PTS :D
Reproductive problems: proestrus dan estrus pada anjing dan
kucing, terdiri dari
Kegagalan untuk mendeteksi estrus
Disebabkan oleh:
-ketidaktahuan pemilik
-pendarahan pada vulva sedikit
-terisolasi dari anjing lain
diagnosa /management
-pengetahuan tentang sejarah
-pemeriksan secara periodik/ teratur
-edukasi terhadap pemilik
Estrus tidak terjadi karena:
-kegagalan pematangan ovarium
-diferensiasi sexual yang abnormal
-hypoplasia ovarium
-pengaruh obat: terapi yang buruk dari androgen/ progesteron
-hypothyroidism
-primary disfunction: hypothalamic-hypophyseal- ovarian axis
-kegagalan pematangan ovarium: kecacatan dapat berupa
kegagalan diferensiasi ovarium yang menyebabkan kegagalan
interseks dan kegagalan pematangan gonad yang menyebabkan
kurangnya produksi hormon tyroid
-diferensiasi seksual yang abnormal:
-hermaphrodite
- pseudohermaphrodite jantan/betina
Penyebab gangguan interseks
1. Gangguan kromosom/mutasi
2. Pseudohermaphrodite pada hewan jantan, terdiri dari:
- sintesis testosteron pada janin yang berlebih
- kecacatan reseptor androgen pada organ target
- respon yang kurang efektif terhadap faktor penghambat
3. pseudohermaphrodite pada betina, terdiri dari::
- paparan androgen eksogen ke uteri
- kesalahan metabolisme yang mengakibatkan penurunan
kortika
- administrasi senyawa progestasional selama kehamilan
Gejala klinis gangguan interseks:
1. Pubertas terunda/ terlambat
2. Iritasi kronis pada vulva dan pembesaran klitoris
Diagnosis:
1. Ukuran organ genitl luar yang abnormal (bisa lebih kecil
atau lebih besar)
2. gross examonation dari gonad
3. karyotyping pada lympocytes perifer
4. Radiografi
Treatment/pengobatan:
1. Ovariohysterectomy dan clitorio dectomy
2. Neutering
Absence of estrus
Ketiadaan estrus/ estrus tidak terjadi karena:
1. Agenesis bawaan dari ovarium (hypoplasia), menyebabkan:
- gejala estrus tidak nampak samapai selama 24 bulan
- produksi LH bertambah karena umpan balik negatif, efek
sampingnya :
Silent heat
interseks melalui karyotyping
endometrinopaty (hypotyroidism, hypoadrenocorticoid)
produksi steroid berlebih
2. primary dysfunction ((hypotalamic-hyphophyseal-ovarian
axis)
penyebab:
faktor nutrisi
Treatment of dystocia
-Ecbolic therapy
-oxytocin 2-5 IU IM 20-30 minutes
-Calcium borogluconate 10% 5-15 ml slow IV
-Assisted delivery of the fetus (Episiotomy)
-pengantar Manual
Forceps delivery
Canine conceptus
Pregnancy
No placental progesterone
- Placental relaxin
- Drop in progesterone mempercepat kelahiran
Deteksi
- Adominal palpation pada minggu ke 3 - 4
- Ultrasound setelah hari ke 16
Parturition
- fluktuasi hormon sama degan hewan ternak
Gangguan Bitch
salah kehamilan
Normal sampai batas tertentu
60 hari setelah estrus
mamary tummors
Pemikiran mungkin berhubungan dengan kesamaan dengan
kehamilan dan non-kehamilan
disorders of the Queen
Pseudo-kehamilan
Kawin dengan jantan steril
Vagina stimulasi atau rangsangan hormon
Cystic hiperplasia endometrium (Pyometra)
Sama seperti dalam jalang
Kegagalan untuk siklus
Stres, gizi buruk, penyakit, cahaya yang tidak memadai, kistik
folikel
Gangguan Bitch
cistic endometrium hyperpalsia (Pyometra)
Uterus terisi dengan cairan
- Progesteron meningkat pertama
- Kontaminasi rahim oleh bakteri vagina
- Toksemia hasil dari penyerapan cairan dan endotoksin
aus, muntah, inappetence, shock, kematian
6 minggu setelah estrus
Bitches> 9 tahun yang belum memiliki sebelumnya
kehamilan
Bisa terbuka atau tertutup
histerektomi
proses kelahiran
Gangguan partus
penundaan Parturtion
Primer inersia
- Tidak menunjukkan tanda-tanda kelahiran
- Tidak kemajuan dari tahap 1 - tahap 2
- Jika cairan hijau, Caesar
- Berikan oksitosin dalam dosis kecil beberapa
Sekunder inersia
- Kelelahan Uterine
- Oksitosin
KUCING
Feline
Kelainan pada betina (queen)
a. pseudo pregnancy, sebab:
- perkawinan dengan pejantan steril
- stimulasi vaginal atau hormonal
b. cystic endometrial hyperplasia (pyometra) :
- sama seperti pada anjing betina (BITCH )
c. Kegagalan dalam siklus (mungkin dalam siklus estrus):
- stress, nutrisi buruk, penyakit, kekurangan cahaya, cystic
follicles.
