Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi hingga mennjelang akhir
hayat dan ini merupakan proses yang berkesinambungan serta tiada terbatas.
Begitupun kehidupan seorang perempuan. Segera setelah di lahirkan, secara
fisiologis menjadi lebih tua. Dengan bertambahnya usia maka jaringan
jaringan dan sel sel tua, sebagian mengalami regenerasi, tetapi sebagian lagi
akan mati. Dilihat dari sudut pandang tersebut, maka psikologi perkembangan
juga dapat disebut sebagai psikologi orang menjadi tua. Bagi sebagian orang,
wanita menganggap masa menopause merupakan masa yang menakutkan,
tetapi sebagian lainnya dapat melalui masa ini dengan mulus. Bagi orang yang
merasa masa ini menakutkan akan membutuhkan pendamping yang mengerti
dan paham tentang kondisi dan permasalahan mereka.
Menopause adalah masalah serius, akibat tingkat harapan hidup semakin
tinggi, dimana masa pascamenopause berlangsung pada sepertiga penghujung
hidup di usia yang semakin tidak produktif. Di sini kita akan banyak temukan
bahwa yang sedang mengalami masa itu, kondisi psikisnya sering kali
terganggu. Oleh karena itu, kita sebagai tenaga kesehatan juga harus
memperhatikan para wanita yang akan mengalami masa menopause dengan
cara melakukan pendekatan pendekatan kepada mereka, serta memberi
penyuluhan tentang perubahan perubahan yang akan mereka alami di masa
menopause

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apa yang dengan menopause ?
2. Gangguan psikologi yang terjadi pada masa menopause ?
3. Bagaimana cara mengatasi gangguan psikologi pada masa menopause ?

2

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari menopause
2. Untuk mengetahui apa saja gangguan psikologi yang terjadi saat
menopause
3. Mengetahui cara mengatasi gangguan psikologi pada masa menopuse

D. Metode Penulisan
Dalam makalah ini, kami menggunakan metode study pustaka (Library
Research). Perpustakaan adalah suatu usaha yang teratur dan sistematis
menyelenggarakan pengumpulan, perawatan, dan pengolahan bahan pustaka
untuk disajikan dalam bentuk pelayanan social yang bersifat educative,
informative, dan rekreatif kepada masyarakat.


















3

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Menopause
Menopause berasal dari kata menopause, men = bulan; pause = pausa ;
pause = pauoo = periode atau tanda berhenti. Jadi menopause adalah
berhentinya secara definitif menstruasi atau berhentinya menstruasi jika
ovarium tidak lagi dihasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita
benar benar murni wanita. Untuk mengatasi gangguan emosional yang
timbul pada saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk
bisa mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional,
setiap wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada
dirinya.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh
setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional
yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran
yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik
dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan
pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa
menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan
menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun
lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya,
menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya
ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa
merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai
dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang
membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam
kehidupan ini.



4

II. Tahapan Menopause
Adapun tahapan menopause adalah sebagi berikut :
1. Fase Pramenopause ( klimakterium )
Pada fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola
menstruasi, terjadinya perubahan psikologi atau kejiwaan. Terjadi
perubahan fisik yang berlangsung selama 4 5 tahun. Pada usia antara 48
55 tahun.
2. Fase Menopause
Terhentinya mestruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik
semakin menonjol, berlangsung sekitar 3 4 tahun pada usia 56 60
tahun.
3. Fase Postmenopause
Terjadinya pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap
perubahan psikologis dan fisik, keluhan semakin berkurang.

III. Macam Macam Perubahan Psikologis Pada Masa Menopause

1) Perubahan Peran dalam Kehidupan Keluarga
Perubahan peran ini menginjak pada saat anak anak menuju usia dewasa
dan mandiri. Menurut Cumming dan Henry, orang yang lebih tua yang
mengalami pelepasan itu menjadi bahagia dengan kebebasannya yang lebih
banyak, kewajiban kewajibannya berkurang terhadap lingkungan sosial dan
terhadap kehidupan bersama.
2) Ibu Merasa Tidak Lagi Dibutuhkan
Dengan bertambah dewasa dan mandiri seorang anak, terkadang anak
tidak mengikutsertakan orangtua ke dalam suatu permasalahan
permasalahannya. Seorang anak ingin mengatasi berbagai masalahnya
sendiri. Di sini akan timbul suatu konflik baru, orangtua akan merasa tidak
lagi dibutuhkan oleh anak anak mereka.


5

3) Perubahan Hubungan Sosial dengan Lingkungan
Dalam teori disengagement dikatakan bahwa manusia yang menjadi tua
dan terutama yang sudah sangat tua akan mencari bentuk bentuk isolasi
sosial tertantu dan justru dala isolasi itu, atau karena isolasi itu ia menjadi
bahagia dan puas.
4) Kehilangan Anggota Keluarga
Ketika seorang anak menjadi dewasa dan pada waktunya mereka harus
menikah, orangtua tentunya akan merasa senang karena kewajibannya telah
selesai dala mengasuh anak, dan dalam rasa kesenangannya itu ada perasaan
kehilangan terhadap salah satu keluarganya. Hal ini dapat menjadi konflik
semua anggota keluarga hidup mandiri dan tidak menjadi satu ( tidak hidup
bersama ) dengan orang tuanya.
5) Pertambahan Usia
Segera setelah dilahirkan, maka seorang secara fisiologis menjadi lebih
tua. Jaringan jaringan dan sel sel menjadi tua, sebagian mengalami
regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati.
6) Mudah Sakit Sakitan
Dengan bertambahnya usia maka jaringan jaringan dan sel sel menjadi
tua, sebagian mengalami regenerasi tetapi sebagian lagi akan mati. Dengan
tidak maksimalnya fungsi jaringan dan sel maka kondisi orang yang sudah
lanjut usia akan rentan sekali terhadap penyakit, sehingga mereka mudah
sekali sakit.

IV. Gangguan Psikologi Pada Masa Menopause
Menopause yang secara hormonal ditandai dengan menurunnya kadar
estrogen memang berdampak terhadap fisik maupun psikis wanita. Berbagai
keadaan yang timbul sebagai dampak menopause adalah berkurang atau
menghilangnya fungsi hormon estrogen yang diproduksi indung telur (
ovarium ), sedangkan fungsi seksual lebih banyak diakibatkan kekurangan
androgen / testosteron yang juga di produksi oleh indung telur. Hal ini yang
akan menyebabkan gangguan psikis pada masa menopause, yaitu :
6

Gangguan persepsi
Proses berpikir
Gangguan Sensorik dan kognitif
Gangguan Kesadaran
Gangguan Orientasi
Gangguan orientasi terhadap waktu, tempat dan orang
berhubungan dengan gangguan kognisi. Gangguan orientasi sering
ditemukan pada gangguan kognitif, gangguan kecemasan, gangguan
buatan, gangguan konversi dan gangguan kepribadian, terutama selam
periode stres fisik atau lingkungan yang tidak mendukung. Pemeriksa
dilakukan dengan dua cara: Apakah penderita mengenali namanya
sendiri dan apakah juga mengetahui tanggal, tahun, bulan dan hari.
Gangguan Daya ingat
Gangguan Fungsi intelektual
Didalam buku Psikologi Agama yang ditulis oleh Bambang
Syamsul Arifin, mengatakan bahwa manusia dari masa ke masa selalu
bergerak melakukan kegiatan untuk meraih harapan kesempurnaan
dalam hidup dan terhindar dari kekawatiran mereka, hal demikian
tentu juga masih dirasakan oleh golongan orang-orang lanjut usia.

V. Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Menopause
Penyesuaian diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan
dimensi emosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usia dengan keterampilan
emosi yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan
berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong
produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu
atas kehidupan emosinya akan mengalami pertarungan batin yang merampas
kemampuan mereka untuk berkonsentrasi ataupun untuk memiliki pikiran yang
jernih. Ohman & Soares (1998) melakukan penelitian yang menghasilkan
kesimpulan bahwa sistem emosi mempercepat sistem kognitif untuk
mengantisipasi hal buruk yang mungkin akan terjadi. Stimuli yang relevan
7

dengan rasa takut menimbulkan reaksi bahwa hal buruk akan terjadi. Terlihat
bahwa rasa takut mempersiapkan individu untuk antisipasi datangnya hal tidak
menyenangkan yang mungkin akan terjadi. Secara otomatis individu akan
bersiap menghadapi hal-hal buruk yang mungkin terjadi bila muncul rasa takut.
Ketika individu memasuki fase lanjut usia, gejala umum yang nampak yang
dialami oleh orang lansia adalah perasaan takut menjadi tua. Ketakutan
tersebut bersumber dari penurunan kemampuan yang ada dalam dirinya.
Kemunduran mental terkait dengan penurunan fisik sehingga mempengaruhi
kemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap diri sendiri.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi gangguan psikologi pada masa
menopause adalah sebagai berikut :
a. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
Pengaruh obat hormon dalam terapi sulih hormon ( TSH ) bagi wanita
menopause hingga saat ini mengandung pro dan kontra. Sementara penelitian
tentang TSH masih terus dilakukan.
b. Pola Hidup Sehat
Upaya menciptakan pola hidup sehat terutam di lakukan dengan mengatur
menu makanan dan pola makan seimbang. Banyak menu makan sayuran
hijau, buah biji bijian , vitamin dan serat makanan itu akan membantu
pencernaan dan metabolisme tubuh. Selain itu juga, makanan yang dianjurkan
adalah makanan yang rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, kadar gula dan
garam yang tidak berlebihan, cukup kalsium dan zat besi, serta cukup vitamin
dan serat.
c. Olahraga
Merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mempertahankan
kebugaran. Olahraga yang teratus akan menyehatkan jantung dan tulang,
mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
d. Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari
dan masa menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami
oleh setiap wanita
8

e. Hadapi masalah yang ada satu persatu,jangan sekaligus, berdasarkan
prioritasnya
f. Untuk sementara masalah Menopause yang menimbulkan perasaan khawatir
itu dihilangkan dan memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang sangat
berbeda dan menyenangkan
g. Menulis memo untuk diri sendiri untuk mengeluarkan semua unek-unek
mengenai situasi perubahan fisik dan psikologik yang menimbulkan
kekhawatiran, sikap-sikap orang dilingkungan anda dsb. Anda akan merasa
lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah emosi-emosi negatif yang
mendasari kekhawatiran bisa terekspresikan dalam memo itu
h. Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang
dapat dipelajari saat masa menopause harus dihadapi . Letakkan stressor
tersebut dalam perspektif yang benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif
menguasai diri dan hindari sikap pesimis
i. Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton
j. Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil cantik
k. Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak
kegiatan yang positif dan kreatif. Dengan mengembangkan minat baru dan
mempelajari keahlian yang baru akan memberikan perasaan senang bahwa ia
bisa berprestasi
l. Masuk kegiatan politik atau aktif di kegiatan sosial, serta dapat memiliki atau
menciptakan pekerjaan yang menarik, atau mempunyai pekerjaan dengan
penghasilan yang tetap, akan dapat membuat seseorang merasa dirinya
berguna bagi orang lain dan meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri
m. Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-
tehnik meditasi, yoga dll
n. Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan psikososialnya, perlu
konsultasi dengan psikolog atau konsultasi ke dokter sesuai dengan keluhan
yang dialaminya


9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang tidak dapat
dihindari. Menopause bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap yang
tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita. Beberapa gangguan yang terjadi
pada masa menopause yaitu: gangguan daya ingat, proses berpikir, gangguan
Sensorik dan kognitif, gangguan kesadaran, gangguan Orientasi, dan
gangguan fungsi intelektual. Mengatasi gangguan menopause dengan cara
modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dan selalu berpikiran positif.

B. Saran
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh
setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional
yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran
yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik
dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan
pengetahuan tentang masalah menopause.
Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif
mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang
terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam
kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang
kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan
uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya
berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian
masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan
apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.



10

DAFTAR PUSTAKA

Mencegah dan Mengatasi Gangguan Menopause Secara Alamiah. Prof.H.M.
Hembing Wijayakusuma.
http://cybermed.cbn.net.id/detilhit.asp?kategori=Hembing&newsno=48
Mengatasi Gangguan Emosional Pada Wanita Menopause.
Dra. M.Louise Maspaitella M.Psi. www.klinikmedis.com
Menopause. http://www.klikdokter.com/illness/
Menopause. http://id.wikipedia.org/wiki/Meno















11

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan
antropologi dan sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Kota Bima , Mei 2013

Kelompok







12

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 2
D. Metode............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
I. Pengertian Menopause .......................................................................... 3
II. Tahapan Menopause ............................................................................. 4
III. Macam Macam Perubahan Psikologis Pada Masa Menopause ......... 4
IV. Gangguan Psikologi Pada Masa Menopause ........................................ 5
V. Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Menopause .............. 6

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai