Anda di halaman 1dari 5

Maraknya pelanggaran yang di lakukan oleh para pejabat negara yang terkait dengan

kasus korupsi merupakan sebuah pencerminan di mana sistem pemerintahan dan pengawasan
terhadap kinerja para aparatur negara masih sangat minim. Hal ini tentu saja sangat
memprihatinkan bagi kelangsungan hidup rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang terbukti
melekukan tindak korupsi. Saat ini kasus korupsi yang ada di Indonesia terus meningkat setiap
tahunnya. Korupsi seaakan sudah menjadi hal yang biaa di mata masyarakat tetapi juga
merugikan banyak pihak. Korupsi merupakan sebuah masalah besar bagi negara yang mana
dampak dari Korupsi itu adalah kerugian yang di alami oleh negara. Korupsi telah melanggar
hukum dan juga melanggar nilai-nilai pancasila.
















PEMBAHASAN
Jacob Svensson Mengajukan dan membahas delapan pertanyaan menganai korupsi sebagai
berikut:
1. What is corruption? ( Apa sesungguhnya korupsi itu?)
2. Which countries are the most corrupt? (Negara-negara mana yang paling korup?)
3. What are the common characteristic of countries with high corruption? (apa ciri-ciri
umum Negara yang mempunyai tingkat korupsi yang tinggi?)
4. What is the magnitude of corruption? ( Berapa besarnya korupsi?)
5. Do higher wages of bureaucrats reduce corruption? (Apakah gaji lebih tinggi untuk para
birokrat akan menekan korupsi?)
6. Can competition reduce corruption? (Apakah persaingan dapat menekan korupsi?)
7. Why have there been so few (recent) successful attempts to fight corruption? (Mengapa
(akhir-akhir ini) begitu sedikit upaya yang berhasil memerangi korupsi?)
8. Does corruption adversely affect growth? (Apakah korupsi berdampak negative terhadap
pertumbuhan?)
Pertanyaan Pertama
What is corruption? Pada umumnya korupsi dapat didefinisikan sebagai penyalahgunaan
jabatan di sector pemerintahan untuk kepentingan pribadi. Misalnya penjualan kekayaan Negara
secara tidak sah oleh pejabat, kickbacks dalam pengadaan di sector pemerintahan, penyuapan,
dan pencurian dana-dana pemerintah.
Dalam pendekatan moralitas, korupsi umumnya merujuk ke kondisi dekadensi atau
hedonisme. Sedangkan dalam perdebatan teologis, beberapa sudut pandang tertentu terkadang
dituduh merupakan bentuk korupsi dari sistem-sistem kepercayaan yang ortodoks. Dengan kata
lain, sudut pandang tersebut dituduh telah menyimpang dari cara pandang lama yang sudah
benar.
Dalam perspektif agama, korupsi dipandang sebagai suatu perbuatan yang sangat tercela.
Dalam perspektif ajaran Islam, korupsi termasuk perbuatan fasad atau perbuatan yang merusak
kemaslahatan, kemanfaatan hidup, dan tatanan kehidupan. Pelakunya dikategorikan melakukan
jinayah kubro (dosa besar). Dalam konteks ajaran Islam yang lebih luas, korupsi merupakan
tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan (al-adalah), akuntabilitas (al-amanah), dan
tanggung jawab.
Pertanyaan Kedua
Which countries are the most corrupt?
Pertanyaan Ketiga
What are the common characteristic of countries with high corruption?
Pertanyaan Keempat
What is the magnitude of corruption?
Pertanyaan Kelima
Do higher wages of bureaucrats reduce corruption? Bahwa dengan menaikkan gaji pegawai
negeri diatas gaji resmi, kita dapat memastikan dengan kondisi tertentu bahwa pegawai akan
berprilaku jujur. Namun, apabila masalah korupsinya tidak terselesaikan da penegakan hokum
tetap lemah, yang terjadi adalah tingkat korupsi justru akan meningkat (mookherjee dan Png,
1995)
Pertanyaan Keenam
Can competition reduce corruption? Pertnyaan mengenai apakah persaingan dapat menekan
korupsi. Ketika ada persaingan yang kuat maka para peserta tender akan berusaha menekan
harga jual mereka sekuat mungkin. Sehingga tidak tersedia dana untuk menyogok pejabat.
Kalau begitu yang menyebabkan kaitan yang begitu kuat antara korupsi dengan regulasi pasar?
Adalah kewenangan yang dimiliki oleh birokrat. Para pejabat seringkali mengeluarkan aturan
yang menghambat masuknya para pesaing agar mereka bias korupsi (De soto,1989; Shleifer dan
Vishny, 1993). Jadi, diregulasi bias mengurangi korupsi bukan karena ia meningkatkan
persaingan, melakukan karena ia mengurangi kewenangan birokrat.
Pertanyaan Ketujuh
Why have there been so few (recent) successful attempts to fight corruption? Di banyak Negara
termasuk Indonesia, pemberantasan korupsi dilakukan melalui gebrakan-gebrakan oleh lembaga
atau aparat (penegak) hokum dan keuangan (para pemeriksa, seperti auditor dan investigator).
Megapa begitu sedikit yang berhasil?.
Gebrakan-gebrakan sebenarnya berasumsi bahwa semakin banyak dan semakin baik penegak
hokum, semakin besar korupsi bias dibasmi. Padahal banyak Negara miskin, lembaga hukum,
dan keuangannya lemah. Menambah sumber daya kepada lembaga ini seringkali bukan
jawabannya.
Pertanyaan Kedelapan
Does corruption adversely affect growth? Di era orde baru, ada pakar dan pengamat yang
beragumentasi bahwa korupsi justru mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut mereka,
dengan penyuapan, perusahaan bias melicinkan usaha mereka yang tersendat oleh birokrasi yang
tidak efisien (leff, 1964 dan Huntington, 1968). Hal yang dilupakan dari argument ini adalah
bahwa distorsi yang ditimbulkan oleh korupsi dianggap merupakan sesuatu yang given.
Dalam kebanyakan teori yang menghubungkan korupsi dengan pertumbuhan ekonomi yang
lambat, tindakan korup sendiri bukanlah biaya social ter besar. Kerugian terbesar dari korupsi
adalah bahwa korupsi melahirkan perusahaan yang tidak efisien dan alokasi talenta (SDM),
teknologi, dan modal justru menjauhi penggunaannya yang paling produktif bagi masyarakat.

