Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI MOLEKULER

APLIKASI REKAYASA GENETIKA


PADA PENGEMBANGAN ANTIBIOTIK
KELOMPOK 5:
NI MADE ARTARI DEWI 115130101111006
EVA ROSALINA 115130101111007
FADILLAH ASYIAH R 115130106111001
WIDYA ALIF SUHANDINI 115130107111003
KHUSNA INDRA P 115130107111005
EVRIS HIKMAT 11513010011101
ABEDNEGO R!A 1151301001110""
PKH A "011
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWI#AYA
MALANG
"013
BAB I
PENDAHULUAN
1!1 L$%$& B'($)$*+
Bioteknologi modern memanfaatkan keterampilan manusia dalam melakukan
manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan suatu barang yang
diinginkan. Bioteknologi modern menggunakan organisme hasil rekayasa genetika
melalui perlakuan yang mengubah landasan penentu kemampuan hidup, yaitu mengubah
tatanan gen yang menentukan sifat spesifik suatu organisme sehingga proses pengubahan
dapat berlangsung secara lebih efisien dan efektif.
Kemajuan bioteknologi tak lepas dari peran mikroba. Karena materi genetika
mikroba sederhana, sehingga mudah dimanipulasi untuk disisipkan ke gen yang lain.
Bioteknologi seperti mesin ajaib yang mampu melakukan berbagai proses penting dalam
dunia industri di beberapa bidang antara lain bidang kesehatan, pangan, pertanian,
industri lainnya serta lingkungan. Di bidang kesehatan, penerapan bioteknologi atau
kegiatan rekayasa genetika menghasilkan produk-produk penting berupa senyawa-
senyawa yang mempunyai fungsi terapeutik seperti antibiotik, vaksin, hormon, kit
diagnostika atau memperbaiki gen rusak/ tidak fungsional terapi gen!, dan produk
farmasi lainnya.
"leh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengembangan
antibiotik sebagai salah satu produk bioteknologi modern di bidang kesehatan.
1!" R,-,.$* M$.$($/
Berdasarkan uraian di atas, maka adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu#
$. %pakah yang dimaksud dengan antibiotik &
'. Bagaimana sejarah antibiotik&
(. Bagaimana prinsip-prinsip pembuatan antibiotik &
). %pa saja mikroorganisme penghasil antibiotik&
1!3 T,0,$*
%dapun tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu#
$. *ntuk mengetahui pengertian antibiotik.
'. *ntuk mengetahui sejarah dari antibiotik.
(. *ntuk mengetahui prinsip-prinsip pembuatan antibiotik.
). *ntuk mengetahui mikroorganisme penghasil antibiotik.
BAB II
PEMBAHASAN
+ada segi lain penerapan D,% rekombinan adalah untuk pengobatan terbuka bagi
pengembangan antibiotik. Kepentingan untuk pengembangan antibiotik dengan teknik ini
didukung oleh kenyataan nilai penjualan dan keuntungan perdagangan antibiotik yang
menduduki tempat teratas dewasa ini. -uatu hal yang perlu dicatat adalah antibiotik bukan
merupakan produk gen primer, tetapi lebih merupakan produk metabolit sekunder, dimana
pembentukan antibiotik dalam sel melalui reaksi yang dikatalisir oleh en.im protein sebagai
produk gen primer. "bat ini memiliki struktur kimia yang berbeda satu dengan lain dan
memiliki kesamaan aksi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. +ada umumnya antibiotik
dihasilkan oleh mikroba golongan aktinomisetes, dan biasanya dari jenis streptomises. Dalam
perdagangan, ada beberapa kelompok besar antibiotik yang memegang peranan seperti
penisilin, sefalosporin, dan tetrasiklin. Kelompok antibiotik lainnya adalah yang termasuk
makrolida polien, streptomisin, eritromisin, rifampisin, bleomisin dan antrasiklin yang
mempengaruhi segi-segi metabolisme sel yaitu dari replikasi D,% sampai kepada
pembentukan protein. -ekurangnya ada tiga saluran penerapan D,% rekombinan dalam
produksi antibiotik melalui penyempurnaan produk, modifikasi invivo, dan antibiotik hibrida.
"!1 P'*+'&%1$* A*%1213%1)
%ntibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme,
khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. +enggunaan antibiotika khususnya
berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan
rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman.
%ntibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai
metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. %ntibiotika berbeda dengan
desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan
lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
/idak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti
strychnine, antibiotik dijuluki 0peluru ajaib1 # obat yang membidik penyakit tanpa
melukai tuannya. %ntibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau
nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan
berbagai jenis bakteri. %da antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram
positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada
lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. %ntibiotika oral yang
dimakan! mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena melalui infus!
digunakan untuk kasus yang lebih serius.
