Anda di halaman 1dari 65

Sistem Manajemen

Dalam Pengelolaan
Lingkungan Perusahaan
Joni Hermana
Jurusan Teknik Lingkungan ITS
Sukolilo SURABAYA 60111
(hermana@its.ac.id); hp: 08123029313


Joni HERMANA
Adalah Guru Besar Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
ITS, Surabaya sejak tahun 1987. Saat ini juga menjabat sebagai Dekan FTSP ITS.
Menempuh pendidikan S1 di Jurusan Teknik Lingkungan ITB, Bandung (19801986); S2
bidang Sanitasi Lingkungan di University of Ghent, Belgia, (19891991); serta S3 bidang
Teknik dengan Spesialisasi Pengolahan Air Limbah Industri di University of Newcastle,
Inggris (19941997). Selain itu, tercatat juga sebagai International Fellow dari LEAD
(Leadership for Environment and Development) setelah mengikuti pendidikan di 4 kota
dunia (Jakarta Sao Paolo Guilin Moscow) selama periode waktu 1999 2001.
Selain tugas utama, yang bersangkutan juga aktif dalam mengikuti berbagai aktivitas
profesional maupun kemasyarakatan, khususnya dalam pembangunan berkelanjutan.
Beberapa hal yang pernah ditekuni adalah sebagai Sekertaris Badan Pengawas PDAM
Surabaya, anggota inti Dewan Lingkungan Hidup Jawa Timur, anggota International
Water Association (IWA).
Ragam Dimensi
Pembangunan
Berkelanjutan
Memenuhi kebutuhan saat
ini tanpa mengabaikan
peluang generasi yang
akan datang untuk
memperoleh kebutuhannya
sendiri.

Pencapaian secara simultan
tiga unsur penting, yaitu:
Kesejahteraan Ekonomi
Kualitas Lingkungan
Kesetaraan Ekuitas

Kualitas hidup yang lebih baik
untuk setiap orang serta
generasi yang akan datang
Perubahan paradigma strategi untuk
melaksanakan pembangunan
berkelanjutan:
Sistem pemikiran yang terkotak-
kotak terfokus pada bagian
tertentu saja secara parsial
Pendekatan Tradisional Sustainable Approach
Sistem pemikiran fokus pada
ketergantungan bagian dan
mengoptimasikan seluruh sistem
Dampak lingkungan/sosial
dilakukan ahli setelah keputusan
strategis dilakukan
Dampak lingkungan/sosial dianalisis
sebelum pembuat keputusan
merencanakan strategi pembangunan
Forecasting: dimana kita saat ini
bagaimana kita dapat
meningkatkan 5%
Backcasting: seperti apakah dunia yang
berkelanjutan itu dalam 30 tahun yad,
dan bagaimana cara kita mencapainya?
Posisi perusahaan hanya satu-
satunya tujuan
Stakeholder terlibat dalam memahami
berbagai pandangan untuk mendapatkan
solusi yang terbaik solution
Perusahaan menyusun konsep
bagaimana mereka mengelola
lingkungan:
Pentaatan
Lingkungan
Pengelolaan
Dampak
Pembangunan
Berkelanjutan
End-of-pipe


Batasan dampak
kegiatan saat ini
Pencegahan pencemaran;
Sistem manajemen

Desain ulang untuk
menghilangkan dampak
kegiatan
Integrasi Strategis


Merubah kegiatan dan
merencanakan sistem
industri
Tantangan pembangunan berkelanjutan berasal dari
pertemuan dua kecenderungan utama
Penurunan Ketersediaan SDA
dan Ekosistem
Dampak = Populasi x Pemakaian x
Teknologi
Penurunan
Batas
Aktivitas
Ketahanan
Trend Global
Dua dunia yang berbeda !!
Mengapa Pengelolaan Lingkungan?
Produk/Jasa
Pencemaran Lingkungan :
-Pencemaran Udara
-Pencemaran Air
-Pencemaran Tanah
Masalah Kependudukan



