Anda di halaman 1dari 9

Wiwien Andriyanti, dkk.

ISSN 0216 - 3128 161


Prosiding PPI - PDIPTN 2010
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 20 Juli 2010
K
KAJIAN METODE VULKANISASI LATEKS KARET ALAM
BEBAS NITROSAMIN DAN PROTEIN ALERGEN
Wiwien An!i"#n$i% D#!&'n'% Wi&(#)*+in ,#i&#-
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN, Yogyakarta
wiwien@batan.go.id, b_darsono@batan.go.id, wisjach@yahoo.co
ABSTRAK
!A"#AN $%T&'% ()*!AN#+A+# *AT%!+ !A,%T A*A$ B%BA+ N#T,&+A$#N 'AN P,&T%#N
A*%,-%N. Telah dilakukan kajian tentang .roses /ulkanisasi lateks karet ala bebas dari kandungan
nitrosain dan .rotein alergen. !ajian ini lebih ditekankan .ada .enelusuran .ustaka tentang kelebihan
dan kekurangan .roses /ulkanisasi lateks karet ala baik yang enggunakan .roses kiia kon/ensional
au.un yang enggunakan esin berkas elektron 0$B%1. (ulkanisasi eru.akan kunci dari keseluruhan
dari teknologi karet karena .roses ini eegang .eranan yang sangat .enting dala .ebentukan si2at
2isika dan si2at kiia dari 2il lateks. 'ari .enelusuran .ustaka dida.atkan bahwa .roses /ulkanisasi
iradiasi terbukti berhasil enghilangkan adanya nitrosain dan .rotein alergen .ada .roduk hasil karet.
!ata kunci 3 /ulkanisasi, lateks, berkas elektron, nitrosain, .rotein alergen.
ABSTRA.T
+T)'Y &4 NAT),A* ,)BB%, *AT%5 ()*6AN#7AT#&N $%T8&' 4,%% N#T,&+A$#N%+ AN'
P,&T%#N A**%,-%N+. The studies of natural rubber latex vulcanization process free from nitrosamines
and protein allerens have been done. This study is focused on the literature about the advantaes and
disadvantaes of natural rubber latex vulcanization process whether usin conventional or chemical
process on an electron beam machine !"#$%. &ulcanization is the key rubber technoloy of the whole
because this process plays a very important role in the formation physical and chemical properties of latex
film. #ased on the literature it is found that the vulcanization process of irradiation has proven to
eliminate the nitrosamines and protein allerens in rubber products.
!ey words' vulcanization, latex, electron beam, nitrosamines, protein allerens.
PENDA/ULUAN
aret merupakan komoditi perkebunan yang
sangat penting peranannya di Indonesia, yaitu
antara lain sebagai sumber pendapatan dan
lapangan kerja penduduk, sumber devisa negara dari
ekspor non migas, serta dapat mendorong
tumbuhnya agro-industri di bidang perkebunan,
sumber daya hayati dan pelestarian lingkungan.
Luas areal tanaman karet Indonesia pada tahun 2007
sekitar 3,3 juta hektar, dimana sebesar 2,! juta ha
"!#$% adalah perkebunan rakyat dan selebihnya,
yaitu sebesar #3 ribu ha "#$% adalah perkebunan
besar dengan produksi 2,&' juta ton atau 27,3$
produksi karet alam dunia "(.2 juta ton%, sehingga
menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil
karet alam terbesar kedua setelah )hailand.
*+
,i
sektor perdagangan, karet dan produk karet
merupakan salah satu dari 0 "sepuluh% produk
utama yang menjadi program prioritas ,epartemen
-erdagangan, yang perlu ditingkatkan pengembang-
an ekspornya melalui berbagai kebijakan dan
program yang berkesinambungan dan terpadu,
dalam mendukung keberhasilan pembangunan
ekonomi, khususnya dalam perolehan devisa negara
dari ekspor non migas.
.asil kajian para pakar memperlihatkan
bah/a prospek perdagangan karet alam dunia
sangat baik. ,alam jangka panjang, perkembangan
produksi dan konsumsi karet menurut ramalan ahli
pemasaran karet dunia yang juga 0ekretaris 1enderal
International 2ubber 0tudy 3roup, ,r. .idde -.
0mit, menunjukkan bah/a konsumsi karet alam
akan mengalami peningkatan yang sangat signi4ikan
dari !,# juta ton di tahun 200#, naik menjadi (,23
pada tahun 200&, dan diprediksi menjadi ,( juta
ton pada tahun 2020.
*2+
5leh karena itu peningkatan
kualitas produk karet sangat diperlukan terutama
dalam proses pembuatannya.