"!" S'0$&$/ .1*+)$% 4'*'-,$* $*%1213%1)$ -35'&*
+enemuan antibiotika terjadi secara 2tidak sengaja3 ketika %le4ander 5leming,
pada tahun $6'7, lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan
meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. +ada hari senin, ketika cawan petri
tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan bagian
di sekitar kapang 2bersih3 dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Karena tertarik
dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut, yang
ternyata adalah +enicillium chrysogenum kapang berwarna biru muda ini mudah
ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa hari!. 8a lalu mendapat hasil positif
dalam pengujian pengaruh ekstrak kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak
itu ia diakui menemukan antibiotik alami pertama# penicillin 9. +enemuan efek
antibakteri dari +enicillium sebelumnya sudah diketahui oleh peneliti-peneliti dari 8nstitut
+asteur di +erancis pada akhir abad ke-$6 namun hasilnya tidak diakui oleh lembaganya
sendiri dan tidak dipublikasi.
"!3 M1)&33&+$*1.-' 4'*+/$.1( $*%1213%1)
%ntibiotik, sebagai penerapan bioteknologi konvensional merupakan senyawa
hasil mikroorganisme yang bermanfaat sebagai penghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain.
$. :amur Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai penghasil antibiotik
penisilin untuk melawan infeksi yang dikarenakan oleh bakteri Staphylococcus.
'. :amur Cephalosporium sp. dapat menghasilkan antibiotik sefalosporin sebagai
pembunuh bakteri yang kebal terhadap antibiotik penisilan.
(. Aspergillus menghasilkan fumigasin
). Chaetomium menghasilkan chetomin
;. Fusarium menghasilkan javanisin
<. Trichoderma menghasilkan glioto4in
=. Bakteri Streptomyces griseus dapat menghasilkan antibiotik streptomisin untuk
membunuh bakteri yang kebal terhadap antibiotik penisilin dan sefalosporin.
-ekitar 7>> jenis antibiotik dihasilkan oleh fungi. 5ungi dari genus Aspergillus dan
Penicilin lebih sering memproduksi antibiotik.
"! P'-2,$%$* $*%1213%1)
"!!1 F'&-'*%$.1
-uatu antibiotika yang dihasilkan secara komersial, pada awalnya harus berhasil
diproduksi pada fermentor industri berskala-besar. -alah satu gugus-tugas penting
adalah pengembangan efisiensi metode pemurnian. ?etode elaborasi yang terperinci!
sangat penting dalam ekstraksi dan pemunian antibiotika, karena jumlah antibiotika
yang terdapat dalam cairan fermentasi hanya sedikit. :ika antibiotika larut dalam
pelarut organik yang tidak dapat bercampur dengan air, maka pemurniannya relatif
lebih mudah, karena memungkinkan untuk mengekstraksi antibiotika ke dalam suatu
pelarut bervolume kecil, sehingga lebih mudah mengumpulkan antibiotika tersebut.
:ika antibiotika tidak larut dalam pelarut, selanjutnya harus dipindahkan dari cairan
fermentasi melalui adsorpsi, pertukaran ion, atau presipitasi secara kimia. +ada semua
kasus, tujuannya untuk memperoleh produk kristalin yang sangat murni, meskipun
sejumlah antibiotika tidak mudah terkristalisasi dan sulit dimurnikan. ?asalah yang
berhubungan adalah, kultur sering menghasilkan produk akhir lain, termasuk
antibiotika lain, dalam hal ini penting mengakhiri proses dengan suatu produk yang
hanya terdiri dari antibiotik tunggal. +emurnian secara kimia mungkin dibutuhkan
untuk mengembangkan metode dalam rangka menghilangkan produk sampingan yang
tidak diharapkan, tetapi dalam beberapa kasus hal tersebut penting untuk ahli
mikrobiologi untuk menemukan strain yang tidak menghasilkan senyawa kimia dan
tidak diharapkan.
63*%3/ 4'-2,$%$* P'*171(1*:
"!!" A*%1213%1) -'*++,*$)$* R')$8$.$ G'*'%1)$
+enelitiannya bisa dilihat pada jurnal 0+roduction of ,ew @ybrid %ntibiotics,
?ederrhodins % and B, by a 9enetically Angineered -train1 oleh -atoshi "mura dkk.