KONSUMEN PRODUSEN
Uang/Imbalan
Sumberdaya Alam penghasil Energi:
-Renewable; energi air, matahari, hutan,
biomassa, angin, laut dan gelombang
-Non-renewable; batu bara, minyak dan gas
bumi, bahan bakar sintetis, energi nuklir maupun
energi geothermal.
SDA penghasil Bahan Baku:
-Mineral, Gas Bumi, Perairan, Tanah, Hutan dan
lain-lain
SDA Lingkungan Hidup:
-Udara, ruang, perairan, tanah, dan sebagainya
1. Kerusakan dan menipisnya sumberdaya
lingkungan global
Kerusakan atmosfir
Kerusakan lapisan ozon
Kerusakan dan menipisnya sumberdaya hutan
Menipisnya keanekaragaman hayati
Pencemaran dan menipisnya sumber daya
kelautan
2. Konsumsi yang berlebihan
3. Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup
Permasalahan Lingkungan Global
Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
10
Dampak Lingkungan
Pengelolaan SDA:
Pengurangan SDA dan Energi
Pencemaran Lingkungan
Perubahan Iklim
Perubahan Tata Guna Lahan
Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
11
Pengurangan SDA dan
Energi
Sumber energi yang non-renewable
Sumber energi yang renewable
SUMBER
ENERGI

CO

CO
2


N
2
O

CH
4



Batubara

Minyak Bumi

Gas Alam

Biomassa



1.97

15.96

0.15

5.28


19.72

79.79

14.95

29.63





0,002

0,012

3 x 10
-15

14.8


2.61 x 10
-14


0.065

0.002

0.008

Ekivalen CO
2


70.08

144.09

0.102

1.50

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
12
Pencemaran Lingkungan
Polusi Udara;
Smog, Hujan Asam, Debu dan Partikulat
Polusi Air;
Air permukaan dan Air tanah
Polusi Limbah B3;
Limbah korosif, reaktif, toksik atau yang mudah
terbakar/meledak
Polusi Radioaktif;
Mineral, air/tanah
Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
13
Perubahan Iklim
Skala global dan lokal
Dipengaruhi oleh;
peningkatan konsentrasi CO
2
di udara
(efek rumah kaca),
polusi partikulat/debu,
kecepatan penggundulan hutan,
pencemaran panas (industri maupun
transportasi)
Peta suhu bumi 1995-2004
Penyebab
Gas-gas Rumah Kaca
Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim
(United Nations Framework Convention on
Climate Change UNFCCC), ada 6 jenis gas
yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu :
Karbondioksida (CO2)
Dinitro Oksida (N2O)
Metana (CH4)
Sulfurheksaflorida (SF6)
Perflorokarbon (PFCs)
Hidroflorokarbon (HFCs)
Gas-gas Rumah Kaca
Sumber CO
2

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
20
Tabel 5. Peringkat negara pencemar
emisi karbon di dunia
Negara

Peringkat Kontribusi (%)
Amerika Serikat
Uni Sovyet (lama)
Brasil
Cina
India
Jepang
Jerman Barat (lama)
Inggris
Indonesia
Perancis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
19.8
12.8
11.2
7.1
4.2
4.1
3.0
2.9
2.6
2.3
Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
21
Perubahan Tata Guna
Lahan
Proses Produksi di rural dan Konsumsi Energi di
daerah urban

Aktivitas penggunaan energi dapat dikonversi
dalam luasan area yang diperlukan untuk
produksi (misal : hidroelektrik/Kedungombo?)