-ermasalahan utama yang sering terjadi pada
penggunaan karet alam adalah adanya kandungan
nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker dan
adanya protein alergen yang dapat menyebabkan
6o Konstanta Keterangan
7erat molekul &!.2 g8mol
2 )itik leleh -'#.(# 9:
3 )itik didih 3'.0&7 9:
' ;iskositas '!,& . 0
-2
6.s8m
2
# 2apat jenis
3
(3 kg8m
& Konduktivitas termal 0,3' <8m K
7 ,i4usivitas termal 7 . 0
-!
m8detik
2
! Kapasitas panas (0# 18kg K
alergi pada kulit manusia. -enggunaan karet alam
sebagai bahan baku di bidang kesehatan seperti
sarung tangan medis, kateter, selang in4us, kondom
dan s.hygoanoeter tetap menjadi masalah
apabila proses vulkanisasinya masih dengan =ara
konvensional yaitu menggunakan belerang yang
dapat menimbulkan bahaya karena adanya
kandungan nitrosamin dan protein alergen yang
menyebabkan reaksi alergi bagi sebagian
pemakainya. >ntuk meme=ahkan masalah tersebut
maka dilakukan proses vulkanisasi dengan sinar
gamma
&0
:o yang telah dipelajari oleh 7adan
)enaga 6uklir 6asional sejak (7(. -roses iradiasi
menggunakan sinar gamma tidak saja mampu
mengurangi protein alergen namun proses
vulkanisasi ini dapat dilakukan tanpa penambahan
bahan pemer=epat sehingga terhindar dari proses
pembentukan senya/a nitrosamin yang dapat
menyebabkan kanker. )eknik iradiasi dengan sinar
gamma ini sebenarnya sudah =ukup mapan namun
pengoperasiaannya memerlukan bangunan radiation
shielding yang terbuat dari beton tebal sehingga
tidak ekonomis dan sulit diterapkan langsung di
daerah lokasi perkebunan karet. ,i masa yang akan
datang, teknik iradiasi menggunakan berkas
elektron =ukup menjanjikan sebagai alternati4 teknik
iradiasi menggunakan sinar gamma. 0eperti halnya
sinar gamma, teknik iradiasi menggunakan berkas
elektron pada karet alam terbukti dapat
menghasilkan lateks yang bebas nitrosamin dan
protein alergen.
>ntuk itulah dalam makalah ini dibahas
tentang metode proses vulkanisasi lateks karet alam
bebas nitrosamin dan protein alergen sehingga
penggunaan bahan?bahan yang terbuat dari karet
alam dapat aman digunakan terutama untuk bahan?
bahan dalam bidang kesehatan.
STUDI LITERATUR
K#!e$ A-#0
Lateks karet alam adalah getah pohon karet
yang diperoleh dari pohon karet 08e/ea
brasiliensis1, ber/arna putih dan berbau segar.
>mumnya lateks karet alam hasil penyadapan
mempunyai kadar karet kering "KKK% antara 20-
3#$, serta bersi4at kurang mantap sehingga harus
segera diolah se=epat mungkin. :ara penyadapan
dan penanganan karet alam sangat berpengaruh
kepada si4at bekuan sekaligus tingkat
kebersihannya. 3etah lateks karet alam dari 8e/ea
brasiliensis dalam satu kali penyadapan dapat
diperoleh sekitar 200-'00 ml, yang mengandung
berbagai komponen non karet, baik organik maupun
inorganik pada penambahan karet. >mumnya,
komposisi dari lateks karet alam meliputi karet "30-
'0 $%, resin "-2,0 $%, protein "2-2,# $%, gula "-
,# $%, abu8ash "0,7-0,( $%, dan air "##-&0 $%.
*3+
Komponen utama dari karet alam adalah polimer
polyisoprene yang dirumuskan dengan :.
2
-
:@:.":.
3
%-:.
2
seperti terlihat pada 3ambar .
3ambar . 2umus polimer polyisoprene
Aolekul-molekul karet pada siang hari
terbentuk di bagian daun tumbuhan karet dan bila
menjelang sore, getah dikirim ke bagian kulit pohon
dalam bentuk polimer. -roses pengambilan getah
karet dilakukan pada pukul # sampai pukul ! pagi
karena getah karet terakumulasi pada pagi hari.
3etah yang diperoleh dari pohon 8e/ea Brasiliensis
adalah sekitar 200-'00 ml. -ohon karet 08e/ea
Brasiliensis1 yang sedang disadap dapat dilihat pada
3ambar 2.
3ambar 2. -roses penyadapan karet
Karet alam "polyisoprene% termasuk ke dalam
elastomer yaitu bahan yang dapat direnggangkan
dan dapat kembali seperti bentuk semula. Karet
alam memiliki berbagai keunggulan dibanding karet
sintetik, terutama dalam hal elastisitas, daya redam
getaran, si4at lekuk lentur 02le9:cracking1 dan umur
kelelahan 02atigue1. ,ata-data si4at 4isis lateks karet
alam ditunjukkan pada )abel .
)abel . 0i4at-si4at lateks karet alam
*'+
sebagainya. 7ahan?bahan tersebut dapat
membentuk '-nitrosomorphine dan
V+-1#ni&#&i L#$e1& K#!e$ A-#0 Se)#!#
K'n2en&i'n#-
>ntuk mengubah si4at 4isis dari karet
dilakukan proses vulkanisasi. ;ulkanisasi adalah
proses pembentukan ikatan silang kimia dari rantai
molekul yang berdiri sendiri, yang dapat
meningkatkan elastisitas dan menurunkan
plastisitas. -roses vulkanisasi se=ara konvensional
menggunakan belerang pertama kali ditemukan oleh
:harles 3oodyear tahun !3(, untuk proses
vulkanisasi ini sering dipakai senya/a belerang
"sul4ur% sebagai pengikat polimer karet tersebut.
