Ebola dalam Beberapa Hari M Reza Sulaiman - detikHealth Rabu, 15/10/2014 19:58 WIB Ilustrasi (Foto: Thinkstock) Jakarta, Nigeria dan Senegal merupakan dua negara di Afrika Barat yang sempat terinfeksi Ebola. Namun, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kedua negara tersebut dapat dinyatakan bebas Ebola dalam beberapa hari ke depan.
"Jika pemantauan untuk kasus baru dilakukan secara aktif seperti saat ini dan tidak ditemukan kasus baru, WHO dapat menyatakan Senegal bebas dari wabah Ebola pada Jumat, 17 Oktober mendatang," tutur WHO dalam keterangannya, dilansir Reuters pada Rabu (15/10/2014).
Senegal bukannya lepas dari kasus baru Ebola. Dalam beberapa pekan terakhir memang hanya ditemukan 1 orang yang terinfeksi virus berbahaya tersebut. Namun setelah melalui proses karantina, pasien dinyatakan sembuh dan tak memiliki kemungkinan menularkan Ebola kepada orang lain.
Sementara di Nigeria, kasus Ebola mewabah setelah salah satu orang warga Liberia terjangkit Ebola dan terdeteksi di bandara. Namun Ebola diyakini hanya menjangkit beberapa petugas kesehatan dan dapat dikendalikan setelah mereka dikarantina.
Peraturan WHO menyebutkan bahwa suatu wilayah yang ingin dinyatakan bebas dari wabah tertentu harus memenuhi beberapa syarat. Salah satunya adalah 5 pekan atau 42 hari tanpa kasus baru. Untuk Ebola, Senegal akan dinyatakan bebas pada 17 Oktober mendatang sementara Nigeria pada tanggal 20.
Dijelaskan WHO bahwa 42 hari merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk inkubasi virus. 98 Persen virus dan penyakit akan dinyatakan hilang setelah tak ditemukan dalam 42 hari terakhir, meskipun data lain menunjukkan bahwa virus Ebola dapat bertahan selama 90 hari di dalam sperma pria yang terinfeksi.
Di luar ranah Afrika, Ebola juga diketahui sudah memakan korban di Spanyol dan Amerika Serikat. Dugaan kasus juga ditemukan di beberapa negara lain meskipun belum terbukti kebenarannya. Menurut WHO, kesimpang-siuran berita tersebut diakibatkan oleh media yang membuat berita seenaknya.
"Tak mungkin memberitakan seseorang terjangkit Ebola dan dinyatakan negatif dalam beberapa jam. Ini ulah media yang tak bertanggung jawab dan tak memberikan keraguan pada masyarakat soal informasi resmi yang bahkan belum dikeluarkan pemerintah untuk masyarakat dan media," tutur WHO, menyindir pemberitaan besar-besaran beberapa media Inggris soal risiko Inggris terserang Ebola.