Tanah yang digunakan untuk industri nuklir akan
terkontaminasi berabad-abad

Modul 02 Pelatihan ISO 14000 Jurusan Teknik
Lingkungan FTSP - ITS
22
Kehilangan
Keanekaragaman Hayati
Akibat aktivitas manusia
Dampaknya:
Hilangnya sumber-sumber genetik
Hilangnya sumber pangan potensial dan
pengendali penyakit
Stabilitas ekosistem berkurang
Hilangnya daya tahan ekosistem

1. Persediaan air dan sanitasi
2. Pengelolaan limbah padat
3. Emisi kendaraan di daerah urban
4. Polusi industri, terutama di pulau pulau yang
menjadi lokasi industri
5. Pengelolaan daerah pertambangan dan area
konsesi hutan di berbagai pulau
6. Proteksi daerah aliran sungai (DAS)
7. Proteksi keanekaragaman hayati dan
keberlanjutan dari ekosistem global
Permasalahan LH di Indonesia
ISO 14001
International Standard Organization 14001
Standar internasional yang berisi
syarat-syarat untuk mengadakan,
mengimplementasikan serta
mengoperasikan Sistem
Manajemen Lingkungan (SML)
Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan
untuk memperjelas edisi th. 1996
dan lebih kompatible dengan ISO
9001
Tentang ISO
IEC (1906)
ISA (1926)
International Organization for
Standardization (23 Februari 1947),
berpusat di Jenewa
Saat ini sudah dihasilkan > 9300 standar
dan 170.700 halaman teknis

Tentang ISO
SEJARAH PERKEMBANGAN ISO
14000
Conference on Human
and Environment oleh
PBB pada tahun 1972
UNEP dan WCED 1987
Our Common future
UNCED, 1989 KTT Bumi
Rio de Janeiro, 1992
BCSD
SAGE, 1991
Komisi Teknis TC-207
ISO Seri 14000

Alasan Perlunya Standar
Adanya Technical Barriers to Trade
Mencegah Non-TBT
Liberalisasi perdagangan dunia
Saling ketergantungan antar sektor
Sistem komunikasi seluruh dunia
Perlunya penyeragaman standar
teknologi
Kriteria Standar Sistem
Manajemen
Generic aplikabel untuk semua jenis
organisasi/perusahaan
Sistem Manajemen mengacu
kepada apa yang dilakukan suatu organisasi
untuk mengelola proses atau aktivitasnya untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sendiri,
yaitu; - mentaati peraturan, sesuai dengan
ketetapan lingkungan
Model Acuan untuk diikuti dalam
penyusunan maupun pelaksanaan
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem Manajemen Lingkungan menurut
ISO 14001:2004 adalah bagian dari
sistem manajemen organisasi yang
digunakan untuk mengembangkan dan
mengimplementasi kebijakan lingkungan
dan mengelola aspek-aspek lingkungan-
nya.

SML ISO 14000 berarti
Apa yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan untuk meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan yang disebabkan
oleh aktivitasnya

Jadi concerns proses bukan produk/hasil !
Penerapan ISO di Indonesia
ISO 14001 = SNI 19-14001
Sertifikasi organisasi yang telah
melakukan SML
Data 2005 (Database Nasional
Sertifikasi ISO 14001) adalah
berjumlah: 384 perusahaan
mendapatkan sertifikasi ISO 14001