Siklus estrus
A. Pro-estrus
1 - 2 hari
Tertarik pada pejantan
Menggosok kepala dan leher pada objek
Perkawinan
betina memanggil atau mengeluarkan vocal tertentu (suara
mengerang rendah) Pemilik mungkin berpikir merupakan tanda
penyakit selama kawin Kucing Jantan (Tom) menggigit leher
betina Dengan penis ereksi menghadap ke depan. Hanya
berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit pejantan lepas dari
betina kemudian betina memberikan panggilan copulatory keras
dan Tom pergi Perkawinan terjadi 6 - 7 kali sampai betina
(Queen) menolak . Dapat terjadi hingga 4 hari
Kontrol dari estus
Ovariohysterectomy
Induksi Ovulasi: HCG, vagina Stimulasi
Pencegahan estrus : progestin
kehamilan pada kucing:
65 hari
Diagnosa dengan palpasi abdomen
Proses kelahiran
Secara proses dan
hormonal sama
dengan hewan lain
Penanganan dystocia
dengan sesar
Inersia uteri dengan
penyuntikan
Oxytocine
Kelainan pada
pejantan (Tom)
IMPLANTASI
embrio yang sampai di rahim membelah dan berkembang menjadi
blastocyst, kemudian melakukan spacing yang merupakan usaha
aktif dari endometrium dan embrio
Pada sapi, kambing dan domba villichorion masuk
diantara epitelendometrium yang membentuk crypten
persendian ( syndesmochorialis) dengan bentuk plasenta
cotyledonaria
Pada kuda type pertautan plasentanya epitheliochorialis
yang merata di permukaan chorion dengan bentuk
placenta diffusa
Pada manusia tipe pertautan plasentanya hemochorialis
dengan bentuk plasenta discoidalis
tipe plasenta di atas sangat berguna dalam menentukan
pertolongan retensio secundinarum
TEKNIK DIAGNOSIS REPRODUKSI
Diagnosis kebuntingan pada ternak peliharaan meliputi:
1. Pemeriksaan dari luar
a) pemeriksaan luar kondisi tubuh
b) pemeriksaan ambing dan air susunya
c) pemeriksaan tekan perut sebelah kanan
d) asimetris/ simetris perut dari belakang
e) datangnya kembali birahi
2) Pemeriksaan hormonal
a) progesteron
b) estrogen
c) PMSG pada golongan equidae
d) HCG pada golongan primata
e) PGF2
3) Pemeriksaan zat kimia organik
4) Pemeriksaan sel darah putih dan merah serta lemak air susu
5) Pemeriksaan ECG
6) Pemeriksaan dengan sinar X
7) Pemeriksaan dengan USG
8) Pemeriksaan Echotomography
9) Pemeriksaan laparoscopy
10) Pemeriksaan ultrasonic droppler
11) Pemeriksaan epithel vagina
12) Vaginal biopsy
13) Eksplorasi rectal
Fungsi pemeriksaan kebuntingan dini
1. Tercapainya produktifititas satu anak satu tahun
2. Menghindari anestrus yang berkepanjangan akibat
gangguan fungsi atau atau penyakit di dalam ovarium
dan uterus ex: hypofungsi, cystic ovarium(kista cl),
luteal cyst dan kista folikel atau pyometra
1. Pemeriksaan dari luar
a) Gejala klinis (tidak timbulnya birahi)
Pada sapi bunting muda (min. 1 bulan), kurang
mutlak karena 5-10% masih menunjukkan birahi karena
hormone estrogen oleh folikel non ovulated pada bunting
I. Distokia Maternal
A. Penyempitan saluran kelahiran
