Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS


DI RUANG HCU, RS PANTI WILASA CITARUM,
SEMARANG
Oleh :
Agung Nugroho
4!""#"4$
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
%AKULTAS ILMU KESEHATAN
UNI&ERSITAS KRISTEN SAT'A WACANA
SALATIGA
!"$$
DIABETES MELLITUS
() PENGERTIAN
Diabetes mellitus (DM) (dari kata 'un*n( diabainein, "tembus" atau
"pancuran air", dan kata L*+(n mellitus, "rasa manis") yang umum dikenal
sebagai kencing manis adalah ,en-*.(+ yang ditandai dengan h(,ergl(.e/(*
(peningkatan kadar gul* 0*r*h) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama
setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
diabetes mellitus adalah keadaan h(,ergl(.e/(* kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada /*+*, g(n1*l, dan ,e/2uluh 0*r*h, disertai le3( pada
/e/2r*n 2*3*l(3 dalam pemeriksaan dengan /(.ro3.o, ele.+ron. (, Silvia
!rince, "##$)
!enyakit Diabetes Mellitus (DM) yang %uga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak
mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. (, Silvia
!rince, "##$)
&nsulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang
bertanggung %awab untuk mengontrol %umlah'kadar gula dalam darah dan
insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan
protein men%adi energi yang diperlukan tubuh manusia. (ormon insulin
ber)ungsi menurunkan kadar gula dalam darah. (Syai)uddin, (, "##*)
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Suddarth, +runner, "##")
,lasi)ikasi diabetes mellitus sebagai berikut -
.. /ipe & - Diabetes mellitus tergantung insulin (&DDM). Dahulu dikenal
dengan nama 0uvenil 1nset diabetes (01D), klien tergantung pada
pemberian insulin untuk mencegah ter%adinya ketoasidosis dan
mempertahankan hidup.
". /ipe && - Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (2&DDM). Dahulu
dikenal dengan nama Maturity 1nset diabetes (M1D), terbagi dua yaitu -
- 2on obesitas
- 1besitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas,
tetapi biasanya karena resistensi aksi insulin pada %aringan peri)er.
3. Diabetes mellitus tipe lain
Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan
hormonal, diabetes karena obat'4at kimia, kelainan reseptor insulin,
kelainan genetik dan lain-lain.
1bat-obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia antara lain -
5urasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
6. Diabetes mellitus gestasional (7DM'diabetes selama kehamilan) karena
intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam
2&DDM. !ada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon
pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin ((8S). (ormon
ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke )etus.
(Suddarth, +runner, "##")
(() PROSES TER4ADIN'A
MASALAH
E+(olog(
.. Diabetes tipe &-
a. 5aktor genetik
!enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe & itu sendiri9 tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
ter%adinya DM tipe &. ,ecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen (:.
b. 5aktor-)aktor imunologi
danya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada %aringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap %aringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
%aringan asing. ;aitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau :angerhans
dan insulin endogen.
c. 5aktor lingkungan
<irus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
". Diabetes /ipe &&
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe && masih belum diketahui. 5aktor genetik
memegang peranan dalam proses ter%adinya resistensi insulin.
5aktor-)aktor resiko -
a. =sia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas *$ th)
b. 1besitas
c. >iwayat keluarga
d. ,elompok etnik (di merika Serikat, golongan (ispanik serta
penduduk asli merika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk ter%adinya diabetes tipa && dibandingkan dengan golongan
)ro-merika). (Suddarth, +runner, "##")
P*+o5(3(olog(
.. Diabetes /ipe &
!ada diabetes tipe & terdapat ketidak mampuan untuk menghasilkan
insulin karena sel-sel beta pan-kreas telah dihancurkan oleh proses
autoimun. (iper-glikemia puasa ter%adi akibat produksi glukosa yang tidak
terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak
dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan). 0ika
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, gin%al tidak dapat menyerap
kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut
muncul dalam urin (glukosuria). ,etika glukosa yang berlabihan
diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan
elektrolit yang berlebihan pula. ,eadaan ini dinamakan dieresis osmotik.
Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan
mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus
(polidipsia). De)isiensi insulin %uga mengganggu metabolis -me protein
dan lemak yang menyebabkan penu-runan berat badan. !asien dapat
mengalami peningkatan seera makan (!oli)agia), akibat menurunnya
simpanan kalori, ge%ala lainnya mencakup kelelahan dan kele-mahan.