B$/$* 5$* -'%35':
$. Bacterial strains
-train yang digunakan dalam penelitian ini adalah medermycin penghasil
-treptomyces sp. strain dan %?=$<$ nanaomycin penghasil -. rosa var. notoensis
K%(>$, yang diisolasi dari sampel tanah di laboratorium kami, actinorhodin penghasil
-. coelicolor %( kalafunginproducing -. tanashiensis K%B% ,CCB ('$;, dan mereka
transforman.
'. ?edia
Akstrak ragi-ekstrak malt-larut agar pati, yang terdiri dari ) g ekstrak ragi, $> g
ekstrak malt, ) g larut pati, '> g Bacto-%gar, dan $ liter air suling, digunakan untuk
sporulasi '; +B9 dari thiostrepton per ml ditambahkan dalam kasus transforman!.
-uspensi spora untuk inokulasi disimpan pada -(> DE.
(. 8solation and detection of hybrid antibiotics
Kultur kaldu disesuaikan dengan p@ =,> dengan $ , @E8 dan diekstraksi
dengan volume yang sama kloroform. 5ase dipisahkan dengan sentrifugasi. 5raksi
pelarut diuapkan sampai kekeringan. Cesidu kasar diterapkan pada silika gel thinlayer
pelat kromatografi dan dikembangkan dengan kloroform- metanol $>#$!.
). Determination of ?8E
+enentuan ?8E dilakukan dengan metode pengenceran agar pada medium agar
infusi jantung, dan inkubasi dilakukan pada suhu (= DE selama '> jam. %ntibiotik
dilarutkan dalam ;>F metanol.
;. 8nstruments
-pektrometer massa :?--DG-(>> tegangan percepatan ( kH, tegangan
ionisasi, $ eH, arus emitor, $ sampai '; m%I katoda tegangan ;,; kH, :A"B Eo,
:epang! untuk ionisasi nyala detektor 5D! spektrometri massa, rekaman *H-visible
spektrofotometer *H-'$>% untuk *H-tampak penyerapan, 5/ resonansi magnetik
nuklir ,?C! spektrometer :,? 5G6>J 6> ?@., :A"B Eo! untuk K-pektrometri @-
,?C, kisi difraksi spektrofotometer inframerah %-$>' untuk spektrometri inframerah,
dan sebuah analisa unsur ?odel ')>B, /he +erkin Almer Eorp, ,orwalk, Eonn!
untuk elemen analisis.
<. Ehemicals
-ampel otentik nanaomycins % dan D dan medermycin diisolasi dari kaldu
kultur -. rosL var. notoensis dan -treptomyces sp. strain %?=$<$, masing-masing.
+roduksi antibiotik dengan metode mutasynthesis atau biosintesis hibrida
adalah sebuah pendekatan menarik untuk penemuan antibiotik baru. ?etode tersebut
mudah diterapkan untuk mendapatkan antibiotik baru, tapi fermentasinya memerlukan
setidaknya dua proses#
$. Budidaya suatu idiotrophic mutan atau strain antibiotik yang memproduksi
dengan penambahan inhibitor en.im
'. +enambahan analog dari intermediate biosintesis
-ebaliknya, produksi hibrida antibiotik oleh strain rekombinan, seperti yang
ditunjukkan di sini, dilakukan oleh fermentasi sederhana, seperti dalam produksi
antibiotik biasa. /iga plasmid rekombinan p8:'(>$, p8:'($;, dan p8:'($<, yang
masing-masing memiliki kemampuan untuk menghasilkan mederrhodins di produsen
medermycin, semuanya mengandung tumpang tindih wilayah cluster gen untuk
biosintesis actinorhodin, termasuk wilayah %E/H. Dari hasil penelitian ini, produk
gen %E/H yaitu hidroksilase mampu mengkatalisis hidroksilasi medermycin di posisi
E-<. /otal produktivitas isochromaneLuinone antibiotik medermycin dan
mederrhodins setiap transforman mirip dengan strain asli yang menghasilkan
medermycin saja.
+embentukan mederrhodin B dilakukan sebagai berikut#
$. -intesis medermycin dari delapan asetat dan gula oleh medermycin penghasil
-treptomyces sp. strain %?=$<$
'. hidroksilasi dari medermycin oleh hidroksilase yang merupakan produk gen
terlibat dalam biosintesis actinorhodin -. coelicolor %(
(. pengurangan mederrhodin % oleh reduktase -treptomyces sp. %?=$<$
D'%'7%13* 39 /82&15 $*%1213%17. 9&3- %&$*.93&-$*%.