1. penyempitan rongga pelvis
2. pembukaan cervix yang tidak sempurna
3. cystocele vagina
4. tumor vagina
5. labia vulva tertutup sebagian
6. bekas saluran mullery persisten
7. obstruksi vagina oleh vesica urinaria penuh urine
B. Salah letak uterus
1. hernia uteri
2. torsio uteri
C. Ketidakmampuan pengeluaran fetus
1. Inertia uteri primer dan sekunder
2. Ruptura diafragma
3. Ectopic pregnancy
II. Distokia Foetalis
A. Tidak tergantung situs, posisi, habitus
1. Oversize fetus
2. Kelainan perkembangan fetus
- duplikasi fetus
- ascites fetus
- anasarca
- hydrocephalus
B. Terpengaruh situs, posisi, habitus
1. situs
-posterior
-vertikal
-transversal
2. posisi
- ventral
- lateral
- dorsal
3. Habitus
Kaki depan:
- penekukan pada persendian
scapula
- penekukan pada persendian humero radius
ulna
- penekukan pada carpal
Kaki belakang:
- penekukan pada kedua(breech)/ salah
satu persendian pinggul
- penekukan pada kedua atau salah satu
persendian tarsal (hock flexion)
Kepala leher:
- Lateral
- upward
- downward/vertex
3. Kematian foetus
- mummifikasi
- maceratio foetus
- molle/bunting anggur
Distokia Foetalis
Merupakan penyebab terbesar terjadinya distokia (81%)
A. Oversize fetus
1. Absolute oversize
Penyebab:
a. Gravidatum prolongatus
b. Breed
Distokia Maternal
Distokia yang terjadi pada induk yang disebabkan diantaranya
oleh konstriksi saluran kelahiran atau kekurangan tenaga untuk
mengeluarkan fetus
1. Penyempitan saluran kelahiran
Penyempitan rongga pelvis
disebabkan karena immaturity atau perkembangan tubuh
yang melambat sehingga terjadi penyempitan rongga pelvis dan
terjadi ketidak sebandingan pelvis dengan fetus
Pembukaan cervix yang tidak sempurna
kegagalan cervix untuk membuka secara sempurna
karena adanya fibrosis cervix dan kurang berfungsinya hormon
(pada domba disebut dgn ringwomb)
Cystocele vagina
kantung urine yang berbaring pada vagina atau vulva,
ada 2 tipe:
1. Eversion dari kantung urine melalui urethra akibat
dilatasi berlebihan dari urethra dan usaha straining yang kuat,
kadang-kadang organ menempati vulva dan kelihatan diantara
labia
2. Prolapse dari kantung urine karena perobekan pada lantai
vagina
Pertolongan yang diberikan dengan mengatasi straining
menggunakan epidural anestesi dan retropulsi pada fetus yang
telah menempati vagina dan menutup vagina yang robek dengan
penjahitan
Neoplasma
neoplasma yang terdapat pada vagina vulva dapat berpotensi
menyebabkan distokia
Obstruksi pelvis oleh distensi kantung urine
terjadi pada babi dimana saluran kelahiran terjadi
penyumbatan (obstruksi) karena adanya kebengkakan (distensi)
2. Torsio Uteri
Berputarnya uterus pada sumbu panjangnya, dimana bagian yang
berputar terletak di anterior vagina
Disebabkan karena tidak stabilnya uterus sapi, karena besarnya
curvatura mayor uterus dan mudahnya uterus condong ke anterior
dimana uterus menggantung di sub illial oleh ligamen uterus