". Diabetes /ipe &&
!ada diabetes tipe && terdapat dua masalah utama yaitu yang
berhubungan dengan insulin, yaitu - resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin. 2ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor
tersebut, ter%adi sel resistensi insulin pada diabetes tipe && disertai dengan
penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insuliin men%adi tidak
e)ekti) untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh %aringan. =ntuk
mengatasi resistensi insulin dan mence -gah terbentuknya glukosa dalam
darah, harus terdapat peningkatan %umlah insulin yang disekresikan pada
penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter-%adi akibat sekresi
insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada
tingkat yang normal atau sedikit meningkat. 2amun untuk mengimbangi
pe-ningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat
dan ter%adi diabetes tipe &&.
P*+h6*-
De)isiensi &nsulin
glukagon? pemakaian glukosa oleh sel

glukoneogenesis hiperglikemia
lemak protein glycosuria
ketogenesis +=2? 1smotic Diuresis
ketonemia 2itrogen urine ? Dehidrasi
@ p( (emokonsentrasi
sidosis /rombosis
terosklerosis
Mual muntah
7gn 2utrisi
,urang dari
kebutuhan
,oma
,ematian
,ekurangan
volume
cairan
,elelahan

(Suddarth, +runner, "##")
M*n(5e3+*3( Kl(n(.
7e%ala yang la4im ter%adi, pada diabetes mellitus sebagai berikut -
!ada tahap awal sering ditemukan -
!oliuri (banyak kencing)
(al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap gin%al terhadap glukosa sehingga ter%adi osmotic
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
klien mengeluh banyak kencing.
!olidipsi (banyak minum)
(al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak
minum.
!oli)agi (banyak makan)
(al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.
/etapi walaupun klien banyak makan, tetap sa%a makanan tersebut hanya
akan berada sampai pada pembuluh darah.
+erat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. (al ini
disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur %adi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan 4at dari bahagian tubuh yang lain
yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh
selan%utnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk
yang berada di %aringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM
walaupun banyak makan akan tetap kurus
Mata kabur
Makrovaskuler Mikrovaskuler
>etina 7in%al
0antung Serebral Akstremitas
Miokard &n)ark Stroke 7angren
>etinopati
diabetik
7gn. !englihatan 7agal
7in%al
>esiko cidera
2e)ropati
7gn &ntegritas ,ulit
(al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa B sarbitol )ruktasi)
yang disebabkan karena insu)isiensi insulin. kibat terdapat penimbunan
sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
(al yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi
degenerati) kronik pada pembuluh darah dan sara). !ada DM lansia terdapat
perubahan pato)isiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya
bervariasi dari kasus tanpa ge%ala sampai kasus dengan komplikasi yang luas.
,eluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati peri)er)
dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la4im.
(Suddarth, +runner, "##")
1smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang gin%al
yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau
bahkan inkontinensia urin. !erasaan haus pada pasien DM lansia kurang
dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. ,arena
itu tidak ter%adi polidipsia atau baru ter%adi pada stadium lan%ut.
!enyakit yang mula-mula ringan dan sedang pada pasien DM usia lan%ut
dapat berubah tiba-tiba apabila pasien mengalami in)eksi akut. De)isiensi
insulin yang tadinya bersi)at relati) sekarang men%adi absolut dan timbul
keadaan ketoasidosis dengan ge%ala khas hiperventilasi dan dehidrasi,
kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. 7e%ala
yang biasa ter%adi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan
berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lan%ut. +iasanya tampak
bermani)estasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
!ada usia lan%ut reaksi vegetati) dapat menghilang. Sedangkan ge%ala
kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral
tampak lebih %elas. (Sudoyo, C ru, "##*)
C) DATA %OKUS DAN MASALAH KEPERAWATAN
D*+* %o.u3 7Peng.*1(*n8
>iwayat ,esehatan ,eluarga
dakah keluarga yang menderita penyakit DM seperti klien
>iwayat ,esehatan !asien dan !engobatan Sebelumnya
+erapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat
terapi insulin %enis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur
atau tidak, apa sa%a yang dilakukan klien untuk menanggulangi
penyakitnya.
ktivitas' &stirahat
:etih, lemah, sulit bergerak ' ber%alan, kram otot, tonus otot menurun.
