1. Freemartinism
Perubahan struktur organ kelamin betina yang disebabakan oleh pengaruh hormon jantan
selama masa kebuntingan kembar jantan-betina pada sapi/domba. Kelainan ini
menyebabkan terbentuknya sistem saluran reproduksi dan organ kelamin luar yang
menyerupai hewan jantan
Etiologi:
Insidensi:
Diagnosis:
Anomali kongenital yang berhubungan dengan genetic pada sapi, ditandai dengan kegagalan
pertumbuhan duktus Mullerian, sedangkan perkembangan ovarium normal.
Jenis sapi yang rentan: Shorthorns, Holstein, Angus, Jersey, Guernsey, Ayshires
Ditandai oleh:
3. Hipoplasia Ovari
Pertumbuhan yang tidak normal pada ovarium, dapat terjadi pada satu (unilateral) atau
seluruhnya (bilateral). Ovari yang mengalami hypoplasia tidak berfungsi sejak masa fetus
Kejadian:
Bila terjadi hipoplasia bilateral: saluran repro infertil sehingga tidak ada siklus estrus.
Penyakit Kebidanan
1. Retensio Secundinarium
Tertahannya membran fetus (plasenta) melewati periode tahap ke-3 proses kelahiran ,
terjadi jika membrane tertahan lebih dari 8 jam setelah keluarnya fetus
Tanda klinis: Plasenta menggantung dari vulva diikuti metritis (peningkatan pulsus,
respirasi, dan suhu, produksi susu turun, anorexia, depresi, diare, laminitis,
mucopurulent discharge)
2. Intetia Uteri
Penyebab:
Primer → Kurang gerak saat bunting tua, penimbunan lemak melewati batas, uterus
terlalu berat karena hydrops/bunting kembar sapi, penyakit degenerasi dinding uterus,
oxytocin turun/ otot tak mampu respon oxytocin.
Prognosa: Fausta
3. Mummifikasi fetus
Causa: Sulit untuk dideteksi karena tidak diketahui saat yang tepat kematian fetus terjadi
(genetis, torsio, kemungkinan infeksi)
Perubahan yang terjadi: Fetus kering dan keras, a. uterina media tidak ada, anestrus, CLP
Treatment: Abortuskan
4. Maserasi fetus
Kematian fetus di dalam uterus pada umur kebuntingan ± 5-7 bulan, infeksi
mikroorganisme membuat fetus membusuk dan hancur dengan cepat, yang tersisa hanya
bagian tubuh yg keras (tulang)
Pemeriksaan:
Pervaginal → sedikit pemukaan canalis cervicalis (2jari), teraba ada tulang dalam uterus
Prognosa: infausta
Treatment: potong
5.