-ada proses vulkanisasi konvensional yang
menggunakan belerang ini, dibutuhkan 3 sampai '
ma=am bahan kimia yaitu bahan pemvulkanisasi
yaitu belerang, bahan pemer=epat berupa senya/a
karbamat, bahan penggiat, dan bahan pemantap
yaitu K5. lalu dipanaskan pada suhu '0 ? #0
0
:
selama 2 ? 3 hari, pemanasan kedua 70
0
: selama 2
jam, dan pemanasan akhir 00
0
: selama jam.
*#+
-emanasan a/al dan kedua bertujuan membuat
kompon pravulkanisasi sedangkan pemanasan akhir
merupakan tahap penyempurnaan. 0enya/a
karbamat harus ditambahkan pada lateks karet alam
untuk memper=epat proses vulkanisasi. 7eberapa
senya/a kimia yang biasa digunakan sebagai bahan
pemer=epat diantaranya ialah
morpholino"di%thiobenBothiaBole,
dithiomorpholine, tetramethylthiuram disul4ide
")A),%, Bin= dimethldithio=arbamate "C,D:% dan
dimethylnitrosamine. Kedua kandungan nitrosamin
inilah yang merupakan unsur karsinogen yang
berbahaya bagi kesehatan. -roses vulkanisasi
se=ara konvensional menggunakan belerang seperti
terlihat pada reaksi 3ambar 3.
G#03#! 34 Re#1&i 2+-1#ni&#&i &e)#!# 1'n2en&i'n#- 0en55+n#1#n 3e-e!#n54
Te1ni1 P'-i0e!i&#&i R#i#&i
-olimer adalah makromolekul yang tersusun
oleh molekul-molekul ke=il atau monomer yang
terikat se=ara kimia. -roses pengikatan monomer-
monomer menjadi polimer se=ara kimia disebut
polimerisasi. )eknik polimerisasi radiasi adalah
suatu teknik modi4ikasi bahan8polimer dengan
menggunakan radiasi sinar gamma atau berkas
elektron untuk mendapatkan bahan baru dengan
si4at yang dikehendaki.
*&+
)eknik radiasi dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa atau
kurang e4isien dilakukan dengan proses kimia serta
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
bahan polimer. 7eberapa jenis polimer yang dapat
dimodi4ikasi antara lain tekstil, kayu, karet dan
plastik.
Keuntungan teknik polimerisasi radiasi antara lain E
. .asil proses bersih, karena tidak mengandung
residu dari bahan kimia seperti katalisator.
2. -roses dapat dilakukan pada suhu kamar, dan
mudah dikontrol.
3. Aempunyai kedapatulangan yang relati4 tinggi.
0edangkan kerugiannya adalah bah/a polimerisasi
radiasi tidak dapat digunakan se=ara umum terhadap
proses-proses polimerisasi. 7eberapa hasil teknik
polimerisasi radiasi adalah sebagai berikut E
V+-1#ni&#&i L#$e1& K#!e$ A-#0 I!#i#&i
6(adiation &ulcanized )atural (ubber *atex
7RVNRL8
-roses vulkanisasi lateks karet alam iradiasi
dilakukan dengan penyinaran lateks karet alam
dengan berkas elektron. -roduk lateks karet alam
iradiasi ini tidak bersi4at radioakti4 dan aman untuk
dipakai. Fang menarik adalah prosesnya sederhana,
tidak diperlukan bahan vulkanisat seperti belerang,
Bin= oksida dan bahan pemer=epat lain sehingga
mendukung produk yang ramah lingkungan. ,ari
per=obaan untuk industri rumah tangga dan skala
yang lebih besar diperoleh hasil bah/a lateks karet
alam iradiasi mempunyai prospek yang =erah
khususnya untuk produk-produk industri seperti
sarung tangan, dot bayi, kateter, kondom, dan lain-
lain sesuai dengan teknik dan standar yang telah
mapan.
0i4at-si4at mekanik dan 4isika dari lateks
karet alam akan berubah dengan terbentuknya
ikatan silang, sebagai =ontoh bertambahnya
ketahanan terhadap bahan pelarut 0sol/ent1,
meningkatkan kekuatan regangan dan kekerasan,
berkurangnya tingkat kemuluran dan tahan terhadap
panas "de4ormasi termal%
*3,#+
.
-roses vulkanisasi lateks karet alam iradiasi terdiri
dari beberapa proses, yaitu E
*3+
. -emilihan lateks karet alam
-emilihan lateks karet alam adalah salah satu
tahap terpenting untuk mendapatkan produk
kualitas tinggi dari 2;62L. -ersyaratan utama
dari lateks karet alam adalah tidak menyebabkan
bahaya pada kesehatan.
2. -erlakuan a/al
Lateks kebun =enderung =epat menggumpal dan
bereaksi dengan bakteri sehingga menimbulkan
bau. >ntuk itu, perlakuan a/al terhadap lateks
karet alam hasil penyadapan dari pohon karet
08a/ea Brasiliensis1 sebelum dilakukan iradiasi
adalah dengan penambahan bahan anti koagulan
amonia sebanyak ?# $ sehingga tidak terjadi
penggumpalan a/al.
3. 0tabilisasi dengan Kalium .idroksida "K5.%
Kalium .idroksida "K5.% merupakan bahan
pemantap agar tidak terjadi penggumpalan a/al
"prakoagulasi% pada lateks kebun pada saat
ditambah emulsi normal 7utyl Gkrilat "n7G%.