Sirkulasi
dakah riwayat hipertensi, M&, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,
perubahan tekanan darah
&ntegritas Ago
Stress, ansietas
Aliminasi
!erubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
Makanan ' 8airan
noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,
haus, penggunaan diuretik.
2eurosensori
!using, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
2yeri ' ,enyamanan
bdomen tegang, nyeri (sedang ' berat)
!ernapasan
+atuk dengan'tanpa sputum purulen (tergangung adanya in)eksi ' tidak)
,eamanan
,ulit kering, gatal, ulkus kulit.
Pe/er(.3**n Penun1*ng
.. 7lukosa darah sewaktu
". ,adar glukosa darah puasa
3. /es toleransi glukosa
,adar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM
(mg'dl)
+ukan DM +elum pasti DM DM
,adar glukosa darah
sewaktu
- !lasma vena
- Darah kapiler
,adar glukosa darah puasa
- !lasma vena
- Darah kapiler
D .##
D E#
D..#
D E#
..#-.EE
E#-.EE
..#-."$
E#-.#E
F"##
F"##
F."*
F..#
,riteria diagnostik C(1 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya " kali
pemeriksaan -
.. 7lukosa plasma sewaktu F"## mg'dl (..,. mmol':)
". 7lukosa plasma puasa F.6# mg'dl (G,H mmol':)
3. 7lukosa plasma dari sampel yang diambil " %am kemudian sesudah
mengkonsumsi G$ gr karbohidrat (" %am post prandial (pp) F "##
mg'dl. (Suddarth, +runner, "##")
M*3*l*h Ke,er*6*+*n -*ng Ser(ng Mun9ul
.. ,ekurangan volume cairan
". 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. ,elelahan atau intoleransi aktivitas
6. 7angguan integritas kulit
D) PENATALAKSANAAN
/u%uan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk
mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik.
0ika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari
hyperglikemia atau hypoglikemia. !enatalaksanaan diabetes tergantung pada
ketepatan interaksi dari tiga )aktor akti)itas )isik, diet dan intervensi
)armakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.
!ada penderita dengan diabetes mellitus harus pantang gula dan makanan
yang manis untuk selamanya. /iga hal penting yang harus diperhatikan pada
penderita diabetes mellitus adalah tiga 0 (%umlah, %adwal dan %enis makanan)
yaitu -
0 & - %umlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
0 " - %adwal makanan harus diikuti sesuai dengan %am makan terda)tar.
0 3 - %enis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis)
Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara
lain -
a. Diet - terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat $# I, lemak
3# I, protein "# I.
b. Diet + - terdiri dari karbohidrat *H I, lemak "# I, protein ." I.
c. Diet +. - terdiri dari karbohidrat *# I, lemak "# I, protein "# I.
d. Diet +. dan +" diberikan untuk ne)ropati diabetik dengan gangguan )aal
gin%al.
In0(.*3( 0(e+ A
Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.
In0(.*3( 0(e+ B
Diberikan pada penderita diabetes terutama yang -
,urang tahan lapan dengan dietnya.
Mempunyai hyperkolestonemia.
Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami
8erobrovaskuler acident (cva) penyakit %antung koroner.
Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik
tetapi
+elum ada ne)ropati yang nyata.
/elah menderita diabetes dari .$ tahun
In0(.*3( 0(e+ B$
Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu
penderita diabetes terutama yang -
Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.
,urus (underweight) dengan relati) body weight kurang dari E# I.
Masih muda perlu pertumbuhan.
Mengalami patah tulang.
(amil dan menyusui.
Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.
Menderita tuberkulosis paru.
Menderita penyakit graves (morbus basedou).
Menderita selulitis.
Dalam keadaan pasca bedah.
&ndikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan
protein kadar tinggi.
In0(.*3( B! 0*n B:
D(e+ B!
Diberikan pada penderita ne)ropati dengan gagal gin%al kronik yang klirens
kreatininnya masih lebar dari "$ ml'mt.
S(5*+;3(5*+ 0(e+ B!
/inggi kalori (lebih dari "### kalori'hari tetapi mengandung protein
kurang.
,omposisi sama dengan diet +, (*H I hidrat arang, ." I protein dan "#
I lemak) hanya sa%a diet +" kaya asam amino esensial.
Dalam praktek hanya terdapat diet +" dengan diet ".## B "3## kalori '
hari.
