1. Page 1 of 11 kata pengantar Assalamualaikum Wr.Wb Puji dan sukur Alhamdulillah
kami ucapkan kepada Allah Swt., karena atas rahmat, hidayah, serta kehendak-Nyalah makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah yang telah kami rancang ini ditujukan untuk memenuhi tugas makalah pembelajaran Agama Islam kami pada semester ganjil, khususnya mengenai Perkembangan Islam di Indonesia yang kami pelajari di Bab VI. Di dalamnya terdapat hasil pembelajaran yang telah kami rangkum bersama di kelompok tiga. Pada kesempatan ini, kami akan lebih membahas mengenai peranan Islam pada Masa Penjajahan, Kemerdekaan hingga Masa Pembangunan kini, beserta hal-hal penting lain yang memiliki relevansi dengannya. Penyusunan dan penyajian hasil diskusi ini mencakup kompetensi dasar dan indikator hasil belajar untuk siswa SMA kelas XII pada semester ganjil. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan pada tugas pembuatan makalah mendatang. Akhir kata, semoga rangkuman ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan Agama Islam. Wassalamualaikum Wr.Wb. Cirebon, November 2012 Penulis 2. Page 2 of 11 3. Page 3 of 11 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setelah masuknya agama islam ke Indonesia, tidak bisa dihindari pula bahwa agama islam membawa dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia. Pada kenyataannya umat islam juga ikut berperan dalam perjuangan bangsa Indonesia baik pada masa penjajahan, masa kemerdekaan, sampai pada masa sekarang. Umat islam ikut berpartisipasi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 2. Permasalahan a. Menjelaskan peranan umat islam pada masa penjajahan b. Menjelaskan peranan umat islam pada masa kemerdekaan c. Menjelaskan peranan umat islam pada masa pembangunan (masa sekarang) 3. Tujuan a. Untuk mengingat kembali tentang peranan umat islam di Indonesia b. Agar bisa mencontoh semangat para pejuang terdahulu c. Untuk mengenang para pejuang terdahulu 4. Metode Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan metode sebagai berikut: a. Mencari data atau informasi b. Membaca dan mengamati sumber data atau informasi 4. Page 4 of 11 BAB II PEMBAHASAN A. Peran Umat Islam Pada Masa Penjajahan Jauh sebelum Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Nusantara telah memeluk agama Islam yang ajarannya penuh kedamaian, saling menghormati, dan tidak bersikap buruk sangka terhadap bangsa asing. Semula bangsa asing seperti Portugis dan Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berdagang, tetapi dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni di bawah kekuasaan dan jajahannya. Portugis berhasil meluaskan wilayah dagangnya dengan menguasai Bandar Malaka di tahun 1511 sehingga akhirnya mereka dapat masuk ke Maluku, Ternate dan Tidore. Portugis juga mematikan aktivitas perdagangan kaum muslim Indonesia di daerah lainnya seperti Demak. Pada tahun 1527 M, Demak di bawah pimpinan Fatahillah berhasil menguasai Banten. Banten dan Aceh kemudian menjadi pelabuhan yang ramai menggantikan Bandar Malaka. Dilandasi semangat tauhid dan hasil pendidikan yang diperoleh dari pesantren menyebabkan semakin bertambahnya kader pemimpin dan ulama yang menjadi pengayom masyarakat. Kaum bangsawan dan kaum adat yang semula tidak memahami niat para ulama untuk mempertahankan Indonesia dari cengkeraman penjajah secara perlahan bersatu padu untuk mempertahankan Nusantara dari ekspansi Belanda. Ajaran Islam yang dipeluk oleh sebagaian besar rakyat Indonesia telah memberikan kontribusi besar, serta dorongan semangat, dan sikap mental dalam perjuangan kemerdekaan. Tertanamnya Ruhul Islam yang di dalamnya memuat antara lain : 1. Jihad f Sabilillah, telah memperkuat semangat rakyat untuk berjuang melawan penjajah (Sartono Kartodirdjo, 1982). Dengan semangat Jihad, umat akan melawan penjajah yang dlolim, termasuk perang suci, bila wafat syahid, sorga imbalannya. 2. Ijin Berperang Dari Allah SWT. (Q.S. Al Haj : 39) Telah diijinkan berperang bagi orang- orang yang diperangi, sesungguhnya mereka itu dijajah/ditindas, maka Allah akan membela mereka (yang diperangi dan ditindas). 5. Page 5 of 11 3. Symbol begrijpen (Simbol kalimat yang dapat menggerakkan rakyat), yaitu Takbir Allahu Akbar, selalu berkumandang dalam era perjuangan umat Islam di Indonesia. 4. Khubul Wathon minal Iman, cinta tanah air sebagian dari Iman, menjadikan semangat Partiotik bagi umat Islam dalam melawan penjajahan. Pada kesimpulannya Dr. Douwwes Dekker (Setyabudi Danudirdja) menyatakan bahwa: Apabila tidak ada semangat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia (dalam Aboebakar Atjeh: 1957, hlm.729). Contoh perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut antara lain: 1. Tuanku Imam Bonjol melalui Perang Paderi (1821-1837) di Sumatera Barat. 2. Pangeran Diponegoro (1815-1838) melalui Perang Diponegoro di Jawa Tengah. 