ISO 14000 SERIES
ISO seri 14001-14009 : SML (EMS)
ISO seri 14010-14019 : Audit Lingkungan
ISO seri 14020-14029 : Environmental Labelling
(Ecolabel)
ISO seri 14030-14039 : Environmental
Performance Evaluation (EPE)
ISO seri 14040-14049 : Life Cycle Assessment (LCA)
ISO seri 14050 : Term and Definition
ISO 14000 SERIES
ISO seri 14001-14009 tentang
Environmental Management System
(EMS) atau Sistem Manajemen
Lingkungan (SML).
ISO 14001 tentang SML ini adalah seri
yang paling banyak dikenal karena
sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah
sertifikasi untuk ISO 14001 ini.
ISO seri 14001-14009
ISO 14000 SERIES
ISO seri 14010-14019 tentang Environmental
Auditing (Audit Lingkungan)
ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam
penerapan sistem manajemen lingkungan, jadi
tidak memerlukan sertifikasi.
ISO seri 14020-14029 tentang Environmental
Labelling (Ekolabel).
ISO seri ini juga dimaksudkan untuk sertifikasi,
tetapi yang disertifikasi adalah produknya
sedangkan EMS yang disertifikasi adalah
sistemya.
ISO seri 14010-14019
ISO seri 14020-14029
ISO 14000 SERIES
ISO seri 14030-14039 tentang Environmental
Performance Evaluation (EPE) atau Evaluasi
Kinerja Lingkungan.
Diukur dengan mengkuantifikasi dampak
kegiatan terhadap lingkungan.
ISO seri 14040-14049 tentang Life Cycle
Assessment (LCA) atau Analisis Daur Hidup
Produk
Standar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi,
dimana setiap produk mempunyai siklus hidup
ISO seri 14030-14039
ISO seri 14040-14049
ISO 14000 SERIES
ISO 14050 tentang Term and Definition
Dalam dokumen ini terdapat definisi-
definisi yang digunakan dalam ISO seri
14000.
ISO seri 14050
STRUKTUR ISO SERI 14000

14011
ELEMEN DALAM SML
Kebijakan Lingkungan
Perencanaan
Implementasi dan Operasi
Pemeriksaan
Pengkajian Manajemen

Perbandingan ISO 14001:1996 dan 2004
ELEMEN-ELEMEN SML
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan
4.3.1 Aspek-Aspek Lingkungan
4.3.2 Perundangan dan Peraturan
Lingkungan
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program

ELEMEN-ELEMEN SML
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung
Jawab dan Wewenang
4.4.2 Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian
4.4.3 Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi
4.4.5 Pengendalian Dokumen
4.4.6 Pengendalian Operasional
4.4.7 Persiapan Tanggapan dan Tindakan
Darurat
ELEMEN-ELEMEN SML
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
4.5.2 Evaluasi Ketaatan
4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
4.5.4 Pengendalian Rekaman
4.5.5 Audit Internal

4.6 Pengkajian Manajemen

Keuntungan SML
Mengurangi penggunaan bahan
baku/SD;
Mengurangi konsumsi energi;
Meningkatkan efisiensi proses;
Mengurangi timbulan limbah dan
biaya penanganannya, dan
Memanfaatkan sumberdaya yang
dapat didaur-ulang.

Kerugian SML
Prosedur terdokumentasi dan tertulis sangat rinci
sehingga keberhasilan sangat tergantung dari
kesadaran karyawan

EMAS
Eco-Management and Audit Scheme
TENTANG EMAS
Program 3 (tiga) tahunan
Alat bantu manajemen untuk meningkatkan
kinerja lingkungan suatu organisasi dan
menyelaraskan tujuan organisasi dengan
peraturan yang berlaku.
Meningkatkan kinerja lingkungan sebesar
33%.
Hingga tahun 2003: 82 organisasi EMAS
versus 2.917 organisasi ISO 14001 yang
mencatat (di UK)