K5. diasumsikan memodi4ikasi permukaan dari
partikel karet alam dengan =ara reaksi antara
K5. dengan absorben bukan karet. Kandungan
K5. yang /ajib ditambahkan untuk
menstabilkan lateks tergantung pada jenis lateks.
,alam praktek, K5. sebanyak 0,2 psk dirasa
=ukup untuk penambahan # psk n7G.
'. -enambahan normal butyl akrilat "n7G%
6ormal butyl akrilat "n7G% yang dirumuskan
dengan :.
2
@:.-:55:
'
.
!
merupakan bahan
pemeka pada proses vulkanisasi lateks karet
alam iradiasi yaitu bahan yang dapat
menurunkan dosis radiasi vulkanisasi karena
memiliki radikal bebas lebih banyak daripada
karet alam.
#. Iradiasi
Iradiasi bahan dilakukan menggunakan berkas
elektron. )eknik radiasinya dapat dilakukan
dengan sistem batch atau kontinyu. -ada sistem
batch, bahan yang diiradiasi dalam kondisi diam
atau dalam suatu /adah yang diam. ,osis serap
yang diterima bahan bisa diatur dengan
mengatur lamanya iradiasi. 0edangkan pada
sistem kontinyu8sinambung, bahan diba/a
menggunakan konveyor atau bahan langsung
bergerak atau dialirkan ke bagian iradiasi.
&. -erlakuan akhir
-erlakuan akhir meliputi evaluasi si4at lateks dan
4ilm karet sehingga diketahui kualitas lateks
iradiasi. >ji kualitas yang dilakukan antara lain E
kadar jumlah padatan, kadar karet kering, kadar
K5., kekentalan, kestabilan mekanik, p. serta
si4at 4ilm karet "modulus, tegangan putus,
perpanjangan putus, kekerasan%.
-erekat Kopolimer Lateks Karet Glam
)eknik pembuatan perekat kopolimer lateks
karet alam saat ini telah dikuasai dan siap untuk
diaplikasikan ke industri. Aetoda pembuatannya
adalah sebagai berikut E getah dari pohon karet
di=ampur dengan monomer "bahan plastik% pada
perbandingan tertentu, kemudian diradiasi dengan
sinar gamma atau berkas elektron dengan dosis
antara # k3y sampai dengan 30 k3y, maka akan
terbentuk kopolimer karet alam yang jika ditambah
sedikit bahan pelengket akan menjadi perekat.
*&+
-erekat yang dihasilkan ini se=ara langsung
dapat dipergunakan untuk perekat pada pembuatan
panel kayu "misal kayu lapis, kayu sambung dan
papan partikel dari serbuk gergaji atau tongkol
jagung%. ,isamping itu juga bisa dipergunakan
untuk pembuatan berbagai ma=am papan serat
"seperti papan sabut kelapa% serta bisa digunakan
sebagai perekat sepatu, tas kain, kulit dan
sebagainya.
Keunggulan dari perekat ini adalah tidak
bera=un, tidak mengandung bahan penyebab kanker,
tidak men=emari lingkungan, dan dapat disimpam
dalam jangka /aktu yang lama. 5leh karena itu
jenis perekat ini dapat diaplikasikan baik untuk
industri besar maupun industri rumah tangga.
METODOLOGI
-endekatan yang digunakan dalam kegiatan
kajian ini adalah diskripti4 analisis dengan
melakukan penelusuran pustaka tentang kelebihan
dan kekurangan proses vulkanisasi lateks karet alam
baik yang menggunakan proses kimia konvensional
maupun yang menggunakan mesin berkas elektron
"A7D%.
PEMBA/ASAN
Pe!0#&#-#*#n #-#0 In+&$!i K#!e$
;ulkanisasi merupakan salah satu tahapan
penting dalam pengolahan lateks karet alam hasil
penyadapan dari pohon karet 08a/ea Brasiliensis1.
-roses ini memegang peranan yang sangat penting
dalam pembentukan si4at 4isika dan si4at kimia yang
dikehendaki. Ketika orang menyadap karet dengan
menggores batang pohon karet, getah putih yang
keluar adalah butiran polyisoprene yang masih
ber=ampur dengan air dengan konsentrasi sekitar
20$-30$.
1ika =airan ini, setelah proses vulkanisasi,
dipisah dengan metode sentri4ugasi diperoleh lateks
dengan konsentrasi &0$ untuk membuat berbagai
ma=am alat yang terbuat dari karet alam seperti
sarung tangan, balon dan produk lain yang
diperlukan manusia. ,ibandingkan karet sintesis
yang terbuat dari minyak bumi, karet alam lebih
ramah lingkungan, baik dalam hal penyediaan bahan
bakunya maupun proses produksinya. Karet alam
yang divulkanisasi dengan metode konvensional
dapat mengandung nitrosamin dan protein alergen
yang berbahaya bagi kesehatan.
-ermasalahan terbesar yang dihadapi oleh
para pelaku industri karet adalah adanya kandungan
nitrosamin dan protein alergen yang terdapat pada
produk karet alam. 6itrosamin adalah senya/a
kimia yang mengandung gugus nitrosa "H65-%.
6itrosamin dirumuskan dengan 2-6-6@5 dan
dibentuk oleh amine sekunder yang bereaksi dengan
oksida nitrogen, seperti terlihat pada reaksi pada
gambar '.