Kami mencoba untuk memperkenalkan berbagai plasmid rekombinan yang
terdiri sebagian atau seluruh dari kelompok gen actinorhodin -. coelicolor %(
dilakukan pada vektor M berbasis -E+' p8:6'' atau p8:6)>, ke-nanaomycin,
kalafungin-, frenolicin B-, dan -treptomycetes medermycin penghasil, menggunakan
kondisi standar untuk transformasi protoplas dikembangkan untuk -. coelicolor %(
dan -. lividans <<. Dalam eksperimen ini, transfornlants diperoleh hanya dari
kalafungin-dan medermycinproducing organisme. *paya kemudian dibuat untuk
mendeteksi antibiotik hibrida dari kaldu kultur -. tanashiensis
K%B% ,CCB ('$; dan -treptomyces sp. saring %?=$<$ membawa plasmid
rekombinan. +roduksi antibiotik hibrida diamati dari medermycinproducing
-treptomyces sp. saring %?=$<$ membawa p8:'(>$, p8:'($;, dan p8:'($<.
I.3($.1 -'5'&&/351*.
Satu liter dari kultur kaldu -treptomyces sp. strain %?=$<$ membawa
p8:'($; telah disesuaikan pada p@ ).> dengan $ , @E8, dan endapan miselium
dihilangkan melalui proses sentrifugasi. -upernatan diambil melalui kolom Diaion
@+-'> setelah itu dicuci dengan dua volume deionisasi air. ?edermycin dan
mederrhodins dielusi dengan aseton cair =>F. Aluat diuapkan untuk menghapus
aseton tersebut. %seton tanpa eluat sekitar '> ml! diatur pada p@ =,> dengan
amonia cair dan diekstraksi dua kali dengan volume yang sama dari kloroform.
?edermycin dan mederrhodin % dipartisi ke fase kloroform, Kyang diuapkan sampai
kering. ?ederrhodin % dimurnikan dengan preparatif silika gel kromatografi lapis
tipis dan dikembangkan dengan chloroformmethanol $>#$!. -ekitar )> mg
mederrhodin % diperoleh. ?ederrhodin B dalam fasa cair setelah langkah ekstraksi
pelarut. 5raksi cair diencerkan dengan air deionisasi dan melewati sebuah Kkolom
%mberlite E9-;> N@ OP )> ml!. Kolom dicuci dengan air deionisasi, dan mederrhodin
B dielusi dengan >,; , ,@
)
"@. 5raksi kaya mederrhodin B dikumpulkan dan
disesuaikan dengan p@ =.> dengan $ , @El, dan mederrhodin B teradsorpsi pada
Diaion @+-'>. ?ederrhodin B dielusi oleh prosedur yang sama dijelaskan di atas,
-ekitar (; mg mederrhodin B adalah diperoleh.
"!5 M$7$-:-$7$- $*%1213%1)$
BAB III
KESIMPULAN
%ntibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri. %ntibiotik, sebagai penerapan bioteknologi konvensional
merupakan senyawa hasil mikroorganisme yang bermanfaat sebagai penghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain. ?ikroorganisme penghasil antibiotik antara lainI :amur
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin,
:amur Cephalosporium sp. dapat menghasilkan antibiotic sefalosporin, Aspergillus
menghasilkan fumigasin, Chaetomium menghasilkan chetomin, Fusarium menghasilkan
javanisin, Trichoderma menghasilkan glioto4in, Bakteri Streptomyces griseus dapat
menghasilkan antibiotik streptomisin. +embuatan antibiotik dapat dilakukan melalui proses
fermentasi dan hybrid antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA
%rbianto, +urwo. $66). Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Bandung # 8/B.
Eampbel dan Ceece-?itchell. '>>>. Biologi disi Kelima !ilid ". :akarta # Arlangga.
D. Qatson :ames, dkk. $67(. D#A $ekom%inan Suatu Pela&aran Singkat. :akarta # Arlangga.
@enyhili, Hictoria dan -uratsih. '>>(. Common Te'tBook (enetika. Rogyakarta # *,R.
Ketut -arna, dkk. '>>$. Buku A&ar (enetika. -ingaraja # 8K8+ , -ingaraja.
"mura -atoshi,, @aruo 8keda, dkk. $67<. Production o) #e* +y%rid Anti%iotics,
,ederrhodins A and B, %y a (enetically ngineered Strain. -chool of
+harmaceutical -ciences, Kitasato *niversity and /he Kitasato 8nstitute, /okyo
$>7I :apan
-indumarta, ?uliawati dan Dessy ,atalia. $67(. Biokimia --. ,eta%olisme dan -n)ormasi
(enetika. Bandung # 8/B.

Anda mungkin juga menyukai