3. Perang Aceh (1873-1904) di bawah pimpinan Panglima Pilom, Teuku Cik Ditiro, Teuku Umar, dan Cut Nyak Din. Dengan demikian ajaran Islam yang sudah merakyat di Indonesia ini, punya peranan yang sangat penting, berjasa, dan tidak dapat diabaikan dalam perjuangan di Indonesia. B. Peran Umat Islam Pada Masa Kemerdekaan Umat Islam kemudian mengganti perjuangannya melawan penjajahan dengan strategi atau jalan mendirikan organisasi-organisasi Islam yang diantaranya sebagai berikut: a. Syarikat Dagang Islam Syarikat Dagang Islam yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam berdiri pada tahun 1905 dipimpin oleh H. Samanhudi, A.M. Sangaji, H.O.S. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. Perkumpulan ini berdiri dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia, terutama dalam dunia perniagaan atau perdagangan. b. Jamiatul Khair Jamiatul Khair yang berdiri pada tahun 1905 M di Jakarta adalah pergerakan Islam yang pertama di pulau Jawa. Anggotanya kebanyakan keturunan (peranakan) Arab. c. Al Irsyad Membenturkan Ulama dengan Pemuka Adat Memecah umat Islam jadi dua dikotomi Abangan dan Putihan 6. Page 6 of 11 Al Irsyad adalah organisasi Islam yang didirikan tahun 1914 M oleh para pedagang dan ulama keturunan Arab, seperti Syekh Ahmad Sorkali. d. Perserikatan Ulama Gerakan modernis Islam yang berdiri pada tahun 1911 M oleh Abdul Halim dan berpusat di Majalengka Jawa Barat. Organisasi ini diakui keberadaannya oleh Belanda tahun 1917 dan bergerak dibidang ekonomi dan sosial, seperti mendirikan panti asuhan yatim piatu pada tahun 1930 M. e. Muhammadiyah Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan bertepatan tanggal 8 Zulhijah 1330. Muhammadiyah bukan merupakan partai politik, tetapi gerakan Islam yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan. f. Nahdatul Ulama Didirikan pada bulan Januari 1926 oleh KH. Hasyim Asyari yang bertujuan membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan cara meningkatkan dakwah dan pendidikan karena saat itu Belanda melarang umat Islam mendirikan sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam seperti Pesantren. Sebelum memesuki era Pergerakan Nasional, pihak kolonial mencoba politik kemakmuran dan balasbudi. Munculah Politik Etische oleh Van Deventer; Politik Assosiasi oleh Ch.Snouck Hurgronje; dan Politik De Islamisasi (Dutch Islamic Polecy) oleh Christiaan Snouck Hurgronje. Kelihatannya politik itu humanis untuk kesejahteraan rakyat, namun karena landasannya tetap kolonialisme, maka jadinya tetap eksploitatif dan menindas rakyat. Khusus politik De Islamisasai sangat merugikan umat Islam, hal ini dikarenakan: Membikin masjid dan memberangkatkan haji gratis untuk meredam gerakan Islam. ( Snouck Hurgronje, Islam in de Nederlansch Indie ) Akibat dari politik kolonial di atas, maka perjuangan melawan kolonial menjadi terpecah. Menurut Thesis Endang Syaifuddin Anshari,MA. perjuangan di Indonesia terpecah jadi dua kelompok besar yaitu: Nasionalis Islami dan Nasionalis Sekuler. Kondisi inilah sampai sekarang masih tampak dalam dinamika perpolitikan kita. Pada tahun 1937 organisasi-organisasi Islam bersatu membentuk MIAI ( Majlisul Islam Ala Indonesia ), diprakarsai oleh Muhammadiyah, NU, Persis, Alwasliyah dan lainnya. Pada zaman Jepang MIAI diubah namanya jadi MASJUMI ( Majlis Syurau Muslimin Indonesia ), dan memiliki pasukan Hizbullah Sabilillah, sebagai modal perjuangan bersenjata di kemuidian hari. Dalam proklamasi kemerdekaan RI, secara jelas dapat digariskan peranan umat Islam sebagai berikut: 1. Sumber proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah piagam Jakarta 22 Juni 1945. Piagam tersebut kemudian menjadi pembukaan UUD 1945 dengan perubahan beberapa kata. Sedangkan mengenai sumbangan isi dan penandatanganan Piagam Jakarta itu, tokoh-tokoh Islam mempunyai peranan penting atas penandatanganan tersebut. 2. Pada saat kemerdekaan Indonesia diproklamirkan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh umat islam. 3. Masih dalam suasana Proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI memilih Bung Karno sebagai Presiden RI dan Bung Hatta sebagai wakil presidan. Dalam siding tersebut juga membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan Mr. Kasman Singodimejo sebagai ketuanya. Jadi, umat Islam mempunyai peranan besar dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. C. Peran Umat Islam Pada Masa Pembangunan (Masa Sekarang) Menindas segenap gerakan politik yang berdasar Islam Memperbanyak sekolah untuk memdidik anak-anak umat Islam agar terpisah dari kepercayaan pada agama Islamnya. 7. Page 7 of 11 Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin. - Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu suatu wadah kerja sama antara pemerintah dan ulama dalam urusan keorganisasian, khususnya agama Islam. Majelis Ulama Indonesia bergerak dalam bidang dakwah dan pendidikan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat berdiri pada bulan Oktober 1962 yang memiliki tujuan awal antara lain sebagai berikut sebagai lembaga yang memberikan pembinaan mental dan agama bagi masyarakat dan ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan revolusi dan Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren seperti Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur yang didirikan oleh K.H. Hasyim Asyari pada tahun 1899 H. Mendirikan beberapa madrasah, seperti madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan Perguruan Tinggi. Melakukan usaha-usaha di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, antara lain mendirikan Rumah Sakit, poliklinik, BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak), Panti Asuhan, dan Pos Santunan Sosial. - Usaha-usaha Nahdlatul Ulama di bidang agama, sosial, dan kemasyarakatan: Melakukan usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi, berbudi luhur, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan mengadakan beberapa pengajian, mendirikan sekolah-sekolah agama (madrasah), pesantren, serta sekolah- sekolah umum seperti SD, SMP, dan SMU. 8. Page 8 of 11 Dalam mengisi kemerdekaan, pemerintah dan segenap bangsa Indonesia melakukan usaha- usaha pembangunan dalam berbagai bidang demi tercapainya tujuan nasional yang diamanatkan oleh UUD 1945. Usaha-usaha pembangunan yang berencana dan terarah dimulai semenjak Repelita I pada tahun 1969 hingga seterusnya. Di masa perkembangan inilah, umat Islam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Peran-peran tersebut antara lain dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut. a. Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan - Peranan Muhammadiyah dalam masa pembangunan antara lain: MUI adalah penghubung antara Ulama dan Umara serta menjadi penerjemah timbal- balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesia guna menyukseskan pembangunan nasional. b. Membentuk Departemen Agama Tujuan dan fungsi Departemen Agama dirumuskan sebagai berikut: 1) Mengurus serta menuntut pendidikan agama di sekolah-sekolah serta membimbing perguruan-perguruan agama. 2) Mengikuti dan memperhatikan hal-hal yang bersangkutan dengan agama dan keagamaan. 3) Memberi penerangan dan penyuluhan agama. c. Di Bidang Pendidikan Salah satu bentuk pendidikan Islam tertua di Indonesia ada Memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan melaksanakan kerukunan antarumat beragama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional. Memberikan fatwa dan nasehat keagamaan dalam masalah sosial kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia pada umumnya, sebagai amar maruf nahi mungkar dalam usaha meningkatkan ketahanan nasional. 9. Page 9 of 11 pembangunan semesta berencana dalam rangka demokrasi terpimpin. Peranan Majelis Ulama Indonesia dalam pembangunan adalah: lah pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kyai dan saat ini sudah banyak muncul pesantren yang bersifat modern. Artinya, pendidikan Islam tersebut memiliki kurrikulum dan jenjang-jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar (ibtidaiyah), menengah (tsanawiyah), dan tingkat atas (aliyah), bahkan sampai ke tingkat perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang telah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Adapun peranan-peranan kelembagaan Islam tersebut dalam pembangunan antara lain: 1) Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia, khususnya Islam bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara. 10. Page 10 of 11 3) Memupuk persatuan dan kesatuan umat. 4) Mencerdaskan bangsa Indonesia. 5) Mengadakan pembinaan mental spiritual. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah agama Islam masuk ke Indonesia ternyata banyak perubahan yang telah terjadi baik dari segi politik, ekonomi, maupun agama. Peranan umat Islam di Indonesia sangat banyak termasuk pada masa penjajahan, masa kemerdekaan dan masa sekarang. Seluruh aspek kehidupan yang kita rasakan sekarang tidak luput dari peranan para pejuang-pejuang Islam terdahulu yang turut handil dalam merebut kemerdekaan serta mempertahankannya sampai saat ini. B. Saran Kami yakin dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kepada pembaca agar dapat memberikan kritik, saran, dan komentarnya agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. 11. Page 11 of 11 daftar pustaka Aminuddin., Muh. Suyono., & Slamet Abidin. 2008. Pendidikan Agama Islam SMA 3. Jakarta: Bumi Aksara. Haymi, A., Sejarah Kebudayaan Islam, PT. Bulan Bintang, Jakarta: 1995. Misbah, Maaruf Drs., et-al. Sejarah Peradaban Islam, Wicaksana. Semarang: 1994. Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. http://new.kidevo.com/materi-lengkap.php?id=1215 http://adabydarban.blogspot.com/2012/04/peranan-islam-dalam- perjuangan.html http://www.scribd.com/doc/23499296/Perkembangan-Islam-Di- Indonesia