Studi kasus
Hari sabarno Kasus Pengadaan pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) di 22
wilayah Indonesia, tahun 2003-2005.
Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Hari Sabarno terjerat kasus korupsi terkait
pengadaan mobil pemadam kebakaran di 22 wilayah Indonesia dari tahun 2003-2005. Hari
Sabarno telah menyetujui radiogram pengadaan mobil pemadam kebakaran yang diterbitkan eks
Dirjen Otonomi Daerah Depdagri, Oentarto Sindung Mawardi.
Dalam kasus ini PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya milik Hengky Samuel
Daud (Almarhum) menjadi agen tunggal penyedia barang pada proyek pengadaan mobil damkar.
Perusahaan milik Hengky ini menjual 200 unit mobil damkar tipe V 80 ASM dan 8 unit mobil
damkar tipe morita. Hari Sabarno juga menyetujui pembebasan bea masuk untuk mobil
pemadam kebakaran merek Morita yang diimpor oleh PT Istana Sarana Raya.
PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana memperoleh pembayaran Rp 227,1 miliar,
padahal seharusnya hanya Rp 141,05 miliar. Sehingga, merugikan negara Rp 86,07 miliar.
Terdakwa Hari ikut dinyatakan memperkaya diri sendiri dengan menerima hadiah dari Hengky
berupa satu unit mobil Volvo dan pembayaran mebeler untuk rumah pribadinya di kawasan
Gunung Putri, Bogor.
Majelis hakim Pengadilan Tipikor berkesimpulan bahwa Hari selaku Mendagri periode
2001-2004 terbukti melanggar Pasal 3 UU juncto Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Terdakwa Hari terbukti menyalahgunakan kewenangannya untuk memperkaya diri
sendiri atau orang lain hingga merugikan keuangan negara. Maka atas perbuatannya pada awal
Januari 2012 Majelis hakim menjatuhkan vonis hukuman 2,5 tahun penjara serta denda Rp150
juta subsider tiga bulan kurungan
Putusan majelis hakim ini dua kali lebih ringan dibandingkan tuntutan yang diajukan tim
jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, tim jaksa yang diketuai Ketut
Sumedana menuntut Hari dengan hukuman lima tahun penjara serta denda Rp250 juta.
Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung (MA),
dan mengabulkan kasasi tersebut. Putusan kasasi tersebut membatalkan vonis Pengadilan Tipikor
yang menghukum Hari Sabarno 2,5 tahun penjara. Hari Sabarno terbukti sah melakukan korupsi
bersama-sama sehingga MA menjatuhkan pidana penjara 5 tahun penjara, denda Rp 200 juta,
dan subsider 6 bulan pada 17 okteber 2012.

Anda mungkin juga menyukai