Derajat torsio yang paling umum 90-180
Diagnosa dilakukan dengan palpasi rectal terdapat penyempitan
di bagian anterior dinding vagina dan tersusun dalam bentuk
spiral yang miring
Treatmen yang dapat dilakukan adalah:
1. rotasi foetus per vaginal
2. rotasi tubuh sapi (rolling)
3. koreksi pembedahan
3. Salah letak uterus bunting
Hernia ventral pada kuda, sapi dan domba betina
terjadi umumnya pada kebuntingan lanjut disebabkan
karena sobeknya lantai abdominal oleh traumatik atau otot
ambominal yang melemah sehingga tidak mampu menopang
uterus bunting
INDUKSI KELAHIRAN
Tujuan: - mendapatkan kelahiran anak dan aborsi dan meliputi
stadium pertama, kedua dan juga termasuk pengeluaran
plasentanya serta pertimbangan waktu yang tepat, keuntungan dan
kerugian dilakukannya induksi serta pertimbangan pemakaian
obat
KUDA
Dipakai untuk menginduksi stadium II kelahiran dengan usia
kebuntingan minimal 330 hari
Obat yang dipilih adalah
- Oxytocin 50-150 IU im pada otot leher, reaksi dapat
dilihat dalam 15 menit
- Oxytocin 100-120 IU iv tetapi harus dilakukan drip
dalam 1 liter larutan NaCl Fisiologis diberikan dengan tetes
lambat selama satu jam (jantung kuda peka terhadap kalsium,
jangan infus dgn cal burogluconas!!!)
SAPI
Setiap induksi kelahiran akan selalu diikuti dengan retensi
secundinarum
Obat yang dipakai:
1. Short acting corticosteroid
Dexamethasone, 25 mg im
Flumethasone, 10 mg im
Penyuntikan sekitar 2 minggu sebelum akhir kebuntingan dapat
menginduksi 80-90% , 24-72 jam pasca penyuntikan yang disertai
dengan retensi plasenta
2. Estradiol 25 mg im
pemakaian estradiol dapat digabungkan dengan oxytocin
atau corticostreroid karena estrogen saja tidak cukup
untuk memicu kontraksi yang kuat
3.
Prostaglandin
- PGF2 (Fuji) 9 mg im
keberhasilan induksinya mencapai 90% dengan onset
partus terjadi waktu 24-72 jam
BABI
dilakukan sekurang kurangnya pada umur kebuntingan
112 hari
obat yang dipakai:
1. Prostaglandin F2 10 mg im atau cloprostenol 175 Ug
im, induksi mencapai 95% dengan onset partus terjadi dalam 30
jam, agar responnya lebih cepat tambahkan obat no 2
2. Oxytocin 30 IU im 24 jam setelah pemberian
Prostaglandin F2
DOMBA dan KAMBING
pada domba pemberian induksi akan memberikan efek
yang pendek karena progesteron untuk mempertahankan
kebuntingan tidak lagi diproduksi oleh CL tetapi oleh selaput
membran induk sehingga pemberian prostaglandin tidak akan
memberikan efek, tetapi dapat diberikan dexamethasone 10-20
mg pada umur kebuntingan 140 hari. Pada kambing dapat
diberikan PGF2 5-20 mg, closprostenol 63-125 Ug im onset
partus akan terjadi 27-55 jam
GANGGUAN ALAT KELAMIN BETINA LUAR
1. FISTULA RECTOVAGINAL
adalah suatu keadaan luka yang terjadi pada dinding
vagina atas dan melebar merobek daerah perineal sehingga feses
masuk ke dalam saluran vagina dan menimbulkan vaginitis yang
kronis.