,arena bila tidak maka %umlah perhari akan berubah.
D(e+ B:
Diberikan pada penderita ne)ropati diabetik dengan gagal gin%al kronik yang
klibers kreatininnya kurang dari "$ M&'mt
S(5*+ 0(e+ B:
/inggi kalori (lebih dari "### kalori'hari)
>endah protein tinggi asam amino esensial, %umlah protein 6# gram'hari.
(anya dapat disusun diet +3 ".## kalori dan "3## ' hari. (bila tidak akan
merubah %umlah protein)
/inggi karbohidrat dan rendah lemak
Dipilih lemak yang tidak %enuh
Semua penderita diabetes mellitus dian%urkan untuk latihan ringan yang
dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah %am sesudah
makan. 0uga dian%urkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi
dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan ++.
Pen-uluh*n .e3eh*+*n)
=ntuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui
perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu %uga
dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik. (Suddarth, +runner,
"##")
E) DIAGNOSA KEPERAWATAN
.. ,ekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic ditandai
dengan turgor kulit buruk, takikardi, pengisian kapiler lambat
". 7angguan nutrisi - kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan
masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak
ditandai dengan tonus otot lemah, penurunan berat badan
3. &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi energi
metabolik ditandai dengan ketidakmampuan melakukan rutinitas
6. 7angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik
(neuropati peri)er).
%) INTER&ENSI
No) D(*gno3* Ke,er*6*+*n 0*n Tu1u*n In+er<en3( Ke,er*6*+*n R*3(on*l
.. ,ekurangan volume cairan berhubungan
dengan diuresis osmotic ditandai dengan
turgor kulit buruk, takikardi, pengisian
kapiler lambat
Tu1u*n
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 J "6 %am, kebutuhan cairan atau
hidrasi pasien terpenuhi
Kr(+er(* H*3(l
!asien menun%ukkan hidrasi yang adekuat
dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi
peri)er dapat diraba, turgor kulit dan
pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat
secara individu dan kadar elektrolit dalam
batas normal.
- !antau tanda-tanda vital.
- ,a%i nadi peri)er, pengisian kapiler, turgor
kulit, dan membran mukosa.
- ,a%i suhu, warna dan kelembaban kulit.
- !antau masukan dan keluaran, catat berat
%enis urine.
- /imbang berat badan setiap hari.
- ,olaborasi pemberian terapi cairan sesuai
indikasi
- (ypovolemia dapat dimani)estasikan oleh
hipotensi dan takikardia.
- Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi,
atau volume sirkulasi yang adekuat.
- Demam, menggigil, dan dia)eresis
merupakan hal umum ter%adi pada proses
in)eksi. Demam dengan kulit yang
kemerahan, kering, mungkin gambaran dari
dehidrasi.
- Memberikan perkiraan kebutuhan akan
cairan pengganti, )ungsi gin%al, dan
kee)ekti)an dari terapi yang diberikan.
- Memberikan hasil pengka%ian yang terbaik
dari status cairan yang sedang berlangsung
dan selan%utnya dalam memberikan cairan
pengganti.
- /ipe dan %umlah dari cairan tergantung pada
dera%at kekurangan cairan dan respons pasien
" 7angguan nutrisi - kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan penurunan masukan
oral, anoreksia, mual, peningkatan
- /imbang berat badan setiap hari atau sesuai
indikasi.
- &denti)ikasi makanan yang
- Mengka%i pemasukan makanan yang adekuat
(termasuk absorbsi dan utilisasinya).
- 0ika makanan yang disukai pasien dapat
metabolisme protein, lemak ditandai
dengan tonus otot lemah, penurunan
berat badan
Tu1u*n
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 J "6 %am, masalah gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
teratasi, dengan kriteria hasil -
Kr(+er(* H*3(l
!asien dapat mencerna
%umlah kalori atau nutrien yang tepat
+erat badan stabil atau
penambahan ke arah rentang
biasanya
disukai'dikehendaki termasuk kebutuhan
etnik'kultural.
- :ibatkan keluarga pasien pada perencanaan
makan sesuai indikasi.
- /entukan program diet dan pola makan
pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan oleh pasien.
- 1bservasi tanda-tanda hipoglikemia,
seperti perubahan tingkat kesadaran,
dingin'lembab, denyut nadi cepat, lapar dan
pusing.
- ,olaborsi dalam memerikan pengobatan
insulin secara teratur sesuai indikasi.
dimasukkan dalam perencanaan makan,
ker%asama ini dapat diupayakan setelah
pulang.
- Meningkatkan rasa keterlibatannya9
memberikan in)ormasi pada keluarga untuk
memahami nutrisi pasien.
- Mengidenti)ikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.
- Secara potensial dapat mengancam
kehidupan, yang harus dikali dan ditangani
secara tepat.
- &nsulin reguler memiliki awitan cepat dan
karenanya dengan cepat pula dapat
membantu memindahkan glukosa ke dalam
sel.
3 &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan produksi energi metabolic
ditandai dengan ketidakmampuan
melakukan rutinitas
Tu1u*n :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3 J "6 %am, pasien dapat
- Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan
aktivitas.
- +erikan aktivitas alternati) dengan periode
istirahat yang cukup.
- !antau nadi, )rekuensi perna)asan dan
tekanan darah sebelum'sesudah melakukan
- !endidikan dapat memberikan motivasi
untuk meningkatkan tingkat aktivitas
meskipun pasien mungkin sangat lemah.
- Mencegah kelelahan yang berlebihan.
- Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat
ditoleransi secara )isiologis
melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat
kemampuannya secara optimal
Kr(+er(* H*3(l:
Mengungkapkan peningkatan tingkat
energi.
Menun%ukkan perbaikan kemampuan
untuk berpartisipasi dalam aktivitas
yang diinginkan.
aktivitas.
- /ingkatkan partisipasi pasien dalam
melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
toleransi.
- Meningkatkan kepercayaan diri'harga diri
yang positi) sesuai tingkat aktivitas yang
dapat ditoleransi.
6 7angguan integritas kulit berhubungan
dengan perubahan status metabolik
(neuropati peri)er)
Tu1u*n :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3 J "6 %am angguan integritas
kulit dapat berkurang atau
menun%ukkan penyembuhan.
Kr(+er(* H*3(l
,ondisi luka menun%ukkan adanya
perbaikan %aringan dan tidak
terin)eksi
- 1bservasi tanda-tanda in)eksi dan
peradangan seperti demam, kemerahan,
adanya pus pada luka , sputum purulen,
urin warna keruh dan berkabut.
- /ingkatkan upaya pencegahan dengan
melakukan cuci tangan yang baik, setiap
kontak pada semua barang yang
berhubungan dengan pasien termasuk
pasien nya sendiri.
- !ertahankan teknik aseptik pada prosedur
invasi) (seperti pemasangan in)us, kateter
)olley, dsb).
- +erikan perawatan kulit dengan teratur dan
sungguh-sungguh. Masase daerah tulang
yang tertekan, %aga kulit tetap kering, linen
- !asien masuk mungkin dengan in)eksi yang
biasanya telah mencetus keadaan ketosidosis
atau dapat mengalami in)eksi nosokomial.
- Mencegah timbulnya in)eksi nosokomial.
- ,adar glukosa yang tinggi dalam darah akan
men%adi media terbaik bagi pertumbuhan
kuman.
- Sirkulasi peri)er bisa terganggu yang
menempatkan pasien pada penigkatan risiko
ter%adinya kerusakan pada kulit ' iritasi dan
in)eksi.
- Memberikan kemudahan bagi paru untuk
kering dantetap kencang (tidak berkerut).
- !osisikan pasien pada posisi semi )owler.
- !asang kateter ' lakukan perawatan
perineal dengan baik.
.
- ,olaborasi antibiotik sesuai indikasi.
berkembang, menurunkan ter%adinya risiko
hipoventilasi.
- Mengurangi risiko ter%adinya in)eksi saluran
kemih
- !enanganan awal dapat membantu mencegah
timbulnya sepsis
DA%TAR PUSTAKA
, Silvia !rince. "##$. Patofisiologi. 0akarta - A78
A, Doengoes Marilym. "###. Rencana Asuhan Keperawatan. 0akarta - A78
Suddarth, +runner. "##". Keperawatan Medikal Bedah. 0akarta - A78
Sudoyo, C ru. "##*. Ilmu Penyakit Dalam. 0akarta - A78
Syai)uddin, (. "##*. Anatomi isiologi. 0akarta - A78

Anda mungkin juga menyukai