A. SKD & Respons KLB 1. Suatu sistem yang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu (periode mingguan) dan memberikan sinyal peringatan kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons. 2. Selama ini kita menggunakan istilah W2 (laporan mingguan)
B. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
C. Penanggulangan KLB: adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk menangani penderita, mencegah perluasan kejadian dan timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu kejadian luar biasa yang sedang terjadi.
Tujuan SKD-KLB 1. Teridentifikasi kondisi rentan KLB, ancaman KLB serta penyelidikan terhadap dugaan akan terjadinya KLB 2. Terselenggaranya peringatan kewaspadaan dini KLB 3. Terselenggaranya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya KLB 4. Terdeteksi secara dini adanya KLB, dan segera di Respons. Tahapan Alamiah KLB & Peranan Surveilans dalam KLB Situasi Normal Ancaman KLB KLB terjadi Kembali Normal Surveilans Rutin untuk SKD Respon Cepat & Surveilans Intensif Penanggulangan & Surveilans Intensif Surveilans Rutin untuk SKD Menentukan arah respon/penanggulangan Menilai keberhasilan respon/penanggulangan Menilai situasi & kecenderungan KLB Permasalahan dengan KLB 1. Sering diketahui terlambat, dan media masa sering mengetahui lebih cepat 2. Sering muncul sebagai rumor, tanpa jelas sumber beritanya. 3. Sering terjadi di daerah sulit/pedalaman 4. Sering kita tidak siap untuk menangani secara cepat
PP No.40 Pasal 20 (1) Upaya penanggulangan penyakit menular yg dapat menimbulkan wabah dilaksanakan secara dini. (2) Penanggulangan secara dini sebagaimana dimaksud dlm ayat (1) meliputi upaya penanggulangan untuk mengatasi KLB yg dapat mengarah pada terjadinya wabah. (3) Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan sama dalam penanggulangan wabah 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 KLB Tanpa SKD Primary Case 1st case at HC Report
Lab result Samples taken Response begins Waktu Kasus Kasus dapat di kontrol masalah 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 Bila SKD Berjalan Baik PRIM HC REP RES SAMP Response begins hari kasus Potensi Kasus dicegah 6 22 13 10 1 1 6 3 8 2 14 11 19 21 41 33 32 23 26 19 4 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 8
J u n i
2 0 0 5 9
J u n i
2 0 0 5 1 0
J u n i
2 0 0 5 1 1
j u n i
2 0 0 5 1 2
J u n i
2 0 0 5 1 3
J u n i
2 0 0 5 1 4
J u n i
2 0 0 5 1 5
J u n i
2 0 0 5 1 6
J u n i
2 0 0 5 1 7
J u n i
2 0 0 5 1 8
J u n i
2 0 0 5 1 9
J u n i
2 0 0 5 2 0
J u n i
2 0 0 5 2 1
J u n i
2 0 0 5 2 2
J u n i
2 0 0 5 2 3
J u n i
2 0 0 5 2 4
J u n i
2 0 0 5 2 5
J u n i
2 0 0 5 2 6
J u n i
2 0 0 5 2 7
J u n i
2 0 0 5 2 8
J u n i
2 0 0 5 Register Penderita Diare Rawat Inap Puskesmas X Pusk.Lapor KLB Kab.Lapor KLB Kaporisasi Ambil spesimen Harusnya respon dilakukan Angka Kesakitan & Kematian penderita diare disuatu daerah menunjukan kenaikan yang menyolok selama 3 kali waktu observasi (harian/ mingguan) Jumlah penderita dan atau kematian penderita diare di suatu daerah meningkat 2 kali lipat atau lebih dalam satu periode (harian/ mingguan/ Bulanan) Meningkatnya CFR yang menyolok disuatu kecamatan dalam satu bulan dibanding bulan yang lalu Meningkatnya jumlah penderita dan atau kematian karena diare dalam periode tertentu (minggu/ bulan) dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu Kriteria KLB Diare Adalah rangkaian kegiatan surveilans secara umum yaitu : 1. Pengumpulan dan pengolahan data. 2. Penyajian dan analisis data. 3. Kesimpulan dan tindak lanjut. KEGIATAN SKD-KLB SINYAL PERINGATAN DIRI KLB DIARE Karena jumlah diare cukup besar maka nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan sinyal adanya KLB adalah :
1. Pola Rata-rata + 2 SD
2. Menggunakan pola maksimum dan Minimum
Hati hati dengan kemungkinan: Perubahan prosedur pelaporan Perubahan pengertian terhadap kasus Adanya perbaikan sistem diagnosis, karena peralatan atau tenaga Adanya perubahan populasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 10 12 13 15 12 16 15 13 12 13 12 14 14 12 14 12 13 10 8 9 13 16 15 17 17 10 10 11 8 10 8 8 7 9 12 13 11 12 11 14 16 13 12 11 14 12 16 20 22 24 21 15 13 12 10 13 21 20 23 21 19 17 16 13 15 14 16 17 18 16 20 17 12 10 8 8 18 20 22 23 21 23 21 24 26 27 25 16 17 15 16 16 17 19 22 27 29 27 28 25 30 26 24 21 21 77 80 83 76 72 79 80 81 77 67 65 68 70 82 96 90 101 89 88 84 87 Puskesmas Sukamaju Sukamulya Sukajaya Sukajadi Sukamakmur Jumlah PWS Penyakit Diare Per-Minggu di Puskesmas X PWS Diare 0 20 40 60 80 100 120 Minggu J u m l a h