terapi dapat dilakukan denga operatif dan diberikan
antibiotika dan juga kemoterapiutika secara lokal
2. HEMATOMA VULVA
adalah keadaan jaringan sub mukosa bibir vulva yang
membengkak pada salah satu atau kedua bibir vulva karena efek
samping dari manipulasi daerah vulva pada waktu pertolongan
kelahiran, apabila kronis dan disertai dengan infeksi kuman dan
disertai timbunan nanah atau terjadi pembentukan jaringan fibrous
yang mengakibatkan bentuk vulva asimetris.
pengobatan dapat dilakukan denga cara operatif untuk
mengeluarkan darah beku dan nanah, kemudian dicuci dan
diberikan antibiotika dan kemoterapiutika lokal
3. DEFORMITAS PERINEAL
Adalah bentuk lubang anus yang penutupannya kurang
sempurna bahkan ada yang terbuka sampai berhubungan dengan
vagina sehingga feses akan masuk pada vagina. Deformitas ini
terjadi akibat pertolongan kelahiran yang salah.
7. Fraktura os pelvis
Pengobatan: kecepatan diagnosa penting, berikan calcium
bboragluconat 20% sebanyak 250-500 ml iv atau
dikombinasikan dengan sc, bila disertai hypomagnesimia dapat
diberikan tambahan Magnesium boragluconat 50 g yang
dilarutkan dalam 1000 ml aquadest steril, sebaiknya hewan
diberikan alas jerami dan posisi berbaring dibolak- balik agar
tidak terjadi pneumonia dan kembung
2. KETOSIS
sinonim: Acetonemia, toxaemia of pregnancy
Penyakit metabolisme pada sapi yang memproduksi susu
yang tinggi, selalu dalam kandang terjadi beberapa hari samapai
beberapa minggu setelah partus. Ciri penyakit ini adalah
terjadinya penurunan berat badan dan produksi susu secara
drastis, disertai hypoglycemia, ketonaemia, ketonuria dan tercium
bau keton dari nafasnya
Penyebab dari penyakit ini masih ada beberapa pendapat, ada
yang menyebutkan karena gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak dan peristiwa kekurangan makanan yang menyebabkan
kemampuan metabolisme energi berkurang. Pendapat lain yaitu
karena gagguan fungsi dari kelenjar adrenal yang
memnyebabkan terjadinya gangguan metabolisme karbohidrat
Pengobatan:
R/ Cortisone acetate (tab/suspensi)
Large Animal: 0,5 1,5 g im
Small Animal: 2-10 mg /kg BB im/oral
R/ Hydrocortisone (tab/suspensi)
Large Animal: 0,5 1,5 g im
Small Animal: 2-10 mg /kg BB im/oral
2-4x per dhari
R/Prednisone (tab/suspensi)
Large Animal: 125-500 mg im
Small Animal:10-20 mg per-oral
R/Prednosolon (tab/suspensi)
Large Animal: 100-400 mg im
Small Animal: 20- 50 mg im setiap hari
R/Corticotropin/ ACTH
dalam gelatin atau minyak untuk menghambat absorbsi
Large Animal: 200- 600 g im
Small Animal: 2 Ug/ kg BB im
Pengobatan diulang 18 jam kemudian
Pencegahan
1. sapi perah yang peka terhadap ketosis dijaga
makanannya yaitu pemberian ransum asam propionat untuk
mencegah ketosis
2. sapi tidak boleh dibiarkan dalam keadaan lapar dan
terlalu makan banyak ransum yang mengandung lemak
3. exercise
4.pada awal periode kering jangan biarkan sapi terlalu
gemuk
5. selama periode kering konsentrat diberikan mulai 1-2
kg/ hari dalam minggu pertama dana dinaikkan 4-5 kg/ hari
pada waktu minggu terakhir sebelum melahirkan
6. periode kering paling lambat dimulai 4-5 minggu
sebelum partus, periode kering yang lama merugikan
3. PARAPLEGIA POST PARTUM
Keadaan dimana induk yang sedang bunting tua atau
beberapa hari setelah partus tidak dapat berdiri dan berbaring