*7+
3ambar '. 2eaksi pembentukan nitrosamin
0enya/a ini dapat menyebabkan kanker, /alaupun
jumlahnya sedikit sekali yaitu hanya beberapa ppb.
)erbentuknya nitrosamin tersebut karena bahan
pemer=epat yang digunakan pada vulkanisasi
belerang yaitu terutama senya/a karbamat yang
akan bereaksi dengan nitrogen oksida pada /aktu
pemanasan. 6itrosamin yang keluar dari bahan
pemer=epat tersebut tidak saja berdampak negati4
dalam barang jadi karet, tetapi juga ruangan proses
produksi barang jadi karet juga ikut ter=emar. 5leh
karena itu, di negara-negara Dropa dan Gmerika
telah menerapkan peraturan tentang batas
maksimum nitrosamin di dalam barang jadi karet
sebanyak -0 ppm dan di dalam ruang kerja proses
produksi barang jadi karet 2#0 ppm8m
3
.
>ntuk mengatasi agar barang jadi karet dari
lateks bebas nitrosamin dapat dilakukan dengan =ara
vulkanisasi belerang tanpa menggunakan senya/a
karbamat sebagai bahan pemer=epat, vulkanisasi
peroksida, dan vulkanisasi radiasi. -roses
vulkanisasi belerang membutuhkan 3-' bahan kimia
yaitu bahan pemvulkanisasi "belerang%, bahan
pemer=epat "senya/a karbamat%, bahan penggiat,
dan bahan pemantap lalu dipanaskan pada suhu '0-
#0
0
: selama 2-3 hari. -roses vulkanisasi peroksida
hampir sama dengan proses vulkanisasi belerang,
hanya saja bahan pemvulkanisasinya menggunakan
tributil peroksid tanpa menggunakan bahan
pemer=epat. 0ementara itu, proses vulkanisasi
radiasi hanya membutuhkan satu ma=am bahan
kimia yaitu bahan pemeka berupa normal butyl
akrilat "n7G% dan dapat diiradiasi pada suhu kamar.
,ari uraian tersebut menunjukkan bah/a proses
vulkanisasi radiasi lebih menguntungkan karena
lebih hemat bahan kimia dan energi panas daripada
kedua proses lainnya.
*#+
:ara mengurangi agar kandungan nitrosamin
dalam karet sedikit mungkin atau bahkan bebas dari
nitrosamin harus dilakukan mulai dari a/al
pengolahan dan pemakaian bahan?bahan kimia
yang ditambahkan dalam proses vulkanisasi, antara
lain E
. Aenghindarkan pemakaian bahan peptisida atau
4ungisida yang mengandung sekunder amine
atau tertier amine pada /aktu aplikasi langsung
ke kebun.
2. Aengganti )A), "tetra metil thiouram disul4at%
dengan bahan penga/et lainnya, misalnya E
,o/i=il, -27L, C7D-8Cn5.
3. Aembubuhkan penangkal nitrosamin pada lateks
alam misalnya toko4erol, tokotrienol.
'. Aenghindarkan bahan pemer=epat vulkanisasi
yang mengandung senya/a karbamat, yaitu
dengan menggunakan teknik vulkanisasi iradiasi
atau vulkanisasi peroksida.
0edangkan protein alergen berbahaya karena
dapat menyebabkan alergi, terutama untuk alat-alat
terbuat dari karet yang sering digunakan pada tubuh
manusia dan alat-alat kesehatan. -rotein yang
terdapat dalam getah karet antara ?,! $
tergantung dari tempat tumbuh, spesies, dan tempat
penyemaian. 0aat ini telah terdeteksi sebanyak I
200 jenis protein dan telah diketahui beberapa
protein yang menyebabkan alergi ")abel 2%.
0ebagian besar protein alergen yang terdeteksi di
dalam karet alam juga terdeteksi pada produk
barang jadi lateks, kadang-kadang dalam keadaan
terurai atau bergabung dengan protein lain se/aktu
pengolahan. >ntuk itulah, salah satu =ara
menurunkan kadar protein terlarut dalam karet alam
saat penyadapan adalah dengan menambahkan
amonia ?# $. -rotein mengandung asam amino,
dimana asam amino dapat dihidrolisa dengan
amonia sehingga protein yang terlarut dalam air
jumlahnya meningkat. -rotein yang terkandung di
dalam lateks juga dapat terdegradasi karena
berinteraksi dengan elektron. Gkibat degradasi
inilah maka berat molekul akan menurun drastis,
sehingga menjadi asam-asam amino yang mudah
larut dalam air. Kemudian setelah dibuat 4ilm, dan
di=u=i, maka protein "penyebab alergi% akan larut
selama pen=u=ian, akibatnya 4ilm karet bebas dari
protein. 0elain itu, protein yang terkandung dalam
lateks juga dapat dihilangkan pada saat proses
sentri2uge "pemusingan%.