K a s u s Sukamaju Sukamulya Sukajaya Sukajadi Sukamakmur Jumlah Sukamaju 10 12 13 15 12 16 15 13 12 13 12 14 14 12 14 12 13 10 8 9 13 Sukamulya 16 15 17 17 10 10 11 8 10 8 8 7 9 12 13 11 12 11 14 16 13 Sukajaya 12 11 14 12 16 20 22 24 21 15 13 12 10 13 21 20 23 21 19 17 16 Sukajadi 13 15 14 16 17 18 16 20 17 12 10 8 8 18 20 22 23 21 23 21 24 Sukamakmur 26 27 25 16 17 15 16 16 17 19 22 27 29 27 28 25 30 26 24 21 21 Jumlah 77 80 83 76 72 79 80 81 77 67 65 68 70 82 96 90 101 89 88 84 87 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 0 100 200 300 400 500 600 700 800 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC MAX MIN 2004 Grafik Min-max Kasus Diare Prop. X dan Grafik Kasus Th 2004 Menentukan angka kasus maximum & minimum
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 max min Grafik Maksimum & Minimum Kasus Diare,di Pusk.Muara Panas PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT PUSKESMAS A 0 20 40 60 80 100 120 140 160 MINGGU K A S U S DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E DESA F DESA G Total DESA A 16 17 12 13 16 12 13 15 20 30 40 50 DESA B 13 11 14 11 17 20 19 25 29 40 49 53 DESA C 8 9 7 9 10 7 4 6 8 9 6 7 DESA D 4 6 9 10 4 6 5 7 6 7 6 4 DESA E 7 5 8 4 6 6 4 5 8 7 4 6 DESA F 9 8 5 6 7 9 6 8 7 5 8 9 DESA G 11 10 12 12 11 10 9 8 11 10 12 11 Total 68 66 67 65 71 70 60 74 89 108 125 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 DS T 52 Perhatikan betul setiap pertambahan kasus baru Respons: Bila ada alert sinyal kewaspadaan diare pada minggu tersebut maka Tindakan yang harus dilakukan oleh puskesmas adalah:
1. Melihat PWS mingguannya desa mana yang mengalami peningkatan 2. Segera verifikasi ke desa yang dimaksud melihat kondisi di masyarakat 3. Apakah ada kasus bertambah dan meningkat secara signifikan 4. Lakukan pengambilan spesimen dan periksa di laboratorium untuk mengetahui penyebabnya.? 5. Lakukan tatalaksana kasus sesuai protap. 6. Lakukan upaya pencegahan agar kasus tidak meluas 7. Lakukan KIE kepada masyarakat Recomendasi & Desiminasi Informasi
Beberapa Rekomendasi Untuk Tindak lanjut 1. Pengobatan 2. Perbaikan Sanitasi Lingkungan 3. Pendistribusian air minum 4. Penyuluhan Desiminasi Informasi 1. Bulletin 2. Pada saat supervisi & bimbingan tehnis. 3. Sasaran pelapor, lintas sektor, program terkait, kelompok profesi
Diare Akut
Diare adalah BAB dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam Suspek Kolera* adalah Diare dengan konsistensi seperti air cucian beras dan berbau amis Kemungkinan Etiologi: -Viral Gastro -E. Coli -Giardiasis -Cryptosporidium -dll Kemungkinan Etiologi: -Shigella -Salmonela -Amuba -dll Kemungkinan Etiologi: -Vibrio Kolera
Jika ada tanda peringatan KLB, ambil specimen dengan media Carry-Blair
Jika hasil positif, Lakukan RESPONS KLB sesuai dengan SOP dan algoritma penyakitnya Respons Tatalaksana Kasus Respons Pelaporan dgn menggunakan standar pelaporan KLB Respons Kesehatan Masyarakat Catat dan Kirim ke DINKES KABUPATEN/KOTA
Diare Berdarah adalah BAB lebih dari 3 x dalam 24 jam disertai dengan darah ATAU lendir
Untuk suspek kolera: laporan langsung ke DinKes Kab/Kota dan koordinasi dengan Dinkes Propinsi.
Respons Tatalaksanan Kasus: Lakukan pengobatan terhadap pasien berupa tatalaksana pencegahan dehidrasi dan pemberian antibiotika secara selektif sesuai dengan etiologi. Rujuk pasien ke RS apabila diperlukan penanganan lebih lanjut untuk suspek kolera, isolasi pasien di RS Spesimen: Pengambilan sample tinja (untuk kasus diare berdarah & suspek kolera) & kirim ke lab Provinsi
Respons Kesehatan Masyarakat: Lakukan Penyelidikan Epidemiologi. Surveilans Intensif Menjamin tersedianya sumber air bersih Penyuluhan masyarakat tentang PHBS meliputi: Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Membersihkan bahan makanan sebelum dimasak Memasak makanan dan minuman sampai matang Memberikan desinfektan (Kaporisasi) pada sumber air diduga tercemar Hanya makan makanan yang segar