LANGKAH-LANGKAH EMAS
SYARAT-SYARAT EMAS
Mematuhi peraturan lingkungan
Membuat analisis lingkungan sekitar
Mengaplikasikan program dan sistem
manajemen lingkungan
Membuat audit lingkungan
Menetapkan tujuan dan sasaran
Mengkomunikasikan pernyataan lingkungan
dengan organisasi terkait (diakui)
SYARAT AKREDITASI
EMAS
Menetapkan Kebijakan Lingkungan
Melakukan Review Lingkungan
Menyusun Program Lingkungan
Membuat Sistem Manajemen
Melakukan Siklus Audit
Membuat Pernyataan Publik
Tahunan
Mengaudit Secara Eksternal
EMAS diharuskan melakukan analisis lingkungan untuk
kriteria tertentu
Mewajibkan audit, review dan pernyataan publik
(Environmental Statement)
EMAS untuk kegiatan industri, ISO untuk semua aktivitas
organisasi
Lebih menekankan pada EVABAT (Economically Viable
Application of Best Available Technology)
EMAS mensyaratkan adanya verifikasi eksternal sistem
manajemen dan auditnya, sedangkan ISO 14001 tidak
Komunikasi dengan Otoritas, Publik maupun Kontraktor
EMAS masih terbatas di Eropa, ISO diaplikasi internasional
ISO 14001
EMAS
PROPER
Program For Pollution Control, Evaluation & Rating
EMAS versi INDONESIA !
PROPER
Tujuan: Peningkatan pentaatan &
kinerja perusahaan dalam
pengelolaan lingk. hidup secara
kontinu lewat implikasi instrumen
insentif & disinsentif reputasi dengan
mekanisme penyebaran informasi
(disclosure) kepada publik dan
stakeholders
Pihak terkait & peran :
BAPEDAL: rating & disclosure
Masyarakat: social pressure
Pasar: reputation

PROPER
LATAR BELAKANG
1980-1990an : PENGENDALIAN POLUSI
DI INDONESIA TIDAK MEMADAI
PROPER DICETUSKAN U/
MEMPERBAIKI KONDISI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
LANDASAN PROPER
1. PENGAWASAN PENTAATAN DLM
PENGELOLAAN LINGK.HIDUP
3. HAK MASY. U/ BERPERAN DLM
PENGELOLAAN LINGK. HIDUP
2. HAK ATAS INFORMASI LINGK.
HIDUP
4. KEWAJIBAN PERUSH. U/
MEMBERIKAN INFORMASI
KATA KUNCI:
UU NO. 23/1997 PASAL 22 (1)
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (3)
UU NO.23/1997 PASAL 7 (1)
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)
EMAS KELOLA LINGK > PERSYARATAN & ZERO
EMISI
HIJAU KELOLA LINGK. REPUTASI INSENTIF DAN
PERSYARATAN
BIRU KELOLA LINGK. SESUAI PERSYARATAN
MERAH KELOLA LINGK TAPI BELUM SESUAI
PERSYARATAN
HITAM BELUM MELAKUKAN KELOLA LINGK. YANG
SIGNIFIKAN
HASIL TSB DILAPORKAN KEPADA PUBLIK


HASIL EVALUASI PROPER:
Peringkat Proper
2004-2005
Jumlah yang ber-sertifikasi
ISO 14001
Emas (nihil) -
Hijau (total 23) 13
Biru (total 221) 30
Merah (total 150) 7
Hitam (total 71) 1
Perusahaan dengan sertifikasi ISO dan label PROPER (data 2005,
database Nasional sertifikasi ISO 14001)

PROPER
ISO 14001

Anda mungkin juga menyukai

  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Minyak Solar
    Minyak Solar
    Dokumen10 halaman
    Minyak Solar
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Tabel Tegangan Regangan
    Tabel Tegangan Regangan
    Dokumen10 halaman
    Tabel Tegangan Regangan
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Makalah Konservasi Energi Geothermal
    Makalah Konservasi Energi Geothermal
    Dokumen24 halaman
    Makalah Konservasi Energi Geothermal
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Logika Latihan Uts
    Logika Latihan Uts
    Dokumen4 halaman
    Logika Latihan Uts
    neshara
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Tugas Before Uts
    Tugas Before Uts
    Dokumen4 halaman
    Tugas Before Uts
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Gokil
    Aplikasi Gokil
    Dokumen1 halaman
    Aplikasi Gokil
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Gokil
    Aplikasi Gokil
    Dokumen1 halaman
    Aplikasi Gokil
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Gokil
    Aplikasi Gokil
    Dokumen1 halaman
    Aplikasi Gokil
    Fabiyan Eryck Gonzalez
    Belum ada peringkat