*#, !+
)abel 2. -rotein alergen dalam lateks
*(+
A--e!5en S+3)e--+-e! L')#-i9#$i'n
.ev. b Large rubber parti=le
.ev. b2 Lutoids
.ev. b3 0mall rubber parti=le
.ev. b' Lutoids
.ev. b# :ytoplasm
.ev. b0 Lutoids
.ev. b02 Lutoids
.ev. b03 Lutoids
.ev. b7 :ytoplasm
.ev. b! :ytoplasm
.ev. b( :ytoplasm
.ev. b0 Aito=hondria
Gntigen lateks pada sarung tangan dapat
menyebabkan reaksi alergi sistemik melalui paparan
langsung pada kulit maupun penyebaran melalui
udara yang diperkirakan terba/a oleh bedak8talk
yang ada pada sarung tangan yang dapat
menyebabkan rinitis alergi, asma bronkial, reaksi
ana4ilaktik.
-ara peneliti dari 1apan Gtomi= Dnergy
2esear=h Institute "1GD2I% berhasil melakukan
proses vulkanisasi dengan berkas elektron yang
berenergi =ukup rendah, sekitar 200-300 ke;,
sehingga e4ek radiasi sinar J pada kesehatan bisa
lebih ke=il dibandingkan iradiasi dengan sinar
gamma.
*3+
7erkas iradiasi elektron yang berkekuatan
kurang dari 00 mG ini ditembakkan pada =airan
lateks dalam bejana sambil diaduk, sehingga proses
iradiasi bisa berlangsung lebih merata. .al ini
disebabkan penetrasi elektron berenergi rendah ini
hanya sekitar 0,3 mm saja. 0elain dengan
pengadukan, bisa juga dengan membuat =airan
lateks menjadi selaput tipis 4ilm "ketebalan sekitar
(0 mm% agar elekton bisa terpenetrasi ke seluruh
bahan lateks. ,engan =ara ini dapat dihasilkan
selaput lapisan tipis yang kuat dan liat. ,an yang
terpenting adalah tidak adanya kandungan
nitrosamin dan protein alergen dari 4ilm karet yang
dihasilkan.
7agian penting pada proses vulkanisasi
adalah interaksi elektron dengan bahan yang
diiradiasi. 2adiasi pada lateks akan menimbulkan
terjadinya peristi/a terbentuknya radikal bebas serta
pengikatan silang antara rantai poliisopren.
Aekanisme reaksi yang terjadi pada proses
vulkanisasi lateks karet alam iradiasi, yaitu E
*#+
Inisiasi "pembentukan radikal%
-ropagasi "pertumbuhan radikal%
)erminasi "pembentukan ikatan silang%
,imana 2
o
merupakan radikal-radikal dari
.
o
, 5.
o
, dan .5
2
o
.
,ari reaksi tersebut
menunjukkan bah/a ada tiga tahap penting yang
terjadi, yaitu tahap inisiasi atau pembentukan
radikal bebas, tahap propagasi atau perbanyakan
radikal bebas, dan tahap terminasi yaitu
pembentukan ikatan silang antara poliisopren karet
alam yang merupakan tahap akhir proses
vulkanisasi.
Gda beberapa keunggulan dalam pengolahan
dan teknologi lateks karet alam iradiasi bila
dibandingkan lateks alam proses vulkanisasi
belerang, yaitu E
. 2;62L mempunyai kestabilan tinggi, sehingga
dapat dipakai dalam jangka panjang.
2. 7arang jadi yang dihasilkan tidak mengandung
nitrosamin yang bersi4at karsinogen dan protein
alergen yang berpotensi terhadap alergi serta
tidak bera=un 0to9ical1.
3. -roduk mudah untuk per/arnaan "clarity:better
colouration%.
'. -roses yang sederhana, mudah ditangani dan
ramah lingkungan karena bebas dari berbagai
ma=am polutan.
#. .emat bahan kimia, hemat /aktu dan
pengurangan energi panas sehingga biaya
produksi menurun.
&. 7ersi4at stabil dalam penyimpanan sehingga
sangat =o=ok untuk industri ke=il dan menengah
dan lebih elastis.
7. 2endah kadar abu dan rendah produksi gas bila
2;62L telah dipakai "sebagai sampah%.
7erbeda dengan vulkanisasi konvensional
dengan menggunakan dithio=arbamates yang dapat
menyebabkan timbulnya nitrosamin yang bersi4at
karsinogen, proses vulkanisasi iradiasi ini bebas dari
bahan penyebab kanker ini. 0elain itu, protein dalam
lateks mengalami disintegrasi ketika proses iradiasi
ini, sehingga protein alergen mudah dilarutkan.
Aelalui sentri4ugasi, protein alergen ini dengan
mudah bisa dipisahkan dari produk karet. 0elain itu,
apabila produk karet dari lateks alam iradiasi ini
dibakar, tidak menghasilkan gas sul4ur dioksida
"05
K
% yang banyak seperti pada karet proses
vulkanisasi belerang. 3as 05
K
ini berbahaya bagi
lingkungan karena bisa mengakibatkan hujan asam.
0elain itu, karet iradiasi lebih mudah didegradasi,
sehingga produk karet dari lateks alam iradiasi tidak
men=emari dan akrab dengan lingkungan. 7ahan
tambahan dalam proses vulkanisasi belerang, seperti
dithiocarbaates yang biasanya digunakan sebagai
katalisator untuk memper=epat proses vulkanisasi,
diperkirakan menjadi ra=un juga bagi bakteri-bakteri
pengurai karet. -erbandingan proses vulkanisasi
lateks karet alam se=ara konvensional dan proses
vulkanisasi iradiasi menggunakan berkas elektron
dapat dilihat pada )abel 3.
)abel 3. -erbandingan proses vulkanisasi lateks karet alam se=ara konvensional dan proses vulkanisasi iradiasi
menggunakan berkas elektron
N'4 Tin(#+#n
P!'&e& V+-1#ni&#&i &e)#!#
K'n2en&i'n#-
P!'&e& V+-1#ni&#&i I!#i#&i
Be!1#& E-e1$!'n
. 7ahan kimia yang
digunakan
,ibutuhkan banyak bahan kimia,
yaitu bahan pemvulkanisasi
"belerang%, bahan pemer=epat
"senya/a karbamat seperti )etra
Aetyl )hiouram ,isul4at8)A),%,
bahan penggiat "Cn5%, bahan
penstabil "K5.% dan bahan
pemantap "6a laurat%
*0+
.anya dibutuhkan satu ma=am
bahan kimia yaitu bahan pemeka
berupa normal butil akrilat "n7G%
untuk menurunkan dosis radiasi
2. )eknik produksi -roses vulkanisasi dilakukan selama
2-3 hari dengan proses yang lebih
rumit
.emat /aktu "iradiasi hanya
memerlukan beberapa menit saja%,
hemat energi, dan panas, serta
prosesnya sederhana dan ramah
lingkungan
3. -roduk karet yang
dihasilkan
Aasih terdapat kandungan
nitrosamin dan protein alergen
-roduk karet kurang elastis dan
menghasilkan banyak gas 05
K
7ebas nitrosamin dan protein
alergen, serta tidak bera=un
Audah didegradasi oleh alam
sehingga lebih ramah lingkungan
-roduk karet tidak berbau tajam
dan lebih elastis
-roduk karet bila dibakar, gas
05
K
yang dihasilkan hanya 820
daripada vulkanisasi belerang
'. <aktu penyimpanan 0elama 3 minggu 0elama & bulan
P!'&:e1 Pe0#n;##$#n MBE +n$+1 P!'&e&
V+-1#ni&#&i
,i masa akan datang, teknik iradiasi dengan
berkas elektron =ukup menjanjikan sebagai
alternati4 iradiasi dengan sinar gamma maupun
teknik vulkanisasi konvensional menggunakan
belerang. 0eperti halnya sinar gamma, teknologi
iradiasi berkas elektron pada karet alam ini terbukti
bisa menghasilkan proses vulkanisasi tanpa
belerang, dan bisa pula digunakan untuk mengurai
protein alergen pada karet alam. 0elain itu, proses
penghilangan protein alergen ini bisa dilakukan in-
situ di dekat lokasi perkebunan karet, karena
memungkinkan untuk dibuat mesin berkas elektron
yang mudah dipindah-pindah 0obile1, dengan
konsumsi tenaga listrik yang tidak banyak.
*+
elektron dengan penampang sebesar #K&# =m
tanpa proses scanning. ,ari per=obaan iradiasi
lateks menggunakan A7D yang bersumber plasma
ini, diketahui karet alam yang masih segar ternyata
bisa men=apai kualitas si4at mekanik yang lebih baik
*2+
Gpalagi sekarang tengah dikembangkan
tanpa bahan pemer=epat . -erbandingan si4at-si4at
mesin berkas elektron dengan luas penampang
berkas yang luas berbeda dengan Aesin 7erkas
Dlektron "A7D% konvensional yang prinsip
dasarnya mirip tabung :2) 06athode ,ay Tube1
televisi di mana sumber elektron adalah 4ilamen
panas dan berkas elektron titik digerakkan untuk
scanning. A7D baru ini bisa menghasilkan berkas
mekanik dari lateks karet alam menggunakan
iradiasi sumber elektron plasma, iradiasi sinar
gamma dan nilai a/alnya dapat dilihat pada )abel '.
Kelebihan lain dari A7D ini ialah bisa dibuat po/er
supply yang lebih ke=il sehingga dapat diran=ang
suatu sistem A7D yang ke=il dan bisa dipindah-
pindah 0obile1.
)abel '. -erbandingan si4at-si4at mekanik lateks karet alam menggunakan iradiasi berkas elektron plasma
katoda, iradiasi sinar gamma dan nilai a/alnya.
Si;#$-&i;#$ 0e1#ni1 Ni-#i #w#-
I!#i#&i 3e!1#&
e-e1$!'n 6-#0#8
I!#i#&i 3e!1#&
e-e1$!'n 63#!+8
I!#i#&i &in#!
5#00#
-ermanent set, $ 7# # # 23
Dlongation at break, $ 0&0 0'0 0'0 000
Aodulus &00 $, A-a 0.' .( n.a 2.
)ensile strength, A-a 2.2 2.3 ! !.&
0/elling ratio in
tolluen=e "immersed 4or
2' hours%, $
:ompeletely diluted 270 300 &0
KESIMPULAN
;ulkanisasi merupakan kun=i dari
keseluruhan dari teknologi karet karena proses ini
memegang peranan yang sangat penting dalam
pembentukan si4at 4isika dan si4at kimia dari 4ilm
lateks. -ermasalahan utama dalam industri karet
adalah adanya kandungan nitrosamin dan protein
alergen yang terdapat pada produk karet alam
karena proses vulkanisasi se=ara konvensional
menggunakan belerang.
,i masa akan datang, teknik iradiasi dengan
berkas elektron =ukup menjanjikan sebagai
alternati4 iradiasi dengan sinar gamma dalam proses
vulkanisasi lateks karet alam. Keunggulan utama
dari proses vulkanisasi lateks karet alam iradiasi ini
adalah tidak adanya kandungan nitrosamin sebagai
bahan penyebab kanker dan protein alergen sebagai
penyebab alergi pada tubuh. Gpalagi sekarang
tengah dikembangkan mesin berkas elektron dengan
luas penampang berkas yang luas berbeda dengan
po/er supply yang lebih ke=il sehingga dapat
diran=ang suatu sistem A7D yang ke=il dan bisa
dipindah-pindah 0obile1 dengan kualitas si4at
mekanik yang lebih baik tanpa bahan akselerator.
U.APAN TERIMA KASI/
,engan selesainya makalah ini kami
mengu=apkan banyak terima kasih kepada 7apak
,rs. )jipto 0ujitno, A)., dan seluruh sta4 kelompok
)eknologi Gplikasi -lasma atas segala bantuan yang
telah diberikan.
DA,TAR PUSTAKA
. -G2.>0I-, G,LF 7G0G2, Potret !aret
Ala #ndonesia, D=onomi= 2evie/ 6o. 23,
1akarta, "200!%.
2. G656IA, htt p E88///.rubberstud y .=o m,
"200(%.
3. K. AGK>>:.I, An #ntroduction to ,adiation
(ulcani;ation o2 Natural ,ubber *ate9, ).2.I.
3lobal :o., Ltd, 7angkok, "2003%.
'. 0>-2G-)5, ,15K5 0.-., ,ancangan Bejana
#radiasi *ateks !aret Ala untuk (ulkanisasi
dengan #radiasi Berkas %lektron, -rosiding
-ertemuan dan -resentasi Ilmiah)eknologi
Gkselerator dan Gplikasinya, -)G-7 7G)G6,
Fogyakarta, "2007%.
#. >)GAG, AG23G, Teknologi *ateks Ala
,adiasi 3 +olusi Problea Produksi Barang
!aret, -usat -engembangan In4ormatika
6uklir, 7G)G6, 1akarta, "2007%.
&. G656IA, htt p E88///.i n 4onuklir.=o m, "200(%.
7. G656IA, Nitrosaine +olutions, 2oba=
:hemi=al, 2obinsons 7rother Limited, Inggris,
"2003%.
!. ,>:LD2: L. -G22G, :G2L50 L., .>35
,.:., G6, G,DAG2 7.L., %9tractable
Protein 2ro 4ield ,adiation (ulcani;ed
Natural ,ubber *ate9, ///. Dlsevier.=om,
"200(%
(. )D3>. .G21565 KG2FG,I, Alergi *ateks
.ada Pekerja !esehatan, Aajalah :ermin
,unia Kedokteran 6o. '2, -). Kalbe Larma,
1akarta, "200'%
0. >)GAG, AG23G, *ateks Ala Polierisasi
dan Barang "adi !aretnya, -). 2el-ion
0teriliBation 0ervi=e, 7ekasi, "200!%
. -. 2G.G2,15, !aret, $aterial Andalan
%ks.or antara 8ara.an dan Ancaan,
h tt p E8 8///.in4o m etrik.=o m, "200(%
2. -. 2G.G215, K. >DA>2G, 6.6. K5;GL,
;. 0.>3>25;, ;. ,D6I05;, G6, ;.
1GK5;LD;, <. 0D)IG<G6, G6, A.
>)GAG, A..lication o2 *arge Area Plasa
6athode %lectron Bea 2or Natural ,ubber
(ulcani;ation, -ro=eedings o4 #th
International 0ymposium on .igh :urrent
Dle=troni=s, )omsk, 2ussia, "200!%.
TAN<A JAWAB
A!i"#ni K+&+0# Dewi
M 7erapa lama masa kadalu/arsa lateks dan apa
pengaruhnya bila menggunakan lateks yang
melebihi masa kadalu/arsa tersebut N
Wiwien An!i"#n$i
O >mumnya lateks pekat yang beramonia tinggi
"0,7 $ berat% memiliki umur sampai & bulan,
asalkan lateks tersebut ditutup rapat-rapat
"kedap udara% dan dalam suhu kamar. 7ila
lebih dari & bulan harap hati-hati karena
amoniaknya berkurang sehingga mudah
menggumpal bila diaduk dengan ke=epatan #0
? 00 rpm. )etapi apabila diaduk tidak
menggumpal maka lateks tersebut masih bisa
digunakan.
A!"#i
M ,i dalam makalah dikatakan bah/a protein yang
terkandung di dalam lateks dapat terdegradasi
karena berinteraksi dengan elektron,
mekanismenya seperti apa N
Wiwien An!i"#n$i
O Aekanisme yang terjadi pada iradiasi lateks
alam adalah terjadinya degradasi. Gkibat
degradasi maka berat molekul menurun drastis,
sehingga menjadi asam-asam amino yang
mudah larut dalam air. Kemudian setelah
dibuat 4ilm dan di=u=i maka protein berberat
molekul rendah "penyebab alergi% akan larut
selama pen=u=ian. Gkibatnya 4ilm karet bekas
dari protein berberat molekul rendah.

Anda mungkin juga menyukai