO), Ronde/Visite pasien, dan terlibat dalam Tim Farmasi dan
Terapi untuk menyusun sistem formularium.


B. Saran
1. Pelayanan farmasi klinik di RSUP Fatmawati sebaiknya dioptimalkan
dengan cara meningkatkan hubungan kerjasama antara Apoteker Instalasi
Farmasi Rumah Sakit dengan Tenaga kesehatan seperti Dokter, Perawat
ataupun Tenaga kesehatan lainnya melalui visite bersama untuk semua
pasien dan semua instalasi.
2. Kegiatan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) perlu ditingkatkan
untuk memaksimalkan terapi pengobatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai