DI RUANG HCU, RS PANTI WILASA CITARUM, SEMARANG Oleh : Agung Nugroho 4!""#"4$ PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN %AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI&ERSITAS KRISTEN SAT'A WACANA SALATIGA !"$$ DIABETES MELLITUS () PENGERTIAN Diabetes mellitus (DM) (dari kata 'un*n( diabainein, "tembus" atau "pancuran air", dan kata L*+(n mellitus, "rasa manis") yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah ,en-*.(+ yang ditandai dengan h(,ergl(.e/(* (peningkatan kadar gul* 0*r*h) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan h(,ergl(.e/(* kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada /*+*, g(n1*l, dan ,e/2uluh 0*r*h, disertai le3( pada /e/2r*n 2*3*l(3 dalam pemeriksaan dengan /(.ro3.o, ele.+ron. (, Silvia !rince, "##$) !enyakit Diabetes Mellitus (DM) yang %uga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. (, Silvia !rince, "##$) &nsulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung %awab untuk mengontrol %umlah'kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein men%adi energi yang diperlukan tubuh manusia. (ormon insulin ber)ungsi menurunkan kadar gula dalam darah. (Syai)uddin, (, "##*) Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Suddarth, +runner, "##") ,lasi)ikasi diabetes mellitus sebagai berikut - .. /ipe & - Diabetes mellitus tergantung insulin (&DDM). Dahulu dikenal dengan nama 0uvenil 1nset diabetes (01D), klien tergantung pada pemberian insulin untuk mencegah ter%adinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. ". /ipe && - Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (2&DDM). Dahulu dikenal dengan nama Maturity 1nset diabetes (M1D), terbagi dua yaitu - - 2on obesitas - 1besitas Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas, tetapi biasanya karena resistensi aksi insulin pada %aringan peri)er. 3. Diabetes mellitus tipe lain Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan hormonal, diabetes karena obat'4at kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain. 1bat-obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia antara lain - 5urasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik 6. Diabetes mellitus gestasional (7DM'diabetes selama kehamilan) karena intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam 2&DDM. !ada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin ((8S). (ormon ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke )etus. (Suddarth, +runner, "##") (() PROSES TER4ADIN'A MASALAH E+(olog( .. Diabetes tipe &- a. 5aktor genetik !enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe & itu sendiri9 tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah ter%adinya DM tipe &. ,ecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen (:. b. 5aktor-)aktor imunologi danya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada %aringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap %aringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai %aringan asing. ;aitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau :angerhans dan insulin endogen. c. 5aktor lingkungan <irus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta. ". Diabetes /ipe && Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe && masih belum diketahui. 5aktor genetik memegang peranan dalam proses ter%adinya resistensi insulin. 5aktor-)aktor resiko - a. =sia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas *$ th) b. 1besitas c. >iwayat keluarga d. ,elompok etnik (di merika Serikat, golongan (ispanik serta penduduk asli merika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk ter%adinya diabetes tipa && dibandingkan dengan golongan )ro-merika). (Suddarth, +runner, "##") P*+o5(3(olog( .. Diabetes /ipe & !ada diabetes tipe & terdapat ketidak mampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pan-kreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. (iper-glikemia puasa ter%adi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan). 0ika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, gin%al tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria). ,etika glukosa yang berlabihan diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan pula. ,eadaan ini dinamakan dieresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia). De)isiensi insulin %uga mengganggu metabolis -me protein dan lemak yang menyebabkan penu-runan berat badan. !asien dapat mengalami peningkatan seera makan (!oli)agia), akibat menurunnya simpanan kalori, ge%ala lainnya mencakup kelelahan dan kele-mahan. ". Diabetes /ipe && !ada diabetes tipe && terdapat dua masalah utama yaitu yang berhubungan dengan insulin, yaitu - resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. 2ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, ter%adi sel resistensi insulin pada diabetes tipe && disertai dengan penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insuliin men%adi tidak e)ekti) untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh %aringan. =ntuk mengatasi resistensi insulin dan mence -gah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan %umlah insulin yang disekresikan pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter-%adi akibat sekresi insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. 2amun untuk mengimbangi pe-ningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan ter%adi diabetes tipe &&. P*+h6*- De)isiensi &nsulin glukagon? pemakaian glukosa oleh sel
(Suddarth, +runner, "##") M*n(5e3+*3( Kl(n(. 7e%ala yang la4im ter%adi, pada diabetes mellitus sebagai berikut - !ada tahap awal sering ditemukan - !oliuri (banyak kencing) (al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap gin%al terhadap glukosa sehingga ter%adi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing. !olidipsi (banyak minum) (al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum. !oli)agi (banyak makan) (al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. /etapi walaupun klien banyak makan, tetap sa%a makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah. +erat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. (al ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur %adi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan 4at dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selan%utnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di %aringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus Mata kabur Makrovaskuler Mikrovaskuler >etina 7in%al 0antung Serebral Akstremitas Miokard &n)ark Stroke 7angren >etinopati diabetik 7gn. !englihatan 7agal 7in%al >esiko cidera 2e)ropati 7gn &ntegritas ,ulit (al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa B sarbitol )ruktasi) yang disebabkan karena insu)isiensi insulin. kibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak. (al yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degenerati) kronik pada pembuluh darah dan sara). !ada DM lansia terdapat perubahan pato)isiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa ge%ala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. ,eluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati peri)er) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la4im. (Suddarth, +runner, "##") 1smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang gin%al yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. !erasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. ,arena itu tidak ter%adi polidipsia atau baru ter%adi pada stadium lan%ut. !enyakit yang mula-mula ringan dan sedang pada pasien DM usia lan%ut dapat berubah tiba-tiba apabila pasien mengalami in)eksi akut. De)isiensi insulin yang tadinya bersi)at relati) sekarang men%adi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan ge%ala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. 7e%ala yang biasa ter%adi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lan%ut. +iasanya tampak bermani)estasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak. !ada usia lan%ut reaksi vegetati) dapat menghilang. Sedangkan ge%ala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih %elas. (Sudoyo, C ru, "##*) C) DATA %OKUS DAN MASALAH KEPERAWATAN D*+* %o.u3 7Peng.*1(*n8 >iwayat ,esehatan ,eluarga dakah keluarga yang menderita penyakit DM seperti klien >iwayat ,esehatan !asien dan !engobatan Sebelumnya +erapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin %enis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa sa%a yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya. ktivitas' &stirahat :etih, lemah, sulit bergerak ' ber%alan, kram otot, tonus otot menurun. Sirkulasi dakah riwayat hipertensi, M&, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah &ntegritas Ago Stress, ansietas Aliminasi !erubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare Makanan ' 8airan noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik. 2eurosensori !using, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan. 2yeri ' ,enyamanan bdomen tegang, nyeri (sedang ' berat) !ernapasan +atuk dengan'tanpa sputum purulen (tergangung adanya in)eksi ' tidak) ,eamanan ,ulit kering, gatal, ulkus kulit. Pe/er(.3**n Penun1*ng .. 7lukosa darah sewaktu ". ,adar glukosa darah puasa 3. /es toleransi glukosa ,adar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg'dl) +ukan DM +elum pasti DM DM ,adar glukosa darah sewaktu - !lasma vena - Darah kapiler ,adar glukosa darah puasa - !lasma vena - Darah kapiler D .## D E# D..# D E# ..#-.EE E#-.EE ..#-."$ E#-.#E F"## F"## F."* F..# ,riteria diagnostik C(1 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya " kali pemeriksaan - .. 7lukosa plasma sewaktu F"## mg'dl (..,. mmol':) ". 7lukosa plasma puasa F.6# mg'dl (G,H mmol':) 3. 7lukosa plasma dari sampel yang diambil " %am kemudian sesudah mengkonsumsi G$ gr karbohidrat (" %am post prandial (pp) F "## mg'dl. (Suddarth, +runner, "##") M*3*l*h Ke,er*6*+*n -*ng Ser(ng Mun9ul .. ,ekurangan volume cairan ". 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. ,elelahan atau intoleransi aktivitas 6. 7angguan integritas kulit D) PENATALAKSANAAN /u%uan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik. 0ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. !enatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga )aktor akti)itas )isik, diet dan intervensi )armakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. !ada penderita dengan diabetes mellitus harus pantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya. /iga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga 0 (%umlah, %adwal dan %enis makanan) yaitu - 0 & - %umlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan. 0 " - %adwal makanan harus diikuti sesuai dengan %am makan terda)tar. 0 3 - %enis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis) Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain - a. Diet - terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat $# I, lemak 3# I, protein "# I. b. Diet + - terdiri dari karbohidrat *H I, lemak "# I, protein ." I. c. Diet +. - terdiri dari karbohidrat *# I, lemak "# I, protein "# I. d. Diet +. dan +" diberikan untuk ne)ropati diabetik dengan gangguan )aal gin%al. In0(.*3( 0(e+ A Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya. In0(.*3( 0(e+ B Diberikan pada penderita diabetes terutama yang - ,urang tahan lapan dengan dietnya. Mempunyai hyperkolestonemia. Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami 8erobrovaskuler acident (cva) penyakit %antung koroner. Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik tetapi +elum ada ne)ropati yang nyata. /elah menderita diabetes dari .$ tahun In0(.*3( 0(e+ B$ Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu penderita diabetes terutama yang - Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia. ,urus (underweight) dengan relati) body weight kurang dari E# I. Masih muda perlu pertumbuhan. Mengalami patah tulang. (amil dan menyusui. Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis. Menderita tuberkulosis paru. Menderita penyakit graves (morbus basedou). Menderita selulitis. Dalam keadaan pasca bedah. &ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein kadar tinggi. In0(.*3( B! 0*n B: D(e+ B! Diberikan pada penderita ne)ropati dengan gagal gin%al kronik yang klirens kreatininnya masih lebar dari "$ ml'mt. S(5*+;3(5*+ 0(e+ B! /inggi kalori (lebih dari "### kalori'hari tetapi mengandung protein kurang. ,omposisi sama dengan diet +, (*H I hidrat arang, ." I protein dan "# I lemak) hanya sa%a diet +" kaya asam amino esensial. Dalam praktek hanya terdapat diet +" dengan diet ".## B "3## kalori ' hari. ,arena bila tidak maka %umlah perhari akan berubah. D(e+ B: Diberikan pada penderita ne)ropati diabetik dengan gagal gin%al kronik yang klibers kreatininnya kurang dari "$ M&'mt S(5*+ 0(e+ B: /inggi kalori (lebih dari "### kalori'hari) >endah protein tinggi asam amino esensial, %umlah protein 6# gram'hari. (anya dapat disusun diet +3 ".## kalori dan "3## ' hari. (bila tidak akan merubah %umlah protein) /inggi karbohidrat dan rendah lemak Dipilih lemak yang tidak %enuh Semua penderita diabetes mellitus dian%urkan untuk latihan ringan yang dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah %am sesudah makan. 0uga dian%urkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan ++. Pen-uluh*n .e3eh*+*n) =ntuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu %uga dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik. (Suddarth, +runner, "##") E) DIAGNOSA KEPERAWATAN .. ,ekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic ditandai dengan turgor kulit buruk, takikardi, pengisian kapiler lambat ". 7angguan nutrisi - kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak ditandai dengan tonus otot lemah, penurunan berat badan 3. &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik ditandai dengan ketidakmampuan melakukan rutinitas 6. 7angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati peri)er). %) INTER&ENSI No) D(*gno3* Ke,er*6*+*n 0*n Tu1u*n In+er<en3( Ke,er*6*+*n R*3(on*l .. ,ekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic ditandai dengan turgor kulit buruk, takikardi, pengisian kapiler lambat Tu1u*n Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 J "6 %am, kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi Kr(+er(* H*3(l !asien menun%ukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi peri)er dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal. - !antau tanda-tanda vital. - ,a%i nadi peri)er, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa. - ,a%i suhu, warna dan kelembaban kulit. - !antau masukan dan keluaran, catat berat %enis urine. - /imbang berat badan setiap hari. - ,olaborasi pemberian terapi cairan sesuai indikasi - (ypovolemia dapat dimani)estasikan oleh hipotensi dan takikardia. - Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat. - Demam, menggigil, dan dia)eresis merupakan hal umum ter%adi pada proses in)eksi. Demam dengan kulit yang kemerahan, kering, mungkin gambaran dari dehidrasi. - Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, )ungsi gin%al, dan kee)ekti)an dari terapi yang diberikan. - Memberikan hasil pengka%ian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selan%utnya dalam memberikan cairan pengganti. - /ipe dan %umlah dari cairan tergantung pada dera%at kekurangan cairan dan respons pasien " 7angguan nutrisi - kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan - /imbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi. - &denti)ikasi makanan yang - Mengka%i pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorbsi dan utilisasinya). - 0ika makanan yang disukai pasien dapat metabolisme protein, lemak ditandai dengan tonus otot lemah, penurunan berat badan Tu1u*n Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 J "6 %am, masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi, dengan kriteria hasil - Kr(+er(* H*3(l !asien dapat mencerna %umlah kalori atau nutrien yang tepat +erat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya disukai'dikehendaki termasuk kebutuhan etnik'kultural. - :ibatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi. - /entukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien. - 1bservasi tanda-tanda hipoglikemia, seperti perubahan tingkat kesadaran, dingin'lembab, denyut nadi cepat, lapar dan pusing. - ,olaborsi dalam memerikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi. dimasukkan dalam perencanaan makan, ker%asama ini dapat diupayakan setelah pulang. - Meningkatkan rasa keterlibatannya9 memberikan in)ormasi pada keluarga untuk memahami nutrisi pasien. - Mengidenti)ikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik. - Secara potensial dapat mengancam kehidupan, yang harus dikali dan ditangani secara tepat. - &nsulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel. 3 &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolic ditandai dengan ketidakmampuan melakukan rutinitas Tu1u*n : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 J "6 %am, pasien dapat - Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. - +erikan aktivitas alternati) dengan periode istirahat yang cukup. - !antau nadi, )rekuensi perna)asan dan tekanan darah sebelum'sesudah melakukan - !endidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien mungkin sangat lemah. - Mencegah kelelahan yang berlebihan. - Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara )isiologis melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat kemampuannya secara optimal Kr(+er(* H*3(l: Mengungkapkan peningkatan tingkat energi. Menun%ukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan. aktivitas. - /ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi. - Meningkatkan kepercayaan diri'harga diri yang positi) sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi. 6 7angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati peri)er) Tu1u*n : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 J "6 %am angguan integritas kulit dapat berkurang atau menun%ukkan penyembuhan. Kr(+er(* H*3(l ,ondisi luka menun%ukkan adanya perbaikan %aringan dan tidak terin)eksi - 1bservasi tanda-tanda in)eksi dan peradangan seperti demam, kemerahan, adanya pus pada luka , sputum purulen, urin warna keruh dan berkabut. - /ingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik, setiap kontak pada semua barang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasien nya sendiri. - !ertahankan teknik aseptik pada prosedur invasi) (seperti pemasangan in)us, kateter )olley, dsb). - +erikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh. Masase daerah tulang yang tertekan, %aga kulit tetap kering, linen - !asien masuk mungkin dengan in)eksi yang biasanya telah mencetus keadaan ketosidosis atau dapat mengalami in)eksi nosokomial. - Mencegah timbulnya in)eksi nosokomial. - ,adar glukosa yang tinggi dalam darah akan men%adi media terbaik bagi pertumbuhan kuman. - Sirkulasi peri)er bisa terganggu yang menempatkan pasien pada penigkatan risiko ter%adinya kerusakan pada kulit ' iritasi dan in)eksi. - Memberikan kemudahan bagi paru untuk kering dantetap kencang (tidak berkerut). - !osisikan pasien pada posisi semi )owler. - !asang kateter ' lakukan perawatan perineal dengan baik. . - ,olaborasi antibiotik sesuai indikasi. berkembang, menurunkan ter%adinya risiko hipoventilasi. - Mengurangi risiko ter%adinya in)eksi saluran kemih - !enanganan awal dapat membantu mencegah timbulnya sepsis DA%TAR PUSTAKA , Silvia !rince. "##$. Patofisiologi. 0akarta - A78 A, Doengoes Marilym. "###. Rencana Asuhan Keperawatan. 0akarta - A78 Suddarth, +runner. "##". Keperawatan Medikal Bedah. 0akarta - A78 Sudoyo, C ru. "##*. Ilmu Penyakit Dalam. 0akarta - A78 Syai)uddin, (. "##*. Anatomi isiologi. 0akarta - A78